Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

“PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN (BLEEDING &


CLOTTING TIME) DAN GOLONGAN DARAH”

Nama : Baiq Haya Inas Fatrany


NIM : 020.06.0008
Kelas :A
Kelompok :2
Modul : Hematoimun
Dosen : dr. Hj. Setio Rini, M.Si.Med., Sp.PK (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM

2021

1 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan hasil Laporan Patologi Klinik Blok HEMATOIMUN ini. Dalam
penyusunan Laporan praktikum patologi klinik ini, saya menyadari sepenuhnya
banyak terdapat kekurangan di dalam penyajiannya. Hal ini disebabkan
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Kami menyadari
bahwa tanpa adanya bimbingan dan petunjuk dari semua pihak tidaklah mungkin
hasil Laporan praktikum Patologi Klinik ini dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan dengan baik
2. dr. Hj. Setio Rini, M.Si.Med., Sp.PK (K) Selaku dosen pembimbing
praktikum patologi klinik, atas segala masukan, bimbingan dan kesabaran
dalam menghadapi keterbatasankami.
3. Teman-teman sejawat yang telah memberikan masukkan dalam
penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan
kepada saya dan teman-teman, mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa,
serta Laporan Prkatikum Patologi Klinik ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 23 November 2021

Penulis

2 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................3
1.2 Tujuan....................................................................................................3
1.3 Manfaat..................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
2.1 Bleeding and clotting time, dan golongan darah.................................5
BAB III....................................................................................................................9
METODE PRAKTIKUM........................................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum...............................................................9
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................9
3.3 Cara Kerja.............................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................11
4.1 Hasil ...................................................................................................11
4.2 Pembahasan.......................................................................................11
BAB V....................................................................................................................26
PENUTUP..............................................................................................................26
5.1 Kesimpulan..........................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27

3 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan laboratorium saat ini menjadi sangat penting karena
pergeseran fungsi hasil pemeriksaan laboratorium dari penunjang diagnosa
menjadi penegak diagnosa. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat,
bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan, secara tahapan pemeriksaan
laboratorium yang meliputi praanalitik, analitik dan pasca analitik harus
dilakukan dengan benar dan sesuai prosedur.
Plasma adalah komponen darah dalam tabung yang berisi
antikoagulan kemudian disentrifuge dalam waktu tertentu dengan kecepatan
tertentu sehingga bagian plasma dan bagian lainnya terpisah. Plasma yang
masih mengandung fibrinogen tidak mengandung faktor-faktor pembekuan
II,V,VII, tetapi mengandung serotonin tinggi. Plasma masih mengandung
fibrinogen karena penambahan antikoagulan yang mencegah terjadinya
pembekuan darah tersebut. Plasma darah mengandung 91-92% air dan juga
larutan bermacam- macam zat sejumlah 7-9%, zat ini terkandung di dalam
plasma darah.
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Didunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen ABO dan Rh. Dalam sisitem golongan darah ABO ini,
berlaku asas yang mengatakan bahwa serum seseorang tidak akan
mengendapkan sel darah merah orang itu sendiri serta sel darah merah orang
lain yang bergolongan sama. Jadi, serum darah dari orang yang bergolongan
darah A tidak akan mengaglutinasikan sel darah merah dari orang yang
bergolongan darah A. Hal yang sebaliknya juga berlaku untuk serum yang
bergolongan darah B. Serum dari orang yang bergolongan darah AB tidak

4 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


dapat mengendapkan sel darah merah golongan AB, juga tidak dapat
mengaglutinasikan sel darah merah golongan A maupun golongan B. Sel
darah merah golongan O tidak dapat diaglutinasikan oleh serum dari orang
yang bergolongan darah A, B, maupun AB

1.2 Tujuan Praktikum


a) Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan clotting time dan
bleeding time.
b) Mahasiswa dapat mengetahui nilai rujukan clotting time dan
bleeding time.
c) Mahasiswa dapat mengetahui aspek klinis pemeriksaan clotting
time dan bleeding time.
d) Mahasiswa mengetahui cara penggolongan golongan darah.
e) Mengetahui cara pemeriksaan golongan darah.

