DASAR
www.themegallery.com
LOGO
PENDAHULUAN
Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 mengamanatkan setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat (3)
mengamantkan pula bahwa negara wajib menyediakan
pelayanan dan fasilitas kesehatan yang layak. Oleh karenanya
untuk menjamin hak-hak warga negara mendapatkan fasilitas
pelayanan yang layak, pemerintah membuat aturan perundang –
undangan dan aturan pemerintah yang mengatur tentang
kompetensi tenaga kesehatan sebagai pelaksana pelayanan
termasuk didalamnya tenaga pranata laboratorium di dalam
melaksanakan praktik pelayanan di laboratorium. Hal ini guna
melindungi masyarakat sebagai penerima pelayanan dan tenaga
kesehatan sebagai pemberi pelayanan, serta menuntut tenaga
kesehatan (ATLM) di dalam melaksanakan praktek kerjanya
secara adil, profesional dan bertanggung jawab.
Laboratorium kesehatan kini telah menjadi komponen standar
yang memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Ahli
teknologi laboratorium medik (ATLM) sebagai nakes yang
diberikan kewenangan sebagai pranata laboratorium kesehatan
wajib memiliki standar kompetensi yang diamanatkan oleh UU,
salah satunya terampil dalam pengambilan spesimen (flebotomi),
guna menyediakan spesimen pemeriksaan yang representativ.
Olehkarenanya sangat perlu bagi seorang ATLM memahami aspek
legal flebotomi, standar prosedur flebotomi, penanganan risiko
flebotomi dan kendali mutu flebotomi.
Flebotomi atau dalam bahasa Ingris
disebut Phlebotomy berasal dari kata Yunani phleb
dan omia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan
tomia berarti mengiris/ memotong (cutting).
Dulu dikenal istilah venasectie ( BLd),venesection
atau venesection I Ing)
Aspek Legalitas
Sekarang konsumen kesehatan dan pasien telah
menjadi lebih waspada, kritis, dan lebih punya
kemauan untuk membawa suatu kasus ke jalur
hukum, termasuk kesalahan yang dibuat oleh
flebotomis.
Pasal 17 poin a :
memperoleh pelindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Profesi,
Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur
Operasional
Kep. Menkes & Mensos RI No
141/MENKESKESOS/SK/II/2001
PHLEBOTOMIST
phleb/o = vena
tome = insisi
= FLEBOTOMIS
Pelayanan kesehatan di era JKN mengacu pada pendekatan
interprofesional dimana diutamakan kerja TIM. Laboratorium
berada pada lini depan dalam penegakkan diagnosa. Flebotomis
memiliki peranan sangat penting karena menempati posisi awal
dalam pelayanan laboratorium. Sehingga seorang flebotomis harus
benar – benar mengetahui standar operasional teknik flebotomi.
Teknik flebotomi
Vena-vena pada:
- fossa cubiti (antecubital)
- lengan bawah
- pergelangan tangan
- punggung tangan
- kaki dan pergelangan kaki (jika tidak ada
vena lain yang dapat ditusuk)
VENA PADA LENGAN
VENA PADA TUNGKAI
Teknik flebotomi menggunakan spuit
Peralatan sbb:
- Spuit
- Tabung darah
- Baki wadah spesimen, kit perlengkapan, sarung tangan,
torniket
- antiseptik / desinfektan: alkohol
70%, kapas steril, plester
- tempat sampah medis,
PROSEDUR KERJA
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan
tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior tertancap
pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu sampai
darah berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung
pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya
Prosedur Kerja
Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan
tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah
serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik
jarum. Tekan kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira
15 menit. Jangan menarik jarum sebelum turniket dibuka
Tabung Vacum
Tabung vakum merupakan tabung yang telah hampa
udara yang diproduksi oleh perusahaan, sehingga saat
pengambilan darah maka akan tersedot sendiri dengan
gaya vakum tabung ini
Penggunaan tabung
Urutan penggunaan tabung :
1. Blood culture
2. Tabung tutup biru (sodium sitrat) untuk koagulasi
3. Tabung tutup merah (tanpa zat addtive) untuk
pembuatan serum
4. Tabung tutup kuning (gel separator-clot
activator) untuk pembuatan serum
5. Tabung tutup hijau (heparin) untuk pemeriksaan
Gas darah
6. Tabung tutup ungu/lavender (EDTA) untuk
pemeriksaan hematologi
7. Tabung tutup abu-abu (K. oxalate/Na. flouride)
untuk pemeriksaan glukosa
KOMPLIKASI FLEBOTOMI
Cara mengatasi:
perhatikan pasien, jika gugup, pucat, gelisah
ajak bicara sehingga merasa tenang dan
nyaman
SINKOP
• lepaskan tourniquet, tarik jarum segera
• bicara kepada pasien supaya terjaga dan mengalihkan
perhatiannya
• turunkan bagian kepala pasien dan diminta untuk
bernafas yang dalam
• lepaskan aksesoris/dasi
• kompres dengan air dingin dibagian dahi dan
belakang leher
• gunakan inhalan amonia (bila perlu)
• lapor kepada dokter bila tidak berespons
HEMATOM
Out come
Evaluasi
Kepuasan
Proses pelanggan
Tindakan
Prosedur
/perilaku
Continous Quality improvement (CQI)
www.themegallery.com
LOGO