Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANEMIA MEGALOBLASTIK

NAMA : NANNA
NIM : 202001004
SEMESTER : III

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS
MUHAMMADIYAH SIDRAP
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Hemetologi & Imunologi yang berjudul ”Askep
AnemiaMegaloblastik” tepat pada waktunya Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telahmembantu dalam pengrjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh
karenaitu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih banyak
dikemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1. Latar Belakang...........................................................................................1

2. Rumusan Masalah......................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................2

1. Definisi.......................................................................................................2

2. Tanda dan gejala........................................................................................2

3. Patofisiologi...............................................................................................2

4. Terapi.........................................................................................................3

BAB III PENUTUP .......................................................................................5

1. Simpulan dan saran .................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Anemia Megaloblastik adalah anemia yang khas ditandai oleh adanya sel
megaloblasdalam sumsum tulang.Sel megaloblas adalah sel precursor eritrosit dengan
bentuk sel yang besardisertai adanya kes, dimana maturasi sitoplasma normal tetapi inti
besar dengan susunakromosom yang longgar. Biasanya berbentuk makrositik atau
pernisiosa.Penyebabnya anemia megaloblastik adalahdefisiensi vitamin B12, defisiensi
asam folat, gangguan metabolisme vitamin B12 dan asam folatdan Gangguan sintesisi
DNA.

Pengobatan :

1. Asam tolik 15 – 30 / hari.

2. Vitamin B12 3 x 1 tablet perhari.

3. Sulfas ferosus 3 x 1 tablet per hari.

4. Pada kasus berat dan pengobatan oral, hasilnya lamban sehingga dapat diberikan
transfusi darah.

Dalam makalah ini penulis membahasa tentang konsep teori serta Asuhan keperawatan
padaanemia megaloblastik.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dat membuat rumusan masalah yaitu
sebagaiberikut :
- Apa defisisi darianemia megaloblastik?
- Apa tanda dan gejala anemia megaloblastik?
- Bagaimana patofisiologi anemia megaloblastik?
- Bagaimana terapi dari anemia megaloblastik ?
1. Definisi

Anemia megaloblastik adalah jenis anemia yang ditandai dengan bentuk kepingan sel darah
merah yang abnormal dan ukurannya yang lebih besar.
Sel darah merah normal seharusnya berbentuk cakram bulat pipih yang sedikit berceruk di
tengah. Namun, pada kasus anemia ini, kepingan sel darah merah berbentuk oval.
Bentuk dan ukuran yang abnormal ini terjadi karena sel darah merah tidak mengalami
pembelahan dan tidak berkembang sempurna. Alhasil, jumlah sel darah merah yang normal dan
sehat tidak cukup.
Penyakit kelainan darah ini juga menyebabkan sumsum tulang menghasilkan lebih sedikit sel.
Sel-sel darah merah normal umumnya dapat bertahan sekitar 90-120 hari sebelum akhirnya
dihancurkan oleh tubuh untuk diganti dengan yang baru.
Anemia megaloblastik adalah kondisi yang dapat terjadi pada pria ataupun wanita dari latar
belakang ras atau etnis apa pun. Namun, belum diketahui pasti jumlah seberapa banyak orang di
dunia yang mengalami anemia jenis ini.

2. Tanda dan gejala

Ciri anemia megaloblastik serupa dengan gejala anemia pada umumnya, seperti lemah dan letih
serta pusing dan kulit memucat. Di sisi lain, beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala
yang jelas.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala umum anemia megaloblastik adalah:
 Sesak napas
 Mati rasa di setiap ujung tubuh; misal ujung jari tangan dan ujung jari kaki
 Lidah membengkak
 Diare
 Mual
 Kram otot
 Kulit terlihat pucat
 Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan secara drastis.
 Jantung berdebar
 Tangan dan kaki tremor
Beberapa gejala anemia megaloblastik yang berhubungan dengan masalah pencernaan dapat
memicu kerusakan saraf. Jika dibiarkan dalam waktu lama, kondisi ini bisa memicu penurunan
kepadatan tulang dan perkembangan kanker lambung.

