Anggota Kelompok :
Shafira NS
Ainun Nurjihan
Elsya Maulidia Yahya
Hesty Delvira De Samban
Risky Dwi Pujianto
Fauziah Hasyim
Niken Larasati
Definisi
Alkaline phosphatase (ALP) merupakan enzim yang
diproduksi terutama oleh epitel hati dan osteoblast
(sel-sel pembentuk tulang baru)
enzim ini juga berasal dari usus, tubulus proksimalis
ginjal, plasenta dan kelenjar susu yang sedang
membuat air susu.
Alkaline phosphatase disekresi melalui saluran
empedu. Meningkat dalam serum apabila ada
hambatan pada saluran empedu (kolestasis).
Tes ALP terutama digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat penyakit hati (hepatobilier) atau
tulang.
Jumlah/level enzym ini digunakan untuk identififikasi
kelainan hepar, atau kelainan tulang,dll
Cara Pemeriksaan Alkali Fosfatase
Metode :
Kalorimetri
Bahan pemeriksaan :
Serum atau plasma heparin.
Prinsip :
Alkali phosphatase mengkatalisa dalam media alkali
yang mentransfer 4-nitrophenilphosphat dan 2-amino-
2-metil-1-propanol (AMP) menjadi 4-nitrophenol.
Kenaikan 4-nitrofenol diukur secara fotometri pada
panjang gelombang 405 nm yang sebanding dengan
aktivitas alkali phosphatase dalam sampel.
Alat dan Bahan
Alat :
Tabung reaksi
Mikropipet 20 µl dan 500µl
Yellow tip dan blue tip
Kuvet
Spektrofotometer
Bahan
Reagen 1 ALP FS
Reagen 2 ALP FS
Dari reagen 1 dan reagen 2 dibuat monoreagen
yaitu dengan mencampurkan 4 bagian R1 dengan
1 bagian R2 (20 ml dan 5 ml)
Sampel serum
Cara Kerja
Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
Dipipet 1000µl monoreagen ALP FS, dimasukkan
kedalam tabung reaksi.
Ditambahkan 20 µl sampel serum kedalam
tabung reaksi tadi.
Stopwatch dihidupkan setelah sampel
ditambahkan kedalam monoreagen.
Absorbansi larutan ini diukur menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 405
nm.
Absorbansi dibaca pada menit ke-1, 2, dan 3.
Hasil data absorbansi sampel dicatat lalu
dilakukan perhitungan kadar alkaline phospatase
dari sampel serum yang diperiksa.
Metode pemeriksaan : Kinetic DGKC
Alat
Centrifuge
Jarum
Microlab 300
Micropipette
Tabung vakum tutup merah
Yellow tip dan blue tip
Bahan
Aquadest
Darah
Kapas alkohol
Kapas kering
Reagen ALP terdiri atas reagen I dan reagen II
Serum
Tissue
Microlab 300 Spektrofotometer
Prosedur kerja
Pra Analitik
1. Disiapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel darah
2. Dilakukan pengambilan darah menggunakan tabung vacum tutup merah
3. Darah yang diambil, didiamkan selama 15-20 menit pada suhu kamar
4. Kemudian sampel tersebut disentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 5000
rpm. Pastikan tidak ada bekuan.
5. Pisahkan serum ke wadah lain. Diambil dengan menggunakan pipet tetes secara
hati-hati agar tidak tercampur dengan sel darah.
Analitik
1. Campurkan 20 μl Sampel(serum) dengan 1000 μL Reagen I.Setelah
tercampur,Inkubasi selama 1 menit pada suhu ruangan.
