Anda di halaman 1dari 21

Pencernaan Lemak oleh Tubuh

Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna


oleh tubuh

melalui serangkaian tahapan panjang, baik secara


mekanis maupun

kimiawi.

1. Rongga Mulut

Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga


mulut. Gigi

melakukan fungsinya dalam meremahkan dan


menghaluskan lemak secara

mekanis, sedangkan kelenjar air ludah yang terdapat di


bagian bawah lidah

menghasilkan enzim lipase lingual yang berfungsi untuk


meminimalkan

ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.

2. Esofagus dan Lambung

Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak


akan ditelan dan

melewati esophagus secara cepat. Di bagian organ ini,


lemak tidak sama
sekali mengalami proses apapun. Ia hanya lewat untuk
kemudian masuk

ke dalam lambung. Di dalam lambung, lemak akan


bercampur dengan

bahan makanan lain untuk kemudian digiling secara


mekanis melalui

gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui


penambahan asam

lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.

3. Usus Halus

Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus


halus.

Menyadari bahwa suatu zat hanya dapat dicerna jika


terlarut dalam air,

sedangkan lemak atau minyak tidak bisa bercampur


dengan air, maka

untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi


lemak mutlak

diperlukan.

Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke


usus dua

2
belas jari. Masuknya lemak ke organ ini, secara biologis
akan membuat

kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan yang


disekresikan

hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan


lemak dan

merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari


ukuran semula.

Dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi


lemak kemudian

dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya


akan bereaksi

dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan


butir-butir lemak

(micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum)


dan usus

penyerapan (ileum).

Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh


membran

mukosa di dinding usus kosong dan usus penyerapan.


Butir-butir lemak ini

3
kemudian dibawa dan disalurkan melalui aliran darah ke
seluruh tubuh.

4. Usus Besar dan Anus

Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap


lemak

maksimal 95% dari keseluruhan makanan yang


dikonsumsinya.

Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan mengalir


menuju usus

besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh


melalui feses.

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
melimpahkan rahmat berupa kesempatan dan ilmu sehingga naskah ini dapat
terselesaikan tepat waktu, baik dan rapi.

Kami berharap materi ini dapat menambah pengetahuan pembaca. Namun di


luar itu, kami memahami bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membuat
makalah yang lebih baik lagi.

Pangkal Pinang, Agustus 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................


ii

BAB I.PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ...........................................................................


1

B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................


1

C. TUJUAN PENULISAN ........................................................................


1

BAB II.PEMBAHASAN .......................................................................................


2

1. PENGERTIAN MINERAL MIKRO ...................................................


2

2. SENYAWA-SENYAWA YANG TERMASUK MINERAL MIKRO..


2

3. KLASIFIKASI MINERAL MIKRO .................................................


12

BAB III.PENUTUP .............................................................................................


13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mineral mikro merupakan salah satu komponen penting bagi makhluk
hidup, selain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan air. Berbagai unsur
anorganik (mineral terdapat dalam bahan biologis, namun tidak semua
mineral tersebut ditemukan bersifat esensial sehingga terdapat. Unsur
mineral esensial dalam tubuh terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral mikro adalah mineral esensial dalam
jumlah besar, jumlah kecil dan biasanya terdapat di jaringan dalam
konsentrasi yang sangat kecil. Mineral non-esensial adalah logam
Perannya dalam organisme tidak diketahui dan konsentrasinya dalam
jaringan sangat rendah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mineral mikro?
2. Senyawa-senyawa apa yang termasuk mineral mikro?
3. Apa pengaruh yang ditimbulkan akibat kekurang dan kelebihan mineral
mikro dalamtubuh?
4. Apa saja yang termasuk mineral mikro?5. Apa fungsi dari mineral
tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan makalah ini adalah
untuk mengetahui pengertian mineral mikro, pengaruhnya jika kita
mengetahui kelebihan dan kekurangan mineral mikro serta mengetahui
fungsi mineral mikro.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Mineral Mikro


Mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh kurang dari
100 mg per hari. Mineral mikro terdapat dalam jumlah yang sangat kecil
di dalam tubuh namun berperan sangat penting dalam kehidupan,
kesehatan dan reproduksi. Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari
15 mg zat besi, zinc, yodium dan selenium. Di Amerika Serikat, batasan
sementara juga telah ditetapkan untuk mineral mikro tembaga, mangan,
fluor, kromium, dan molibdenum, yang dianggap aman dan cukup,
sementara kebutuhan manusia akan unsur mikro Deposit mineral arsenik,
nikel, silikon, dan boron sedang diberlakukan.
Secara umum mineral berfungsi :
a. Pemeliharaan jaringan dan fungsi tubuh.
b. Berperan dalam metabolisme.
c. Berperan pada keseimbangan asam-basa cairan tubuh.
d. Berperan pada keseimbangan in-ion tubuh.
e. Pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf.
2. Senyawa-Senyawa yang Termasuk Mineral Mikro
a. Besi (Fe)
Zat besi merupakan mineral mikro yang paling melimpah dalam tubuh
manusia dan hewan, mencapai 3-5 gram pada tubuh manusia dewasa.
Zat besi mempunyai sejumlah fungsi penting dalam tubuh, terutama
sebagai alat pengangkut oksigen, alat pengangkut elektron dalam sel.
Meskipun zat besi banyak tersedia dalam makanan, namun banyak
orang di seluruh dunia yang masih menderita kekurangan zat besi,
termasuk di Indonesia, dimana selama 30 tahun terakhir diketahui
bahwa kekurangan zat besi mempengaruhi produktivitas kerja dan
sistem kekebalan tubuh.

2
 Fungsi zat besi :
a) Metabolisme energi. Didalam tiap sel, besi bekerja sama dengan
rantai protein pengangkut elektron, yang berperan dalam
langkah terakhir metabolisme energi.
b) Kemampuan belajar. Beberapa bagian dari otak mempunyai
kadar besi tinggi. Kadar besi dalam darah meningkat selama
pertumbuhan hingga remaja. Defisiensi besi berpengaruh
negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi
neurotransmitter, akibatnya daya konsentrasi, daya ingat dan
kemampuan belajar terganggu.
c) Sistem kekebalan. Besi memegang peranan dalam sistem
kekebalan tubuh. Selain itu sel darah puti uang menghancurkan
bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh
yang kekurangan besi.
d) Pelarut obat-obatan. Obat-obatan tidak larut dalam air, oleh
enzim dalam besi dapat dilarutkan hingga dapat dikeluarkan
dari dalam tubuh.
 Sumber Zat Besi
Sumber baik besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan.
Sumber baik lainnya adalah telur dan serealia tumbuk, kacang-kacangan,
sayuran hijau dan beberapa jenis buah.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi
- Kekurangan zat besi : dapat menyerang kelompok rentan seperti anak-
anak, ibu hamil, ibu menyusui, remaja, dan pekerja. Kekurangan zat
besi sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, termasuk
kemampuan belajar dan produktivitas tenaga kerja. Kekurangan zat
besi sering menyebabkan pucat, lemah, lelah, pusing, kehilangan
nafsu makan, gangguan kondisi fisik, penurunan kapasitas kerja,
kekebalan tubuh dan penyembuhan luka yang buruk.
- Kelebihan zat besi : Kelebihan zat besi jarang disebabkan oleh pola
makan tetapi bisa disebabkan oleh suplemen zat besi. Gejalanya adalah

