Anda di halaman 1dari 30

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Quality Control Hematology Analyzer dan Tes NAPZA ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Fitriani Kahar, S.ST.,M.Kes pada mata kuliah Pemantapan Mutu
Internal. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Quality Control Hematology Analyzer dan Tes NAPZA bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, 3 Maret 2022

Penulis

ii | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Daftar Isi

Topik 1. Quality Control Hematology Analyzer


A. Definisi Hematology Analyzer …………………………………………....... 1
B. Tujuan Hematology Analyzer ……………………………………………... 1
C. Prinsip Hematology Analyzer …………………………………………….... 1
D. Dasar teori Hematology Analyzer ………………………………………….. 1
E. Bagian-bagian alat Hematology Analyzer ………………………………….. 4
F. Cara kerja Hematology Analyzer …………………………………………… 4
G. Cara perawatan Hematology Analyzer ……………………………………... 5
H. Cara kaibrasi Hematology Analyzer ………………………………………... 5
I. Latihan ……………………………………………………………………… 6
J. Rangkuman …………………………………………………………………. 8
K. Daftar pustaka ………………………………………………………………. 11
L. Lampiran tabel rangkuman video Hematology Analyzer …………………... 13

Topik 2. Quality Control Tes NAPZA


A. Definisi Tes NAPZA ………………………………………………………... 16
B. Tujuan Tes NAPZA ………………………………………………………... 16
C. Prinsip Tes NAPZA ……………………………………………………….... 16
D. Dasar teori Tes NAPZA …………………………………………………….. 16
E. Bagian-bagian alat Tes NAPZA …………..………………………………... 18
F. Cara kerja Tes NAPZA ………...…………………………………………… 19
G. Cara perawatan Tes NAPZA ………………………………………………... 19
H. Cara kaibrasi Tes NAPZA ………...………………………………………... 19
I. Latihan ……………………………………………………………………… 20
J. Rangkuman …………………………………………………………………. 22
K. Daftar pustaka ………………………………………………………………. 23
L. Lampiran tabel rangkuman video Tes NAPZA ………...…………………... 25

iii | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Quality Control Hematology Analyzer

A. Definisi
Hematology analyzer merupakan alat untuk pemeriksaan darah lengkap yang
memiliki kecepatan dan tingkat keakuratan yang cukup baik. Hal ini bermaksud
dapat mengurangi waktu pemeriksaan dari 30 menit menggunakan metode
manual menjadi 15 detik dan dapat mengurangi kesalahan (Maciel, Comar and
Beltrame, 2014).
Alat Hematology Analyzer merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui
hasil cepat tetapi masih ada alat yang tidak melakukan quality control dengan
baik sehingga membuat hasil tidak akurat dan dipertanyakan kebenarannya. Alat
ini biasanya digunakan juga dalam pemeriksaan hematologi rutin seperti hitung
jumlah sel leukosit dan lainnya. cara kerjanya dengan menghitung dan mengukur
sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya
terhadap sel-sel yang di lewatkan.  (Titi dan Yulli, 2021).

B. Tujuan
Tujuan dari mempelajari Quality Control Hematology Analyzer adalah dapat
mengetahui prinsip kerja, bagian-bagian alat, cara kerja alat, cara perawatan alat,
dan juga cara kalibrasi alat sehingga alat dapat digunakan dengan benar sesuai
peruntukannya, serta alat terjamin keamanan dan dapat memberikan hasil yang
akurat.

C. Prinsip
Prinsip kerja Hematology Analyzer yaitu impedansi listrik coulter dimana sel-
sel darah yang telah dicampur dengan larutan elektrolit (diluent) akan melewati
sebuah aperture yang dipasangi dua electrode pada dua sisinya yang pada masing-
masing sisi tersebut ada arus listrik yang berjalan secara terus menerus, sehingga
apabila ada sel yang melewati aperture tersebut akan menyebabkan peningkatan
resistansi listrik (impendansi) pada kedua electrode sesuai dengan volume sel
(ukuran sel) yang melewati. Hematology analyzer ini akan mengukur parameter
secara bergantian karena hanya memiliki satu chamber saja.

D. Dasar teori
Penghitungan sel darah adalah salah satu metode kuantitatif pertama yang
digunakan untuk pengujian darah. Pengukuran awal didasarkan pada pembuatan
apusan pada slide yang kemudian dihitung berdasarkan pengamatan secara

1|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


manual dengan bantuan mikroskop optik. Namun metode ini cukup membuang
tenaga dan membutuhkan waktu yang lama serta dibuuhkan ketelitian tinggi
untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Pada tahun 1950-an, Coulter mengembangkan teknik penghitungan darah
secara otomatis berdasarkan prinsip impedansi listrik coulter dimana sel-sel darah
yang telah dicampur dengan larutan elektrolit (diluent) akan melewati sebuah
aperture yang dipasangi dua electrode pada dua sisinya yang pada masing-masing
sisi tersebut ada arus listrik yang berjalan secara terus menerus, sehingga apabila
ada sel yang melewati aperture tersebut akan menyebabkan peningkatan resistansi
listrik (impendansi) pada kedua electrode sesuai dengan volume sel (ukuran sel)
yang melewati. Hematology analyzer ini akan mengukur parameter secara
bergantian karena hanya memiliki satu chamber saja. Setelah ditemukanya
prinsip impedansi listrik ini banyak perkembangan selanjutnya yang mengikuti
peningkatan metode pembuatan hematology aanalyzer.
Pada tahun 1953, Crossland dan Taylor mendemonstrasikan Teknik
perhitungan sel darah, dimana sel dialirkan dalam saluran tunggal menggunakan
bahan cair sebagai laminar sheat flow dan sel diperiksa menggunakan metode
pendar cahaya. Pada tahun 1968, Dittrich dan Göhde menggabungkan sinar laser
ke perangkat aliran ini dan berhasil mendemonstrasikan sitometri berbasis
fluoresensi yang kemudian dilanjutkan oleh Julius yang dapat mendemonstrasikan
penyortiran sel berbasis fluoresensi. Penggunaan label fluoresensi memungkinkan
identifikasi, selain pemisahan, banyak jenis sel dan karena itu menambahkan
dimensi baru pada jumlah darah. Penyebaran cahaya juga diimplementasikan
dalam flow cytometers oleh George dan Groner pada tahun 1973, memungkinkan
pemisahan berbagai jenis sel darah putih berdasarkan ukuran atau sifat
hamburannya. Selain itu, dengan menggunakan pengukuran hamburan cahaya
pada 2 sudut berbeda, metode ini dapat memperoleh pengukuran ukuran sel darah
merah dan kandungan hemoglobin
Pada tahun 1970-an, muncul hematology analyzer yang dapat menghitung
trombosit, menganalisa tujuh parameter Complete blood count (CBC), dan
menghitung 3 jenis leukosit (untuk limfosit, monosit, dan granulosit). Pada tahun
1980-an, satu instrumen hematology analyzer dapat menganalisa 10 parameter
Complete Blood Count. Tahun 1990-an membawa kemajuan lebih lanjut dalam
menganalisa perbedaan leukosit dengan menggunakan teknik sel aliran
berdasarkan impedansi listrik atau sifat hamburan cahaya.Impedansi listrik masih
menjadi metode yang kuat dalam menentukan jumlah dan ukuran sel secara