2. Setelah Itu,Tambahkan Reagen II sebanyak 250 μL, Campurkan.inkubasi pada suhu
ruangan 1 menit
3. Bacalah nilai absorbansinya pada alat mikrolab 300,dengan cara:
4. Nyalakan mikrolab 300
5. Pada tampilan layar tampak main menu, pilih measure lalu tekan enter akan
tampak program test menu
6. Muncul parameter,pilihlah pemeriksaan “ALP”, tekan enter
7. Masukkan aquadest pada selang sambil menyentuh cypernya maka aquadest akan
terisap dan biarkan sampai terganti menjadi “measure reagen blank” pada layar
8. Kemudian masukkan reagen blank pada selang sambil menyentuh cypernya maka
reagen blank akan terisap dan muncul “reagen standar” pada layar
9. Masukkan reagen standar pada selang sambil menyentuh cypernya dan tunggu
hingga beberapa saat
10. Setelah itu, masukkan sampel pada selang dan biarkan terisap lalu masukkan
identitas pasien
11. Tunggu hingga alat running dan catat absorbansinya
12. Matikan microlab.
Pasca-Analitik
1. Pencatatan dan pelaporan Hasil
Syarat Bahan Pemeriksaan
Sampel hemolisis,
Pengaruh obat-obatan tertentu (lihat pengaruh
obat),
Pemberian albumin IV dapat meningkatkan kadar
ALP 5-10 kali dari nilai normalnya,
Usia pasien (mis. Usia muda dan tua dapat
meningkatkan kadar ALP), meningkatnya kadar
ALP terjadi karena pada usia muda tulang
sedang mengalami proses petumbuhan sehingga
kadar ALP meningkat,
Kehamilan trimester akhir sampai 3 minggu
setelah melahirkan dapat meningkatkan kadar
ALP.
Interpretasi Hasil
Kadar ALP meningkat pada:
Gangguan liver seperti hepatitis, sumbatan pada kelenjar
empedu, batu ginjal, sirosis, kanker hepar, atau kanker
yang telah menyebar (metastasis) ke liver dari bagian
tubuh yang lain.
Penyakit tulang seperti Paget’s disease, osteomalasia,
rickettsia, tumor tulang, atau tumor yang telah menyebar
ke tulang dari bagian tubuh yang lain, atau aktivitas
kelenjar paratiroid yang meningkat (hiperparatiroid).
Penyembuhan pada tulang dapat juga meningkatkan kadar
ALP.
Gagal jantung, serangan jantung, mononucleosis, atau
kanker ginjal dapat meningkatkan kadar ALP. Infeksi berat
yang telah menyebar ke seluruh tubuh (sepsis) dapat juga
meningkatkan kadar ALP.
Kadar ALP menurun pada:
hipotiroidisme, malnutrisi,
sariawan/skorbut (kekurangan vit C)
Hipofosfatasia
anemia pernisiosa
isufisiensi plasenta
Pengaruh obat : oksalat, fluoride,
propanolol (Inderal)
Nilai Rujukan
Metode Kinetic :
Laki-Laki :< 935 U/L
Perempuan :<448 U/L
Metode Kalorimetri :
Laki-laki : 61- 232 U/L
Perempuan : 49-232 U/L
Dewasa : 42 – 136 U/L, ALP1 : 20 – 130
U/L, ALP2 : 20 – 120 U/L, Lansia : agak lebih
tinggi dari dewasa
Anak-anak : Bayi dan anak (usia 0 – 20 th)
40 – 115 U/L, Anak berusia lebih tua (13 – 18
th) : 50 – 230 U/L.
Daftar Pustaka
Dalkin, Alan C dan E. Gregory Thompson. 2014.
Alkaline Phosphatase.
http://www.webmd.com/digestive-disorders/alkaline-
phosphatase-alp-test?page=2 (28 April 2016)
Jumanti, Desi. 2015. Pembahasan ALP.
http://documents.tips/documents/pembahasan-
alp.html (25 April 2016)
Maulidia, Aldiana. 2014. Pemeriksaan Alkali
Fosfatase.
https://aldianamaulidia.wordpress.com/2014/03/13/p
emeriksaan-alkali-fosfatase/ (25 April 2016)
http://www.mayomedicallaboratories.com/test-
catalog/Clinical+and+Interpretive/8340 (28 April
2016)