Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FLEBOTOMI DAN PENGOLAHAN SAMPEL


KONSEP DASAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
FLEBOTOMI

DOSEN PEMBIMBING :
Andika Aliviameita, S.ST.,M.Si

Disusun Oleh :
Ashilah Azzahra Soeharsono
231335300017
Teknologi Laboratorium Medis

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek pengeluaran darah (bloodletting) sudah sejak lama
dikenal manusia dan menjadi bagian dari pengobatan pasien.
Teknik pengeluaran darah yang pertama(tahun 100 SM) dilakukan
oleh dokter-dokter dari Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum
dikenal Hippocrates dengan sebutan”Bapak Ilmu Kedokteran”
(abad 5 SM), seni pengambilan darah banyak mengalami
perubahan demikian pula berbagai alat untuk keperluan
pengambilan dan penampunngan bahan darah. Lanset untuk
pengambilan darah digunakan pertama kali sebelum abad ke 5 SM
dengan tetap mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar.
Dengan lanset ini seorang dokter (practitioner) melubangi vena,
kadang-kadang sampai beberapa lubang. Menjelang akhir abad 19
barulah teknologi mengambil alih memproduksi “lintah artificial”.
Kini telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah
diperoleh di pasaran.
Kebanyakan pengambilan specimen darah pasien saat ini masih
dilaksanakan oleh teknisi/analis laboratorium baik diruang
laboratorium maupun diruang perawatan; padahal jabatan dan
kandungan tugas seorang teknisi atau analis laboratorium tidak
sejalan dengan tannggung jawab dan kegiatan/aktivitas seorang
pengambil specimen darah(dalam hal ini seorang flebotomis).
Obyek yang dihadapi oleh teknisi/analis laboratorium adalah
peralatan pemeriksaan sedang obyek yang dihadapi oleh
flebotomis adal pasien(atau orang sehat) yang dilekati oleh banyak
hal: sifat,perilaku,masalah intern/pribadi dan lain-lain. Hal-hal ini
sedikit banyaknya bias menjadi penghalang dalam kelancaran
proses pengambilan specimen darah dan hal-hal ini pula yang
harus bias dihadapi dan diatasi seorang flebotomis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan flebotomi?
2. Apa saja tugas flebotomis?
3. Apa saja perkembangan flebotomi?
4. Bagaimana perilaku profesional seorang flebotomis?
5. Apa saja kompetensi minimal seorang flebotomis?
6. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada flebotomi?
7. Apa saja kegagalan pada saat pengambilan darah?
1.3 Tujuan
Agar dapat memahami tentang flebotomi dan tugasnya,
mengetahui perkembangan flebotomi, mengetahui kompetensi
minimal dan perilaku professional seorang flebotomi, mengetahui
komplikasi dan kegagalan yang dapat terjadi pada Flebotomi
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Flebotomi
Flebotomi (bahasa inggris: phlebotomy) berasal dari kata
Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan
tomia berarti mengiris/memotong (“cutting”). Dulu dikenal istilah
vena sectie (Bld), venesection atau veni section(Ing). Sedangkan
Flebotomist adalah seorang tenaga medik yang telah mendapat
latihan untuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari
pembuluh darah vena, arteri atau kapiler. Teknik flebotomi
merupakan suatu cara pengambilan darah (sampling) untuk tujuan
tes laboratorium atau bisa juga pengumpulan darah untuk
didonorkan.
Tugas Flebotomis
1. Memahami anatomi dan fisiologi tubuh (berpengetahuan)
2. Memahami situasi pasien
3. Memahami teknik komunikasi
4. Memahami peralatan dan teknik pengambilan spesiemen
darah (bekerja sesuai SOP)
5. Memahami speciemen collection dan transport of
speciemen
6. Memahami proses pengendalian mutu
Perkembangan Flebotomi
Perkembangan flebotomi ada 2 yaitu :
1. Flebootomi Cara Kuno
Berdasarkan sejarah diyakini bahwa flebtomi sudah ada
sejak periode terakhir zaman batu ketika alat sederhana
digunakan untuk menusuk pembuluh darah agar kelebihan
darah mengalir keluar dari tubuh. Penyedotan darah di mesir
