Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

KONSEP DASAR KEPERAWATAN I

DISUSUN OLEH

NAMA : EVELIEN LATUMAERISSA

NPM : 12114201220071

KELAS : D-KEPERAWATAN

NO.ABSEN : 18

Program Studi Keperawatan

Fakultas Kesehatan

Universitas Kristen Indonesia Maluku

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis berhasil menyelesaikan tugas
ILMU DASAR KEPERAWATAN I Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang makromolekul dan mikromoleku

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Penulis harapkan demi kesempurnaan
tugas ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan tugas ini dari awal sampai akhir. Jika ada kekurangan
dan kesalah Penulis mohon maaf.

Ambon,19 oktober 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................

Daftar isi ..........................................................................................................

BAB I ..........................................................................................................

Latar Belakang ...................................................................................................

Tujuan ..........................................................................................................

BAB II ..........................................................................................................
..........................................................................................................

a.MakroMolekul .................................................................................................

1.Karbohidrat......................................................................................................

2.Protein ..........................................................................................................

3.Lemak ..........................................................................................................

b.MikroMolekul..................................................................................................

1 Mineral ..........................................................................................................

2 Kalsium ..........................................................................................................

BAB III ..........................................................................................................

Kesimpulan ........................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB III

Kesimpulan

Makromolekul merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yag banyak

Makromolekul terdiri dariKarbohidrat(monosakarida,disakarida,polisakarida),Protein,Lemak

Fungsi penting karbohidrat : komponen utama penyusun sel

Sumber utama beberapa organ tubuh

Menjaga keseimbangan asam basa

Membantu proses pencernaan

Sumber energy dalam proses respirasi

Protein terdiri atas 4 struktur : -primer

-sekunder

-tersier

-kuaterner

B.Mikromolekul

Mikromolekul terdiri dari Mineral, Kalsium

Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan
vitamin bertindak secara interaksi.

Untuk mineral mikro adalah zat besi, seng, tembaga, iodium, mangan, molibden, dan kobalt

Kalsium merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh dan mineral yang paling banyak
terdapat dalam tubuh. Hampir seluruh kalsium di dalam tubuh ada dalam tulang yang berperan
sentral dalam struktur dan kekuatan tulang dan gigi

Sumber utama kalsium dalam makanan terdapat pada susu dan hasil olahnya, seperti keju atau
yoghurt. Sumber kalsium selain susu juga penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium, baik yang
berasal dari hewani atau nabati. Sumber kalsium yang berasal dari hewani, seperti sarden, ikan yang
dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Sumber
kalsium yang berasal dari nabati, seperti serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-acangan, tahu
dan tempe, dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan ini
mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat, fitat dan oksalat
B.MIKROMOLEKUL

Mikromolekul adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit tetapi
perannya,sangat penting

A. Mineral

a.Pengertian Mineral

Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi.

Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan
mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium,
tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium,
magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor.
Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan
kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral
minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius. Ketika pola makan Anda sehat dan
bervariasi, Anda mendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan Anda tidak seimbang atau
Anda memiliki gangguan penyerapan mineral, Anda dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam
kondisi tersebut, Anda mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin

b.Macam-Macam Nutrisi

Mineral terbagi menjadi dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.

Mineral makroadalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg per
hari.

Dan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per
hari. Unsur yang termasuk mineral makro antara lain kalsium, fosfor, magnesium, natrium, klor,
kalium, dan sulfur. Untuk mineral mikro adalah zat besi, seng, tembaga, iodium, mangan, molibden,
dan kobalt