5 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemeriksaan Profil Pembekuan (Bleeding and Clotting Time)


2.1.1 Bleeding Time
Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium untuk
menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma
yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur
hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung dari
ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi
pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama
mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi
pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi.
Pembuluh kapiler yang tertusuk akan mengeluarkan darah
sampai luka itu tersumbat oleh trombosit yang menggumpal. Bila
darah keluar dan menutupi luka , terjadilah pembekuan dan fibrin
yang terbentuk akan mencegah perdarahan yang lebih lanjut . Pada
tes ini darah yang keluar harus dihapus secara perlahan-lahan
sedemikian rupa sehingga tidak merusak trombosit. Setelah
trombosit menumpuk pada luka , perdarahan berkurang dan tetesan
darah makin lama makin kecil.
Tes masa perdarahan ada 2 cara yaitu
1.  Metode Duke  dengan nilai rujukan 1 – 3 menit.
2.   Metode Ivy, kepekaan metode Ivy lebih baik, dengan nilai
rujukan I - 7 menit.

6 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


2.1.2 Clotting Time
Hemostasis adalah peristiwa berhentinya suatu perdarahan
sebagai reaksi tubuh terhadap adanya luka. Mekanisme hemostasis
yang seimbang terjadi karena interaksi dari 4 faktor yaitu : 
1. Faktor vaskular .
2. Faktor trombosit. 
3. Faktor pembekuan 
Jika ada benturan atau gesekan menyebabkan luka, maka
trombosit pecah dan keluar enzim tromboplastin (trombokinase). Zat
ini bersama ion-ion kalsium yang ada di dalam plasma darah akan
bereaksi dengan protombin. Protombin adalah senyawa globulin
yang terdapat di dalam plasma darah dan bersifat sebagai enzim
yang belum aktif. Zat ini di hasilkan di hati dengan bantuan vitamin
K. zat yang terbentuk adalah thrombin, enzim trombin akan
mengubah fibrinogen, suatu protein yang larut dalam
plasma,menjadi fibrin. Fibrin berupa benang-benang halus yang
menjaring dan mengikat sel-sel darah dan terbentuk benang-benang
fibrin penutup luka.
Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk
membeku atau waktu yang di perlukan saat pengambilan darah
sampai saat terjadinya pembekuan. Hal ini menunjukkan seberapa
baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk
membentuk pembekuan darah.

2.2 Pemeriksaan Golongan Darah


Golongan darah adalah hasil dari pengelompokkan darah berdasarkan
ada atau tidaknya substansi antigen pada permukaan sel darah merah
( eritrosit ). Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein,
atau glikolipid. Golongan darah manusia bersifat herediter, dan sangat
tergantung pada golongan darah kedua orang tua manusia yang bersangkutan.

7 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


Darah perlu digolongkan untuk banyak kepentingan, khususnya untuk
Transfusi Darah. Karl Landsteiner menemukan, bahwa darah manusia yang
ditransfusikan ke manusia lain dapat inkompatibel, dan menimbulkan
aglutinasi ( si penerima darah terlihat syok dan ikterik / kuning ). Transfusi
dengan darah yang inkompatibel antara donor dan resipien ( penerima ) dapat
berakibat fatal. Selain itu, golongan darah dapat bermanfaat untuk
kepentingan forensik dan penentuan ayah sebagai metode penentu paling
sederhana.

- Golongan darah A memiliki antigen permukaan A. Antigen A tersusun


dari 1 molekul fukosa, 2 molekul galaktosa, 1 molekul N-asetil
galaktosamin, dan 1 molekul N-asetil glukosamin.
- Golongan darah B memiliki antigen permukaan B. Antigen B ini sedikit
berbeda dengan antigen A, dimana antigen ini tersusun dari molekul N-
asetil galaktosamin digantikan oleh 1 molekul galaktosa.
- Orang dengan golongan darah AB memiliki dua macam antigen
permukaan, yang merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B.
- Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan,
namun terbukti bahwa golongan darah O masih memiliki ikatan
karbohidrat pada permukaan eritrositnya yang terdiri atas 1 molekul
fukosa, 1 molekul N-asetil glukosamin, dan 2 molekul galaktosa. Gugus
ini tidak bersifat imunogenik, sehingga anggapan golongan darah O tidak
memiliki antigen permukaan masih bisa diterima.

