DENGAN DX BRONCHIOLITIS
Kelompok : 2
Nurul Akma
Zakia Ulfa
Misna Maisarah
Hayatun Nufus
Safira
DOSEN PEMBIMBING : Ns. ISNI HIJRIANA, M.Kep
2
DEFINISI
o Bronkitis (sering disebut dengan trakeo bronkitis) adalah inflamasi jalan napas utama
( trakea dan bronkus ) , yang berkaitan dengan ISPA. Agens virus merupakan penyebab
utama terjadinya penyakit ini .
o Bronkitis merupakan peradangan atau inflamasi pada selaput lendir ( mukosa) bronkus
(saluran pernapasan dari trakea hingga saluran napas di dalam paru -paru). Peradangan ini
mengakibatkan permukaan bronkus membengkak (menebal) sehingga saluran pernapasan
relative menyempit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang mengakibatkan
terjadinya penyempitan pada saluran bronkus , mengakibatkan sesak napas dan batuk
berlendir bagi penderita yang merupakan gejala utama pada penderita bronkitis.
3
KLASIFIKASI
Bronkitis dibagi menjadi dua bagian, diantaranya:
a. Bronkitis akut
Bronkitis akut adalah infeksi akut yang terjadi pada saluran nafas bawah. biasanya akan
muncul gejala yang lebih singkat dan mendadak. Pada bronkitis akut penyebab pada
peradangan dan inflamasi itu dikarenakan bakteri ataupun virus dan kondisi akan lebih parah
yang disebabkan oleh polusi udara karena rokok dan kendaraan.
b. Bronkitis kronik
Bronkitis kronik yaitu terjadinya peradangan pada bronkus yang berlangsung selama beberapa
saat dan terjadinya hambatan atau obstuksi pada aliran udara normal dalam bronkus.
4
ETIOLOGI
Adapun Etiologi bronchitis menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia 2010 antara lain :
a. Virus
Sebagian besar disebabkan oleh virus , antara lain yaitu Rhinovirus, Virus fluenza, Virusparainfluenza,
Adenovirus , Virusrubeola, dan Paramyxovirus.
b. Bakteri
Jumlah bronchitis akut bacterial jauh lebih sedikit dari pada bronchitis viral. Invasi bakteri ke bronkus dapat
merupakan infeksi sekunder setelah terjadi kerusakan pada permukaan mukosa oeh virus sebelumnya . Bakteri
penyebab diantaranya Staphylococcus aureus , Streptococcus pnumoniae , dan Haemophilusinfluenza .
c. Faktor Lingkungan
Karena sering terpapar polusi udara yang terus – menerus seperti asap rokok , debu, polusi udara , dan perubahan
cuaca .
5
M A N I F E S TA S I K L I N I S
Adapun manifestasi klinis bronchitis menurut ( Corwin, 2009 ) yaitu sebagai berikut :
c. Takipnea
d. Dispnea
f. Sianosis
PAT O F I S I O L O G I
o Bronchitis terjadi karena Respiratory Syncytial virus (RSV). Virus Influenza, Virus Para Influenza,
dan Asap Rokok. Polusi Udara yang terhirup selama masa inkubasi virus kurang lebih 5 sampai 8 hari
dapat menimbulkan inflamasi pada percabangan trakeobronkial, yang menyebabkan peningkatan
produksi sekret dan penyempitan atau penyumbatan jalan napas. Seiring berlanjutnya proses inflamasi
perubahan pada sel-sel yang membentuk dinding traktus respiratorius akan mengakibatkan resistensi
jalan napas yang kecil dan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi sehingga menimbulkan penurunan
oksigenasi daerah arteri Efek tambahan lainnya meliputi inflamasi yang menyebar luas penyempitan
jalan napas dan penumpukan mucus di dalam jalan napas. Dinding bronkus mengalami inflamasi dan
penebalan akibat edema serta penumpukan sel-sel inflamasi. efek bronkospasme otot polos akan
mempersempit lumen bronkus sehingga Jalan napas menjadi tersumbat dan terjadi penutupan jalan
napas .
7
KOMPLIKASI
Adapun kompilkasi yang dapat terjadi pada bronchitis antara lain :
a. Pneumonia
b. Otitis media
c. Efusi pleura
d. Bronkitis kronik
e. Sinuritis
f. Pleuritis
g. Infeksi pernapasan
h. Gagal nafas
i. Bronchicktasis
8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. pemeriksaan darah
b. pemeriksaan laboratorium
c. pemeriksaan radiologi
1. Bronkodilator, diberikan untuk membantu anak lebih mudah untuk bernapas dengan cara membuka saluran udara
di paru-paru dan mengurangi sesak napas. Obat ini dapat diberikan dengan nebulasi, contoh obat ini adalah
proventil, ventolin.
2. Steroid, untuk mengatasi radang saluran pernapasan, membantu mengurangi sesak napas dan mengontrol
demam. Antivirus, seperti ribavirin (Rebetol) dapat diberikan dalam bentuk nebulasi.
4. Oksigenasi. Biasanya, penderita diberikan oksigen yang lembab melalui selang udara ke hidung atau headbox atau
pada beberapa kasus parah, melalui ventilasi buatan. Untuk bronchiolitis ringan. oksigen diberikan sebanyak 1-2
L/menit atau sesuai kebutuhan.
5. Pemberian cairan infuse, untuk mencegah terjadinya dehidrasi apabila anak sulit makan dan minum. Jumlah cairan
sesuai berat badan.kenaikan suhu, dan status hidrasi.
THANK
YOU