sekitar 1400 SM dibuktikan oleh sebuah lukisan di sebuah
makam yang menunjukkan penggunaan lintah pada pasien.
Pada abad ke 12 dan 13 di Eropa, tukang cukur sering
mempraktekkan pembedahaan dan juga bloodletting sebagai
konsekuensinya. Pada periode tersebut tiang tukang cukar
memberikan penampilan khas yaitu bergaris merah dan putih
yang melambangkan tukang cukur sering berlumuran darah dan
dibungkus dengan perban putih. Pada tahun 1210, tukang
potong rambut dan ahli bedah berkumpul dan mendirikan
perkumpulan Tukang cukur – bedah dimana anggotanya dibagi
menjadi Surgeons of the Long Robe dan Lay – Barbers dan
Surgeons of the Short Robe.
Selama abad ke 17 dan 18 , proses mengeluarkan darah
dianggap sebagai proses terapeutik utama. Setiap orang
mengklaim pelatihan medis untuk dapat melakukan flebotomi.
Lanset (pisau bedah), alat yang digunakan untuk memotong
vena,saat itu telah dikembangkan ,tetapi antiseptik belum
dikenal sehingga lanset digunakan tanpa dibersihkan terlebih
dahulu. Jumlah darah yang biasanya dikeluarkan adalah sekitar
10 ml tetapi pada saat itu flebotomi yang berlebihan adalah hal
yang biasa. Faktanya bahwa flebotomi berperan terhadap
kematian George Washington tahun 1799,ketika beliau
didiagnosis dengan infeksi tenggorokan dan dokter
mengeluarkan 9 liter darah dalam 24 jam.
Selama periode yang sama ,flebotomi dilakukan dengan tiga
prosedur : cupping,venesuction (pemotongan vena) dan lintah.
Cupping memakai alat hisap khusus pada kulit untuk
mengeluarkan darah ke permukaan. Proses ini disebut cupping
kering ketika dilakukan sebelum pemotongan kulit dan cupping
basah dilakukan setelah pemotongan kulit. Venesuction yaitu
mengiris pembuluh darah di lengan bawah dan mengumpulkan
spesimen di dalam mangkuk yang disebut mangkuk
pendarahan.
Penggunaan lintah dilakukan dengan cara membuat
potongan kecil di kulit untuk memancing lintah menggigit.
Setelah lintah itu membesar karena darah,lintah di dilepaskan
dengan abu atau garam tanah. Dua jenis alat penyedotan darah
di kembangkan selama periode ini yaitu schnapper dan
scarificator. Schnapper sederhana di rancang .yang merupakan
perankat yang sama yang digunakan di laboratorium saat ini.
Scarificator memiliki bentuk bulan sabit dan pisau pegas yang
tersembunyi dalam kotak,yang keruka di aktifkan langsung
menciptakan serangkaian pemotongan paralel.
Secara historis,terapi flebotomi dipertahankan dengan baik
sampai tahun 1920-an. Selama waktu itu ,studi menunjukkan
bahwa sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efisein dan sel
darah merah membawa oksigen lebih baik setelah sejumlah
kecil darah dikeluarkan.
2. Flebotomi Masa Kini
Saat ini pengambilan darah dilakukan oleh berbagai tenaga
profesional antara lain perawat , bidan, dokter ,dokter
muda,tenaga analis kesehatan/Ahli Teknologi Laboratorium
Medik dan beberapa tenaga kesehatan lainnya (kompetensi dan
kewenangan).
Praktik flebotomi terus berlanjut , namun prinsip dan metode
telah berkembang. Saat ini tujuan flebotomi adalah
memperoleh darah utnuk tes diagnostik. Prosedur flebtomi juga
digunakan untuk mengambil darah tujuan transfusi. Flebtomi
untuk tujuan terapeutik masih di lakukan untu kasus-kasus
tertentu . Penggunaan lintah telah muncul kembali dengan
tujuan baru yaitu mengurangi pembengkakan hemostatik selam
prosedur bedah mikro.
Flebotomi saat ini dilakukan dengan salah satu dari tiga
prosedur berikut :
a. Pengambilan darah Vena
Merupakan pengambilan darah dengan menusuk vena
menggunakan jarum atau alat lain
b. Pengambilan darah kapiler atau pungksi kulit
Merupakan pengambilan darah setelah menusuk kulit atau
kapiler dengan lanset atau alat penusuk lainnya
c. Pengambilan darah arteri
Merupakan pengambilan darah dengan menusuk arteri
menggunakan jarum
Perilaku Profesional Seorang Flebotomis
Seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya
mempunyai kompetensi dan keahlian yang tinggi dalam
pengambilan darah berpedoman pada perilaku profesional dan
bertindak berdasarkan aspek etika moral, etika hukum dan etika
profesi.
Ada 3 macam aspek etika yang harus dipatuhi yaitu : etika
moral, etika hukum dan etika profesi
1. Etika moral : Merupakan norma-norma yang memberikan
pedoman dalam berperilaku yang boleh dilakukan atau yang
tidak boleh dilakukan berdasarkan moral dan hati nurani.
2. Etika hukum : Merupakan aturan yang dibuat oleh negara
berlaku umum dalam masyarakat dan bersifat mengikat,
mempunyai kekuatan hukum berdasarkan suatu Peraturan
Perundangan (hukum) yang berlaku.
3. Etika profesi : Merupakan aturan yang dibuat organisasi profesi
sbg pedooman moral untuk mengatur anggotanya serta
bertujuan menjaga mutu profesi, memelihara harkat dan
martabat profesi. Sanksi dapat berupa teguran, skorsing atau
pemecatat. Etika profesi yg sudah dalam bentuk tertulis secara
sistematis sebagai kode etik profesi(Rikawati 2010).
Kompetensi Minimal Seorang Flebotomis
Kompetensi minimal seorang flebotomi antara lain :
1. Flebotomis mampu berkomunikasi dengan pasien untuk
menjelaskan tujuan pengambilan darah, apa yang akan
dilakukan dan bagaimana caranya, menjelaskan tujuan dan
cara persiapan pasien
2. Mampu mengerjakan tugas-tugas administrasi
3. Harus mengerti dan mematuhi prosedur keselamatan pasien
dan dirinya.
4. Harus dapat menyiapkan bahan dan alat-alat yang akan
digunakan serta memilih antikoagulansia
5. Harus memahami prosedur dan tehnik flebotomi
venipuncture dan skinpuncture yang benar
6. Melakukan labelisasi pada tabung / wadah sampel secara
benar
7. Mampu melakukan tranportasi sampel secara benar serta
tepat waktu ke laboratorium
8. Harus mampu menangani komplikasi akibat pelaksaan
flebotomi secara benar dan cepat. (Rikawati 2010)
Komplikasi yang Dapat Terjadi Pada Flebotomi
Komplikasi berkenaan dengan tindakan flebotomi
1. Syncope
Syncope adalah keadaan dimana pasien kehilangan
kesadarannya beberapa saat/ sementara waktu sebagai akibat
menurunnya tekanan darah. Gejala dapat berupa rasa pusing,
keringat dingin, nadi cepat,pengelihatan kabur/ gelap, bahkan
bisa sampai muntah. Hal ini biasanya terjadi karena adanya
perasaan takut atau akibat pasien puasa terlalu lama. Rasa
takut atau cemas bisa juga timbul karena kurang percaya diri
Itulah sebabnya mengapa perlu memberikan penjelasan kepada
pasien tentang tujuan pengambilan darah dan prosedur yang
akan dialaminya.Penampilan dan prilaku seorang Flebotomis
juga bisa mempengaruhi keyakinan pasien sehingga timbul rasa
curiga/ was-was ketika proses pengambilan darah akan
dilaksanakan. Oleh sebab itu penampilan dan prilaku seorang
flebotomis harus sedemikian rupa sehingga tampak
berkompetensi dan Fropesional
Cara mengatasi :
1. Hentikan pengambilan darah
2. Baringkan pasien ditempat tidur, kepala dimiringkan
kesalah satusisi
3. Tungkai bawah ditinggikan ( lebih tinggi dari posisi
kepala )
4. Longgarkan baju yang sempit dan ikat pinggang
5. Minta pasien menarik nafas panjang
6. Hubungi dokter
7. Pasien yang tidak sempat dibaringkan , diminta
menundukan kepala diantara kedua kakinya dan menarik
nafas panjang
Cara Pencegahan
Pasien diajak bicara supaya perhatiannya dapat dialihkan.
Pasien yang akan dirawat syncope sebaiknya dianjurkan
berbaring pada waktu pengambilan darah. Kursi pasien
mempunyai sandaran dan tempat/ sandaran tangan
2. Rasa Nyeri
Rasa nyeri berlangsung tidak lama sehingga tidak
memerlukan penanganan khusus. Nyeri bisa timbul akibat
alkosol yang belum kering atau akibat penarikan jarum yang
terlalu kuat
Cara pencegahan :
1. Setelah disinfeksi kulit, yakin dulu bahwa alcohol sudah
mengering sebelum pengambilan darah dilakukan.
2. Penarikan jarum tidak terlalu kuat
3. Penjelasan/ Menggambarkan sifat nyeri yang sebenarnya
