PRAKTIK KLINIK
SEMESTER IV
1.
2.
3.
ATI
HASI
KELOMPOK 1
WAHYUNI
4. NANNA
5. NURMUTMAINNAH
slidesmania.com
KONSEP DASAR MEDIS
PADA GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN DIAGNOSA
BRONKOPNEUMONIA
slidesmania.com
DEFINISI
Bronkopneumonia adalah istilah medis yang digunakan untuk menyatakan peradangan yang terjadi pada dinding
bronkiolus dan jaringan paru di sekitarnya. Bronkopeumonia dapat disebut sebagai pneumonia lobularis karena peradangan
yang terjadi pada parenkim paru bersifat terlokalisir pada bronkiolus berserta alveolus di sekitarnya.
Bronkopneumonia adalah suatu infeksi akut pada paru–paru yang secara anatomi mengenai begian lobulus paru mulai
dari parenkim paru sampai perbatasan bronkus yang dapat disebabkan oleh bermacam–macam etiologi seperti bakteri, virus,
jamur dan benda asing ditandai oleh trias (sesak nafas, pernafasan cuping hidung, sianosis sekitar hidung atau mulut).
slidesmania.com
KLASIFIKASI BRONKOPNEUMONIA
Secara umum bronkopneumonia disebabkan oleh penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme
patogen.
Timbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh:
● Bakteri : Streptococcus pneumonia, stphylococus, Klebsiella
● Virus: Legionella Pneumonia, Influenza
● Jamur : Aspergillus spesie, candidia albicans
● Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung masuk ke dalam paru-paru
● Terjadi karena kongesti paru yang lama
Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronkopneumonia yang
masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan bronkus dan alveolus. Inflamasi bronkus ini ditandai dengan adanya
penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah
mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis. Kolaps alveoli
akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi.
slidesmania.com
PATOFISIOLOGI
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur, bakteri, virus) awalnya mikroorganisme masuk
melalui percikan ludah (droplet) invasi ini dapat masuk kesaluran pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari tubuh.
reaksi ini menyebabkan peradangan, dimana ketika terjadi peradangan ini tubuh menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam pada
penderita.
Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan sekret, semakin lama sekret semakin menumpuk di bronkus maka aliran bronkus
menjadi semakin sempit dan pasien dapat merasa sesak. Tidak hanya terkumpul dibronkus lama-kelamaan sekret dapat sampai ke
alveolus paru dan mengganggu sistem pertukaran gas di paru.
Tidak hanya menginfeksi saluran nafas, bakteri ini juga dapat menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini
dapat membuat flora normal dalam usus menjadi agen patogen sehingga timbul masalah pencernaan.
Dalam keadaan sehat, pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme, keadaan ini disebabkan adanya mekanisme
pertahanan paru. Terdapatnya bakteri didalam paru menunjukkan adanya gangguan daya tahan tubuh, sehingga mikroorganisme dapat
berkembang biak dan mengakibatkan timbulnya infeksi penyakit. Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas dan paru dapat
melalui berbagai cara, antara lain inhalasi langsung dari udara, aspirasi dari bahan-bahan yang ada di nasofaring dan orofaring serta
perluasan langsung dari tempat-tempat lain, penyebaran secara hematogen.
Bila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat melalui jalan nafas sampai ke alveoli yang menyebabkan radang pada
dinding alveoli dan jaringan sekitarnya.
slidesmania.com
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis dari bronchopneumonia yaitu (Dickyk. n & Wulan Janar, 2017):
a. Biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasan atas selama beberapa hari
b. Demam (38°C -40°C) kadang-kadang disertai dengan kejang karena demam yang tinggi
c. Anak sangat gelisah, adanya nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk, yang dicetuskan oleh bernafas dan batuk
d. Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut
e. Kadang-kadang disertai muntah dan diare
f. Adanya bunyi tambahan pernafasan seperti ronchi
slidesmania.com
PENATALAKSANAAN MEDIK
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada anak dengan bronkopnemonia adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kelancaran pernapasan
Pasien bronchopneumonia berada di dalam keadaandyspnea dan sianosis karena adanya radang paru dan banyaknya lender, di dalam
bronkus / paru, agar pasien dapat bernapas secara lancar, lendir tersebut harus dikeluarkan dan untuk memenuhi kebutuhan O2 perlu
dibantu dengan memberikan O2 2l/hari secara berkala. Pada bayi, baringkan dengan letak kepala ekstensi dengan memebrikan ganjal
dibawah bahunya. Bukalah pakaian yang ketat seperti gurita, atau celana yang terdapat karet. Hisap lendir dan berikan O2. Penghisapan
lendir harus sering, yaitu pada saat terlihat lendir didalam mulut, pada waktu akan memberi minum, mengubah sikap baring atau tindakan
lain
2. Mengontrol suhu tubuh
Pasien bronchopneumonia sewaktu-waktu dapat mengalami hiperpireksia. Untuk ini maka suhu harus dikontrol setiap jam, selain
diusahakan untuk menurunakn suhu tubuh dengan melakukan kompres hangat dan obat-obatan, satu jam setelah dikompes, dicek kembali
apakah suhu telah turun atau tidak.
