ELEKTROLIT
(Na, K, Cl)
Dr. Dra. Ellis Susanti, M.M., M.Pd., M.Si., Apt
PENDAHULUAN
Elektrolit merupakan mineral dalam darah dan cairan
lainnya dalam tubuh yang membawa muatan listrik,
bisa berupa kalsium, klorida, magnesium, fosfor, kalium,
natrium serta garam termasuk klorida, bikarbonat dan
fosfat.
2
Mengapa elektrolit penting bagi tubuh ?
Elektrolit diperlukan untuk menjaga sel-sel tubuh dan
berbagai fungsi penting dalam tubuh agar dapat berjalan
normal. Elektrolit seperti natrium, kalium, dan lain-lain
sangat penting dalam membantu sel untuk menghasilkan
energi dan menjaga stabilitas dinding sel, sehingga dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
3
Penyebab terganggunya keseimbangan
elektrolit tubuh
1. Terlalu banyak minum
Terlalu banyak minum (termasuk minum air putih)
dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh.
Ketika kita terlalu banyak minum (cairan yang masuk
ke dalam tubuh terlalu banyak), maka frekuensi untuk
buang air kecil akan meningkat. Saat buang air kecil,
elektrolit tubuh ikut keluar bersama urin. Bila frekuensi
buang air kecil meningkat, maka jumlah elektrolit
yang keluar bersama urin juga akan meningkat.
Akibatnya, tubuh bisa kehilangan sejumlah elektrolit
tertentu dan keseimbangan elektrolit tubuh akan
terganggu.
4
2. Penggunaan obat yang bersifat laksatif
dan diuretik
Obat yang bersifat laksatif (pencahar) dan diuretik
(meningkatkan sekresi urin) juga dapat mengganggu
keseimbangan elektrolit tubuh. Obat-obat tersebut dapat
meningkatkan frekuensi buang air besar (BAB) dan buang air
kecil (BAK). Semakin sering BAB dan BAK, maka akan semakin
banyak cairan elektrolit yang ikut keluar bersama dengan tinja
dan urin.
5
NATRIUM (Na)
• Natrium adalah ion positif penting yang berada di
luar sel. Fungsinya untuk mengatur volume cairan di
dalam sel dan juga volume plasma darah. Natrium
sangat penting dalam membantu fungsi saraf, otot,
dan otak. Natrium juga berperan penting dalam
mengontrol dan menjaga keseimbangan asam-
basa tubuh.
7
KALIUM (K)
Kalium adalah kation yang paling penting dalam
cairan dalam sel (terkonsentrasi di dalam sel-sel tubuh).
Bersama dengan natrium, kalium bertanggung jawab
untuk menjaga keseimbangan asam-basa dan cairan
tubuh. Manfaat penting dari menjaga keseimbangan
cairan tubuh adalah untuk mencegah dehidrasi dan
keracunan.
9
CHLORIDA (Cl)
10
Klorida mudah diserap di usus kecil dan
disingkirkan juga dengan mudah oleh organ ginjal.
Apabila kondisi memerlukan klorida, ginjal dapat
menyimpannya guna menjaga keseimbangan
dan regulasi kadar keasaman tubuh. Klorida
bersama potasium juga ditemukan dalam sistem
pernafasan manusia. Berkeringat berlebihan yang
bisa membuang potasium tubuh juga ternyata
mengurangi kadar klorida secara signifikan. Hal ini
bisa menyebabkan terjadinya defisiensi potasium
dan klorida secara berbarengan.
11
Masalah Klinis
- Kekurangan Chlorida disebut sebagai kondisi
alkalosis metabolik dimana cairan tubuh menjadi
terlalu bersifat basa. Dampak lain adalah volume
cairan yang berkurang dan pembuangan
berlebihan kandungan potasium dalam urinasi.
