LBM 1
Disusun Oleh :
NIM : 020.06.0085
Kelompok : 11B
FAKULTAS KEDOKTERAN
AZHAR MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan hasil Laporan Tutorial LBM 1 “Lemas” Semester 3 Blok Sistem
Hematologi dan Imunologi.
Dalam penyusunan Laporan Tutorial LBM 1 ini, saya menyadari
sepenuhnya masih terdapat kekurangan di dalam penyusunannya. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki,
kami menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan petunjuk dari semua pihak
tidaklah mungkin hasil Laporan Tutorial LBM 1 ini dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. dr. Sahrun Sp. P. selaku fasilitator dalam SGD kelompok 11, atas segala
masukan, bimbingan dan kesabaran dalam menghadapi keterbatasan kami.
2. Seluruh anggota SGD kelompok 11 yang telah membantu dan
memberikan masukan dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
A. Skenario............................................................................................................4
B. Deskripsi Masalah.............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Skenario
LBM 1
LEMAS
PEMBAHASAN
A. Anemia
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal.
Hemoglobin diperlukan untuk membawa oksigen dan jika seseorang
memiliki terlalu sedikit atau sel darah merah abnormal, atau tidak cukup
hemoglobin, akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa
oksigen ke jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan gejala seperti kelelahan,
kelemahan, pusing dan sesak napas, dan lainnya. Konsentrasi hemoglobin
optimal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis bervariasi
menurut usia, jenis kelamin, ketinggian tempat tinggal, kebiasaan
merokok, dan status kehamilan. Penyebab paling umum dari anemia
termasuk kekurangan nutrisi, terutama kekurangan zat besi, meskipun
kekurangan folat, vitamin B12 dan A juga merupakan penyebab penting
penyakit lainnya seperti hemoglobinopati dan penyakit menular, seperti
malaria, TBC, HIV dan infeksi parasite (WHO).
b) Etiologi
a. Pertumbuhan
b. Menstruasi
Penyebab kurang besi yang sering terjadi pada anak perempuan
adalah kehilangan darah lewat menstruasi (Fitriany, J., &
Saputri, A. I. 2018).
b. Malabsorpsi besi
3. Perdarahan
Kehilangan darah akibat perdarahan merupakan penyebab penting
terjadinya ADB. Kehilangan darah akan mempengaruhi
keseimbangan status besi. Kehilangan darah 1 ml akan
mengakibatkan kehilangan besi 0,5 mg, sehingga darah 3-4 ml/hari
(1,5 – 2 mg) dapat mengakibatkan keseimbangan negatif besi
(Fitriany, J., & Saputri, A. I. 2018).
4. Transfusi feto-maternal
5. Hemoglobinuria
Pada atlit yang berolaraga berat seperti olahraga lintas alam, sekitar
40% remaja perempuan dan 17% remaja laki-laki kadar feritin
serumnya < 10 ug/dl. Perdarahan saluran cerna yang tidak tampak
sebagai akibat iskemia yang hilang timbul pada usus selama latihan
berat terjadi pada 50% pelari (Fitriany, J., & Saputri, A. I. 2018).
c) Manifestasi Klinis
d) Patofisiologi
f) Pemeriksaan Penunjang
• Retikulosit menurun.
• Pemeriksaan lain sesuai indikasi: pemeriksaan feses pada
kecurigaan infeksi cacing.
g) Tatalaksana
NonFarmakologis
Farmakologis
h) Komplikasi
3. Anemia Hemolisis
4. Talasemia
Thalassemia merupakan salah satu penyakit genetik terbanyak di
dunia yang ditandai dengan tidak terbentuk atau berkurangnya salah
satu rantai globin baik itu -α ataupun -β yang merupakan komponen
penyusun utama molekul hemoglobin normal. Berdasarkan hal tersebut
thalassemia dibedakan menjadi thalassemia -α dan thalassemia -β.
Secara klinis thalassemia dibagi menjadi: 1. thalassemia mayor,
dimana
pasien memerlukan transfusi darah yang rutin dan adekuat seumur
hidupnya. Pembagian ke 2. bila pasien membutuhkan transfusi tetapi
tidak rutin maka disebut sebagai thalassemia intermedia ke-3.,bila
tanpa gejala, secara kasat mata tampak normal, disebut sebagai
pembawa sifat thalassemia (Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Guyton & Hall. 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi revisi berwarna ke-
13. Elsevier : Singapore.
Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016.
Liwang, ferry et al 2020. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi V. Koe Stella
Asadinia
Sherwood, Lauralee 2020. Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem Edisi 9, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiadi S, editors 2014. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI.
Sylvia, P. 2016. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit vol. 2 edisi 6.
Jakarta:EGC