3. Pemberian terapi Nebuliser
Indikasi: Melebarkan otot pada saluran pernapasan dan ekspektoran untuk mengencerkan dahak
4. Pemberian terapi Gentamisin
Indikasi: Gentamisin termasuk dalam golongan obatantibiotik obat ini digunakan untuk menangani infeksi akibat bakteri dengan cara
membunuh sekaligus mencegah pertumbuhan bakteri
slidesmania.com
KOMPLIKASI
Komplikasi bronkopneumonia
1. Otitis media akut (OMA) terjadi jika tidak diobati maka sputum yang berlebihan akan masuk kedalam tuba eusthacii
sehingga menghalangi masulnya udara ketelinga tengah dan mengakibatkan hampa udara kemudian gendang telinga akan
tertarik kedalam timfus efusi.
2. Atelectasis terjadi akibat penyumbatan saluran udara pada bronkus atau bronkiolus sehingga menyebabkan alveolus
kurang berkembang atau bahkan tidak berkembang dan akhirnya kolaps
3. Meningitis disebabkan oleh baakteri yang sama dengan pneumonia. Pada pneumonia bakteri masuk kesaluran nafas
bagian bawah dan dapat menyerang pembuluh darah dan masuk keotak sehingga menyebabkan radang selaput otak
4. Abses paru, pada pneumonia yang memberat akan menjadi abses paru dan seringnya pada pneumonia aspirasi yang
disebabkan oleh mikoroorganisme anaerob
5. Gagal nafas terjadi karena berkurangnya valume paru secara fungsional karena proses inflamasi akan mengganggu proses
difusi dan akan menyebabkan gangguan pertukaran gas yang akan menyebabkan hipoksia. Pada keadaan berat bisa terja
gagal nafas
slidesmania.com
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA
“An.D” DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN DIAGNOSA
BRONKOPNEUMONIA DIRUANG MAHKOTA
slidesmania.com
DEWA
2. Identitas orang tua
Ayah
1. pengkajian ● Nama : Tn. A
● Umur : 36 tahun
1. ini
2. Natal
Keluhan utama :ibu klien mengatakan anaknya batuk ● Tempat melahirkan: rs latemamala soppeng
berdahak ● Lama dan jenis persalinan ; 12 jam dengan melahirkan
2. Alasan masuk rs : ibu klien mengatakan anaknya normal
mengalami batuk terus menerus sudah 8 hari dan disertai ● Penolong persalinan : bidan
dengan demam yang naik turun 3. Post natal
● Kondisi bayi: BB 4,1 gram dan PB 50 cm
● Problem menyusui : ibu klien mengatakan tidak
memiliki permasalahan dalam menyusui
slidesmania.com
● Penyakit yang pernah dialami:
= Hernia diafragmatika sinistra
● Riwayat imunisasi
● Penyebab:
= ibu klien mengatakan adanya lubang pada bagian paru-paru Waktu
no Jenis imunisasi reaksi
● Riwayat perawatan: pemberian
= ibu klien mengatakan anaknya dirawat dirumah sakit latemamala 1 BCG 1 bulan Demam
soppeng 2. DPT (I,II,III) 2, 3, 4 bulan -
● Riwayat operasi:
3 Polio (I,II,III,IV) 0,1,2,3 bulan Demam
= ibu klien mengatakan bahwa anaknya dirujuk dirumah sakit wahidin
4. Campak 9 bulan -
makassar untuk menjalani operasi hernia diafragmatika yang dialami
anaknya 5 Hepatitis B 0 bulan -
● Riawayat alergi: 6 Rubella 12 bulan -
=ibu klien mengatakan tidak ada riawayat alergi pada anaknya
slidesmania.com
Riwayat tumbuh kembang anak
1. Pertumbuhan fisik
a. Berat badan : ibu klien mengatakan berat badan anaknya sekarang yaitu
8,8 kilogram
b. Tinggi badan:ibu klien mengatakan tinggi badan anaknya sekarang yaitu 75
cm
c. Waktu tumbuh gigi: ibu klien mengatakan anaknya mulai tumbuh gigi pad
saat berumur 11 bulan, tumbuh 2 gigi pada bagian bawah depan
sendiri
Kebutuhan dasar/ pola kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi :
Sebelum sakit ibu klien mengatakan anaknya makan 3 kali dalam sehari, dengan nafsu makan yang baik dan tidak ada