2|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


keseluruhan, dan metode flow cytometry telah membuktikan nilainya dalam
membedakan sel darah putih dan mengidentifikasi sel abnormal.
Saat ini Hematology analyzer sudah menggunakan teknologi terbaru yaitu
dengan menggunakan fluorescence flowcytometri yang menggunakan system
laser dan metode pewarnaan sel sehingga dapat menganalisa perbedaan 5 jenis sel
darah putih, serta dapat menganalisa bentuk dan struktur sel. Bahkan metode yang
saat ini digunakan dapat mengukur tiga macam pengukuran sekaligus diantaranya
adalah pengukuran sel darah merah, sel darah putih, dan hemoglobin. Dari ketiga
parameter tersebut kemudian diturunkan parameter-parameter lainnya seperti
limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil, dan basophil, jumlah sel darah merah
berinti dan granulosit yang belum matang. Selain itu juga dapat mebgukur
hematokrit, MCV, MCHC, MPV dan lainnya.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan menggunakan hematology
analyzer adalah memperhatikan hasil pengukuran hematokrit (HCT), kadar
hemoglobin diperkirakan 1/3 dari kadar hematokrit, memperhatikan mean
corpuscular hemoglobin consecntration (MCHC) atau perhitungan konsentrasi
atau kadar rata-rata hemoglobin dalam satu sel darah merah, terdapat
kemungkinan kesalahan pada seluruh parameter atau salah satu dari parameter,
selain itu perhatikan hasil jumlah sel leukosit terutama distribusi perhitungan jenis
leukosit, hematology analyzer yang baik akan menunjukkan hasil
MCHC~CHCM.
Kesalahan yang sering terjadi dalam pemeriksaan menggunakan hematology
analyzer antara lain cara sampling dan pemilihan specimen yang salah,
penyimpanan spesimen dan waktu tunda pemeriksaan yang terlalu lama sehingga
terjadi perubahan morfologi sel darah, sampel tidak dihomogenkan terlebih
dahulu sehingga dikhawatirkan tidak sehomogen saat sampel darah diambil dari
tubuh pasien, reagen lyse habis sehingga seluruh sel tidak dihancurkan saat
pengukuran sel tertentu, kalibrasi dan control yang tidak benar dan tidak
dilakukan secara, menggunakan darah kontrol yang sudah mengalami expired
date, carry over, volume kurang. Untuk alat jenis open tube, ujung jarum harus
masuk sepenuhnya pada darah dan volumenya tidak boleh kurang . Untuk jenis
close tube, harus memenuhi volume minimum yang diminta oleh alat. Untuk tipe
close tube menggunakan cara predilute, perlu dikocok dahulu saat pengenceran
darah dengan diluent.

3|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


E. Bagian-Bagian Alat

1. Display
LCD layer sentuh yang menampilkan keyboard dan tombol numerik
terintegrasi
2. Blood tube mixer
Mencampur sampel secara homogen sebelum dianalisis
3. Whole blood sample probes
Mengaspirasi darah untuk analisis
4. MPA Micropipettes
Memungkinkan analisis menggunakan 20 ul darah
5. Barcode reader
Memungkinkan pengguna memasukkan control, dan identifikasi botol reagen,
dan memanfaatkan program QC
6. Printer
Mencetak hasil sampel
7. Baki botol reagen
Menempel pada penganalisis untuk mengamankan botol reagen di tempatnya

F. Cara Kerja Alat Hematologi Analyzer


1. Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)
2. Hidupkan alat (saklar on/off ada dua sisi kanan atas alat)
3. Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar
4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check
5. Pastikan alat pada ready

4|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


Cara Kerja Alat Hematologi Analyzer Untuk Pemeriksaan Sampel Darah
1. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan
2. Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar
3. Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter
4. Tekan bagian atas dari tempat sampel yang berwarna ungu untuk membuka
dan
5. letakkan sampel dalam adaptor
6. Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”
7. Hasil akan muncul pada layar secara otomatis
8. Mencatat hasil pemeriksaan.

G. Cara Perawatan
1. Simpan ditempat yang datar dan kering
2. Check suhu ruang memenuhi suhu pada 18-20 oC , kondisi meja harus dari
beton dan gunakan termometer
3. Pastikan alat telah di Warm Up dan telah dibuat background
4. Check kondisi volume dan kemasan reagen diluent, lyse dan rinse
5. Lakukan pemeliharaan dengan larutan pencuci hipoklorit setiap minggu
6. Lakukan setiap dua minggu sekali atau sebulan sekali menggunakan larutan
enzim digestif (EZ Cleanser) untuk menghancurkan sisa bekuan atau sisa
pembuangan darah yang tidak sempurna
7. Jangan gunakan alat selama 24 jam penuh tanpa istirahat karena dapat
berakibat kesalahan pencucian alat dan kesalahan keakuratan alat berkurang
8. Gunakan sampel darah yang masih baru dan tidak expired date
9. Lakukan pencucian setiap 20 sampel running
10. Lakukan homogenisasi minimal 1 menit sebelum mengukur.