Apabila kondisi seperti ini dibiarkan bisa mengarah
kepada gangguan keseimbangan kadar asam
tubuh yang selanjut bisa menyebabkan berbagai
kerusakan serius pada banyak organ dalam
manusia.
12
Pemeriksaan Na, K, Cl
1. Metoda : ISE (Ion Selective Electrode)
• Prinsip : Kalium, Natrium dan
Chlorida akan ditarik oleh elektroda yang
sensitif terhadap ion-ion tersebut. Kemudian
digunakan elektroda reference untuk
membandingkan naik turunnya potensial.
Nilai normal :
Natrium : 136 -145 mmol/l
Kalium : 3.5 - 5.0 mmol/l
Chlorida : 98 -106 mmol/l
13
Pemeriksaan Natrium
• Stabilitas sampel:
- 1 minggu pada 15 - 25°C
- 2 minggu pada 2 - 8°C
Pemeriksaan Chlorida serum/plasma
• METODE : Mercuric Thiocynate
• PRINSIP : Bila Klorida dicampur dengan larutan Mercuric Thiocynate
Undissociated, Chlorida secara preferensial bergabung dengan
mercuri membentuk mercury klorida dan thyocynate dilepaskan yang
bergabung dengan ion ferric yang terdapat dalam larutan
membentuk ferric thiocynate yang berwarna terang dengan absorbsi
maksimal panjang gelombang 480 nm
2. Pemeriksaan Kalium :
a. Penggunaan obat; pemberian penisilin kalium secara IV mungkin
menjadi penyebab hiperkalemia; penisilin natrium dapat
menyebabkan peningkatan ekskresi kalium
b. Beberapa obat dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium
seperti penisilin natrium, diuretik hemat kalium (spironolakton),
ACEI,NSAID
c. Pemberian glukosa selama pemeriksaan toleransi atau asupan dan
pemberian glukosa jumlah besar pada pasien dengan penyakit
jantung dapat menyebabkan penurunan sebesar 0,4 mEq/L kadar
darah kalium.
d. Sejumlah obat yang meningkatkan kadar kalium, khususnya diuretik
hematkalium dan anti inflamasi nonsteroid, khususnya jika terdapat
gangguan ginjal
Kepustakaan
Callaghan, chris . 2007. At a Glance Sistem Ginjal. Edisi kedua.
Erlangga. Jakarta.
Horne, M, Mima dan Swearingen , Pamela L. 2000. Keseimbangan
Cairan , Elektrolit dan Asam Basa. Edisi 2. EGC . Jakarta.
Kee, Joyce Lefever. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan
Diagnostik. Edisi 6. EGC. Jakarta.
D.N. Baron, alih bahasa : P. Andrianto, J. Gunawan, Kapita Selekta
Patologi Klinik, Edisi 4, EGC, 1990.
E.N. Kosasih & A.S. Kosasih, Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Klinik, Edisi 2, Karisma Publishing Group, Tangerang, 2008.
Frances K. Widmann, alih bahasa : Siti B. Kresno, R. Gandasoebrata,
J. Latu, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 9,
EGC, 1989.
Joyce LeFever Kee, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium &
Diagnostik, Edisi 9, EGC, Jakarta, 2007.
The Royal College of Pathologists of Australasia, Manual of Use and
Interpretation of Pathology Tests, Griffin Press Ltd., Netley, South
Australia, 1990.
18
3. Pemeriksaan Chlorida
Sampel hemolisis
Reagen yang tidak terkontrol
Alat yang tidak dikalibrasi
Kesalahan pemipetan
Bila proses pemeriksaan sampel serum atau
plasma dari sel selnya terlalu lama,akan terjadi
persinggungan antara darah dan udara yang
menyebabkan gas CO2 keluar sehingga terjadi
perubahan distribusi klorida antara sel sel darah
dengan plasma
Salisilat dalam jumlah tinggi menggaanggu
elektroda klorida dan menyebabkan hasil klorida
bisa positif
TERIMA KASIH
20