Oleh
FAKULTAS BIOLOGI
JAKARTA
2018
PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN TERHADAP KADAR
SERUM BILIRUBIN TOTAL PADA SUHU RUANG 24 – 26 0 C
Skripsi ini dajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA SAINS DALAM BIDANG BIOLOGI
Oleh
FAKULTAS BIOLOGI
JAKARTA
2018
Judul Proposal : PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN TERHADAP HASIL
KADAR SERUM BILIRUBIN TOTAL PADA SUHU RUANG 24 – 260 C
Nama Mahasiswa :
Nomor Pokok :
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Naskah
Lampiran
vi
DAFTAR TABEL
Naskah
Lampiran
vii
BAB I PENDAHULUAN
Bilirubin adalah pigmen empedu, produk dari pemecahan haem (degradasi hb) dalam
reticulo endothelial, masuk sirkulasi dalam plasma terikat dengan albumin, diambil oleh hati, dan
dikonyugasikan menjadi bilirubin diglukoronaid. Kadar Bilirubin dalam serum menggambarkan
tingkat kesangggupan hati menkonyugasi bilirubin dan dieksresikan ke empedu (Sutedjo, 2009).
Diperkirakan dalam 1 gram hemoglobin menghasilkan 35 mg bilirubin. Bilirubin
dirpoduksi di sel retikulositendhotelial (RES) bersifat tidak larut dalam air sehingga
ditransportasi dalam plasma berikatan dengan afinitas rendah.
Bilirubin yang tak larut dalam air tetapi larut dalam lemak disebut bilirubin tak
terkonjugasi. Bilirubin tak terkonjugasi memasuki sel hati melalui 2 mekanisme yaitu difusi
pasif dan endositosis melalui perantara reseptor (Wilson LM, 1996). (Wilson LM, 1996, Hati,
Saluran Empedu dan Pankreas, dalam Silvia A. Lorrain M. Wilson. Patofisiologi, ed 4 EGC :
Jakarta).
Bilirubin terkonjugasi yang dapat larut dalam air diekskresi di dalam kanalikuli biliaris
melalui tarnsport aktif. Dalam keadaan fisiologis, seluruh bilirubin yang diekskresi getah
empedu dalam bentuk terkonjugasi (bilirubin glukoronida) (Hartono, 1999).
Dari saluran empedu, bilirubin terkonjugasidialirkan ke usus. Didalam usus halus,
hanya sebagian kecil bilirubin terkonjugasi yang reabsorbsi. Pada bagian terminal usus halus dan
usus besar, bilirubin terkonjugasi akan dihidrolisis menjadi bilirubin tak terkonjugasi oleh
enzimBetaglukoronidase yang berasal dari hati, sel-sel epitel usus dan bakteri usus. Bilirubin tak
terkonjugasi ini direduksi oleh flora usus menjadi kelompok senyawa tetrapirol tak berwarna
disebut urobilinogen.
1
2
3
BAB II METODE PENELITIAN
B. Instrumen Penelitian
NO Variabel Definisi Operasional Variabel Sumber Satuan
(DOV)
1 Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pelindung diri ( Jas Lab, Masker, Sarung
tangan ), perlengkapan pengambilan darah ( Torniquet, Kapas Alkohol 70%, Spuit 3 cc,
Plester/Mikropore, Tabung plain, Label / spidol ), Aluminium foil, Centrifuge, Timer, Rak
tabung, Mikropipet, Yellow tip, Kuvet, Thermometer, alat kimia spektrofotometri.
2 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Serum manusia dewasa, Reagen Bilirubin
Total, aquades, larutan kalibrator, larutan kontrol normal dan larutan kontrol pathologis.
4
C. Cara Kerja
1. Pemakaian alat pelindung diri bagi peneliti.
2. Persiapan alat dengan melakukan maintenace / pemeliharaan berkala dan Quality Control.
3. Proses pengambilan darahvena kepada probandus dengan usia dewasa dalam keadaan
puasa 10 – 12 jam.Menampung darah vena atau spesimen pada tabung plain. Mencatat
waktu pengambilan darah. Diamkan spesimen selama 10 – 15 menit dalam suhu ruang.
4. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak Tujuh orang.
5. Spesimen kemudian di centrifuge dengan kecepatan 3.000 rpm selama 15 menit.
6. Setelah di dapatkan serum maka pindahkan serum pada kuvet menggunakan mikropipet.
7. Setelah alat kimia spektrofotometri siap digunakan masukkan identitas propandus.
8. Letakkan kuvet yang berisi spesimen serum sesuai dengan identitas yang di input.
9. Lakukan pengukuran kadar serum Bilirubin Total (tanpa tunda/segera).
10. Setelah hasil kadar serum Bilirubin Total muncul pada layar monitor, peneliti mencatat
hasil sebagai hasil kadar Bilirubin Total segera.
11. Peneliti kemudian menempatkan sisa serum Bilirubin Total di suhu ruang (24-260 C) dan
membiarkan selama dua jam.
12. Dua jam kemudian serum dimasukkan kembali ke tray alat untuk dilakukan pengukuran
kadar serum Bilirubin Total dan dicatat sebagai hasil waktu tunda dua jam.
13. Peneliti kemudian menempatkan sisa serum Bilirubin Total di suhu ruang (24-260 C) dan
membiarkan selama dua jam.
14. Dua jam kemudian serum dimasukkan kembali ke tray alat untuk dilakukan pengukuran
kadar bilirubin Total dan dicatat sebagai hasil waktu tunda empat jam.
15. Peneliti kemudian menempatkan sisa serum Bilirubin Total di suhu ruang (24-260 C) dan
membiarkan selama dua jam.
16. Dua jam kemudian serum dimasukkan kembali ke tray alat untuk dilakukan pengukuran
kadar bilirubin Total dan dicatat sebagai hasil waktu tunda enam jam.
17. Peneliti kemudian menempatkan sisa serum Bilirubin Total di suhu ruang (24-260 C) dan
membiarkan selama dua jam.
18. Dua jam kemudian serum dimasukkan kembali ke tray alat untuk dilakukan pengukuran
kadar bilirubin Total dan dicatat sebagai hasil waktu tunda delapan jam.
19. Hasil kadar serum Bilirubin Total dicatat dalam bentuk tabel.
5
Tabel 1. Hasil kadar serum Bilirubin Total
No. Waktu Waktu Hasil Bilirubin Total Total Rataan
Urut Pengambila Mendapatk Segera 2 Jam 4 Jam 6 Jam 8 Jam
n Spesimen an Serum
1. 09.05 09.35 1,02 1,05 1,00 1,03 1,05 5,15 1,03
2. 09.10 09.35 0,71 0,68 0,70 0,70 0,72 3,51 0,70
3. 09.15 09.35 1,60 1,63 1,64 1,67 1,72 8,26 1,65
4. 09.20 09.50 0,86 0,81 0,84 0,84 0,86 4,21 0,84
5. 09.25 09.50 0,89 0,91 0,92 0,93 0,95 4,58 0,92
6. 09.30 09.50 0,63 0,62 0,65 0,64 0,67 3,21 0,64
7. 09.35 09.55 0,63 0,63 0,64 0,64 0,67 3,21 0,64
D. Analisis Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen
laboratorik dan dokumentasi. Pengukuran tentang kadar serum Bilirubin Total pada setiap dua
jam sampai delapan jam. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
lima kali pengulangan dan uji ANOVA dengan program SPSS.
6
7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
8
9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
10
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13
Lampiran I Gambar Lampiran
14
Lampiran II Tabel Lampiran
15
Lampiran III
16