Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA KASUS BRONKOPNEUMONIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

Nur intan Khairunnisa


Fatria
Sri Indrayani
Abuyasidul bustani
Nilawati
Sri Irkawati

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU
2024
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
BroncoBronkopneumonia

Pokok Bahasan : Penyakit Bronkopneumonia


Sub Pokok Bahasan : Penyakit saluran pernapasan
Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/Tanggal : Kamis, 11 januari 2024
Waktu : Jam 09.00 WITA
Tempat : Ruangan Nuri bawah RSU Anutapura Palu
Pemberi Materi :
CI Institusi : Ns. Katrina Feby Lestari, S.Kep.,M.P.H

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan pasien rawat inap dan keluarga
mengetahui tentang penyakit Bronkopneumonia.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien rawat inap dan keluarga dapat:
1. Menyebutkan pengertian tentang penyakit Bronkopneumonia
2. Menyebutkan penyebab penyakit Bronkopneumonia
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Bronkopneumonia
4. Menyebutkan pencegahan pada penyakit Bronkopneumonia
C. Materi (Terlampir)
D. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Metode Waktu

1. Pembukaan a. Memberikan salam Ceramah 3 menit


b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan pokok
bahasan
d. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
e. Kontrak waktu
2. Penyajian a. Menjelaskan pengertian Ceramah 10 menit
Bronkopneumonia
b. Menjelaskan penyebab
Bronkopneumonia
c. Menjelaskan tanda dan
gejala Bronkopneumonia
d. Menjelaskan pencegahan
pada Bronkopneumonia
3. Penutup a. Memberikan kesempatan diskusi 5 menit
bertanya
b. Menjelaskan hal-hal
yang belum dimengerti
c. Memberi salam dan
penutup

G. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir kegiatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Essai
4. Jumlah soal : 3 soal
5. Jenis soal : menguraikan secara lisan
a. Menyebutkan pengertian tentang penyakit Bronkopneumonia
b. Menyebutkan penyebab penyakit Bronkopneumonia
c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Bronkopneumonia
d. Menyebutkan pencegahan pada penyakit Bronkopneumonia

MATERI
A. Pengertian
Bronkhopneumoni adalah suatu peradangan paru yang biasanya
menyerang di bronkeoli terminal. Bronkeoli terminal tersumbat oleh eksudat
mokopurulen yang membentuk bercak-bercak konsolidasi di lobuli yang
berdekatan. Penyakit ini sering bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran
pernafasan atas, demam infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan
daya tahan tubuh. Kesimpulannya bronkhopneumoni adalah jenis infeksi paru
yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan
sekitar alveoli. ( Smeltzer & Suzanne C, 2019).

B. Proses terjadinya penyakit bronkopneumonia


Menurut Brunner & Suddarth (2019) Reaksi inflamasi dapat terjadi
dialveoli, yang menghasilkan eksudat yang mengganggu difusi oksigen dan
karbondioksida. bronkhopasme juga dapat terjadi apabila pasien menderita
penyakit jalan nafas reaktif. Bronkopneumonia, bentuk Bronkopneumonia
yang paling umum, menyebar dalam model bercak yang meluas dari bronchi
keparenkim paru sekitarnya. Bronkopneumonia lobar adalah istilah yang
digunakan jika Bronkopneumonia mengenai bagian subtansial pada satu atau
lebih lobus. Bronkopneumonia disebabkan oleh berbagai agen mikroba
diberbagai tatanan.

C. Penyebab
Secara umum bronkopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme
pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme pantogen. Orang normal dan
sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan
yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia
yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat.
Timbulnya bronkopneumoni disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa,
mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia (Wahid & Suprapto. 2017) antara lain

1. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme
gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan
streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus
influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
2. Virus : legionella pneumoniae
3. Jamur : aspergillus spesies, candida albicans, hitoplasma
4. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.

