Anda di halaman 1dari 37

ELEKTROLIT

MERI SUZANA, S.ST, M.KES


Elektrolit
Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan
yang berdisosiasi menjadi partikel yang
bermuatan (ion) positif atau negatif.

Ion bermuatan positif disebut kation dan ion


bermuatan negatif disebut anion. keseimbangan
keduanya disebut sebagai elektronetralitas.
1. NATRIUM
 Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan ekstraselular.
 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di dalam tubuh
 Na terdapat di dalam sel (intraseluler) dan di luar sel (cairan
extraseluler), antara lain cairan saluran cerna, seperti cairan empedu dan
pankreas, mengandung banyak natrium.
 Kadar natrium dalam tubuh dikontrol oleh hormon aldesteron. Hormon
ini akan memberi tahu ginjal kapan harus mengeluarkan natrium melalui
urine dan kapan harus menahan natrium dalam tubuh.
 Selain melalui urine, sejumlah kecil natrium juga keluar dari tubuh
melalui keringat
Fungsi Natrium
● Mengatur Keseimbangan Cairan Tubuh
● Mengatur Fungsi dan Kerja Otot Jantung
● Mendukung Metabolisme Tubuh
● Pengangkutan Zat Gizi Lain Melalui Membran Sel
● Membantu Sel-sel untuk Metabolisme Zat Gizi Lainnya
● Merangsang Kerja Saraf
MANIFESTASI KLINIS NATRIUM

1. Hipernatremia : Kelebihan Natrium dalam darah

Penyebab:
 Kurangnya konsumsi air
 Dehidrasi berat
 Hilangnya cairan tubuh (demam, diare, muntah, penyakit
pernapasan, keringat berlebihan karena olahraga)
 Konsumsi obat (steroid anabolik, kortikosteroid, laksatif,
litium,dan antiinflamasi non steroid )
MANIFESTASI KLINIS NATRIUM

2. Hiponatremia : Kekurangan Natrium dalam darah

Penyebab:
 Malnutrisi serta gangguan kelenjar tiroid, adrenal,
dan hipotalamus.
 Gagal ginjal
 Gagal jantung
 Gangguan fungsi hati
 Kecanduan alkohol
 konsumsi obat diuretik atau antikonvulsan

Akibat: kejang, apatis, dan kehilangan nafsu makan


Efek Konsumsi Natrium

● Asupan natrium merupakan hal yang sangat penting pada mekanisme timbulnya
peningkatan tekanan darah. Tekanan darah meningkat karena adanya peningkatan volume
plasma (cairan tubuh).
● Mengkonsumsi garam (natrium) menyebabkan haus (minum), sehingga volume darah
meningkat: kerja jantung harus mempompa lebih giat : tekanan darah naik. Karena masukan
(input) harus sama dengan pengeluaran (output) dalam sistem pembuluh darah, jantung
harus memompa lebih kuat dengan tekanan lebih tinggi.
● Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan
ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik keluar, sehingga
volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut
menyebabkan meningkatnya volume darah
Pengobatan kekurangan natrium
● Pemberian cairan infus yang mengandung natrium klorida bisa
membantu mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat
diare atau muntah.
● Selain melalui infus, dapat diberikan suplemen yang mengandung
elektrolit yang dibutuhkan untuk meningkatkan elektrolit yang rendah.
● Terkadang dibutuhkan obat-obatan untuk mengurangi jumlah elektrolit
berlebih di dalam darah, misalnya diberikan insulin saat terjadi
hiperkalemia.
Interpretasi Hasil Natrium
● Nilai normal dalam serum :
oDewasa 135-145 mEq/L
oAnak 135-145 mEq/L
oBayi 134-150 mEq/L

● Nilai normal dalam urin :


40 – 220 mEq/L/24 jam
2. KALIUM
 Potassium/K/Kalium: mineral paling berlimpah urutan
ketiga dalam tubuh
 Kalium penting untuk fungsi normal otot, jantung, dan
saraf.
 Fungsi Kalium adalah melengkapi fungsi Na.
 Dalam keadaan normal ginjal memegang peranan
penting dalam pengaturan kandungan kalium pada tubuh.
Fungsi Kalium
● Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
● Menjaga tekanan darah agar normal
● Sebagai katalisator dalam reaksi metabolisme energi,
sintetis glikogen dan protein
● Berperan dalam pertumbuhan sel
● Kalium dalam otot berhubungan dengan massa otot dan
simpanan glikogen
Faktor yang mempengaruhi Kalium