H. Cara Kalibrasi
1. Tekan layar “count” dan jalankan vial dari normal control beberapa kali.
Tekan layar “review” untuk mengecek reproducibility dari putaran ke-11
yang ke-2 dan pastikan untuk saling bertemu.
2. Direkomendasikan untuk membuat log table untuk analyzermu. Log
table ini berisi semua informasi penting, seperti : tanggal kalibrasi, supplier
kalibrator, lot number, keterbatasan, hasil dari pengecekan.
3. Menjalankan kalibrator Whole Blood : pada layar “calibrator”, tekan “F1”
untuk memilih mode whole blood. Siapkan vial dari campuran kalibrator,
masukkan ke dalam tabung dan tekan kunci penghisap dan analyzer akan

5|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


mulai menghisap sampel. Ketika terdengar bunyi “beep” dan tetesan sampel
keluar dari vial, pindahkan kalibrator. Sampel yang menetes akan teretraksi
ke dalam analyzer dan analisis akan muncul di layar. Jika analisis
telah selesai, hasil akan muncul pada layar dan tetesan sampel akan
dipindahkan kembali.
4. Menjalankan kalibrator untuk Prediluted : tekan “menu” dan pilih
“count” untuk memasukkan layar count. Pada layar count, pastikan
status system sudah siap.Tekan “dilluent”dan kotak pesan akan
menunjukkan bagaimana mengalirkan diluents ke dalam tabung sampel.
Gunakan tabung sampel yang bersih untuk tetesan sampel dan pastikan
tetesan mengalir pada dinding tabung untuk mencegah adanya
gelembung udara. Tekan tombol penghisap untuk mengalirkan 0,7ml
diluents ke dalam tabung. Pastikan menyiapkan sampai 7 tabung diluent.
Saat mengalirkan, tekan “enter” untuk menutup kotak pesan. Pastikan
kalibrator pada suhu ruang dan tidak expired. Masukkan 20μL kalibrator ke
dalam gelas sampel yang telah disiapkan dan campur dengan baik.
Campur kalibrator ke dalam tetesan sampel. Tekan kunci penghisap
untuk mulai menjalankan. Ketika terdengar bunyi “beep” dan tetesan
sampel keluar dari gelas, pindahkan sampel. Tekan “menu” dan pilih
“calibration calibrator”. Kemudian tekan “F1” untuk memilih prediluted
mode. Tekan “F2” untuk mengaktifkan kotak edit dan sdit pengturan sesuai
yang dibutuhkan.

I. Latihan
Pilihan Ganda
1. Bagian alat hematology analyzer yang berfungsi untuk mengaspirasi sampel
untuk dianalisis adalah…
a. Whole blood sample probes
b. Display
c. MPA micropippetes
d. Printer
e. Baki botol reagen
2. Pada tahun 1950-an, Coulter mengembangkan teknik penghitungan darah
secara otomatis berdasarkan prinsip…
a. Fluoresensi
b. Hamburan cahaya
c. Pengamatan visual

6|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


d. Impedansi listrik
e. flowcytometri
3. Berikut cara perawatan alat yang benar adalah…
a. Lakukan pemeliharaan dengan larutan pencuci hipoklorit setiap
bulan sekali
b. Lakukan pencucian setiap 20 sampel running
c. Lakukan homogenisasi minimal 5 menit sebelum mengukur
d. Gunakan alat selama 24 jam penuh tanpa istirahat
e. Tidak perlu mengecheck kondisi volume dan kemasan reagen
diluent, lyse dan rinse
4. Pada log table alat Hematology analyzer berisi …
a. Tanggal kalibrasi, Id pasien, waktu pemeriksaan, jenis sampel
b. Tanggal Kalibrasi, Jenis Sampel, Hasil Pengecekan
c. Tanggal kalibrasi, supplier kalibrator, lot number, keterbatasan,
hasil dari pengecekan.
d. Tanggal Pemeriksaan, tanggal kalibrasi, Id Pasien, jenis sampel
e. Tanggal Pemeriksaan, supplier kalibrasi, tanggal kalibrasi , Id
Pasien, Jenis Sampel
5. Alat yang digunakan untuk melihat hasil pemeriksaan Hematologi rutin
yaitu…
a. Waterbath
b. Centrifuge
c. Vortex
d. Hematology Analyzer
e. Tabung Reaksi
6. Larutan yang digunakan dalam perawatan Hematology Analyzer yang
berfungsi untuk menghancurkan sisa bekuan adalah…
a. Asam amino
b. EDTA
c. Larutan gula
d. Enzim digestif
e. Enzim pepsin
7. Larutan pencuci yang digunakan dalam perawatan Hematology Analyzer
yaitu...
a. Hipoklorit
b. Heparin
c. Elektrolit

7|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


d. NaCl
e. HCl
8. Guna kode "F1" pada kalibrasi Hematology Analyzer adalah...
a. Menyalakan layar
b. Memilih metode whole blood
c. Mengcopy data
d. Memulai kalibrasi
e. Mencetak data
9. Hematology analyzer akan mengukur parameter secara bergantian
dikarenakan…
a. Tidak ada chamber
b. Tidak muat untuk sampel lebih dari 5 ul
c. Alat tidak akurat
d. Memiliki banyak salinan chamber
e. Memiliki satu chamber
10. Pada kalibrasi Hematology Analyzer berapaμL kalibrator yang dimasukkan
ke dalam gelas sampel yang telah disiapkan…
a. 20 μL
b. 15 μL
c. 25 μL
d. 30 μL
e. 22 μL
Essay
1. Sebutkan 3 sumber kesalahan yang dapat terjadi dalam pemeriksaan
menggunakan hematology analyzer!
2. Bagaimana cara kerja alat Hematology analyzer untuk pemeriksaan sampel
darah?
3. Bagaimana prinsip kerja alat Hematology Analyzer ?
J. Kunci Jawaban
Pilihan ganda
1. A
2. D
3. B
4. C
5. D
6. D
7. A

