Anda di halaman 1dari 9

Hari/tanggal Jumat, 03 September 2021

Jenis Pemeriksaan Elektrolit pada Serum Darah Menggunakan Elektrolit


Pemeriksaan Analyzer
Metode Elektroda Ion Selektif (Ion Selective Electrode/ISE)
Tujuan Untuk mengetahui kadar elektrolit dalam darah
Prinsip Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE untuk menghitung kadar
ion sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya
dengan kadar ion yang diketahui nilainya. Membran ion selektif pada alat
mengalami reaksi dengan elektrolit sampel. Membran merupakan penukar
ion, bereaksi terhadap perubahan listrik ion sehingga menyebabkan
perubahan potensial membran.
Alat dan Alat:
Bahan 1. Cup serum
2. Tabung reaksi
3. Pipet automatik
4. Sentrifugator
5. Rak tabung reaksi
6. Elektrolit analizer
Bahan:
1. Darah
2. Serum
3. Reagen 14598
4. Calibrator Pack Nova
5. Biomedical
Cara Kerja CHLORIDA

1. Isi tabung Standar dengan 10 µL standard dan 1000 µL Reagen


2. Isi tabung Sampel dengan 10 µL Sampel dan 1000 µL Reagen
3. Isi tabung Blanko dengan 1000 µL Reagen
4. Homogenkan tabung dalam rasio yang telah disebutkan
5. Inkubasi selama 1 menit pada temperature ruangan
6. Warna akhir stabil sampai 1 jam jika tidak langsung terkena cahaya.

PHOTASIUM

1. Isi tabung Standar dengan 20 µL standard dan 1000 µL Reagen


2. Isi tabung Sampel dengan 20 µL Sampel dan 1000 µL Reagen
3. Isi tabung Blanko dengan 1000 µL Reagen
4. Homogenkan tabung dalam rasio yang telah disebutkan
5. Inkubasi selama 5 menit lalu diperiksa dengan foto meter dengan
panjang gelombang 630nm

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT PADA SERUM DARAH


MENGGUNAKAN ELEKTROLIT ANALYZER
1. Dipipet serum dengan menggunakan pipet automatik kedalam cup
serum.
2. Dihidupkan alat elektrolit analizer. Dipilih jenis elektrolit yang akan
dianalisa. Misalnya kadar ion Natrium, Kalium dan Klorida.
3. Ditekan tombol power sampai muncul dilayar kotak barcode.
4. Dimasukkan barcode atau nomor cup serum.
5. Ditekan lagi tombol power dan tunggu sampai jarum hisap keluar
dari alat.
6. Dimasukkan jarum hisap kedalam cup serum dan tunggu hingga
jarum hisap menyedot serum dalam cup selama ± 2 detik.
7. Ditekan lagi tombol power agar jarum hisap masuk kembali
kedalam alat.
8. Jarum akan melakukan analisa kadar elektrolit dalam serum selama
± 30 detik.
9. Dilayar monitor akan keluar hasil analisa.
10. Dicatat hasil pemeriksaan kadar elektrolit serum.
Dasar Teori 1.1. Elektrolit Darah
Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi
menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan
positif disebut kation dan ion bermuatan negatif disebut anion.
Keseimbangan keduanya disebut sebagai elektronetralitas. Sebagian besar
proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit.
Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak
gangguan, Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium, dan
magnesium. Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan fosfat
(Feriwati, I. Yasrwir, R. 2012).
Pemeliharaan homeostasis cairan tubuh adalah penting bagi
kelangsungan hidup semua organisme. Pemeliharaan tekanan osmotik dan
distribusi beberapa kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi utama
empat elektrolit mayor,yaitu natrium (Na+), kalium (K+), klorida (Cl‾), dan
bikarbonat (HCO3‾). Pemeriksaan ke empat elektrolit mayor tersebut dalam
klinis dikenal sebagai ”profil elektrolit” (Supriyono. 2012).
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh . Cairan tubuh
mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti
karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam
dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit , contohnya NaCl akan
dipecah menjadi ion Na+ dan Cl‾ (Uliyah, M. 2006).