 Usia
 Aktivitas
 Iklim
 Diet
 Stres
Interpretasi Hasil Kalium

 Dewasa : 3,5-5,0 mEq/L


 Anak- anak : 3,6-5,8 mEq/L
 Bayi : 3,6-5,8 mEq/L
Manifestasi klinis Kalium
1. Hiperkalemia (kadar kalium pada darah tinggi):
 Hyperkalemia ringan 5.1 mEq/L - 6.0 mEq/L
 Hyperkalemia sedang 6.1 mEq/L - 7.0 mEq/L
 hyperkalemia yang berat/parah diatas 7 mEq/L
(berbahaya dan memerlukan perawatan segera).

2 Hipokalemia (kadar kalium rendah) < 3.8 mEq/L.


Disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal
atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran
pencernaan (diare, muntah, penggunaan obat dalam waktu
yang lama)
3. KLORIDA

 Berbentuk ion negatif (Cl-).


 Terkonsentrasi di luar sel.
 Bergabung dengan natrium dan air di dalam
makanan, jaringan tubuh, dan cairan tubuh.
Fungsi Klorida

• Sebagai pembentuk asam lambung


• Menjaga keseimbangan elektrolit
Manifestasi Klinis Klorida
1. Hipoklorinemia

Hipoklorinemia terjadi jika pengeluaran klorida


melebihi pemasukan.

2. Hiperklorinemia
 Pemasukan melebihi pengeluaran
 Dijumpai pada kasus dehidrasi, asidosis tubular ginjal, gagal ginjal
akut, asidosis metabolik (diare yang lama dan kehilangan natrium
bikarbonat, diabetes insipidus, hiperfungsi status adrenokortikal dan
penggunaan larutan salin yang berlebihan, alkalosis respiratorik.)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi kadar Klorida
● Umur
● Iklim
● Diet
● Stress
● Kondisi Sakit
● Tindakan Medis
● Pengobatan
● Pembedahan
Interpretasi Hasil Klorida

 Serum bayi baru lahir: 94-112 mmol/L


 Serum anak : 98-105 mmol/L
 Serum dewasa : 95-105 mmol/L
 Keringat anak : <50 mmol/L
 Keringat dewasa : <60 mmol/L
 Urine : 110-250 mmol/24 jam
 Feses : 2 mmol/24 jam
MANIFESTASI KLINIK

Kelebihan KLORIDA :
• Merusak jaringan
tubuh Kekurangan KLORIDA :
• Menyebabkan maagh • Pusing
• Nyeri ulu hati • Lemas
• Lelah
4. CALSIUM
Kalsium adalah salah satu jenis mineral yang
paling banyak dalam tubuh terutama tulang
Fungsi Kalsium
 Pembentukan dan Pemeliharaan Tulang dan Gigi.
 Mencegah Osteoporosis
 Memelihara kesehatan otot jantung
 Membantu bertemunya sperma dengan ovum
 Membantu pergerakan tubuh
 Zat pengaktif saraf
 Pemberi tanda bahaya terhadap unsur asing yang
menyerang tubuh
Manifestasi Klinis Kalsium

1. Hiperkalsemia (> 10,5 mgr/dL ), penyebab:


• Meningkatnya penyerapan pada saluran pencernaan (overdosis vitaminD)
• Meningkatnya asupan kalsium
• Terjadi pada:Serangan jantung, Gangguan ginjal dan kencing batu dll)

2. Hipokalsemia (< 8,8 mgr/dL ), penyebab:


• Kurangnya kalsium yang berpindah dari tulang ke darah  
• Terlalu banyak kalsium yang hilang dari tubuh melalui urine.
• Terjadi pada: Hipokalsemia, Rakhitis, osteomalacia,
Osteoporosisdan Darah Tinggi
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi kalsium

● Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin
efisien absorpsi kalsium.
● Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan,kehamilan,menyusui,defisiensi kalsium
dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang.
● jumlah kalsium yang di konsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium.
● penyerapan akan meningkat bila kalsium yang di konsumsi menurun.
● Vitamin D dalam bentuk aktif 1.25(OH)D3 merangsang absorpsi kalsium.
● Aktivitas fisik berpengruh baik terhadap absorpsi kalsium.lakstosa meningkatkan absorpsi
bila tersedia cukup enzim laktase.
Interpretasi Hasil Kalsium

Nilai normal : 8,8 – 10,4 mg/dL 
SI unit : 2,2 – 2,6 mmol/L
Faktor –faktor yang menghambat absorpsi kalsium

● Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium.


