DISUSUN OLEH
APOLONIA BATBUAL
NIM B1D121053
FAKULTAS KESEHATAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Teknik Sampling dan Plebothomi II. Makalah ini disusun secara sederhana sehingga dapat
memudahkan mahasiswa dan pembaca dalam mempelajari materi yang saya sampaikan.
Karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman, saya menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak secara khusus dari Dosen pengampuh Mata
Kuliah ini yaitu Ibu A.Maya Kesrianti S.Si.M.Kes . Akhir kata saya berharap semoga makalah ini
dapat diterima, dipelajari dan bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa kelas Alih Jenjang D4
TLM.
Penyusun
APOLONIA BATBUAL
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Definisi ………………………………………………………………… 5
B. Tujuan …………………………………………………………………. 5
C. Indikasi, Kontraindikasi dan Komplikasi ……………………………… 5
D. Lokasi pengambilan darah arteri ………………………………………. 5
E. Peralatan ………………………………………………………… 6
F. Prosedur Tindakan Teknik Pengambilan Darah Arteri ……………….. 7
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tindakan ………. 8
H. Hal-hal yang harus dicatat setelah tindakan (dokumentasi)……………. 9
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 10
B. Saran …………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampel darah arteri digunakan terutama untuk pemeriksaan analisa gas darah (AGD) arteri.
Sampel dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu pada pasien yang sering diperiksakan AGD melalui
kateter dalam arteri, atau dengan menggunakan spuit untuk tusukan arteri pada pasien yang hanya butuh
satu kali pemeriksaan.
Pengambilan sampel darah arteri lebih sulit dibandingkan sampel darah vena karena pembuluh
darahnya lebih dalam dan tidak terlihat/teraba dengan komplikasi yang lebih
berat. Arteri radialis merupakan pilihan pertama karena paling dangkal, memiliki kolateral
(arteri ulnaris), dan mudah perabaannya. Pilihan arteri berikutnya adalah arteri brachialis dan
arteri dorsalis pedis, sedangkan arteri femoralis merupakan pilihan terakhir. Sebenarnya pengambilan
sampel dari arteri femoralis lebih mudah karena ukuran arteri lebih besar, tapi beresiko menyebabkan
perdarahan yang sering tidak diketahui karena lokasinya tertutup selimut.
Keterampilan seorang plebothomist dalam pengambilan darah arteri sangat menentukan sekali
terhadap akurasi hasil, dan sekaligus menentukan dampak komplikasi yang ditimbulkan. Hal ini
tentunya tergantung dari berapa kali dia sudah pernah mengambil darah arteri BGA (pengalaman),
pengetahuan plebothomist terhadap komplikasi yang bisa ditimbulkan dari pengambilan darah arteri
yang tidak tepat, pemahaman plebothomist terhadap protap pengambilan darah arteri BGA, dan kondisi
vaskularisasi pasien, apakah masih bagus vaskularisasinya atau sudah kolaps (Bertnus, (2009).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi ?
2. Apa Tujuan ?
3. Apa Indikasi, Kontraindikasi dan Komplikasi ?
4. Dimana Lokasi pengambilan darah arteri ?
5. Apa saja Peralatan yang dipakai ?
6. Bagaimana Prosedur tindakan ?
7. Apa Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tindakan ?
8. Apa Hal-hal yang harus dicatat setelah tindakan (dokumentasi) ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Definisi
2. Mengetahui Tujuan Teknik dan Pengambilan Darah Arteri
3. Mengetahui Indikasi, Kontraindikasi dan Komplikasi
4. Mengetahui Lokasi pengambilan darah arteri
5. Mengetahui Peralatan yang digunakan
6. Mengetahui Prosedur tindakan
7. Mengetahui Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tindakan
8. Mengetahui Hal-hal yang harus dicatat setelah tindakan (dokumentasi)
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
Pengambilan darah arteri adalah suatu tindakan untuk mengambil darah arteri yaitu
pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan kaku.
Mengambil sampel darah arteri membutuhkan suntikan perkutan pada arteri brachialis,
radial atau femoralis. Juga bisa didapatkan dari arterial line.
B. Tujuan
Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas darah yang
digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit pernafasan serta kondisi yang
mempengaruhi seberapa efektif paru-paru mengirimkan oksigen ke darah dan
mengeleminasi karbondioksida dari darah.
Jika tes Allen adalah negatif untuk kedua tangan dan arteri radial tidak dapat diakses,
maka arteri brankialis dapat digunakan. Potensi untuk mendapatkan sampel vena lebih
besar bila menggunakan arteri brankialis karena ada pembuluh darah besar terletak di dekat
arteri brankialis. Selain itu, saraf medial terletak sejajar dengan arteri brankialis dan akan
menyebabkan rasa sakit pasien jika Anda secara tidak sengaja mengenainya
dengan jarum.
Arteri femoralis adalah area sampling arteri yang paling tidak disukai karena
merupakan arteri relatif dalam; terletak berdekatan dengan saraf femoralis dan vena, dan
tidak memiliki jaminan aliran darah. Tusukan dari arteri femoralis biasanya digunakan
untuk situasi muncul atau untuk pasien hipotensi parah yang memiliki perfusi perifer
yang buruk.
E. Peralatan
1. AGD kit:
(a) Spuit spesifik untuk mengambil darah yang akan digunakan untuk analisa gas
darah.
(b) Jarum 20 G 1 ¼ “ dan Jarum 22 G 1”
Catat identitas pasien, nama dokter yang memberi order, waktu pengambilan
sampel, jumlah sampel yang diambil, suhu pasien, area tusukan, catat waktu yang
diterapkan pada area untuk mencegah perdarahan, tentukan tipe dan jumlah untuk
terapi oksigen jika pasien menerima terapi. Catat respon klien. Tanda tangan dan nama
perawat yang melaksanakan tindakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengambilan darah arteri adalah suatu tindakan untuk mengambil darah arteri yaitu
pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan kaku.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pengambilan darah arteri BGA yang tidak
memperhatikan prosedur antara lain yaitu: apabila jarum sampai menembus periosteum
tulang akan menimbulkan nyeri, perdarahan, cidera syaraf, spasme arteri, gangguan
sirkulasi pada ekstremitas, hematoma, risiko emboli otak (Mancini, 1994). Sementara
Widayatun (2005), dalam bukunya menambahkan bahwa, oklusi arteri juga merupakan
salah satu komplikasi yang bisa membahayakan pasien pasca pengambilan darah arteri.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A Aziz Alimul & Musrifatul Uliyah.(2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Pagana KD and Pagana TJ. 2018. Mosby’s Manual Of Diagnostic and Laboratory Tests, Sixth
Edition. Elsevier Missouri.