1.2. Jenis elektrolit darah


Elektrolit dalam cairan tubuh dapat berupa kation misalnya Na+,
K+, Ca2+, Mg2+ dan berupa anion misalnya : Cl-, HCO3‾, HPO4‾, SO 2‾ dan
4
laktat. Pada cairan ektrasel kation utama adalah Na+ dan anion utama adalah
Cl‾dan HCO3‾, sedangkan pada cairan intrasel kation utama adalah K+
(Supriyono. 2012).

Pembacaan Berdasarkan hasil pemeriksaan elektrolit pada serum dengan


Hasil menggunakan alat elektrolit analizer dengan metode elektroda ion selektif.
Serum dari darah yang diambil sebanyak 5 ml digunakan sebagai sampel
setelah disentrifuse selama 3 menit dengan kecepatan 4000 rpm.
Menunjukkan hasil data sebagai berikut:

02/02/2017 M 67 P 135 4,4 120 Cl↑


02/02/2017 NLT 38 P 133 2,7 115 Na↓,K↓,Cl↑
02/02/2017 ME 45 L 132 2,8 117 Na↓,K↓,Cl↑
02/02/2017 SP 53 P 137 12,7116 K↑,Cl↑
02/02/2017 N 39 P 129 4,1 102 Na↓
02/02/2017 GT 62 L 132 2,2 102 Na↓,K↓
02/02/2017 MH 20 L 137 2,2 102 K↓
02/02/2017 M 70 L 129 2,2 106 Na↓,K↓
02/02/2017 BS 28 L 143 4,4 112 Cl↑
02/02/2017 MH 76 P 129 2,2 106 Na↓,K↓
03/02/2017 LP 36 P 135 4,9 123 Cl↑
03/02/2017 NP 51 P 138 2,3 122 K↓,Cl↑
03/02/2017 A 54 P 130 2,7 112 Na↓,K↓,Cl↑
03/02/2017 MB 70 L 129 2,1 106 Na↓,K↓
03/02/2017 YP 38 L 125 3,3 104 Na↓
03/02/2017 ST 64 P 138 3,8 113 Cl↑
03/02/2017 BR 75 P 138 3,8 113 Cl↑
03/02/2017 S 56 P 142 5,5 112 K↑,Cl↑
03/02/2017 L 46 P 140 4,6 112 Cl↑
03/02/2017 S 64 P 115 3,6 99 Na↓,Cl↓
04/02/2017 S 42 L 134 3,3 113 Cl↑
04/02/2017 C 27 L 138 4,4 114 Cl↑
02/02/201 M 67 P 135 4,4 120 Cl↑
7
02/02/201 NLT 38 P 133 2,7 115 Na↓,K↓,Cl
7 ↑
02/02/201 ME 45 L 132 2,8 117 Na↓,K↓,Cl
7 ↑
02/02/201 SP 53 P 137 12,7116 K↑,Cl↑
7
02/02/201 N 39 P 129 4,1 102 Na↓
7
02/02/201 GT 62 L 132 2,2 102 Na↓,K↓
7
02/02/201 MH 20 L 137 2,2 102 K↓
7
02/02/201 M 70 L 129 2,2 106 Na↓,K↓
7
02/02/201 BS 28 L 143 4,4 112 Cl↑
7
02/02/201 MH 76 P 129 2,2 106 Na↓,K↓
7
03/02/201 LP 36 P 135 4,9 123 Cl↑
7
03/02/201 NP 51 P 138 2,3 122 K↓,Cl↑
7
03/02/201 A 54 P 130 2,7 112 Na↓,K↓,Cl↑
7
03/02/201 MB 70 L 129 2,1 106 Na↓,K↓
7
03/02/201 YP 38 L 125 3,3 104 Na↓
7
03/02/201 ST 64 P 138 3,8 113 Cl↑
