Anda di halaman 1dari 22

Pemeriksaan CK & LDH

Kelompok 4 :
1. Aryha Reveza Malik (P17334119405)
2. Intan Febrianti (P17334119417)
3. Kamila Hurummaqshurot (P17334119421)
4. Tsania Syifa Afifah (P17334119438)
5. Wafa Huriyatudz D (P17334119441)

D4 – 3A
Dasar Teori
Kreatin fosfokinase (CKP) atau yang dikenal juga dengan nama creatin kinase
(CK) adalah enzim yang berada pada otot rangka, otot jantung, dan jaringan
otak. Kadar enzim ini dapat meningkat setelah trauma otot rangka karena
tersengat listrik, cedera otot, kejang, tetani, insisi bedah, penyuntikan
intramuskulus, dan serangan jantung. Tes kreatin fosfokinase adalah
pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar enzim tersebut dalam
tubuh.

Peningkatan kadar enzim CK di dalam darah mengindikasikan adanya cedera


pada jaringan otot, jantung, atau otak. Kondisi yang paling umum terjadi adalah
cedera pada jaringan otot. Ketika otot mengalami kerusakan, enzim CPK akan
keluar ke pembuluh darah sehingga kadarnya akan meningkat saat diperiksa.
 
01PEMERIKSAAN
CREATINE KINASE
(KIT ANAMOL)
Metode Kinetik
Tujuan & Prinsip
Tujuan :
Untuk mengetahui kada CK pada serum

Prinsip :

Peningkatan absorbansi sebanding dengan aktivitas CK dalam


spesimen, diukur pada 340nm.
Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1. Tabung reaksi 1. Sampel serum
2. Rak tabung o Sampel serum atau plasma (Heparin / EDTA)
3. Mikropipet 1000 ul o Serum atau plasma stabil selama 1 minggu pada
4. Mikropipe 10 – 100 ul suhu 4◦C dan 1 bulan pada suhu -10◦C.
5. Tip (biru & kuning) o Hindari penggunan sampel yang mengalami
6. Tisu hemolysis dan terkontaminasi
7. Fotometer
2. Reagen CK
KOMPONEN REAGEN PENYIMPANAN &
STABILITAS REAGEN

• Reagen R1 dan R2 siap digunakan. Campur


reagen R1 dan R2 dalam rasio 4:1 untuk
membuat woking reagen (reagen kerja).
Homogenkan secara perlahan. Reagen kerja
stabil selama 14 hari pada suhu 2 - 8◦C.
• Kit reagen harus disimpan pada suhu 2 - 8◦C
dan stabil sampai tanggal kadaluwarsa yang
tertera pada label.
CARA KERJA
PERHITUNGAN
NILAI NORMAL
Kritisi Video
02
PEMERIKSAAN
LDH
(KIT ANAMOL)
Dasar Teori
Lactate dehydrogenase (LDH)  terdapat pada semua sel tubuh, dengan konsentrasi
yang bervariasi sekitar 1.500 sampai 5.000 kali lebih tinggi daripada di darah.
 Sehingga kebocoran enzim dari jaringan yang rusak dapat meningkatkan kadar LDH
dalam darah. Berbagai jaringan memiliki komposisi isoenzim LDH yang berbeda,
yaitu:
• LDH1 : jantung, eritrosit
• LDH2 : RES
• LDH3 : paru dan jaringan lainnya
• LDH4 : ginjal, plasenta, pancreas
• LDH5 : hati dan otot
Bisa kita lihat bahwa LDH terdapat pada semua jaringan, sehingga peningkatan
kadar LDH dalam darah bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti serangan
jantung, hepatitis, hemolisis, gagal ginjal, penyakit paru dan otot. Jadi perlu diingat
bahwa pemeriksaan LDH ini merupakan tes yang sensitif, tapi tidak spesifik karena
dapat meningkat pada berbagai kondisi.
Tujuan dan Prinsip Pemeriksaan
Laktat dehidrogenase terkonsentrasi di jantung, ginjal, hati, otot dan
jaringan tubuh. Peningkatan kadar berhubungan dengan infark miokard,
hepatitis, anemia, keganasan dan penyakit atau kerusakan otot. LDH
dengan reagen digunakan sebagai penentuan aktivitas Lactate
Dehydrogenase dalam serum dan plasma manusia berdasarkan
rekomendasi IFCC (PL). LDH digunakan dua reagen cair.
Katalisis dehidrogenase laktat akan mengkonversi piruvat menjadi laktat.
Penurunan absorbansi karena konversi NADH ke NAD+ dengan aktivitas LDH
dalam spesimen, diukur pada 340nm

Prinsip
Alat dan Bahan
Alat Bahan
• Mikropipet 1000 mikron • R1 sebagai akselerator
• Mikropipet 100 mikron • R2 sebagai penetapan selektif
• Yellow tip dan blue tip • Serum atau plasma (dengan EDTA
• Tisu atau Heparin)
• Tabung reaksi dan rak tabung
reaksi
• Spektofotometer
• Incubator
Preparasi, Penyimpanan, dan Stabilitas Reagen

Preparasi Reagen Penyimpanan


● Reagen 1 dan reagen 2 Disimpan pada suhu 2 - 8 °C dan
merupakan reagen ready to use akan stabil hingga tanggal
kadaluarsa yang tertera pada kit.
(langsung digunakan)
● Campurkan reagen 1 dan
reagen 2 dengan perbandingan Stabilitas Reagen
4 : 1 (800 mikron R1 + 200 Reagen stabil selama 30 hari pada
mikron R2) penyimpanan dengan suhu 2 –
8°C.
Pengumpulan dan Penanganan Sampel

● Sampel darah harus dikumpulkan dalam tabung yang kering


● Sampel berupa serum dan dapat berupa plasma dengan
heparin atau EDTA
● Jangan gunakan sampel hemolisis karena eritrosit menjadi
tinggi dan mengganggu aktivitas LDH sehingga berpengaruh
terhadap pemeriksaan
Stabilitas LDH di dalam serum
- 4 hari pada suhu 2 – 8 °C
- 1 bulan pada suhu -20 °C
Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ke dalam tabung reaksi, masukan 1000 µL reagen
(R1+R2)
3. Masukan 20 µL serum atau plasma
4. Homogenkan
5. Aspirasi di spektrofotometer dengan panjang
gelombang 340 nm
6. Baca absorbansi pada detik ke 60, 90, 120, dan
150
7. Catat absorbansi yang didapat
Prosedur Kerja
Perhitungan

Aktivitas LDH = ΔAbs/min x 8190


Nilai Normal
Temperatur Nilai LDH (IU/L)

25 °C 120 – 240

30 °C 160 – 320

37 °C 225 - 450
Kritisi Video
Thankyou!
Do you have any question?

Anda mungkin juga menyukai