MINERAL MAKRO
ANGGOTA:
KELAS:A
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016
BAB I
PEMBAHASAN
A. MAKRO MINERAL
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim-enzim
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya
mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya. Mineral juga berperan penting
dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot
dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi
menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral.
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan sangat
penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh.
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup
besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang
sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi,
iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh
mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang.
B. KEBUTUHAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu.
Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral
mikro.
Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang
diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di
daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh. Dinamakan
mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah
yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh
Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggung-
tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF (Suara Merdeka, 18
April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan
penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak.
Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu.
Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan
gangguan fungsi mental.
C. KLASIFIKASI MINERAL
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh
melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran
serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium,
kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur.
Contohnya:
Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium
atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral makro Yang
termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro. Mineral makro adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari. Sedangkan mineral mikro
dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap
esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. Mineral makro terdiri dari Natrium. Klorida,
kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur.
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian
dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg
1. NATRIUM (NA)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung
banyak natrium
Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
Fungsi
menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel.
Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam.
Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu 500
mg/hari.
Absobsi dan Ekskresi Natrium
Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang di absobsi di bawa
oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium di saring dan di kembalikan ke aliran darah dalam
jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang
jumlahnya mencapai 90-99% dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengelkuaran
natrium ini di atur oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan kelenjar adrenal bila kadar
natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium.
Dalam keadaan normal, natrium yang di keluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium
yang di konsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan sebaliknya.
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan
jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750mg.
Absobsi dan Ekskresi klor
Klor hampir seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si ekskresi melalui urine dan
keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh
aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi berbeda
dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di
dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra selular 28:1. Sebanyak
95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.
Sumber
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/
mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
Fungsi
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau
ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare
kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal
adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan
kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan
konstipasi.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari .
Kalium di absobsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang di
makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium di keluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui
mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan
keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan
penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan
darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor
pertumbuhan.
Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang,
termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-
kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.
Fungsi
pembentukan tulang dan gigi
kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
Mengatur pembekuan darah
Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak,
lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion
melalui membrane organel sel.
Absorbsi kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum absorbs kalsium terutama
di lakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan
absorbi kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium yang tidak di absorbsi di
keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui urine meningkat pada asi dosis dan pada
konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna,
dan melalui keringat.
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan mengganggu
penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan Ca dalam jangka panjang
akan meningkatkan risiko terkena hiperkalsemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi
ginjal oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.
5. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor
terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan
komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti
daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
Fungsi
kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui
proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
Mengatur keseimbangan asam basa
Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam
lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga
terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor
mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan:
Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat
menimbulkan kejang.
Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor,
yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio fosfor
lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan fosfor dapat megganggu penyerapan mineral seperti
tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya hiposalsemia.
6. MAGNESIUM (MG)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan
peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan
gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn kacang-
kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.
Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan
sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid,
protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam
semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan
pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai
kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal,
endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena)
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari
Absobsi dan Ekskresi Magnesium
Magnesium terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat aktif dan secara
difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glucagon PTH terhadap
aresorpsi tubula ginjal.
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta
asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur
berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam
menstabilkan molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sumber
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.
Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang
diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari
tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan
melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi
dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya
kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak
kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
Brown, K.H., J.M. Peerson, J. Rivera, and L.H. Allen. 2002. Effect of supplemental zinc
Chandra, R.K. 1985. Effect of macro- and micro- nutrient deficiencies and excesses on
Chung, J., D.J. Haile, and M.W. Resnick. 2004. Ferroportin-1 is not upregulated in