DOSEN PEMBIMBING
Andi Maya Kesrianti, S.Si. ,M.Kes
DISUSUN OLEH :
JUDMAINNAH
B1D120108
PROGRAM STUDI
DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN 2021
Flebotomi 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek pengeluaran darah (bloodletting) sudah ada sejak lama yang
telah dikenal manusia dan menjadi bagian dari kegiatan pengobatan pasien.
Teknik pengeluaran darah yang pertama (tahun 100 SM) dilakukan oleh
dokter-dokter Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum dikenal
Hippocrates dengan sebutan “Bapak Ilmu Kedokteran” (abad 5 SM) seni
pengambilan darah mengalami banyak perubahan, demikian pula berbagai alat
untuk keperluan pengambilan dan penampungan bahan darah. Lanset untuk
pengambilan darah digunakan pertama kali sebelum abad ke 5 SM dengan
tetap mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar. Dengan lanset ini seorang
dokter (practitioner) melubangi vena, kadang-kadang sampai beberapa
lubang. Menjelang akhir abad ke 19 barulah teknologi mengambil alih dan
memproduksi “lintah artificial”. Kini telah dikenal beragam alat pengambilan
darah dan mudah diperoleh di pasaran (Alimul Hidayat, dkk. 2004).
Pemeriksaan Laboratorium yang dirancang untuk tujuan tertentu
misalnya untuk mendeteksi penyakit, menentukan resiko, memantau
perkembangan penyakit, memantau pengobatan, dan juga sebagai panduan
untuk mempermudah Dokter dalam menentukan jenis pemeriksaan bagi
pasien. Pengumpulan atau pengambilan sampel darah yang baik merupakan
langkah awal dalam menjamin ketelitian dan kepercayaan terhadap hasil
pemeriksaan laboratorium. Dimana yang harus diperhatikan dalam hal
pengelolaan spesimen adalah cara pengambilan, penyimpanan atau pun
pengiriman spesimen. Adapun tujuan dari pemahaman cara pengelolaan
spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat memberikan hasil yang akurat
dalam pemeriksaan secara makroskopis atau mikroskopis dan spesimen tidak
rusak dalam rentang waktu pengiriman ke laboratorium (Bakta, I. 2006).
Dalam pemerikaasan biologis untuk menilai kesehatan seseorang
diperlukan suatu spesimen baik berupa darah maupun urin sebagai agent atau
bahan uji. Sejauh ini spesimen darah masih menjadi pilihan utama pada
beberapa pemeriksaan. Pada spesimen darah sendiri, cara pangambilannya
berbeda dengan pengambilan spesimen urin. Pengambilan spesimen darah
Flebotomi 2
membutuhkan teknik khusus dan disarankan dilakukan oleh tenaga medis
yang berpengalaman, sehingga tata cara pengambilan spesimen darah melalui
teknik flebotomi dianggap penting untuk dilakukan (Tri Ratnaningsih, dr,
Mkes, SpPK (K). 2009).
Flebotomi (dalam bahasa Inggris : phlebotomy) berasal dari kata Yunani
phleb dan tomia, yang mana Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia
berarti mengiris atau memotong “cutting”. Dahulu dikenal dengan istilah
venasectie (dari Belanda), venesection atau venisection (dari Inggris). Jadi
tidaklah tepat karena flebotomi sebenarnya diarahkan pada pengambilan darah
dengan cara vena seksi (venasection) dan tidak sempit maknanya juga karena
mencakup darah vena, darah kapiler, dan darah arteri. Tujuan flebotomi adalah
untuk menghindari kesalahan saat pengambilan darah yang dapat
mempengaruhi pemeriksaan (Arif, M. 2011).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dilihat pada rumusan masalah di atas, adalah
sebagai berikut :
1. Untuk dapat menjelaskan pengertian flebotomist dan cara memperoleh
darah.
2. Untuk dapat menyebutkan macam-macam pembuluh darah dan masing-
masing perbedaannya.
3. Untuk dapat menjelaskan pelaksanaan K3 pada teknik flebotomi (Pre,
Analitik, Post).
4. Untuk dapat menyebutkan alat yang digunakan untuk flebotomi.
5. Untuk dapat menjelaskan pemilihan letak vena dalam pengambilan darah
vena.
6. Untuk dapat menyebutkan lokasi pengambilan darah vena, kapiler, dan
arteri.
7. Untuk dapat menjelaskan cara pengambilan darah vena, kapiler, dan arteri.
8. Untuk dapat menyebutkan macam-macam tabung vakum beserta
fungsinya.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu :
1. Dapat memberikan informasi mengenai pengertian flebotomist dan cara
memperoleh darah.
2. Dapat memberikan informasi mengenai macam-macam pembuluh darah
dan masing-masing perbedaannya.
3. Dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan K3 pada teknik
flebotomi (Pre, Analitik, Post).
4. Dapat memberikan informasi mengenai alat yang digunakan untuk
flebotomi.
5. Dapat memberikan informasi mengenai pemilihan letak vena dalam
pengambilan darah vena.
6. Dapat memberikan informasi mengenai lokasi pengambilan darah vena,
kapiler, dan arteri.
7. Dapat memberikan informasi mengenai cara pengambilan darah vena,
kapiler, dan arteri.
8. Dapat memberikan informasi mengenai macam-macam tabung vakum
beserta fungsinya.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Flebotomist dan Cara Memperoleh Darah
Flebotomist adalah seorang tenaga medis yang telah mendapat latihan
untuk mengeluarkan dan menampung spesimen darah dari pembuluh darah
vena, arteri atau kapiler. Dalam praktek laboratorium klinik, terdapat 3 macam
cara memperoleh darah, yaitu (Arif, M. 2011) :
1. Melalui tusukan vena (venipuncture).
2. Tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi.
3. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu
istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah saya susun, saya menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini untuk itu
saya sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami pokok bahasan, bagi
para pembaca dan khususnya bagi saya sebagai penyusun.
DAFTAR PUSTAKA