8 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Hari/ Tanggal : Jumat, 12 November 2021

Waktu : 08.50 WITA – 10.30 WITA

Tempat : Laboratorium Terpadu 2 Fakultas Kedokteran Universitas


Islam Al-Azhar

3.2 Alat dan Bahan


Praktikum Pemeriksaan Profil Pembekuan

Bleeding Time

 Blood lancet
 Kertas saring
 Kapas dan alkohol 70%
 Stopwatch

Clotting Time

 Tiga buah tabung reaksi


 Semprit dan jarum steril
 Kapas dan alcohol 70%
 Stopwatch
 Plaster
 Darah tanpa antikoagulan

Praktikum Pemeriksaan Golongan Darah

9 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


 Plate
 Batang pengaduk
 Antisera A, B dan AB
 Sampel darah yang akan diperiksa

3.3 Langkah Kerja


Praktikum Pemeriksaan Profil Pembekuan

Bleeding Time

1. Desinfeksi cuping daun telinga dengan alcohol 70% lalu biarkan


kering
2. Tegangkan cuping daun telinga antara ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pemeriksa, lalu tusuk dengan blood lancet bagian tepi bawah cuping
daun telinga selama 2 mm
3. Begitu darah keluarkan hidupkan stopwatch
4. Darah yang keluar hamper menetes disentuh dengan kertas saring tiap
30 detik
5. Kerjakan hal ini terus sampai perdarahan berhenti
6. Catat waktunya

Clotting Time

1. Tentukan dahulu lokasi vena yang akan diambil darahnya (biasanya


vena mediana cubiti)
2. Lakukan pembendungan dengan baik, desinfeksi, fiksasi vena lalu
tusuklah vena secara langsung
3. Begitu darah tampak mulai masuk kedalam semprit, stopwatch
dihidupkan.
4. Ambilah sampeh darah secukpnya
5. Masing masing tabung ( I, II dan III) diisi dengan 1 ml sampel darah
tadi

10 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


6. Biarkan 4 menit, inkubasi pada 37oC dalam waterbath atau digenggam
Modifikasi I
- Setiap 30 detik miringkan 3 tabung, perhatikan tabung mana
tabung yang mengalami pembekuan catat waktunya. Lakukan
pada ketiga tabung.
- Ambil rerata dari ketiga tabung

Modifikasi II
- Setiap 30 detik periksa ketiga tabung dan catat apabila ada
pembekuan
- Waktu pembekuan: pada tabung III

Praktikum Pemeriksaan Golongan Darah

1. Pada glass objek berturut turt ditetesi dengan antisera A, B dan AB


2. Kemudian pada glass objek berturut turut masing masing ditetesi
dengan satu tetes darah yang akan ditentukan golongannya
3. Selanjutnya diasuk dengan batang pengaduk yang ujungnya berbeda,
lalu digoyang-giyangkan. Tunggu kurang lebih dua menit dan
perhatikan adanya aglutinasi
4. Adanya aglutinasi menunjukkan tes positif dan sebaliknya

11 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Praktikum Pemeriksaan Profil Pembekuan

Nama : Baiq Haya Inas Fatrany

Usia : 18 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Bleeding Time

 Bahan: Darah cuping daun telinga perempuan berusia 18 tahun


 Hasil: 4 menit 15 detik
 Nilai rujukan : 1- 3 menit. Nilai Batas 3-5 menit. Memanjang  5
menit

Dari hasil praktikum bleeding time normal karena masih dalam


rentang nilai rujukan untuk perempuan dewasa.

Clotting Time

 Bahan: Darah vena perempuan berusia 18 Tahun


 Hasil: Menggunakan metode modifikasi I  didapatkan rata rata 5,33
menit
 Menggunakan metode modifikasi 2  didapatkan menit ke 14
 Nilai rujukan : 5-15 menit

Dari hasil praktikum clotting time normal karena masih dalam


rentang nilai rujukan untuk perempuan dewasa.

12 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


Praktikum Pemeriksaan Golongan Darah

 Bahan: Darah perempuan berusia 19 tahun


 Hasil: Golongan Darah A

4.2 Pembahasan Praktikum


Praktikum Pemeriksaan Profil Pembekuan

Bleeding Time

Waktu pendarahan diamati sebagai interval waktu timbulnya tetes darah dari
mulai pembuluh darah yang luka sampai darah terhenti mengalir keluar dari
pembuluh darah. Penghentian pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya
agregat pletelat yang menutupi celah pembuluh darah yang rusak.

Dari hasil pemeriiksaan yang kami lakukan, pada waktu 4 menit 12 detik
perdarahan telah berhenti setelah dilakukan penghisapan darah dengan
menggunakan kertas saring bundar sejak perdarahan keluar pertama kali.
Sehingga dapat dikategorikan masih dalam rentang Normal.
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) ini khususnya merupakan
pemeriksaan skrining (penyaring) untuk menilai gangguan fungsi trombosit dan
mendeteksi adanya kelainan von willebrand. Pemeriksaan ini secara langsung
dipengaruhi oleh jumlah trombosit terutama dibawah 50.000/mm3, yang dimana
kemampuan trombosit membentuk plug, vaskularisasi dan kemampuan kontriksi
pembuluh darah

Clotting Time

13 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau
waktu yang di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya
pembekuan. Hal ini menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan
dinding pembuluh darah untuk membentuk pembekuan darah.

Untuk sampel dengan metode Lee and white didapatkan hasil nilai clotting
timenya adalah 14 menit setelah dibulatkan. Dari hasil yang kami peroleh,nilai
clotting time pasien ini masih normal bila dilihat dari nilai rujukan yang berkisar
9-15 menit untuk metode Lee and white karena berada di menit ke 5,3 menit

Praktikum Pemeriksaan Golongan Darah

Probandus : Denek Bini Chlara Suhesti

Usia : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Probandus kita dapat dikatakan bergolongan darah A, dikarenakan terjadi


aglutinasi pada serum anti A yang menandakan bahwa pada probandus
mengandung aglutinogen A.

14 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pemeriksaan profil pembekuan yang dilakukan pada probandus
mendapatkan hasil normal. Hasil normal didapatkan pada pemeriksaan
bleeding time dan clotting time, hal ini dikarenakan hasil dari praktikum masih
dalam rentang nilai rujukan. Penggolongan darah manusia dapat dilakukan
dengan beberapa sistem, salah satunya adalah sistem ABO. Menurut sistem ini,
golongan darah dapat dilihat  berdasarkan aglutinogen dan aglutininnya.
Sehingga diperoleh bahwa:
1. Golongan darah A dapat mendonorkan darahnya pada golongan
darah A dan B, dan menerima darah dari golongan darah A dan O  
2. Golongan darah B dapat mendonorkan darahnya pada golongan
darah B dan AB, dan dapat menerima darah dari golongan darah B
dan O 
3. Golongan darah AB dapat mendonorkan darahnya pada golongan
darah AB saja,tetapi dapat menerima dari semua golongan darah
sehingga disebut resipien universal 
4. Golongan darah O dapat mendonorkan darahnya pada semua
golongan darah (disebut donor universal),tetapi hanya dapat
menerima darah dari golongan O saja.

15 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


DAFTAR PUSTAKA

Benjamin,C. U.S. National Library of Medicine. Medline Plus (2019). Low White
Blood Cell Count and Cancer.
Higuera, V. Healthline (2017). WBC (White Blood Cell) Count.

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. (2011). Buku Panduan


Praktikum Blok 

Gandasoebrata, R. , 2007. Penuntutan laboratorium klinik. Edisi 13,


Jakarta. Unimus.Ac.Id 34 Universitas Pattimura. Moluca Medic ISSN :1979-635.
Vol 5.No 1.Pp 19-23.Ambon.

Gandasoebrata, R. 1967. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta

Gandasoebrata. 2001. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

Lam, L., Mumford, J., Keber., & Flanagan, B. (2019). Hematologic Conditions:
Leukopenia. FP Essential. 485, pp.11-16.

McDowell, S. Healthline (2017). Leukopenia.


Mayo Clinic (2018). Low White Blood Cell Count.

Murray, 2014, Biokimia Harper. Edisi 29. EGC.jakarta

NHS UK (2017). Low White Blood Cell Count.


University of Rochester Medical Center. White Cell Count.

Notoatmodjo.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Cetakan kedua.


Jakarta.

Nurmalasari, Yayuk. 2011. Fungsi dan Manfaat Pemeriksaan Laboratorium.


Bandung.

16 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


Setyawati, T. (2014). Medika tadulako , Jurnal Ilmiah Kedokteran , Vol . 1 No . 2.
Jurnal Ilmiah Kedokteran, 1(2), 36–44.

Sherwood, Lauralee.2018. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 9,


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Soedioetomo. (2013)., 84, 487–492.

Tortora, Gerard J 2020, Dasar Anatomi & Fisiologi, Volume 2, Edisi 13,
Jakarta: EGC.

17 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH


LAMPIRAN

NO NAMA HASIL
PEMERIKSAAN
1 Praktikum
Pemeriksaan
Clotting Time

2 Praktikum
Pemeriksaan
Bleeding Time

3 Praktikum
Pemeriksaan
Golongan Darah

18 | PEMERIKSAAN PROFIL PEMBEKUAN DARAH DAN GOLONGAN DARAH

Anda mungkin juga menyukai