a. NATRIUM (Na)
Natrium atau sodium berfungsi sebagai penjaga keseimbangan air dan elektrolit (asam basa) di
dalam sel, maupun di dalam cairan ekstraseluler, termasuk plasma darah. Mineral ini juga
diperlukan untuk membawa impuls saraf. Natrium terdapat lebih banyak di cairan ekstraseluler
dari pada intraselluler dan sebanyak 30 – 40% berada dalam tulang. Natrium mudah diserap di
lambung maupun usus halus. Organ yang berperan penting untuk mengeluarkan dan
mempertahankan natrium dalam tubuh adalah ginjal. Kurang lebih 99,5% natrium diserap
kembali oleh ginjal. Kebutuhan natrium dalam tubuh tergantung pada tubuh itu sendiri.
Kebutuhan natrium untuk pertumbuhan berbeda dengan kebutuhan natrium untuk sekresi.
Kebutuhan natrium juga tergantung pada kadar kalium dalam diet. Kekurangan natrium dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian, misalnya pada kasus disentri. Natrium
mudah diserap pada ginjal dan usus, di mana dalam penyerapannya akan diikuti dengan
penyerapan air. Hal ini terjadi karena sufat kalium yang mempunyai kemampuan menyerap air.
Jika keberadaan kalium dalam plasma darah meningkat maka akan terjadi peningkatan volume
cairan darah sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Sumber natrium dalam kehidupan banyak didapat dari garam dapur, namun demikian pada
buah-buahan juga sebagai sumber natrium, di antaranya terdapat dalam apel, blewah, bayam,
avokad, melon, lobak, mangga, dan semangka. Sehingga jika klien Anda ada yang hipertensi,
maka jika mengkonsumsi buah-buahan yang tersebut di atas dan atau garam dapur maka akan
meningkatkan tekanan darahnya.
b. KALIUM (K)
Kalium berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik seperti halnya natirum. Mineral ini
terletak lebih banyak dalam cairan intraselluler dari pada ekstraselluler dan sebagian besar
terikat oleh protein. Kalium diperlukan pada penyerapan asam amino oleh sel dan untuk
membantu metabolisme karbohidrat. Kalium terutama dieksresikan oleh ginjal bersama dengan
pengeluaran urin, sehingga jika seseorang mengalami deurisis maka kalium juga banyak yang
hilang. Penurunan kalium berat di antaranya terjadi pada penyakit paru menahun, kekurangan
kalori protein, dan sirosis hepatitis. Pada dasarnya Anda dapat mengidentifikasi penyebab
kekurangan kalium melalui banyaknya sel yang rusak pada diri seseorang tersebut, hal ini
terjadi karena keberadaan kalium di dalam sel sehingga jika sel rusak maka kalium akan keluar
dan tidak dapat digunakan oleh aktivitas tubuh kita. Jika kalium berlebihan juga membahayakan
pada sistem pompa jantung karena akan mengakibatkan terjadinya aritmia dan juga fibrilasi,
keadaan demikian mengakibatkan kardiak output mengalami penurunan.
Sumber kalium terbanyak pada pisang hijau dan tomat, serta juga terdapat pada apel, bayam,
jambu biji, jeruk nipis, mangga, melon, dan semangka.

c. KLOR (Cl)
Klor selalu dikonsumsi dalam bentuk garam dapur (NaCl). Namun mineral ini juga terdapat
dalam apel dan wortel. Klor dieksresikan di dalam lambung dalam bentuk HCl dan berfungsi
untuk membantu mencerna protein oleh pepsin. Kekurangan klor dapat menimbulkan alkalosis.
Misalnya pada anak yang mengalami muntah – muntah sehingga banyak membuang cairan,
termasuk HCl lambung juga terbuang. Sehingga tingkat keasaman (pH) dalam tubuh terjadi
peningkatan dan terjadilah alkalosis/tubuh bersifat lebih basa.

d. KALSIUM (Ca)
Kalsium sangat penting dan berperan besar dalam metabolisme tulang, kontraksi atau aktivitas
otot, fungsi saraf, proses penggumpalan darah, dan fungsi kekebalan. Sebagian kecil kalsium
tulang dapat diganti oleh magnesium dan natrium. Tubuh menggunakan kalsium untuk
metabolism tidak dapat secara langsung dari makanan namun diambil dari deposit kalsium
pada tulang. Seperti yang kita jelaskan pada
bagian hormon, kalsium dapat disimpan pada tulang jika ada hormon parathyroid, kalsitonin,
vitamin D dan hormon sex. Sehingga pada kondisi lanjut usia dengan terjadinya penurunan
sintesis hormon maka penyimpanan kalsium di tulang menjadi berkurang dan proses
penggunaan kalsium tetap sehingga dapat mengakibatkan osteoporosis.
Sebanyak 99% kalsium di dalam tubuh terdapat pada tulang dan sisanya terdapat pada
jaringanlunak. Di dalam cairan tubuh, jumlah kalsium tidak banyak, tetapi sangat penting untuk
mengatur irritability jaringan. Kadar kalsium serum normal berkisar 10- 12 mg%. Buah dan
sayuran yang mengandung kalsium di antaranya avokad, apel, lemon, mangga, bayam, blewah,
jambu biji, kacang panjang, tomat, nanas, pisang raja, pepaya, dan lobak.

e. FOSFOR (P)
Fosfor terdapat dalam jaringan keras dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan
kalsium. Namun, di jaringan lunak, jumlah fosfor lebih banyak dibandingkan dengan kalsium.
Kebutuhan fosfor tubuh umumnya dapat dipenuhi dalam rata – rata hidangan. Mineral ini di
antaranya terdapat pada wortel, tomat, pisang, apel, nanas, bayam, avokad, dan pepaya.

f. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium merupakan unsur penting dalam tubuh, seperti halnya fosfor, mineral ini
diperlukan untuk pembentukan tulang dan terdapat pula pada jaringan lunak. Kebutuhan tubuh
akan mineral ini belum diketahui secara pasti. Namun, konsumsi sebanyak 250 mg/hari
dianggap sudah memenuhi kebutuhan magnesium bagi orang dewasa. Mineral ini terdapat pad
pepaya, wortel, bayam, apel, selada air, nanas, dan lobak.

g. SULFUR (S)
Sulfur merupakan komponen dari beberapa jenis zat gizi yang esensial, seperti asam amino dan
vitamin B1. belerang juga merupakan bagian dari insullin, glutation sel darah merah, dan otot.
Unsur ini di dalam tubuh merupakan bagian dari molekul organik. Di dalam tubuh, unsur ini
berada dalam kondisi tereduksi (SH atau S) dan tidak dapat dalam bentuk teroksidasi sebagai
sulfur

h. ZAT BESI (Fe)


Zat besi merupakan mikroelemen esensial dalam tubuh. Semua sel mengandung zat besi,
terutama pada hemoglobin darah dan otot mempunyai konsentrasi zat besi lebih tinggi.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Zat besi ini akan berikatan dengan asam
amino (rantai alfa dan betha) dan Fe berfungsi mengikat O2 dan CO2 sehingga kebutuhan
oksigen seluler dapat terpenuhi dan metabolit dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Dengan
demikian zat Fe tidak dapat berfungsi bagi tubuh jika tidak didukung dengan pemenuhan asam
amino, Zat besi di antaranya terdapat pada bayam, avokad, apel, jambu biji, nanas, pepaya,
wortel, mangga, pisang, selada air, semangka, tomat, dan mangga.
i. YODIUM (I)
Zat yodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon
tiroksin. Kekurangan zat yodium memberikan kondisi hipotiroidisme dan tubuh mencoba untuk
mengkompensasikan dengan menambah jaringan kelenjar tiroid atau gondok. Sehingga terjadi
hipertopi yang menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid. Kandungan yodium dapat diperoleh
dari garam dapur dan minyak ikan. Mineral yodium mempunyai sifat mudah menguap,
sehingga jika garam beryodium ditaruh dalam tempat terbuka atau di sajikan dengan sayur
yang panas dan terbuka maka kecenderungan iodiumnya akan hilang menguap. Sehingga yang
tepat garam beryodium disajikan dalam bentuk garam meja. Pemberian yodium paling efektif
dengan memberikan kapsul yodium tiap enam bulan sekali pada anak-anak ataupun ibu hamil.
Pemberian kapsul yodium sangat penting terutama pada daerah pegunungan karena sayuran
yang berwarna putih juga sebagai competitor iodium (goitrigenic).

j. FLOUR (F)
Flour ini merupakan mineral komponen dari jaringan keras tulang dan gigi. Pengaruh flour
terutaama pada fase pembentukan gigi ketika masih dalam jaringan ikat. Flour juga berperan
untuk melindungi dentin dan email gigi dari serangan karies gigi. Namun kelebihan flour juga
menyebabkan gigi tidak sehat sempurna. Meskipun gigi tahan terhadap kerusakan karies gigi,
tetapi permukaan dentin dan email gigi menunjukkan daerah-daerah cekungan seperti erosi
yang berwarna kuning kecoklatan atau disebut mottled ename
k. TEMBAGA (Cu)
Tembaga merupakan komponen dari beberapa jenis enzim dalam sistem pembentukan sel
darah merah, pembentukan tulang, dan reaksi redoks. Metabolisme zat besi juga
membutuhkan elemen Cu. Peran Cu dalam pembentukan Hb adalah dengan mereduksi Fe3+
menjadi Fe2+ sehingga sehingga dapat berikatan dengan gugus hemoglobin dan dapat
mengikat oksigen (O2). Tanpa adanya Cu maka Hb tidak dapat terbentuk secara sempurna serta
O2 tidak dapat terikat.

l. KOBALT (Co)
Kobalt merupakan elemen yang penting untuk tubuh, karena merupakan komponen dari
struktur vitamin B12. Kobalt berfungsi sebagai gugus prostetik enzim, sehingga seperti yang
sudah kita pelajari pada pokok bahasan enzim, maka tanpa ada gugus prostetik pada enzim
yang bersifat kompleks maka tidak dapat aktif. Metabolisme kobalt tidak terjadi di dalam
jaringan tubuh. Hal ini karena vitamin B12 hanya dapat disintesis oleh mikroflora di usus. Hal ini
yang menyebabkan jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi antibiotik dalam jangka waktu
lama akan mengakibatkan anemia karena kekurangan vitamin B12 yang aktif.
m. SENG (Zn)
Beberapa enzim memerlukan Zn dalam menjalankan fungsinya, bahkan banyak enzim yang
mengandung Zn dalam struktur molekulnya. Seng juga merupakan peranan penting dalam
pembelahan sel. Tubuh mengandung seng yang terdapat di dalam sel darah merah, pankreas,
limpa, hati, dan ginjal. Para yang berbahagia, dari beberapa materi mineral yang kita bahas tadi
hampir semua kita kenal sebagai suatu unsur logam, sehingga untuk proses ekskresinya
memerlukan waktu yang lebih lama dan berisiko membahayakan jika berlebih. Namun
demikian secara fisiologis sudah terjadi keseimbangan di dalam tubuh yang diatur oleh enzim
dan hormonal, sehingga selama tidak terjadi masalah pada organ kita, terutama ginjal sebagai
organ pengeluarannya atau tidak terjadi polusi di lingkungan kita maka tubuh selalu balance.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komponen sel makhluk hidup terdiri atas bermacam-macam molekul. Berdasarkan atas
ukurannya, secara umum molekul yang ada di dalam sel makhluk hidup dibedakan atas dua
kelompok, yaitu molekul kecil dan makromolekul. Molekul-molekul kecil mempunyai berat
molekul kurang dari 1000, misalnya asam amino (leusin), nukleotida (ATP), dan monosakarida
(glukosa). Makromolekul mempunyai berat yang sangat tinggi antara 104 sampai 1012, misalnya
protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. 
Makromolekul mempunyai peranan khusus dan sangat penting bagi makhluk hidup. sifat-sifat
genetic makhluk hidup tersimpan di dalam untaian DNA yang merupakan polimer nukleotida.
Sebagian energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tersimpan dalam molekul karbohidrat dan
juga merupakan penyusun dinding sel tanaman dan jasad renik. Protein merupakan
makromolekul yang mempunyai fungsi sangat penting, misalnya sebagai biokatalisator atau
enzim, reaksi-reaksi fisiologis, sebagai bagian dari system pengaturan ekspresi genetic atau
protein regulator, serta sebagai komponen penyusun sel.
Sel-sel makromolekul terbentuk melalui rangkaian molekul-molekul relatif kecil, membentuk
suatu rantai yang dinamakan polimer. Molekul-molekul penyusun polimer harus merupakan sub
unit yang sama atau menyerupai. Setiap molekul penyusun polimer dinamakan monomer. 

Anda mungkin juga menyukai