pantangan dengan jenis makanan bubur dan nasi, saat masuk rumah sakit ibu klien mengatakan anakanya hanya
mengonsumsi asi kurang lebih 5 kali dalam sehari dengan nafsu makan menurun
2. cairan:
Sebelum sakit ibu klien mengatakan anaknya minum air putih dan minum asi dengan frekuensi kurang lebih 7 kali dalam
sehari, saat sakit Ibu klien mengatakan lebih sering minum asi dengan frekuensi kurang lebih 8 kali dalam sehari
3. Istirahat /tidur:
Sebelum sakit ibu klien mengatakan anaknya tidur siang kurang lebih 2 jam dan tidur malam kurang lebih 8 jam, saat sakit
ibu klien mengatakan tidur anaknya tidak teratur dan tidak nyenyak akibat batuk yang dialami
4. Eliminasi fekal/BAB:
Sebelum sakit ibu klien mengakan anaknya BAB 2 sampai 3 kali dalam sehari dengan konsistensi padat saat sakit ibu klien
mengatakan anaknya BAB sebanyak 3 sampai 4 kali dengan konsistensi encer ada ampas
slidesmania.com
5. Eliminasi urine /BAK:
Sebelum sakit ibu klien mengatakan anaknya BAK sebanyak 3 kali dalam sehari dengan warna kuning pucat dengan bau
khas saat sakit ibu klien mengatakan bak sebanyak 5 kali dalam sehari berwarna kuning
Motorik halus
Klien sudah bisa meraih dan menggenggam benda ringan yang ada disekitarnya
Bahasa
Klien sudah bisa mengucapkan sesuatu tetapi tidak spesifik
Personal sosial
Klien mulai berinteraksi dengan keluarga
slidesmania.com
Pemeriksaan fisik
Hari : selasa tanggal: 19-07-2022 jam: 16.00
3. Sistem gastrointestinal
4. Sistem urinaria
- Inspeksi : warna urine kuning
5. Sistem reproduksi
7. Sistem neurologi
- Inspeksi : compos mentis
8. Sistem endokrin
- Inspeksi :tidak terdapat pembengkakan dan tidak terdapat gangguan
- Palpasi :tidak ada pembengkakan
9. Sistem penglihatan
- Inspeksi :mata cekung,simetris kiri dan kanan dengan fungsi penglihan baik
- Inspeksi : telinga simetris kiri dan kanan dengan lengkungan daun telingan yang sempurna dan fungsi
pendengaran baik
slidesmania.com
Pemeriksaan diagnostik
- Melakukan pemeriksaan lab pada tanggal 18 juli
2022 dengan hasil
Hemoglobin : 11,4 g/dl Penatalaksanaan medis
Leukosit :9,6 ribu/ul
Eritrosit :4, 75 juta/ul
Trombosit : 261 ribu/ul - Ivfd tridex 32 tpm
- Injeksi vicillin 400mg/8 jam
- Injeksi paracetamol 9 cc
- Melakukan pemeriksaan foto thoraks pada tanggal - Injeksi gentacimin 40mg/8 jam
19 juli 2022 dengan hasil:
- Terapi nebulizer dengan Nacl 5cc/8 jam
Kesimpulan; bronchopneumonia
slidesmania.com
Data fokus
Nama/umur :An. D/ 1 tahun 1 bulan
Ruangan/kamar :mahkota dewa/ 1 d
- Ibu klien mengatakan anaknya batuk dan terdapat -terdapat lendir yang kental dan berwarna kuning
lendir
- Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam - Ttv klien dengan s: 38,4c n: 140x/I p:28x/i
-ibu klien mengatakan selama dirumah sakit anaknya - Anak tampak tidak memakan bubur yang disediakan
hanya minum asi
Do :
- Ttv klien : s = 38,4c n=140x/I p= 28x/I
- Ku lemah
- Badan teraba panas
slidesmania.com
3. Ds: Kuman berlebih dibronchus- mucus Resiko defisit nutrisi
- Ibu klien mengatakan selama di rumah sakit anaknya tidak bronkus meningkat – nutrisi kurang
pernah makan hanya mengonsumsi asi dari kebutuhan – resiko defisit nutrisi
- Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya menurun
Do :
- Ttv klien : s = 38,4c n=140x/I p= 28x/I
- Anak tampak tidak makan bubur yang disediakan
- Bibir kering
- Ku lemah
Diagnosa keperawatan
Nama/umur :An. D/ 1 tahun 1 bulan
Ruangan/kamar :mahkota dewa/ 1 d
2. hipetermi
slidesmania.com