7
03/02/201 BR 75 P 138 3,8 113 Cl↑
7
03/02/201 S 56 P 142 5,5 112 K↑,Cl↑
7
03/02/201 L 46 P 140 4,6 112 Cl↑
7
04/02/201 MZ 2 L 136 3,7 11 Cl↑
7 1 4
04/02/201 KM 8L 137 2,3 10 K↓,Cl↑
7 8
04/02/201 TS 6 L 138 4,1 11 Cl↑
7 2 4
04/02/201 M 1 P 128 4,3 11 Na↓,Cl↑
7 8 6
04/02/201 S 4 L 142 4,3 11 Cl↑
7 6 6
04/02/201 MD 2 P 141 3,6 11 Cl↑
7 1 1
04/02/201 GIS 3 L 132 3,1 23 Na↓,Cl↓
7 9
04/02/201 RIP 3 L 125 3,8 10 Na↓,Cl↑
7 7 7
06/02/201 AS 6 P 134 4,3 11 Cl↑
7 2 6
06/02/201 RDA 5L 138 4,4 11 Cl↑
7 4
06/02/201 AT 5L 136 3,7 11 Cl↑
7 4
06/02/201 DP 6 P 138 4,1 11 Cl↑
7 5 4
06/02/201 F 4 P 138 4,1 11 Cl↑
7 7 4
06/02/201 HB 5 L 128 4,3 10 Na↓
7 0 6
06/02/201 DA 1 L 142 4,3 11 Cl↑
7 2 6
0602/2017 AS 3 L 141 3,6 11 Cl↑
8 1
06/02/201 T 4 L 132 3,1 23 Cl↓
7 9
06/02/201 RT 6 P 142 5,2 11 Cl↑
7 1 9
07/02/201 PS 5 P 142 4,5 11 Cl↑
7 0 1
07/02/201 EN 4 L 141 4,9 11 Cl↑
7 8 4
07/02/201 TM 5 L 141 3,7 11 Cl↑
7 4 0
07/02/201 S 4 P 132 3,9 10 Na↓
7 3 2
07/02/201 CG 5 P 121 1,7 67 Na↓,K↓,Cl↓
7 9
07/02/201 AS 5 L 126 3,8 98 Na↓,Cl↓
7 2
07/02/201 AS 4 L 138 3,6 11 Cl↑
7 7 4
07/02/201 A 6 L 134 3,2 98 Na↓,K↓,Cl↓
7 4
07/02/201 JP 5 L 129 3,0 10 Na↓
7 6 4
07/02/201 KM 6 L 130 4,9 10 Na↓
7 6 2
08/02/201 LT 3 P 140 4,2 11 Cl↑
7 7 7
08/02/201 I 6 L 143 4,2 11 Cl↑
7 1 5
08/02/201 DP 6 L 148 3,8 11 Na↑,Cl↑
7 2 5
08/02/201 Y 5 P 140 3,8 10 Cl↑
7 7 8
08/02/201 AP 4 L 133 3,9 10 Na↓,Cl↑
7 4 8
08/02/201 DA 5 L 127 4,4 10 Na↓
7 1 6
08/02/201 N 5 P 136 4,9 11 Cl↑
7 2 5
08/02/201 RP 3 L 123 3,5 10 Na↓
7 7 0
08/02/201 DS 7 L 138 3,4 10 N
7 3 5
0802/2017 EP 5 P 134 4,0 11 Na↓,Cl↑
0 6
09/02/201 RS 2 L 121 2,4 10 Na↓,K↓
7 0 1
09/02/201 MT 5 P 134 4,4 11 Na↓,Cl↑
7 2 0
09/02/201 MT 6 P 142 4,3 11 Cl↑
7 7 3
09/02/201 SK 4 P 143 5,0 11 Cl↑
7 4 8
09/02/201 R 6 P 142 4,2 11 Cl↑
7 4 7
09/02/201 TN 6 L 123 4,0 98 Na↓,Cl↓
7 6
09/02/201 MN 5 P 119 2,5 98 Na↓,K↓,Cl↓
7 8
Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pemeriksaan kadar elektrolit 90
data dari pasien ada sebanyak 88 kadar elektrolit yang diatas nilai normal
dan 2 pasien kadar elektrolit yang normal.

Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Elektrolit Darah


Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemeriksaan elektrolit yang
terbagi dalam faktor pre analitik, analitik dan paska analitik.
Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Elektrolit Darah Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap pemeriksaan elektrolit yang terbagi dalam faktor pre
analitik, analitik dan paska analitik.
 Faktor pre analitik
1. Persiapan pasien
Sebelum pengambilan bahan pemeriksaan penderita perlu
dipersiapkan, diinformasikan, serta diberi penjelasan seperlunya mengenai
tindakan yang akan dikerjakan. Beberapa keadaan yang dapat
mempengaruhi hasil antara lain : obat diuretic, aktifitas fisik, puasa, stress
dan sebagainya harus diberitahukan juga agar dihindari. (Good Laboratory
Practice, 2008).
2. Pengambilan sampel
Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum
banyak melakukan aktifitas fisik. Bila tidak mungkin usahakan untuk
mengambil darah pada waktu yang sama, misalnya pengambilan sampel
pukul 11.00. pemeriksaan ulang juga dilakukan pada pukul 11.00. karena
hasil pemeriksaan kalium juga dipengaruhi oleh perubahan analit dari
waktu kewaktu (variasi diurnal), dan meminimalkan variasi intra individu.
Pada pengambilansampel sebaiknya pasien diambil pada posisi duduk atau
berbaring. Pengambilan sampel darah vena dapat menggunakan spuit
ataupun vakutainer (tabung vakum hampa udara). (Witono Santoso, dkk.
1999).
3. Pengiriman dan penanganan sampel
Setelah darah diambil segera kirim kelaboratorium, darah dalam
wadah segera dipindahkan ke tabung sentrifus dan diputar selama 10-15
menit dengan kecepatan 3000 rpm, kemudian serum segera dipisahkan.
Sampel yang hemolisis tidak dapat diperiksa untuk analisa elektrolit karena
kalium keluar dari eritrosit. Jika sampel bercampur dengan antikoagulan
pada suhu kamar, maka nilai kalium akan turun karena sel-sel memakai
glukosa mendorong kalium ke dalam sel. Pemberian nomor atau label
pasien harus benar-benar cermat dan teliti, karena kekeliuran dalam hal ini
akan berakibat fatal. (Witono Santoso, dkk. 1999).
4. Wadah penampung
Wadah yang dipakai untuk penampungan sampel harus memenuhi
syaratsyarat sebagai berikut :
a) Terbuat dari gelas atau plastik, khusus untuk sampel darah harus
menggunakan wadah dari bahan gelas.
b) Tidak bocor atau rembes
c) Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.
d) Besar wadah diseuiakan dengan volume sampel.
e) Bersih f) Kering g) Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam sampel
tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
 Faktor analitik
1) Persiapan reagen
Sebelum menggunakan reagen hendaknya diperhatikan beberapa hal
yang penting. Keadaan fisik reagen perlu diamati terlebih dahulu mengenai
kemasan dan masa kadaluwarsanya. Reagen yang kemasanya rusak dan
masa kadaluwarsanya sudah tercapai sebaiknya tidak dipergunakan. Suhu
penyimpanan reagen yan baik di dalam almari pendingin (suhu 2-8 0C) atau
sesuai dengan anjuran dari petunjuk tertulis yang ada pada kemasan atau di
dalam kit reagen yang digunakan. (Witono Santoso, dkk. 1999).
2) Peralatan
Sebelum menggunakan alat perlu diperhatikan beberapa hal penting.
Alat yang digunakan harus suadah terkalibrasi dengan baik. Pemeriksaan
bahan kontrol perlu dilakukan sebelum pemeriksaan terhadap sampel. Hal
penting lainnya adalah mengikuti seluruh rangkaian protap pemakaian alat
yang telah dibakukan. (Kumpulan protap RSUD Kardinah Tegal, 2012).
 Faktor paska analitik
Faktor paska analitik menjadi sangat penting artinya mengingat
seluruh rangkaian pemeriksaan akan menjadi tidak memiliki arti sama
sekali apabila pencatatan dan pelaporan hasil tidak sesuai dengan hasil riil
yang didapatkan. Melaporkan hasil apa adanya tanpa ada rekayasa hasil
merupakan sebuah keharusan untuk memberikan gambaran klinis yang
sebenarnya dari pasien yang diperiksa.
Kesimpulan Dari hasil pemeriksaan kadar elektrolit serum darah dengan
menggunakan elektrolit analizer di Laboratorium Patologi Klinik Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi kota Medan, Yaitu dari 90 data pasien ada
sebanyak 88 kadar elektrolit yang diatas nilai normal dan 2 pasien kadar
elektrolit yang normal.
Hal ini menunjukkan kadar elektrolit yang meningkat atau dalam
batas yang tidak normal. Gangguan keseimbangan elektrolit banyak
ditemukan oleh peneliti.
Daftar
Pustaka
Tanda
tangan

COVER

TTD

DAFPUS

DASTER

KUMPUL

Anda mungkin juga menyukai