8|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


8. B
9. E
10. A
Essay
1. Cara sampling dan pemilihan specimen yang salah, penyimpanan spesimen
dan waktu tunda pemeriksaan yang terlalu lama, sampel tidak dihomogenkan
terlebih dahulu
2. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan,
kemudian Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar, lalu Tekan tombol
ID dan masukkan no sampel, tekan enter, setelah itu, Tekan bagian atas dari
tempat sampel yang berwarna ungu untuk membuka dan, kemudian letakkan
sampel dalam adaptor, Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”, selanjutnya
Hasil akan muncul pada layar secara otomatis dan Mencatat hasil
pemeriksaan.
3. Prinsip kerja Hematology Analyzer yaitu impedansi listrik coulter dimana sel-
sel darah yang telah dicampur dengan larutan elektrolit (diluent) akan
melewati sebuah aperture yang dipasangi dua electrode pada dua sisinya yang
pada masing-masing sisi tersebut ada arus listrik yang berjalan secara terus
menerus, sehingga apabila ada sel yang melewati aperture tersebut akan
menyebabkan peningkatan resistansi listrik (impendansi) pada kedua electrode
sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati.

K. Rangkuman
Hematology analyzer merupakan alat untuk pemeriksaan darah lengkap yang
memiliki kecepatan dan tingkat keakuratan yang cukup baik. Hal ini bermaksud
dapat mengurangi waktu pemeriksaan dari 30 menit menggunakan metode
manual menjadi 15 detik dan dapat mengurangi kesalahan (Maciel, Comar and
Beltrame, 2014).
Alat Hematology Analyzer merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui
hasil cepat tetapi masih ada alat yang tidak melakukan quality control dengan
baik sehingga membuat hasil tidak akurat dan dipertanyakan kebenarannya. Alat
ini biasanya digunakan juga dalam pemeriksaan hematologi rutin seperti hitung
jumlah sel leukosit dan lainnya. cara kerjanya dengan menghitung dan mengukur
sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya
terhadap sel-sel yang di lewatkan. (Titi dan Yulli, 2021).
Tujuan dari mempelajari Quality Control Hematology Analyzer adalah dapat
mengetahui prinsip kerja, bagian-bagian alat, cara kerja alat, cara perawatan alat,

9|Makalah QC Hematology Analyzer dan Tes NAPZA


dan juga cara kalibrasi alat sehingga alat dapat digunakan dengan benar sesuai
peruntukannya, serta alat terjamin keamanan dan dapat memberikan hasil yang
akurat. Sedangkan prinsip kerja Hematology Analyzer yaitu impedansi listrik
coulter dimana sel-sel darah yang telah dicampur dengan larutan elektrolit
(diluent) akan melewati sebuah aperture yang dipasangi dua electrode pada dua
sisinya yang pada masing-masing sisi tersebut ada arus listrik yang berjalan
secara terus menerus, sehingga apabila ada sel yang melewati aperture tersebut
akan menyebabkan peningkatan resistansi listrik (impendansi) pada kedua
electrode sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati. Hematology
analyzer ini akan mengukur parameter secara bergantian karena hanya memiliki
satu chamber saja.

10 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Daftar Pustaka

Faruq, Zulfikar Husni. 2016. Analisa Darah Lisis Terhadap Nilai Trombosit dengan
menggunakan Metode Elektrical Impedance. Jurnal Labora Medika Vol (2).
Universitas Muhammadiyah Semarang. Diakses melalui
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JLabMed/article/downloadSuppFile/
3343/88
Green, Ralph dan Sebastian Wachsmann-Hogiu. 2015. Development, History, and
Future of Automated Cell Counters. Clin Lab Med. 35(1):1-10 (Diakses
melalui
https://www.researchgate.net/publication/272186770_Development_History_
and_Future_of_Automated_Cell_Counters Pada 28 Februari 2022)
Nirwani. 2018. Analisis Akurasi dan Presisi Alat Hematology Analyzer ABX
PENTRA XL 80 di Laboratorium Rumah sakit Roemani Muhammadiyah
Semarang. Thesis. Universitas Muhammadiyah Semarang (Diakses melalui
http://repository.unimus.ac.id/3222/ Pada 28 Febuari 2022)
Purnama, Titi dan Yulli Fety. 2021. Analisis Quality Control Pemeriksaan
Hemoglobin Pada Alat Hematology Analyzer. Jurnal MediLab Mandala
Waluya : Vol (2). Diakses melalui http://jurnal.analiskesehatan-
mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab/article/view/151
Heska. HemaTrue Veterinary Hematology Analyzer. Mannual Kit (Diakses melalui
https://physiology.case.edu/media/eq_manuals/eq_manual_hematrue.pdf
pada 28 Februari 2022)
Ayeene dan Irmawati. 2017. Makalah Hematologi Analyzer. (Diakses melalui
https://pdfcoffee.com/download/makalah-hematology-analyzer-kelompok-15-
pdf-free.html pada Selasa, 01 Maret 2022 pukul 21.46 WIB).
Buku Panduan : Operation Manual BC-2600 Auto Hematology Analyzer. 2006.
Sehenzhen Mindray Bio-Medical Electronics Co., Ltd
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F
%2Fendo.co.id%2FHematology-Analyzer-Mindray.html
http://images.google.co.id/images?q=BC2600%20Auto%20Hematology
%20Analyzer&hl=id&um=1&ie=UTF-8&sa=N&tab=wi
Video Medonic Hematology M32: Kalibrasi Dengan Kontrol Normal [TGIF19]
diakses pada Selasa, 01 Maret 2022 pukul 23.35 WIB
https://youtu.be/gBzPKrtmoQ4

11 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Video Kalibrasi Harian Alat Hematology Analyzer One Lab OL 2100 diakses pada
Tanggal Rabu, 03 Maret 2022 pukul 00.23 WIB
https://youtu.be/iwWo1gP8yTI
Video Sysmex CS -1600, 3b Operasional Alat (Kalibrasi) diakses pada tanggal Tabu,
03 Maret 2022 jam 00.25 WIB https://youtu.be/bMFMT6ZECcM

12 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
LAMPIRAN
LAMPIRAN TABEL RANGKUMAN ISI VIDEO

NO JUDUL ISI VIDEO

1. Medonic Hematology M32: Syarat bahan kontrol yaitu bahan yang


Kalibrasi Dengan Kontrol digunakan dalam keadaan belum melebihi masa
Normal [TGIF19] kadaluwarsa, Bahan kontrol belum pernah
dilakukan pengukuran atau dibuka tutup
kemasannya, tidak terjadi perubahan warna. Cara
kalibrasi
1. Siapkan bahan kalibrasi yang akan
digunakan dengan mengeluarkan bahan dari
kulkas dan diamkan pada suhu ruang selama
15-30 menit
2. Lakukan proses pengukuran dengan langkah
awal tekan tombol “menu play “
3. Lakukan proses barcode bahan kontrol
tersebut dengan cara ambil barcode bahan
kontrol kemudian pilih menu “bintang”,
kemudian pilih “input assays”, lalu scan
barcode M series Con-Diff Norm, setelah itu
tekan exit.
4. Kemudian lakukan pengukuran kontrol
sebanyak 5 kali berturut-turut dengan cara
memasukkan sampel ke selang alat
Hematology analyzer dan tunggu hasilnya
5. Lakukan kalibrasi dengan tekan “garis tiga”
kemudian pilih “login”, masukkan password
, selanjutnya pilih menu “calibration”,
kemudian pilih “calibration whole blood”,
lalu pilih “advanced calibration” selanjutnya
pilih “sampel”, lalu cek list dan tekan
accept, kemudian klik factors, masukkan
nilai target (lihat nilai target pada kertas
manual kit ), lalu tekan “accept” dan cek list,

13 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
kemudian klik “save” lalu klik “exit”
kemudian pilih “Cancel”, selanjutnya pilih
“recalculated last sample” lalu pilih “OK”
6. Lakukan pengukuran satu kali lagi dengan
mengulangi langkah diatas untuk
memastikan proses kalibrasi telah benar.

2. Kalibrasi Harian Alat Pilih menu dan klik program service kemudian
Hematology Analyzer One Lab klik maintenance dengan menekan enter, lalu
OL 2100 pilih “zap Aperture” dan klik enter, Selanjutnya
tunggu alat sedang proses. Kemudian pilih “flush
Aperture” untuk membersihkan selang-selang
dari sisa pengerjaan atau sisa pembuangan pada
alat. Kemudian tekan tombol menu lalu pilih
“count” dan enter. Selanjutnya akan muncul
grafik whole blood, kemudian klik menu lagi dan
mode alat akan stand By dan siap untuk
dikerjakan.

3. Sysmex CS -1600, 3b Kalibrasi dilakukan untuk parameter yang


Operasional Alat (Kalibrasi) memerlukan konferensi pelaporan dalam satuan
kadar, rasio, atau persen misalnya fibrinogen, PT
persen, D dimer. Kalibrasi ini dapat dilakukan
pada setiap pergantian nomer load pregent atau
jika diperlukan.
Cek semua reagen dan Kalibrator sudah terdaftar
di reagent lot master. Cara mendaftarkan reagen
dan Kalibrator :
1. Tekan “setting” kemudian pilih reagent lot
master
2. Selanjutnya tekan barcode
3. Lakukan scan pada barcode Kalibrator
kemudian informasi jenis Kalibrator, tanggal
kadaluwarsa dan nilai target Kalibrasi sudah
terdaftar secara otomatis.
Cara Order Kalibrasi
1. Tekan “order” pada toolbar
2. Lalu tekan “switch order”dan pilih “Rack

14 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Calibration Curve Order”
3. Kemudian tekan “Enter Rack Number” lalu
daftarkan nomer Rack setelah itu, pilih
parameter yang akan dikalibrasi
4. Cek nomer lot reagen dan Kalibrator yang
digunakan
5. Ketik nilai kalibrasi sesuai yang tertulis pada
assays sheet
6. Apabila materi Kalibrator didaftarkan di
reagent lot master dengan hand held barcode
maka nilai Kalibrator otomatis keluar.
6. Tekan “Ok” untuk konfirmasi
7. Order kalibrasi sudah terdaftar dijoblist
dengan status pending.
Cara analisis kalibrasi
1. Letakkan rak berisi Kalibrator yang telah
disiapkan sebelumnya pada sampler pul kanan
2. Pada layar tekan “start” dan analisis Kalibrasi
akan berjalan secara otomatis
3. Setelah selesai ambil sampler pul rak kiri
4. Lalu cek kurva kalibrasi dengan cara : pada
layar menu tekan “calibration curve”, lalu tekan
assays dan pilih parameter yang baru selesai
dikalibrasi, kemudian pilih grup lot reagent yang
baru selesai dikalibrasi, lalu cek kurva kalibrasi ,
kemudian tekan validated dan klik Ok.

15 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
16 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Quality Control Tes NAPZA

A. Definisi
Tes NAPZA adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi jenis dan
kadar obat-obatan terlarang dalam tubuh. Jenis obat-obatan terlarang yang sering
diperiksa meliputi mariyuana, opioid, amfetamin, kokain,
dan phencyclidine (PCP). Secara umum, tes narkoba menggunakan sampel urine
untuk mendeteksi adanya obat-obatan terlarang dalam tubuh. Tetapi sampel yang
diambil juga bisa berasal dari rambut, darah, keringat, bahkan air liur. Dibanding
sampel lainnya, pemeriksaan sampel rambut dapat mendeteksi adanya
penggunaan narkoba dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tes narkoba atau drug abuse screening test adalah adalah pemeriksaan
terhadap obat, bahan kimia, atau produk tumbuhan yang bisa disalahgunakan
untuk kepentingan non medis. Secara umum, panel tes narkoba dasar meliputi
amphetamine, kokain (cocaine), marijuana, opioid, dan phencyclidine (PCP). Zat
lain yang bisa dimasukkan dalam tes narkoba adalah benzodiazepine, barbiturat,
metadon, ekstasi, oksikodon, dan antidepresan trisiklik, misalnya amitriptilin.
Indikasi dari tes narkoba umumnya adalah untuk terapi penyalahgunaan obat,
pemantauan kepatuhan dan untuk keperluan forensik.

B. Tujuan
Tujuan dari mempelajari Quality Control Tes NAPZA yaitu dapat mengetahui
prinsip kerja, bagian-bagian alat, cara kerja alat, cara perawatan alat, dan juga
cara kalibrasi alat sehingga alat dapat digunakan dengan benar sesuai
peruntukannya serta mengetahui parameter dalam pemeriksaan tes NAPZA.

C. Prinsi
Tes NAPZA dengan metode tes skrining atau menggunakan Strip Test metode
immunoassay memiliki prinsip kerja yaitu reaksi antigen dan antibodi secara
kompetisi yang mungkin ada dalam spesimen urine dan bersaing melawan
konjugat obat untuk mengikat situs pada antibodi. Selama pengujian, spesimen
urine bermigrasi keatas dengan aksi kapiler dengan prinsip pemeriksaan adalah
reaksi antigen dan antibodi secara kompetisi (Baselt, 1982).

D. Dasar teori
Narkotika dan zat-zat lainnya yang termasuk dalam golongan napza rupanya
sudah dikenal dan digunakan sejak dahulu kala. Para ahli medis awalnya

17 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
menggunakan candu sebagai obat, penghilang rasa sakit dalam penanganan
medis, namun penggunaanya kian marak dan disalahgunakan. Pemerintah
Indonesia membuat undang-undang menegenai pembuatan, penggunaan, dan
penjualan obat-obatan berbahaya dibawah naungan Menteri kesehatan.
Perundang-undangan ini terus berkembang seiring dengan semakin maraknya
penyalahgunaan narkotika di Indonesia bahkan dunia.
Untuk menentukan pemakaian narkoba pada seseorang, seringkali
mengguanakan berbagai spesimen biologis seperti darah, urine, cairan oral,
keringat dan rambut. Specimen yang paling sering digunakan adalah urine karena
tersedia dalam jumlah yang cukup banyak dan kadar obat dalam urine cukup
besar sehingga deteksi kandungan obat menjadi lebih mudah dibandingkan pada
spesimen lain.
Pemeriksaan narkoba terdiri dari pemeriksaan skrining dan konfirmatori.
Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan awal pada obat pada golongan
yang besar atau metobolitnya dengan hasil presumptif positif atau negatif. Secara
umum pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan yang cepat, sensitif, tidak
mahal dengan tingkat presisi dan akurasi yang masih dapat diterima, walaupun
kurang spesifik dan dapat menyebabkan hasil positif palsu karena terjadinya
reaksi silang dengan substansi lain dengan struktur kimia yang mirip.
Pemeriksaan skrining dapat dilakukan di luar laboratorium dengan metode onsite
strip test maupun di dalam laboratorium dengan metode ELISA (enzyme linked
immunosorbent assay).
Pemeriksaan konfirmasi digunakan pada spesimen dengan hasil positif pada
pemeriksaan skrinig. Pemeriksaan konfirmasi menggunakan metode yang sangat
spesifik untuk menghindari terjadinya hasil positif palsu. Metoda konfirmasi yang
sering digunakan adalah gas chromatography / mass spectrometry (GC/MS) atau
liquid chromatography/mass spectrometry (LC/MS) yang dapat mengidentifikasi
jenis obat secara spesifik dan tidak dapat bereaksi silang dengan substansi lain.
Kekurangan metode konfirmasi adalah waktu pengerjaannya yang lama,
membutuhkan ketrampilan tinggi serta biaya pemeriksaan yang tinggi. Panel
pemeriksaan narkoba biasanya meliputi 5 macam obat yaitu amfetamin,
kanabinoid, kokain opiat dan PCP. Obat lain seperti benzodiazepin sering pula
diperiksakan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam tes NAPZA adalah beberapa parameter
yang diujikan saat tes NAPZA juga dapat terkandung pada obat-obatan lainnya
yang tidak terlarang dan banyak beredar di pasaran. Hal ini tentunya dapat
mengganggu keakuratan tes narkoba. Untuk mengantisipasi hasil pemeriksaan

18 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
positif palsu maka sebelum dilakukan pemeriksaan dapat dicatat obat-obatan apa
saja yang dikonsumsi selama seminggu terahir.
Dibandingkan dengan spesimen lain, urine merupakan spesimen yang paling
mudah dimanipulasi. Manipulasi yang dilakukan bertujuan mengubah hasil
pemeriksaan. Secara umum, terdapat tiga jenis manipulasi pada urine yang akan
dilakukan pemeriksaan narkoba antara lain menurunkan konsentrasi obat dengan
cara mengonsumsi obat untuk detoksifikasi ataupun meminum air dalam jumlah
besar, menurunkan kadar obat dalam urine dengan cara menambahkan air pada
urine yang telah ditampung, dan merusak obat atau mengubah pH sehingga
mengganggu pemeriksaan dengan cara menambahkan berbagai substansi seperti
bahan kimia maupun produk detoksifikasi. Untuk mengatasi pemalsuan urine,
dapat dilakukan beberapa hal terutama dengan pengawasan saat pengambilan
urine dan melakukan mendeteksi penambahan zat-zat manipulatif dalam sampel
urine.

E. Bagian-Bagian Alat

Keterangan:
1. Tujuan obat
Kode 3 sampai 4 huruf yang tercetak pada
setiap strip untuk mengidentifikasi obat
2 yang sedang diuji
 THC : cannabis, marijuana, hashish
 MDMA : ekstasi
3
 COC : kokain , crack
 MOR : morfin , heroine , opiat
 AMP : amfetamin
2. Daerah hasil
4
Hasil positif atau negatif dari setiap obat
ditampilkan di sini
3. Penyerapan
tips strip harus direndam dalam sampel urin
4. Pelindung
5. Lepas sebelum melakukan test napza

19 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
F. Cara Kerja
1. Diambil sampel urine yang akan di periksa.
2. Dimasukkan kedalam tube secukupnya.
3. Dibuka alat strip test yang telah disediakan.
4. Diletakkan diatas meja datar.
5. Ditulis label sampel.
6. Dicelupkan secara vertikal strip pada spesimen urine selama 10 – 15 detik.
Ditunggu hingga terbentuk garis C dan T pada alat strip test.
7. Dibaca alat strip test, apabila hanya terbentuk pita pink pada Control (C) maka
hasil positif, terbentuk dua pita pink pada Control (C) dan pada Test (T)
dinyatakan hasil negatif, dan alat invalid apabila tidak terbentuk pita pink
pada Control (C) dan pada Test (T) atau terbentuk pita pink pada Test (T)
sedangkan pada Control (C) tidak terbentuk pita.

G. Cara Perawatan
1. Pembacaan hasil harus dilakukan saat 5 menit, tidak boleh melebihi 10
menit karena akan terbentuk hasil positif palsu
2. Simpan strip test pada suhu kamar .
3. Tempatkan test strip pada bidang datar
4. Jangan membuka terlalu lama test strip karena akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan
5. Test strip disimpan pada suhu 2-25 oC jangan sampai beku dan perhatikan
tanggal kadaluwarsanya.
6. Jangan menggunakan strip test melewati masa kadaluwarsa

H. Cara Kalibrasi
1. Siapkan QC positif untuk menguji alat strip test Napza
2. Siapkan alat strip test Napza (parameter amfetamin, Benzodiazepin, kokain,
opiat, TCH)
3. Buka bungkus alat strip test, lalu tulis identitas sampel pemeriksaan (berisi
tanggal dan id pasien) misal pada percobaan ini Id pasien ditulis QC positif
4. Selanjutnya buka penutup bawah alat strip test, lalu celupkan alat ke dalam
Sampel QC positif selama 10 detik dan setelah itu tutup kembali penutup
bawah alat strip test.
5. Kemudian inkubasi atau didiamkan selama 5 menit
6. Baca hasil intepretasi selama 5 menit jangan melebihi 10 menit

20 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
7. Hasil pemeriksaannya menggunakan QC positif adalah terdapat pita merah
pada garis kontrol saja tetapi tidak terdapat garis pita merah pada garis test
8. Apabila hasilnya negatif, maka dapat melakukan pemeriksaan dengan alat
yang lain
I. Latihan
Pilihan Ganda
1. Kode tes MDMA yang tercetak pada strip menunjukkan untuk identifikasi
jenis obat…
a. Ekstasi
b. Marijuana
c. Kokain
d. Heroin
e. Amfetamine
2. Panel pemeriksaan narkoba biasanya meliputi 5 macam obat dibawah ini,
kecuali…
a. Amfetamin
b. Kanabinoid
c. Kokain
d. Opiate
e. amoxicillin
3. Hasil Positif pada test strip Napza menunjukkan …
a. Dua garis merah di Kontrol dan Test
b. Satu garis merah di Test
c. Satu garis merah di Kontrol
d. Tidak muncul garis pada keduanya
e. Adanya hasil samar-samar pada kedua garis kontrol dan Test
4. Berikut cara perawatan test strip Napza adalah …
a. Dapat disimpan ditempat yang bergelombang
b. Dapat disimpan pada suhu beku (Dibekukan)
c. Boleh membuka test strip terlalu lama
d. Jangan membaca hasil lebih dari 10 menit
e. Dapat menggunakan test strip melebihi masa kadaluwarsa
5. Gambar yang paling tepat menunjukkan hasil negative pada strip tes
NAPZA…

21 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
a. b. c.

d.
e.

6. Strip test termasuk ke dalam metode…


a. Absorbansi
b. Elektrik
c. Enzimatis
d. Immunoassay
e. Flourence
7. Waktu yang tidak boleh dilebihi dalam kalibrasi strip tes NAPZA yaitu…
a. 5 menit
b. 3 menit
c. 10 menit
d. 4 menit
e. 20 menit

22 | M a k a l a h Q C H e m aCt o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A

T
8. Indikasi dari tes narkoba umumnya adalah untuk (kecuali)…
a. Tes cepat narkoba
b. Terapi penyalahgunaan obat
c. Pemantauan kepatuhan
d. Pemantauan manfaat narkoba
e. Keperluan forensik
9. Parameter dalam strip test NAPZA (kecuali)…
a. Amfetamin
b. Benzodiazepin
c. Kokain
d. Opiate
e. TDC
10. Hasil positif palsu pada strip test terbentuk karena….
a. Penggunaan alat yang hati-hati
b. Waktu pembacaan melebihi 10 menit
c. Telah melakukan kalibrasi alat
d. Penggunaan sesuai SOP
e. Menggunakan sampel urin yang mengandung zat narkoba
Essay
1. Sebutkan perbedaan tes skrining dan tes konfirmatif untuk pengujian NAPZA
2. Bagaimana interpretasi Hasil dari Pemeriksaan Napza Rapid Test
3. Sebutkan 3 contoh parameter yang ada pada tes strip NAPZA

J. Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. A
2. E
3. C
4. D
5. A
6. D
7. C
8. D
9. E
10. B

23 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Essay
1. Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan awal pada obat pada golongan
yang besar atau metobolitnya dengan hasil presumptif positif atau negative
sedangkan pemeriksaan konfirmasi digunakan pada spesimen dengan hasil
positif pada pemeriksaan skrinig.
2. Apabila hanya terbentuk pita pink pada Control (C) maka hasil positif,
terbentuk dua pita pink pada Control (C) dan pada Test (T) dinyatakan hasil
negatif, dan alat invalid apabila tidak terbentuk pita pink pada Control (C) dan
pada Test (T) atau terbentuk pita pink pada Test (T) sedangkan pada Control
(C) tidak terbentuk pita.
3. Parameter pada tes strip NAPZA yaitu amfetamin, Benzodiazepin, kokain,
opiat, TCH.

