Penyebab:
Kurangnya konsumsi air
Dehidrasi berat
Hilangnya cairan tubuh (demam, diare, muntah, penyakit
pernapasan, keringat berlebihan karena olahraga)
Konsumsi obat (steroid anabolik, kortikosteroid, laksatif,
litium,dan antiinflamasi non steroid )
MANIFESTASI KLINIS NATRIUM
Penyebab:
Malnutrisi serta gangguan kelenjar tiroid, adrenal,
dan hipotalamus.
Gagal ginjal
Gagal jantung
Gangguan fungsi hati
Kecanduan alkohol
konsumsi obat diuretik atau antikonvulsan
● Asupan natrium merupakan hal yang sangat penting pada mekanisme timbulnya
peningkatan tekanan darah. Tekanan darah meningkat karena adanya peningkatan volume
plasma (cairan tubuh).
● Mengkonsumsi garam (natrium) menyebabkan haus (minum), sehingga volume darah
meningkat: kerja jantung harus mempompa lebih giat : tekanan darah naik. Karena masukan
(input) harus sama dengan pengeluaran (output) dalam sistem pembuluh darah, jantung
harus memompa lebih kuat dengan tekanan lebih tinggi.
● Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan
ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik keluar, sehingga
volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut
menyebabkan meningkatnya volume darah
Pengobatan kekurangan natrium
● Pemberian cairan infus yang mengandung natrium klorida bisa
membantu mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat
diare atau muntah.
● Selain melalui infus, dapat diberikan suplemen yang mengandung
elektrolit yang dibutuhkan untuk meningkatkan elektrolit yang rendah.
● Terkadang dibutuhkan obat-obatan untuk mengurangi jumlah elektrolit
berlebih di dalam darah, misalnya diberikan insulin saat terjadi
hiperkalemia.
Interpretasi Hasil Natrium
● Nilai normal dalam serum :
oDewasa 135-145 mEq/L
oAnak 135-145 mEq/L
oBayi 134-150 mEq/L
Usia
Aktivitas
Iklim
Diet
Stres
Interpretasi Hasil Kalium
2. Hiperklorinemia
Pemasukan melebihi pengeluaran
Dijumpai pada kasus dehidrasi, asidosis tubular ginjal, gagal ginjal
akut, asidosis metabolik (diare yang lama dan kehilangan natrium
bikarbonat, diabetes insipidus, hiperfungsi status adrenokortikal dan
penggunaan larutan salin yang berlebihan, alkalosis respiratorik.)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi kadar Klorida
● Umur
● Iklim
● Diet
● Stress
● Kondisi Sakit
● Tindakan Medis
● Pengobatan
● Pembedahan
Interpretasi Hasil Klorida
Kelebihan KLORIDA :
• Merusak jaringan
tubuh Kekurangan KLORIDA :
• Menyebabkan maagh • Pusing
• Nyeri ulu hati • Lemas
• Lelah
4. CALSIUM
Kalsium adalah salah satu jenis mineral yang
paling banyak dalam tubuh terutama tulang
Fungsi Kalsium
Pembentukan dan Pemeliharaan Tulang dan Gigi.
Mencegah Osteoporosis
Memelihara kesehatan otot jantung
Membantu bertemunya sperma dengan ovum
Membantu pergerakan tubuh
Zat pengaktif saraf
Pemberi tanda bahaya terhadap unsur asing yang
menyerang tubuh
Manifestasi Klinis Kalsium
● Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin
efisien absorpsi kalsium.
● Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan,kehamilan,menyusui,defisiensi kalsium
dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang.
● jumlah kalsium yang di konsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium.
● penyerapan akan meningkat bila kalsium yang di konsumsi menurun.
● Vitamin D dalam bentuk aktif 1.25(OH)D3 merangsang absorpsi kalsium.
● Aktivitas fisik berpengruh baik terhadap absorpsi kalsium.lakstosa meningkatkan absorpsi
bila tersedia cukup enzim laktase.
Interpretasi Hasil Kalsium
Nilai normal : 8,8 – 10,4 mg/dL
SI unit : 2,2 – 2,6 mmol/L
Faktor –faktor yang menghambat absorpsi kalsium
2. Hipermagnesemia
Karena ginjal tidak mampu membuang magnesium yang berlebih
dalam darah, sehingga tubuh mengalami kelebihan magnesium
atau hipermagnesemia.
Penderita jantung
Gangguan pencernaan
Gejala :Sakit kepala, Wajah memerah, Lesu, Diare, Pusing,
Pingsan, Mual dan muntah, Tidak bisa buang air kecil.
PHOSPOR/P
Anion intrasel.
Fosfor berada di dalam serum dalam bentuk fosfat.
± 80% kadar fosfat di dalam badan terikat dengan Ca yang
terdapat pada gigi dan tulang.
Kadar P yang tinggi dikaitkan dengan gangguan fungsi ginjal,
Kadar P yang rendah mungkin disebabkan oleh kurang gizi,
gangguan pencernaan, dll)
Interpretasi Hasil Phospor