3. patofisiologi

Anemia megaloblastik adalah anemia makrositik yang disebabkan oleh defisiensi atau gangguan
penggunaan vitamin B12 atau asam folat. Penyebab tersering dari anemia megaloblastik adalah
defisiensi vitamin B12 yang dapat terjadi karena asupan yang kurang, malabsorpsi akibat tidak
adanya faktor intrinsik, kelainan kongenital, atau paparan nitrit oksida (NO).

Anemia megaloblastik sebetulnya adalah kondisi panmyelosis, walaupun namanya


menggambarkan seolah gangguan hanya terbatas di sel darah merah. Pada kasus yang jarang,
anemia megaloblastik dapat menampilkan gambaran nuklei megaloblastik imatur dan proliferasi
myeloid intens di sumsum tulang. Hal ini dapat menyebabkan misdiagnosis dengan leukemia.
Pasien dengan anemia megaloblastik bisa asimptomatik. Jika muncul gejala, maka akan
berkaitan dengan anemia dan abnormalitas neurologi. Jika anemia sangat berat, pasien bisa
mengalami lemas atau gangguan kardiopulmonal. Pemeriksaan darah lengkap akan menunjukkan
anemia makrositosis dan pemeriksaan darah tepi ditemukan sel darah merah megaloblast,
neutrofil hipersegmentasi dengan 6 atau lebih lobus, dan anisositosis atau poikilositosis.

4. Terapi

Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12. vegetarian dapat dicegah
atau di tangani dengan penambahan vitamin per oral atau melalui susu kedelai yangdiperkaya.
Apabila defisiensi disebabkan oleh defek absorbsi atau tidak tersedianya faktorintrinsik,dapat
diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM. Pada awalnya, B12 diberikan tiap hari, namun
kemudian kebanyakan pasien dapatditangani dengan pemberian vitamin b12 100 gram IM tiap
bulan, cara ini dapat menimbulkanpenyembuhan dramatis pada pasien yang sakit berat. Hitung
retikulasi meningkat dalambeberapa hari. Manifestasi neurorologis memerlukan waktu lebih
lama untuk sembuh,apabilaterdapat neuropati berat, paralisis dan inkontinensia, pasien mungkin
tidak dapat sembuh secarapenuh. Untuk mencegah kekambuhan anemia,terapi vitamin B12 harus
diteruskan selama hiduppasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak
dapat dikoreksi.Terapi pengobatan yang biasa digunakan adalah sebai berikut :

1) Terapi suportif Transfusi bila ada hipoksia dan suspensi trombosit bila
trombosotopenia mengancam jiwa.
2) Terapi untuk defisiensi vitamin B12
Terapi yang biasa digunakan untuk mengatasi terapi defisiensi vitamin B12 adalah
sebagai berikut:
a) diberikan vitamin B12 100-1000 Ug intramuskular sehari selama dua
minggu,selanjutnya 100-1000 Ug IM setia bulan. Bila ada kelainan
neurologist,terlebih dahulu diberikan setiap duaminggu selama enam bulan,baru
kemudian diberikan sebulan sekali. Bila penderita sensitiveterhadap pemberian
suntikan dapat diberikan seara oral 1000 Ug sekali sehari,asal tidak
terdapatgangguan absopsi.
b) Transfuse darah sebaiknya di hindari,kecuali bila ada dugaan kegagaln faal
jantung, hipotensipostural,renjatan atau infeksi berat. Bila diperlukan transfuse
darah sebaiknya diberi eritrosityang di endapkan.

3) Terapi untuk defisiensi asam folat Diberikan asam folat 1-5 mg/hari per orang selama
empat bulan, asal tidak terdapat gangguan absopsi.

4) Terapi penyakit dasar Menghentikan obat-obatan penyebab anemia megaloblastikm


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Anemia Megaloblastik adalah anemia yang khas ditandai oleh adanya sel megaloblasdalam
sumsum tulang. Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12

selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12
karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang sangat jarang
padawanita dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin
dijumapaipada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah
penyakitCrohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus.

Saran

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,penulis
mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapatberbuat lebih
baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulispada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Mariliynn E. 1999.

Rencana Asuhan Keperawatan,

Jakarta : EGCPrice, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.


Jakarta : EGCHandayani Wiwik dan Andi Sulistyo. 2008.

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan GangguanSistem Hematologi.

Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai