Disusun oleh :
Nama : Muhammad Rudi Helmawan
NIM : P07134221024
Prodi : Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
1. Apa yang dimaksud dengan Natrium.......................................................2
2. Apa yang dimaksud dengan Kalium.........................................................2
3. Bagaimana metabolisme Natrium dalam tubuh......................................2
4. Bagaimana metabolisme Kalium dalam tubuh........................................3
BAB III PENUTUP.................................................................................................4
A. KESIMPULAN.............................................................................................4
B. SARAN.........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mineral merupakan bahan anorganik yang diperlukan dalam proses
kehidupan baik dalam bentuk ion ataupun elemen bebas. Mineral terbagi
menjadi dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro terdiri dari kalsium, fosfor, magnesium, natrium, klor, kalium, dan
sulfur. Sedangkan mineral mikro antara lain zat besi, seng, tembaga,
iodium, mangan, molibden, kobalt.
Pada makalah ini kita akan membahas tentang metabolisme
natrium dan kalium pada tubuh. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kimia Klinik Lanjut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Natrium?
2. Apa yang dimaksud dengan Kalium?
3. Bagaimana metabolisme Natrium dalam tubuh?
4. Bagaimana metabolisme Kalium dalam tubuh?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Natrium dan Kalium
2. Untuk mengetahui metabolisme Natrium dan Kalium di dalam tubuh
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan Natrium
Natrium merupakan kation terbanyak dalam cairan ekstrasel,
jumlahnya dalam tubuh bisa mencapai 60 mmol per kilogram berat badan,
sebagian kecil berkisar 1014 mmol/L berada dalam cairan intrasel.
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40
% berada dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan
empedu dan pancreas mengandung banyak natrium.
2. Apa yang dimaksud dengan Kalium
Kalium merupakan kation intraseluler utama yang memainkan
peran vital pada metabolisme sel. Kurang lebih 2% kalium berada dalam
cairan ekstraseluler dan dipertahankan dalam batas kecil. Kalium
ditemukan 20 kali lebih banyak di dalam sel daripada di dalam pembuluh
darah ( cairan intravaskuler atau plasma).
Kalium merupakan ion bermuatan positif yang terdapat di dalam
sel serta cairan intraseluler. Kalium merupakan unsur teringan yang
mengandung isotop radioaktif alami.
3. Bagaimana metabolisme Natrium dalam tubuh
Natrium dalam usus halus diabsorpsi secara aktif (menggunakan
energi), lalu dibawa oleh aliran darah menuju ginjal untuk disaring, setelah
itu dikembalikan ke aliran daran dalam jumlah yang pas untuk
mempertahankan kadar kalium dalam darah. Kelebihan natrium akan
dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormon aldosteron yang
dikelurkan dari kelenjar adrenal apabila kadar kalium darah menurun.
2
4. Bagaimana metabolisme Kalium dalam tubuh
Kalium diabsorpsi dalam usus halus dengan mudah. Kalium
diekresikan melalui urin, feses, keringat serta cairan lambung. Kadar
normal kalium darah dijaga oleh ginjal melalui kemampuannya
menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
kontrol aldosteron. Kalium dikelurkan dalam bentuk ion dengan
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula
ginjal.
3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metabolisme Natrium terjadi di usus halus yang diabsorpsi secara
aktif. Lalu dibawa oleh aliran darah menuju ginjal untuk disaring, dan
dikembalikan lagi ke aliran darah dalam jumlah yang cukup.
Metabolisme kalium terjadi di usus halus yang diabsorpsi secara
halus. Kadar kalium dalam darah dijaga oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali dan mengeluarkan
kalium di bawah kontrol aldosteron.
B. SARAN
Demikian makalah ini disusun. Semoga untuk kedepannya kita
semua bisa memahami Metabolisme dari Natrium dan Kalium. Terima
kasih atas antusiasme dari pembaca yang telah mecoba memahami isi
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi.
Penulis berharap pembaca memberikan saran dan kritik kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini di kesempatan berikutnya.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unesa.ac.id/sysop/files/2021-08-13_Buku%20monograf
%2036_rudiana.pdf diakses pada 17 Januari 23, pukul 16.00 WITA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/701/4/Chapter%202.pdf diakses pada 17
Januari 23, pukul 16.03 WITA
http://repository.unimus.ac.id/1866/3/BAB%20II.pdf diakses pada 17
Januari 23, pukul 16.05 WITA