(memberi contoh )
3. Hematoma
Hematoma dalah terkumpulnya massa darah dalam jaringan
(dalam Hal Flebotomi : jaringan dibawah kulit ) sebagai akibat
robeknya pembuluh darah.
Faktor penyebab terletak pada teknik pengambilan darah :
a) Jarum terlalu menungkin sehingga menembus dinding
vena Penusukan jarum dangkal sehingga sebagian lubang
jarum berada diluar vena
b) Setelah pengambilan darah, tempat penusukan kurang
ditekan atau kurang lama ditekan
c) Pada waktu jarum ditarik keluar dari vena, tourniquet
( tourniket)belum dikendurkan
d) Temapat penusukan jarum terlalu dekat dengan tempat
turniket.
Cara mengatasi
Jika dalam proses pengambilan darah terjadi pembengkakan
kulit disekitar tempat penusukan jarum segera
1. Lepaskan turniket dan jarum
2. Tekan tempat penusukan jarum dengan kain kasa
3. Angkat lengan pasien lebih tinggi dari kepala (+- 15 menit)
4. Kalau perlu kompres untuk mengurangi rasa nyeri
4. Pendarahan
Komplikasi pendarahan lebih sering terjadi pada
pengambilan darah alteri. Pengambilan darah kapiler lebih
kurang resikonya.Pendarahan yang berlebihan ( atau sukar
berhenti ) terjadi karena terganggunya system kouglasi darah
pasien. Hal ini bisa terjadi karena Pasien mengalami
pengobatan dengan obat antikougulan sehingga menghambat
pembekuan darahPasien menderita gangguan pembekuan
darah ( trombositopenia,defisiensi factor pembeku darah
(misalnya hemofilia )Pasien mengidap penyakit hati yang berat
( pembentukanprotrombin, fibrinogen terganggu )
Cara Mengatasi :
1. Tekan tempat pendarahan
2. Panggil perawat/dokter untuk penanganan selanjutnya
Cara pencegahan :
1. Perlu anamnesis ( wawancara) yang cermat denga
pasien
2. Setelah pengambilan darah, penekanan tempat
penusukan jarum perlu ditekan lebih lama
5. Allergi
Alergi bisa terjadi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam
flebotomi, misalnya terhadap zat antiseptic/ desinfektan, latex
yang adapada sarung tangan, turniket atau plester.Gejala alergi
bisa ringan atau berat, berupa kemerahan, rhinitis,radang
selaput mata; kadang-kadang bahkan bisa (shock)\
Cara mengatasi :
1. Tenangkan pasien, beri penjelasan
2. Panggil dokter atau perawat untuk penanganan
selanjutnya
Cara pencegahan :
1. Wawancara apa ada riwayat allergi
2. Memakai plester atau sarung-tangan yang tidak
mengandung latex
6. Trombosis
Terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali
ditempat yang sama sehingga menimbulkan kerusakan dan
peradangan setempat dan berakibat dengan penutupan
( occlusion ) pembuluh darah. Hal ini juga terlihat pada
kelompok pengguna obat ( narcotics ) yang memakai pembuluh
darah vena.
Cara pencegahan :
1. Hindari pengambilan berulang ditempat yang sama
2. Pembinaan peninap narkotika
7. Komplikasi neuologis
Komplikasi neurologist dapat bersifat local karena
tertusuknya syaraf dilokasi penusukan, dan menimbulkan
keluhan nyeri ataukesemutan yang menjalar ke lengan, seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya. Walaupun jarang, serangan
kejang ( seizures) dapat pula terjadi.
Penanganan :
a) Pasien yang mengalami serangan saat pengambilan
darah harus dilindungi dari perlukaan.
b) Hentikan pengambilan darah, baringkan pasien dengan
kepala
miringkan ke satu sisi, bebaskan jalan nafas, hindari agar
lidah tidak tergigit. miringkan ke satu sisi, bebaskan jalan
nafas, hindari agar lidah tidak tergigit
c) Segera mungkin aktifkan perlengkapan keselamatan,
hubungi dokter
d) Lakukan penekanan secukupnya di daerah penusukan
sambil membatasi pergerakan pasien.
8. Radang Tulang
Penyakit ini sering terjadi pada bayi karena jarak kulit-tulang
yangsempit dan pemakaian lanset yang berukuran panjang
Cara mengatasi :
Mengatasi peradangan tulang
Cara Pencegahan :
1. Menggunakan lanset yang ukurannya sesuai. Saat ini sudah
dipasarkan lanset dalam berbagai ukuran disesuaikan
dengan kelompok usia.