L. Rangkuman
Tes NAPZA adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi jenis dan
kadar obat-obatan terlarang dalam tubuh. Jenis obat-obatan terlarang yang sering
diperiksa meliputi mariyuana, opioid, amfetamin, kokain,
dan phencyclidine (PCP). Secara umum, tes narkoba menggunakan sampel urine
untuk mendeteksi adanya obat-obatan terlarang dalam tubuh. Tetapi sampel yang
diambil juga bisa berasal dari rambut, darah, keringat, bahkan air liur. Dibanding
sampel lainnya, pemeriksaan sampel rambut dapat mendeteksi adanya
penggunaan narkoba dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tujuan dari mempelajari Quality Control Tes NAPZA yaitu dapat mengetahui
prinsip kerja, bagian-bagian alat, cara kerja alat, cara perawatan alat, dan juga
cara kalibrasi alat sehingga alat dapat digunakan dengan benar sesuai
peruntukannya serta mengetahui parameter dalam pemeriksaan tes NAPZA.
Sedangkan prinsip tes NAPZA dengan metode tes skrining atau menggunakan
Strip Test metode immunoassay memiliki prinsip kerja yaitu reaksi antigen dan
antibodi secara kompetisi yang mungkin ada dalam spesimen urine dan bersaing
melawan konjugat obat untuk mengikat situs pada antibodi. Selama pengujian,
spesimen urine bermigrasi keatas dengan aksi kapiler dengan prinsip pemeriksaan
adalah reaksi antigen dan antibodi secara kompetisi (Baselt, 1982).

24 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
Daftar Pustaka

Farastya, Putri. 2022. Rapid Test Narkoba : Cara Cepat dan Mudah Ketahui
Keberadaan Narkoba Dalam Tubuh Anda. Medicalogy. (Diakses melalui
https://www.medicalogy.com/blog/rapid-test-narkoba-cara-cepat-dan-mudah-
ketahui-keberadaan-narkoba-dalam-tubuh-anda/ pada 28 Februari 2022)
Indrati, Agnes Rengga. 2015. Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik Narkoba
“Urinary Drugs Testing”. Universitas Padjajaran Bandung (Diakses melalui
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pemeriksaan-
Laboratorium-Patologi-Klinik-Narkoba.pdf pada 28 Februari 2022)
Pharma Drug Test. Narco Check 5 IN 1 MULTI-DRUGS PANEL DIP CARD
(Diakses melalui https://www.pharmadrugtest.com/urine-drug-tests/12-multi-
drugs-5-panel-dip-card.html pada 28 Februari 2022)
Rambe, Etri Shinta Devi. 2017. ANALISA NARKOBA JENIS MORFIN,
AMFETAMIN DAN THC (Tetrahidrokannabinol) MENGGUNAKAN
STRIP TEST. TUGAS AKHIR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(Diakses pada Rabu, 02 Maret 2022
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/4727/142401100.pdf?
sequence=1&isAllowed=y jam 11.39 WIB).
Video YouTube (Kimia) Narkoba Penyalahgunaan Urin Skrining diakses pada
tanggal Rabu, 02 Maret 2022 jam 12.41 WIB
https://youtu.be/cTMfzzZWwIk)
Video YouTube Chemtrue : Alat Rapid Test Narkoba (diakses pada tanggal Rabu, 02
Maret 2022 jam 13.19 WIB https://youtu.be/vkMxqKqrQmk)
Video YouTube Cara Test Urin N6 Parameter (diakses pada tanggal Rabu, 02 Maret
2022 kam 13.28 WIB https://youtu.be/dqbcPi_o8lE)

25 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
LAMPIRAN
LAMPIRAN TABEL RANGKUMAN ISI VIDEO

No Judul Isi Video

1. (Kimia) Narkoba 1. Siapkan QC positif untuk menguji


Penyalahgunaan Urin Skrining alat strip test Napza
2. Siapkan alat strip test Napza
(parameter amfetamin,
Benzodiazepin, kokain, opiat, TCH)
3. Buka bungkus alat strip test, lalu
tulis identitas sampel pemeriksaan
(berisi tanggal dan id pasien) misal
pada percobaan ini Id pasien ditulis
QC positif
4. Selanjutnya buka penutup bawah alat
strip test, lalu celupkan alat ke dalam
Sampel QC positif selama 10 detik
dan setelah itu tutup kembali penutup
bawah alat strip test.
5. Kemudian inkubasi atau didiamkan
selama 5 menit
6. Baca hasil intepretasi selama 5 menit
jangan melebihi 10 menit
7. Hasil pemeriksaannya menggunakan
QC positif adalah terdapat pita merah
pada garis kontrol saja tetapi tidak
terdapat garis pita merah pada garis
test
8. Apabila hasilnya negatif, maka dapat
melakukan pemeriksaan dengan alat
yang lain
2. Chemtrue : Alat Rapid Test Rapid test bekerja untuk analisa kualitatif
Narkoba tentang adanya senyawa narkotika dalam
Urin. Pada chemtrue terdiri 25 test/kit

26 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A
yang digunakan untuk analisa amfetamin,
morfin dan THC. Cara Kerja Rapid Test
6 parameter alat chemtrue:
a. Siapkan sampel Urin dalam wadah
Urin
b. Siapkan strip test dan buka tutup
bawah strip
c. Celupkan alat ke Urin jangan
melebihi tanda batas merah pada alat
d. Biarkan dan tunggu sampel Urin naik
keatas dan Membasahi seluruh test
strip
e. Diamkan 3 menit dan lakukan
pembacaan selama 5 menit dan
jangan lebih dari 10 menit.
f. Baca hasilnya , negatif akan muncul
2 garis merah pada kontrol dan test,
sedangkan positif hanya muncul 1
garis merah pada kontrol saja.
3. Cara Test Urin N6 Parameter a. Buka bungkus dan keluarkan alat
strip test merk biocare.
b. Siapkan sampel Urin , lalu buka
tutup bagian bawah test strip
c. Kemudian celupkan strip test ke
dalam Urin dan tunggu Urin naik
keatas strip test secara menyeluruh
d. Lakukan pembacaan hasil tidak
boleh lebih dari 8 menit.

27 | M a k a l a h Q C H e m a t o l o g y A n a l y z e r d a n T e s N A P Z A

Anda mungkin juga menyukai