D. Tanda dan gejala


Bronkopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran
pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita
bronkopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti menggigil,
demam, nyeri dada pleuritis, batuk produktif, hidung kemerahan, saat
bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis. Terdengar
adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi
pengisian rongga udara oleh eksudat (Amin HN. 2017), Tanda gejala yang
muncul pada bronkopneumonia adalah:
1. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
a. Nyeri pleuritik
b. Nafas dangkal dan mendengkur
c. Takipnea
2. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
a. Mengecil, kemudian menjadi hilang
b. Krekels, ronki.
3. Gerakan dada tidak simetris
4. Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai 41,1°C
5. Diafoesis
6. Anoreksia
7. Malaise
8. Batuk kental, produktif Sputum kuning kehijauan kemudian berubah
menjadi kemerahan atau berdarah
9. Gelisah
10. Sianosis Area sirkumoral, dasar kuku kebiruan
11. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati

E. Cara pencegahan
a. Rajin mencuci tangan
Setelah aktivitas apapun biasakan mencuci tangan
b. hindari merokok didekat anak
Jauhkan anak dari paparan asap rokok
c. Menggunakan alat pelindung diri (masker)
Saat beraktivitas diluar maupun didalam ruangan biasakan menggunakan
masker untuk menjaga virus dan debu masuk kedalam saluran pernapasan
d. Menerapkan etika batuk dan bersin
Menutup mulut dengan tangan ataupun tissue saat bersin/batuk agar virus
tidak menyebar
Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth. 2019. Penyakit Penyakit System Pernafasan, Journal Muara
Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan. Vol.1 No.1

Amin HN.2017. Analisis Faktor Resiko Lingkungan Terhadap Kejadian


Bronkopneumonia Di Kecamatan Asmat Kabupaten Nduga.
Wahid & Suprapto. 2017. Analisi Faktor Pencetus Pneuminia,. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Smeltzer & Suzanne C, 2019.Analisis penyakit system pernapasan Poltekkes
Kemenkes Riau. Journal muara sains ilmu kesehatan. Vol, 5. No.7
NURI BAWAH Apa itu BRONKOPNEUMONIA ???
Penyebab
RSUD ANUTAPURA PALU bronkhopneumonia adalah jenis infeksi paru Secara umum bronkopneumonia diakibatkan
yang disebabkan oleh agen infeksius dan
terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli. penurunan mekanisme pertahanan tubuh
terhadap virulensi

BRONKOPNEUMONIA

KELOMPOK II
Nur intan Khairunnisa Proses terjadi ….
Fatria
Sri Indrayani Reaksi inflamasi terjadi dialveoli, yang
Abuyasidul Bustani
menghasilkan eksudat yang mengganggu difusi
Nilawati
Sri Irkawati oksigen dan karbondioksida. bronkhopasme
juga dapat terjadi apabila pasien menderita
penyakit jalan nafas reaktif. Bronkopneumonia,
PROGRAM STUDI PROFESI NERS bentuk Bronkopneumonia yang paling umum,
organisme pantogen. Orang normal dan sehat
UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
menyebar dalam model bercak yang meluas
PALU mempunyai mekanisme pertahanan tubuh
2024 dari bronchi keparenkim paru sekitarnya.
terhadap organ pernafasan yang terdiri atas :
reflek glotis dan batuk, adanya lapisan
mukus, gerakan silia yang menggerakkan
kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral 5. Batuk kental, produktif Sputum kuning
setempat. Timbulnya bronkopneumoni kehijauan kemudian berubah menjadi
disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, kemerahan atau berdarah
protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan
riketsia
TANDA DAN GEJALA
Pencegahan
a. Rajin mencuci tangan.
Setelah aktivitas apapun biasakan
mencuci tangan
b. hindari merokok didekat anak.
Jauhkan anak dari paparan asap rokok
c. Menggunakan alat pelindung diri
1. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
(masker).
d. Nyeri pleuritik
Saat beraktivitas diluar maupun
e. Nafas dangkal dan mendengkur
didalam ruangan biasakan
f. Takipnea
menggunakan masker untuk menjaga
2. Bunyi nafas di atas area yang menglami
virus dan debu masuk kedalam saluran
konsolidasi
pernapasan
c. Mengecil, kemudian menjadi hilang
d. Menerapkan etika batuk dan bersin.
d. Krekels, ronki.
Menutup mulut dengan tangan
3. Gerakan dada tidak simetris
ataupun tissue saat bersin/batuk agar
4. Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai
virus tidak menyebar
41,1°C

Anda mungkin juga menyukai