2. Setiap kejadian komplikasi Flebotomi harus dilaporkan
kepada dokter dan dicatat dalam buku catatan tersendiri
dengan mencantumkan identitas pasien selengkapnya,
tanggal dan jam kejadian, dan tindakan yang diberikan.
9. Amnesia
Pada bayi, terutama bayi baru lahir dimana volume darah
sedikit, pengambilan darah berulang dapat menyebabkan
anemia. Selain itu pengambilan darah kapiler pada bayi
terutama yang bertulang dapat menyebabkan selulitis, abses,
osteomielitis, jaringan parut dan nodul klasifikasi. Nodul
klasifikasi tersebut mula-mula tampak seperti lekukanyang 12
bulan kemudian akan menjadi nodul dan menghilang dalam 18-
20 bulan.
Kegagalan Saat Pengambilan Darah
Faktor yang dapat menyebabkan antara lain :
karena jarum kurang dalam.
Jarum terlalu dalam/tembus, lubang jarum menempel didinding
pembuluh darah, vena kolap atau tabung tidak vakum. Vena kolaps
dapatterjadi bila menarik penghisap dengan cepat, menggunakan
tabung yangterlalu besar atau jarum terlalu kecil.
1. Hemokonsentrasi
Hemoknsentrasi terjadi karena pembendungan /
pemasanganturniket yang ketat dan lama ( > 1 menit), atau
mengepal telapak tangandengan pemijatan atau massage. Hal
ini akan menyebabkan peningkatankadar hematokrit dan
elemen seluler lainnya, protein total,GTO,lipid total,kolestrol dan
besi (Fe). Mengepalkan tangan berulang akan meningkatkan
kalium, Flosfat dan lakat.
2. Hemodilusi
Terjadi karena pengambilan darah dilengan dimana terdapat
pemberian cairan intra vena (infus ). Pengambilan darah di sisi
influs harus di hindari sebisanya, jika tidak memungkinkan,
hentikan infuse 3-5menit, ambil darah dibagian distal tempat
infuse dan buang 3-5 cc darahyang pertama diambil. Beberapa
hal yang dapat menyebabkan hemodilusi antara lain :
a) Kontaminasi oleh cairan interstitial / cairan jaringan pada
pengambilan darah didaerah udem atau pada pasien
obeis.
b) Kontaminasi alcohol yang belum kering pada
pengambilan darah kapiler
c) Rasio darah : antikoagulan yang tidak sesuai
3. Hemolisis
Terjadi karena pengambilan darah dengan jarum yang terlalu
kecil, pengambilan darah yang sulit dimana dilakukan
manipulasi jarum, menarik penghisap terlalu cepat,
Mengeluarkan darah dari jarum dengan menekan secara
keras/kasar,mengocok tabung dengan kuat, kontaminasi
alcohol dan pemakaian torniket terlalu lama. Hemolisis akan
menyebabkan peninggian analit-analit yang banyak terdapat
intrasel seperti LDH, kalium, magnesium, Fedan Fosfor
anorganik. Masuknya factor jaringan Pengambilan darah yang
sulit seperti pada vena yang kecil, orangtua, anak kecil dan
pasien dengan udem atau obesitas, atau manupulasi terlalu
banyak akan menyebabkan pelepasan factor jaringan yang akan
mengaktifkan factor pembekuan darah dan mengakibatkan
perubahan nilai pemeriksaan hemostasisi. Sebaiknya
pengambilan darah untuk koagulasi dilakukan dengan dua
tabung.
4. Kontaminasi
Pada pemeriksaan kultur darah, tindakan asepsis yang tidak
adekuat atau pengambilan darah pada lokasi yang
mengalamiperadangan akan menimbulkan kontaminasi.
Plasma adalah cairan darah yang terdiri atas air yang di
dalamnya terlarut zat organik, anorganik, dan zat-zat sisa yang
tidak berguna,sedangkan serum adalah salah satu bagian dari
plasma darah, yaitu padaprotein. Protein memiliki molekul yang
cukup besar, jika darah diputar dalam sentifuge, maka zat
protein tersebut akan mengendap, sisanya berupa cairan bening
atau jernih yang disebut seru
DAFTAR PUSTAKA

https://bagaidiatasawan.blogspot.com/2015/01/makalah-
phlebotomy.html?m=1

1.konsep Konsep Flebotomi | PDF - Scribd


https://id.scribd.com/presentation/427173290/1-Konsep-Konsep-
Flebotomi

(DOC) BAB II flebootomi | agil saputra - Academia.edu


https://www.academia.edu/37832340/BAB_II_flebootomi

Makalah Flebo | PDF - Scribd


https://id.scribd.com/document/446115398/MAKALAH-FLEBO

BUKTI TURNITIN

Anda mungkin juga menyukai