Anda di halaman 1dari 21

Tugas gizi

MINERAL MAKRO

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

ANGGOTA:

 FREDRIKA PUTRI: J1A115038


 HALIFA:J1A115039
 HALIMA:J1A115040
 HARIANTI SAFITRI:J1A115041
 HASRIATI:J1A115042

KELAS:A

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2016
BAB I
PEMBAHASAN

A. MAKRO MINERAL

Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim-enzim
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya
mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya. Mineral juga berperan penting
dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot
dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi
menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral.
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan sangat
penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh.
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup
besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang
sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi,
iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh
mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang.
B. KEBUTUHAN MINERAL

Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu.
Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral
mikro.
Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang
diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di
daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh. Dinamakan
mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah
yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh
Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggung-
tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF (Suara Merdeka, 18
April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan
penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak.
Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu.
Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan
gangguan fungsi mental.
C. KLASIFIKASI MINERAL
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh
melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran
serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium,
kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur.
Contohnya:
Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium
atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral makro Yang
termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro. Mineral makro adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari. Sedangkan mineral mikro
dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap
esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. Mineral makro terdiri dari Natrium. Klorida,
kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur.
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian
dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg
1.    NATRIUM (NA)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung
banyak natrium
 Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
 Fungsi
menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
  Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel.
  Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam.
Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

 Dampak Kekurangan dan Kelebihan  serta AKG

       Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut :


menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
  dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium

Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu 500
mg/hari.
 Absobsi dan Ekskresi Natrium
Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang di absobsi di bawa
oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium di saring dan di kembalikan ke aliran darah dalam
jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang
jumlahnya mencapai 90-99% dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengelkuaran
natrium ini di atur oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan kelenjar adrenal bila kadar
natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium.
Dalam keadaan normal, natrium yang di keluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium
yang di konsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan sebaliknya.

2.    KLOR (CL)


Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam
cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.
 .Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah
juga mengandung klor.
 Fungsi
berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan
ekstraseluler.
Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan
untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk
asam lainnya
Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma
darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan
tubuh.

 Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan
jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari  sebesar 750mg.
 Absobsi dan Ekskresi klor

Klor hampir seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si ekskresi melalui urine dan
keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh
aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat

3.    KALIUM (K)

Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi berbeda
dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di
dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra selular 28:1. Sebanyak
95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.

 Sumber

Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/
mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
 Fungsi

berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan


asam dan basa bersama natrium.
Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
Berperan dalam pertumbuhan sel.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG

Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau
ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare
kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal
adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan
kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan
konstipasi.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari .

 Absobsi dan Ekskresi Klaium

Kalium di absobsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang di
makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium di keluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui
mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.

4.    KALSIUM (CA)

Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan
keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan
penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan
darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor
pertumbuhan.
 Sumber

Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang,
termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-
kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.

 Fungsi
pembentukan tulang dan gigi
kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
Mengatur pembekuan darah
Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak,
lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion
melalui membrane organel sel.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan,


tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat
dipercepat oleh keadaan stress.

Standar kebutuhan kalsium

         Ibu hamil Dan menyusui : 1200 mg/ hari


         Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari
         Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari
         Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari
         Orang dewasa : 500-800 mg/ hari
         manula                               : 500 mg

 Absobsi dan Ekskresi Kalsium

Absorbsi kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum absorbs kalsium terutama
di lakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan
absorbi kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium yang tidak di absorbsi di
keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui urine meningkat pada asi dosis dan pada
konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna,
dan melalui keringat.

 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro

Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan mengganggu
penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan Ca dalam jangka panjang
akan meningkatkan risiko terkena hiperkalsemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi
ginjal oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.
5.    FOSFOR (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor
terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan
komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

 Sumber

Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti
daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.

 Fungsi
kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui
proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
Mengatur keseimbangan asam basa
 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG

Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam
lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga
terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor
mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan:

-          Bayi                                        : 200-250 mg


-          anak-anak                             : 250-400 mg
-          laki-laki                       : 500 mg
-          perempuan                            : 450 mg
-          ibu hamil dan menyusui  : 200-300 mg
Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari.

Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat
menimbulkan kejang.

 Absobsi dan Ekskresi Fosfor


Fosfor dapat di absobsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah di hidrolisis
dan dilepas dari makanan. Absobsi aktif di bantu oleh bentuk aktif vitamin D.
 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro

Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor,
yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio fosfor
lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan fosfor dapat megganggu penyerapan mineral seperti
tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya hiposalsemia.
6.    MAGNESIUM (MG)

Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan
peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan
gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
 Sumber

Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk,  biji-bijian dn kacang-
kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.

 Fungsi

Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan
sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid,
protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam
semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan
pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)

Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai
kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal,
endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena)
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari
 Absobsi dan Ekskresi Magnesium

Magnesium terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat aktif dan secara
difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glucagon PTH terhadap
aresorpsi tubula ginjal.

 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro

Kelebihan magnesium dalam jangka panjang sama dampaknya dengan kekurangan


magnesium yaitu gangguan fungsi syaraf. Gejala awal kekurangan magnesium adalah mual,
muntah penurunan tekanan darah, perubahan elektrokardiografi dan kelambanan reflex.

7.    SULFUR (S)

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta
asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur
berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam
menstabilkan molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.
 Sumber
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.

 Fungsi Sulfur

Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang
diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari
tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan
melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi
dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya
kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak
kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
 

Tabel Sumber, Fungsi, gejala keracunan, Gejala Kekurangan


Mineral Makro
Gejala
N Minera Gejala
Sumber Fungsi kekurangan
o l Keracunan
(Defisiensi)
1 Natriu -   Garam -    Memelihara -  Hipertensi -    Gangguan
m (Na) dapur, keseimbangan pada jantung
daging, cairan dalam dan ginjal.
unggas, tubuh dan nilai -    Mual,
ikan, osmotic kelelahan
telur, (keseimbangan dan kejang
susu air di luar sel-sel otot
tubuh) -    Suhu tubuh
-    Memelihara naik
keseimbangan -    Nilai osmotic
pH & asam- cairan
asam. ekstraseluler
-    Mengatur turun.
permeabilitas
sel, fungsi alat
dan transmisi
implus-implus
saraf.
2 Kalium -    Daging, -    Memelihara -    Kelemahan -    Kelemahan
(K) unggas keseimbangan otot otot
-    Serealia, air di dalam sel- -    Denyut -    Gangguan
buah- sel tubuh. jantung pernafasan
buahan -    Transmisi tidak tratur -    Denyut
dan implus-implus jantung tidak
sayuran. saraf normal
-    Memelihara
keseimbangan
asam dan basa
dalam tubuh
-    Sebagai
katalisator
dalam reaksi
kimia & biologis
dalam tubuh
-    Memelihara
denyut jantung
-    Mengatur
pelepasan
insulin dari
pancreas
-    Membantu
dalam kontraksi
otot dan
pertumbuhan.
3 Kalsiu -    Susu, -    Memelihra -    Kelelahan -    Pembekuan
m (ca) kerang, tulang dan gigi luar biasa darah yang
ikan, keju (sebagai -    Mual, lambat/sukar
-    Sayuran komponen muntah, bila terjadi
(kubis, tulang dan gigi) anoreksia, luka
brokoli), -    Berperan dalam sakit perut -    Tulang
biji-bijian, proses -    Sembelit, menjadi
tumbuha pembekuan haus, rapuh atau
n polong darah gangguan unak
-    Mmbantu dalam mental, batu -    Penyakit
mentransmisi kalsium dan rakhitis
pesan- pengapuran -    Pertumbuhan
pesan(implus- jaringan terlambat
implus saraf) -    Koma atau -   
melalui system mati bila Pembentukan
saraf mengalami tulang dan
-    Membantu hiperkalsem gigi menjadi
kontraksi & ia yang jelek
relaksai serabut berat -    Kekejangan
otot otot
-    Melindungi
tubuh terhadap
absorpsi zat-zat
kimia radioaktif
tertentu
-    Memelihara
fungsi otot
jantung
-    Mengaktifkan
enzim-enzim
tertentu
-    Membantu
proses
penggumpalan
darah.
4 Fosfor -    Susu, -    Membentuk dan -    Belum -    Tulang dan
(P) kuning memelihara diketahui gigi menjadi
telur, tulang gigi rapuh
daging, -    Mengatur -    Kehilangan
unggas, keseimbangan nafsu makan
ikan asam dan basa -    Berat badan
-    Serealia, dalam tubuh turun
kacang, (darah) -    Reakhitis
tumbuha -    Mengatur -    Lesu
n, polong aktivitas -    Anoreksia
hormonal -    Sakit pada
-    Berperan dalam tulang.
metabolism zat-
zat makanan,
termasuk
absopsi zat
makanan,
transportasi dan
penggunaannya
.
-    Penting untuk
efektifitas
beberapa
vitamin
-    Unsure utama
dari semua sel
tubuh
-    Kontraksi otot
-    Keterangan :
Dalam
beberapa hal
kalsium dan
fosfor
mempunyai
beberapa
kesamaan
-    Penting dalam
pertumbuhan
tulang dan gigi
-    Diatur oleh
kelenjar
peratiroid
-    Adanya vitamin
D meningkatkan
absopsi
-    Tulang
menyimpan
kalsium dan
fosfor tapi juga
melepaskan
unsur- unsure
tersebut.
5 Magne -    -    Sintesis protein -    Gangguan -    gangguan
sium Tumbuha -    Respirasi fungsi saraf. mental,
(Mg) n polong, seluler emosi dan
biji padi- -    Sebagai otot-otot
padian, katalisator -    “tetani” yang
serealia dalam beberapa serupa
-    Daging reaksi kimia dan dengan
dan susu biologis yang hipoglikemia
melibatkan ATP -    Pengontrolan
& ADP. terhadap otot
-    Unsure penting, hilang
tulang, otot, dan -    Perubahan-
sel darah merah perubahan
-    Penting untuk yang
kesehatan otot mempengaru
dan saraf dan hi kerusakan
metabolism system ginjal
untuk dan
menghasilkan kardiovaskule
energy. r.