● asam oksalat yang terdapat dalam bayam dan sayuran lain an kakao membentuk garam
kalsium oksalat yang tidak larut,sehingga menghambat absorpsi kalsium.
● asam fitat,ikatan yang mengandung fosfor yang terutama terdapat didalam sekam
serealia,membentuk kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehinga tidak dapat di
absorbsi.
● Serat menurunkan absorpsi kalsium,diduga karena serat menurunkan waktu transit
makanan didalam salura cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi.
● stres mental atau stres fisik  cenderng menurunkan absorpsi dan meningkatkan sekresi.
● proses menua menurunkan efisiensi absorpsi kalsium.
● orang yang kurang bergerak atau bila lama tidak bangkit dari tempat tidur karena sakit atau
usia tua bisa kehilangan sebanyak 0,5%kalsium tulang dalam sebulan dan tidak mampu
menggantinya
5. MAGNESIUM
 Mg/Magnesium adalah kation nomor dua paling
banyak setelah natrium didalam cairan
interselular.
 Magnesium dalam tubuh sebagian besar terdapat
dalam tulang dan gigi.
FUNGSI MAGNESIUM

 Membantu enzim yang terlibat dalam


pembentukan ATP.
 Membantu merelaksasikan otot.
INDIKASI
1. Kekuranga
 Kram Otot
 Batu Ginjal
 Gangguan Pendengaran
 Depresi
 Kontraksi Jantung
Abnormal
2. Kelebihan
 Ketidakteraturan Detak Jantung
 Tekanan darah rendah
 Kebingungan dan Mudah Lemas
Faktor yang mempengaruhi Magnesium

Faktor-faktor yang meningkatkan absorpsi Magnesium


 Kebutuhan tubuh (meningkat,,  penyerapannya juga akan meningkat).
 Suasana asam di dalam saluran cerna
 Lama bahan makanan di dalam saluran cerna
 Kurangnya mineral kompetitif lainnya dalam makanan.

Faktor-faktor yang menghambat absorpsi Magnesium


 Suasana basa (magnesium membentuk kristal : tidak dapat diserap oleh
tubuh.
 Asupan tinggi dari serat makanan (40-50gr/hari)
menurunkan penyerapan magnesium. 
 Asupan tinggi zinc (142 mg/hari) menurunkan penyerapan Magnesium.
Interpretasi hasil Magnesium

 Nilai normal : 1,7 - 2,3 mg/dL

 SI unit : 0,85 – 1,15 mmol/L


Manifestasi Klinis Magnesium

1. Hipomagnesemia :<1,6 mEq/L darah.


 Gangguan nutrisi dan metabolisme
 Asupan yang kurang
 Pengeluaran yang berlebihan oleh ginjal.
 Konsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak
 Diare terus menerus dalam waktu yang lama
 Obat-obatan (diuretik,anti jamur amphotericin B, anti kanker)
 Gejala: :kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kejang otot,
gemetar
Manifestasi Klinis Magnesium

2. Hipermagnesemia
 Karena ginjal tidak mampu membuang magnesium yang berlebih
dalam darah, sehingga tubuh mengalami kelebihan magnesium
atau hipermagnesemia.
 Penderita jantung
 Gangguan pencernaan
 Gejala :Sakit kepala, Wajah memerah, Lesu, Diare, Pusing,
Pingsan, Mual dan muntah, Tidak bisa buang air kecil.
PHOSPOR/P

 Anion intrasel.
 Fosfor berada di dalam serum dalam bentuk fosfat.
 ± 80% kadar fosfat di dalam badan terikat dengan Ca yang
terdapat pada gigi dan tulang.
 Kadar P yang tinggi dikaitkan dengan gangguan fungsi ginjal,
 Kadar P yang rendah mungkin disebabkan oleh kurang gizi,
gangguan pencernaan, dll)
Interpretasi Hasil Phospor

Nilai Normal: 2,5-4,5 mg/dL


Manivestasi Klinis
Faktor-faktor yang meningkatkan kadar phodpor
 Penyakit ginjal
 Hipoparatiroidisme
 Kadar vitamin D yang tinggi
 Intake yang berlebihan
 Ketoasidosis diabetikum

Faktor-faktor menurunkan kadar Phospor


 Hiperparatiroidisme
 Malnutrisi
 Konsumsi alkohol yang berlebihan
 Pengeroposan tulang/osteomalasia
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai