Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Mekanisme Kerja Natrium dan Kalium di dalam Tubuh

Guna Memenuhi Mata Kuliah Kimia Klinik Lanjutan

Dosen Pengampu : Yayuk Kustiningsih, SKM.,M.Kes.

Disusun Oleh :

Nama : Angelina Imanuela Permana

NIM : P07134221005

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

PROGRAM SARJANA TERAPAN

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan kita yang Maha
sempurna yang selalu memberikan limpahan rahmatnya, sehingga makalah ini
dapat selesai dengan tepat waktu.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan


kepada penulis dalam penyelesaian makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pihak untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat memberikan pembelajaran bersama demi kemajuan dan
ilmu pengetahuan.

Banjarbaru, 16 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Natrium ...................................................................................................... 3
2.2 Metabolisme Natrium ................................................................................ 4
2.3 Kalium ....................................................................................................... 4
2.4 Metabolisme Kalium ................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7
3.2 Saran .......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah yang relatif besar yaitu lebih dari 100 mg sehari,dan
salah satu mineral makro yaitu natrium dan kalium. Kalium
terdapat dalam semua makanan yang berasal dari tumbuh -
tumbuhan danhewan, dan sumber utama adalah makanan mentah
dan segar, terutama buah, sayuran dankacang - kacangan.
Kebutuhan minimum kalium sebesar 2000 mg sehari. Kekurangan
kalium jarang terjadi karena makanan, tetapi sering terjadi karena
kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna. Kekurangan kalium
menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan,
jantung akan berdebar dan menurunkan kemampuannya untuk
memompa darah. Berdasarkan Kepmenkes
No.224/Menkes/SK/II/2007 tentang persyaratan MP-ASItidak
tercantum ketentuan anjuran kalium, begitu juga dengan anjuran
kalium pada AKGmenurutWidyakarya Nasional Pangan dan Gizi
(2004), tidak tertera kadar kalium yang dianjurkan dalam sehari.
Natrium adalah kation utama dalam cairanekstraseluler, dimana
35 - 40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran
cernasama seperti cairan empedu dan pankreas dan mengandung
banyak natrium. Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi
diabsorpsi, terutama di dalam usus halus. Natrium dikeluarkan
melalui urin dan diatur oleh hormon aldosteron yang dikeluarkan
kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Kebutuhan
natrium didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan dan
taksirankebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa yaitu

1
sebesar 500 mg. Sedangkan, dalam buku (Infant Nutrition and
Feeding) menjelaskan kebutuhan natrium anak usia 7-12 bulan
sebesar 100-200 mg/hari. Dalam makanan bayi tidak boleh
menambahkan gula dangaram karena mengingat ginjal bayi perlu
kuat untuk mencerna asupan garam dan gula yang berlebih.
Namun dalam makanan untuk anak usia 1-4 tahun ditambahkan
garam dengan tujuan untuk meningkatkan selera makan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini:
1. Apa itu Natrium?
2. Apa itu Kalium?
3. Bagaimana metabolisme Natrium di dalam tubuh?
4. Bagaimana metabolisme Kalium di dalam tubuh?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini:
1. Mengetahui apa itu Natrium dan fungsinya
2. Mengetahui ap aitu Kalium dan fungsinya
3. Mengetahui proses metabolisme atau mekanisme Natrium di
dalam tubuh
4. Mengetahui proses metabolisme atau mekanisme Kalium di
dalam tubuh

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Natrium
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35
– 40% terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna sama
seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium.
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi diabsorpsi, terutama di
dalam usus halus. Natrium dikeluarkan melalui urine dan diatur
oleh hormone aldosterone yang dikeluarkan kelenjar adrenal nila
kadar natrium darah menurun. Pada bayi, natrium berperan dalam
transmisi saraf, kontraksi otot dan sebagai alat pengangkat zat-zat
gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus sebagai
pompa natrium. Kebutuhan natrium untuk orang dewasa sebesar
500 mg, sedangkan untuk anak usia 7 – 12 bulan sebesar 100 –
200 mg/hari. Sumber utama natrium dalam pangan adalah garam
dapur yang secara kimia berupa NaCl. Sumber natrium lainnya
adalah penyedap masakan yaitu, MSG (monosodium glutamat)
dan soda kue, yaitu natrium bikarbonat. Natrium merupakan ion
positif (Na+) utama dalam cairan ekstraselular yangmenimbulkan
tekana osmotik untuk menjaga agar air tidak keluar dari darah
danmasuk kedalam sel. Tekanan osmotik ini menyeimbangkan
tekanan yang sama yangditimbulkan oleh kalium di dalam sel
yang menjaga agar air tetap berada di dalam sel. Kekurangan
natrium menyebabkan kejang dan kehilangan nafsu makan.
Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat
berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbataas dalam
natrium.

3
2.2 Metabolisme Natrium

Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan


energi), lalu dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring
kemudian dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup untuk
mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium
akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormone
aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar
natrium darah menurun
2.3 Kalium
Kalium terkonsentrasi di dalam sel. Rasio antara Na:K di
dalam sel adalah1:10, sedangkan diluar sel 28:1 kalium
merupakan bagian integral sel yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan (setiap pertambahan berat badan 0,5 kg
diperlukansekitar 1050 mg kalium). Di dalam sel, kalium berperan
sebagai bagian dari enzim, mempertahankan tekanan osmotik, dan
memelihara keseimbagan asam-basa dalam tubuh. Kalium juga
berperan dalam asam-basa. Kalium juga berperan dalam transmisi
impuls saraf, pelepasan insulin dari pankreas, dan bersama
magnesium bertindak sebagai pelemas atau pengendur otot. Di
dalam tubuh, kalium berada dalam bentuk ion kalium bebas dalam
sel dan dalam enzim piruvat kinase. Defisiensi kalium akibat
kurangnya komsumsi relatif jarang terjadi,tetapi sering terjadi
karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna. Defisiensi
kalium terjadi pada anak-anak sebagai akibat dari diare dan

4
muntah-muntah. Gejalayang timbul adalah otot lemah, perut
kembung dan gangguan jantung seperti jantung akan berdebar dan
menurunkan kemampuannya untuk memompa darah. Komsumsi
kalium yang berlebihan dapat menimbulkan hiperkalemia.
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan
kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak
melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare
kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.
Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan
obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan
kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan,
kelumpuhan, menggigau dan konstipasi.
2.4 Metabolisme Kalium

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium


dieksresi melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf
kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali dan
mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium
dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium
melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal. Waktu
kontraksi otot maka Kalium keluar dari sel otot ke cairan
extraseluler kemudian fraksi yang keluar ini akan kembali lagi ke
jaringan otot. Dalam keadaan normal Kalium

5
yang hilang dalam kontraksi sama dengan yang kembali. Gerakan
Kalium ini dipengaruhi oleh proses kontraktil dan bukan pacuan
neuromuskuler. Kalium esensial untuk rythme jantung, Kalium
juga diperlukan untuk aktifitas syaraf dan terjadi gerakan ion yang
serupa. Serabut syaraf banyak mengandung ion ini, bila syaraf
dipacu, Kalium akan berdifusi ke cairan sekeliling, Kalium akan
berdifusi kembali. Kalium juga erat hubugannya dengan
metabolisme karbohidrat. Kadar Kalium plasma naik dan turun
sesuai dengan kadar lactic acid, kadar gula darah. Kadar Kalium
turun setelah pemberian insulin dan naik setelah diberi
apinaphrine. Pembentukan glycogen baik dari glucose maupun
dari pyruvate, memerlukan Kalium. Pengaruhnya terhadap
glycogenesis dalam hapar belum diketahui.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Natrium merupakan kation utama dalam cairan
ekstraseluler. 35 – 40% terdapat dalam kerangka tubuh.
Cairan saluran cerna sama seperti cairan empedu dan
pancreas mengandung banyak natrium.
2. Kalium terdapat dalam semua makanan yang berasal dari
tumbuh - tumbuhan dan hewan, dan sumber utama adalah
makanan mentah dan segar, terutama buah, sayuran dan
kacang - kacangan. Kebutuhan minimum kalium sebesar
2000 mg sehari. Kekurangan kalium jarang terjadi karena
makanan, tetapi sering terjadi karena kebanyakan
kehilangan melalui saluran cerna.

3.2 Saran

Sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung


Kalium maupun Natrium untuk memenuhi kebutuhan Natrium
dan Kalium di dalam tubuh, Agar tidak terjadinya kekurangan
Na maupun K.

7
DAFTAR PUSTAKA

A.A.Putu Putra Wibawa. 2016. Bahan Ajar Biokimia;


Metabolisme Mineral dan Air. Denpasar.

Prof. Dr. Rudiana Agustini, M.Pd. 2019. Mineral, Fungsi dan


Metabolismenya. Surabaya.

Dioq Medy Saputra, dkk. 2019. Makalah Mineral Makro.


Universitas Mataram; Nusa Tenggara Barat

Anda mungkin juga menyukai