6 Klor -    Garan -    Memelihara -    Belum -    Hilangnya


(Cl) dapur, keseimbangan diketahui. rambut dan
daging,su asam-basa gigi.
su, telur. dalam tubuh -    Gangguan
-    Berperan dalam penceernaan,
pembentukan mual,
asam hidroksida kelelahan(les
-    Berperan u)
sebagai
komponen HCL
dalam lambung
-    Mengatur
aktivitas enzim-
enzim tertentu
-    Memudahkan
transfer karbon
dioksida dari
darah ke paru-
paru.
-    Membantu
dalam
memelihara
keseimbangan
cairan, elektrolit,
asam-basa dan
tekanan (nilai)
osmotic dalam
bagian rongga
tubuh.
7 Belera -    Buah- -    Membantu -    Belum -    Belum
ng (S) buahan, dalam diketahui. diketahui.
sayuran, penyimpanan
tumbuha dan
n polong, pembebasan
kacang. energy
-    Telur, -    Meningkatkan
susu, kerja enzim
daging, tertentu
keju, dan -    Memelihara otot
makanan dan saraf
yang -    Meningkatkan
mengand proses
ung pembekuan
protein. darah
-    Sebagai
komponen
substansi tubuh
yang diperlukan
untuk proses
detoksifikasi.
-    Sebagai
komponen
structural asam
nukleat dan
vitamin (tiamin,
biotin,
pantotenat) dan
asam asam
lemak.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,sunita.2003.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Brown, K.H., J.M. Peerson, J. Rivera, and L.H. Allen. 2002. Effect of supplemental zinc

on the growth and serum zinc concentrations of prepubertal children: a meta-analysis


ofrandomized controlled trials. Am. J. Clin. Nutr. 75: 1.062−1.071.

Chandra, R.K. 1985. Effect of macro- and micro- nutrient deficiencies and excesses on

immune response. Food Tech. 39: 91.

Chung, J., D.J. Haile, and M.W. Resnick. 2004. Ferroportin-1 is not upregulated in

copperdeficient mice. J. Nutr. 134: 517−521.

Anda mungkin juga menyukai