Disusun Oleh :
Kelompok 1 Tingkat 1B
Delfina Tazani Fiaryanda (108120039)
Muhammad Kemal Athartur (108120050)
Sri Faidah (108120054)
Octavia Allamanda (108120055)
Febri Prayoga (108200056)
Muhamad Hamzah Anwar (108120057)
TAHUN AKADEMIK 2 0 2 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengambilan Darah Vena dan
Arteri” tepat pada waktunya. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Keperawatan Dasar 1. Secara umum, makalah ini membahas
tentang definisi pengertian pengambilan darah vena dan arteri, tujuan, indikasi,
kontraindikasi, alat dan bahan, prosedur, dan tools.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak tantangan dan hambatan yang dialami.
Akan tetapi, dengan bantuan berbagai pihak, tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik
dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi guna memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
D. Manfaat.............................................................................................................2
LAMPIRAN....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
hematologi (pemeriksaan hemoglobin) dapat diperoleh dari darah vena, darah
arteri ataupun darah kapiler.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengambilan Darah Vena
1. Pengertian
a. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat
untuk dilakukan pemeriksaan.
b. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle
stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
c. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah
(phlebotomy)
3
3. Indikasi
4
(5) Daerah bekas luka
(6) Daerah dengan cannula, fistula atau cangkongan vascular
(7) Daerah inter-vena lines pengambilan darah di daerah ini dapat
menyebabkan darah menjadi encer dan dapat meningkatkan atau
menurunkan kadar zat tertentu
6. Alat & Bahan
5
11) Lakukan penusukan vena dengan jarum spuit menghadap ke atas dengan
sudut 30-45 terhadap kulit. Lanjutkan pengambilan darah dan saat
pengambilan tali torniquet dilepaskan lebih dulu
12) Setelah didapatkan sampel yang diperlukan lakukan penekanan pada area
penusukan selama 2-5 menit dan masukkan darah ke dalam tabung yang
telah diberi antikoagulan (sesuai dengan jenis pemeriksaan)
13) Isi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan tepat dan
kirimkan ke laboratorium
14) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
15) Catat tanggal prosedur, jumlah dan jenis sampel serta respons pasien
1. Pengertian
Pengambilan darah arteri merupakan hal yang dilakukan untuk
memeriksa gas darah arteri (GDA), yaitu menilai ada-tindaknya gangguan
keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh gangguan respiratorik atau
gangguan metabolic. Dalam menentukan adanya gangguan asam-basa karena
pernapasan, dilakukan pemeriksaan PCO2 dan pH.
2. Tujuan
a. Mengetahui kadar Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2)
b. Mengetahui status keseimbangan asam basa tubuh pasien (Asidosis atau
Alkalosis).
3. Indikasi
1. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik
2. Pasien dengan edema pulmo
3. Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS)
4. Infark miokard
5. Pneumonia
6. Pasien syok
7. Post pembedahan coronary arteri baypass
6
8. Resusitasi cardiac arrest
9. Pasien dengan perubahan status respiratori
10. Anestesi yang terlalu lama
4. Kontraindikasi
Pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien yang sedang
menjalani terapi anti koagulan, dan pasien dengan riwayat gangguan
pembekuan darah.
5. Lokasi pengambilan darah arteri :
(a) Arteri radialis dan arteri ulnaris (sebelumnya dilakukan allen’s test) Test
Allen’s : Merupakan uji penilaian terhadap sirkulasi darah di tangan, hal
ini dilakukan dengan cara yaitu: pasien diminta untuk mengepalkan
tangannya, kemudian berikan tekanan pada arteri radialis dan ulnaris
selama beberapa menit, setelah itu minta pasien untuk membuka
tangannya, lepaskan tekanan pada arteri, observasi warna jari-jari, ibu
jari dan tangan. Jari-jari dan tangan harus memerah dalam 15 detik,
warna merah menunjukkan test allen’s positif. Apabila tekanan dilepas,
tangan tetap pucat, menunjukkan test allen’s negatif. Jika pemeriksaan
negatif, hindarkan tangan tersebut dan periksa tangan yang lain.
(b) Arteri brakialis
(c) Arteri femoralis
(d) Arteri tibialis posterior
(e) Arteri dorsalis pedis Arteri femoralis atau brakialis sebaiknya tidak
digunakan jika masih ada alternatif lain, karena tidak mempunyai
sirkulasi kolateral yang cukup untuk mengatasi bila terjadi spasme atau
trombosis. Sedangkan arteri temporalis atau axillaris sebaiknya tidak
digunakan karena adanya risiko emboli otak.
6. Alat dan Bahan
- Spuit sesuai dengan ukuran yang berisi hepatin 0,1 cc
- Kapas alcohol dan tempatnya
- Penutup jarum (dari karet)
7
7. Prosedur
1. Siapkan peralatan dan sertakan jarum suntik, tergantung mana yang akan
digunakan.
2. Lakukan kebersihan tangan (jika menggunakan sabun dan air, keringkan
tangan dengan handuk sekali pakai)
3. Salam pada pasien
4. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
5. Jelaskan prosedur yang di lakukan
6. Ambil suit sesuai dengan ukuran (5ml) kembali isi dengan heparin 0,1 cc.
Basahi bagian dalam spuit dengan heparin dengan cara
mengguncangkannya.
7. Tentukan arteri yang akan di ambil darahnya
8. Pasang penopang/bantalan bila mengambil darah arteri pada pergelangan
tangan
9. Lakukan desinfeksi pada darah yang akan di ambil pada darah dengan
kapas alcohol
10. Raba arteri dengan jari tangan yang setelah dilokalisasi. Arteri di tusuk
dengan jarum pada posisi tegak lurus, ambil darah sebanyak 2,5-5 cc atau
sesuai program
11. Setelah darah di ambil, tutup spuit dengan penutup kedap udara (penutup
karet)
12. Berikan tekanan pada daerah yang di tusuk setelah 2-5 menit
13. Isi formulir permintaan pemeriksaan gas darah arteri dan kirim ke
laboratorium dengan segera
14. Catat tanggal pengambilan dan respons pasien
15. Cuci tangan.
8
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
9
LAMPIRAN
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Gomela TL. 2013. Venous Access: Venipuncture (Phlebotomy) in Neonatology:
Management, Procedures, On-Call Problems, Diseases, and Drugs. 7th edition.
McGraw-HillEducation. [Internet] Avaliable form :
https://accesspediatrics.mhmedical.com/content.aspx?
bookid=1303§ionid=79662029
Hidayat, Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah.2002.Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Maiti, & Bidinger (1981). 済 無 No Title No Title. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Shlamovitz GZ. 2019. Phlebotomy. Medscape [Internet] Available from
https://emedicine.medscape.com/article/1998221-overview#a1
(WHO Guidelines on Drawing Blood : Best Practices in Phlebotomy, n.d.)
12