3
mual, muntah, diare, jantung berdebar-debar, sakit kepala, takikardia,
mengigau, dan pingsan.
b. Seng (Zn)
Tubuh mengandung 2 hingga 2,5 gram seng, didistribusikan di sebagian
besar sel. Kebanyakan seng ditemukan di hati, pankreas, ginjal, otot, dan
tulang. Jaringan yang kaya akan zinc adalah mata, prostat, sperma, kulit,
rambut, dan kuku. Dalam cairan tubuh, seng adalah ion intraseluler.
 Fungsi Seng
Seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme, seperti reaksi yang
terlibat dalam sintesis dan pemecahan karbohidrat, protein lipid, dan asam
nukleat. Sebagai anggota enzim kolagenase, zinc juga berperan dalam
sintesis dan pemecahan kolagen. Oleh karena itu, zinc berperan dalam
pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat, dan penyembuhan luka.
Seng juga berperan dalam perkembangan fungsi reproduksi pria dan
pembentukan sperma, serta berperan dalam fungsi kekebalan tubuh.
 Sumber Seng
Seng dapat kita diperoleh dari daging, makanan laut (seafood), susu, dan
biji-bijian ataupun kacang-kacangan.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Seng
- Kekurangan : Dapat terjadi pada anak-anak, ibu hamil, ibu
menyusui, dan orang lanjut usia. Ditandai dengan gangguan
pertumbuhan dan pematangan seksual, gangguan fungsi saluran
cerna akibat gangguan fungsi pankreas, gangguan fungsi tiroid,
laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan kemampuan
penyembuhan luka. Kekurangan seng kronis mengganggu sistem
saraf dan fungsi otak.
- Kelebihan : Kelebihan seng hingga 2-3 RDA menurunkan
penyerapan tembaga, kelebihan hingga 10 kali lipat RDA
mempengaruhi metabolisme kolesterol dan mengubah nilai
lipoprotein. Dosis 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah,
diare, demam, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng

4
dapat menyebabkan keracunan, begitu pula makanan asam dan
makanan yang disimpan dalam wadah berlapis seng.

c. Iodium

Iodium yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit
yaitu ± 0,00004% dari berat badan. Sekitar 75% iodium terdapat di
kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin, tetra-
iodothyronine, dan triiodothyronine. Hormon-hormon ini diperlukan untuk
pertumbuhan normal dan perkembangan fisik dan mental hewan dan
manusia. Sisa iodium ditemukan di kelenjar ludah, lambung, payudara,
dan ginjal.

 Fungsi Iodium
Iodium merupakan komponen penting kelenjar T3 dan T4, hormon yang
mengatur pertumbuhan dan perkembangan, suhu tubuh, reproduksi,
pembentukan sel darah merah, fungsi otot dan saraf. Iodium juga berperan
penting dalam mengubah karoten menjadi bentuk aktif vitamin A.
 Sumber Iodium
Laut adalah sumber utama iodium. Oleh karena itu makanan laut berupa
ikan, udang, kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang
baik.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Iodium
- Kekurangan : Dengan kekurangan iodium, kadar hormon tiroid
menurun dan hormon perangsang tiroid meningkat sehingga tiroid
dapat menyerap lebih banyak iodium. Jika kekurangannya terus
berlanjut, sel-sel kelenjar tiroid membesar untuk menyerap iodium.
Jika terdapat hipertrofi, maka disebut gondok sederhana. Gejala
kekurangan tiroid adalah kelesuan dan kelesuan. Pembesaran
kelenjar tiroid pada ibu hamil dapat mengganggu tumbuh
kembang janin. Dalam keadaan yang parah, anak tersebut lahir
dengan cacat intelektual permanen.
- Kelebihan : Terlalu banyak yodium dapat menyebabkan
pembesaran kelenjar tiroid, serta kekurangan yodium. Dalam kasus

5
yang parah, hal ini dapat menghalangi jalan napas sehingga sulit
bernapas.

d. Tembaga (Cu)

Tembaga dalam tubuh mencapai 50-120 mg. Sekitar 40% di otot, 15% di
hati, 10% di otak, 6% di darah dan sisanya di tulang, ginjal dan jaringan
tubuh lainnya. Saat menjalankan fungsinya di dalam tubuh, tembaga
gemuk berinteraksi dengan seng, molibdenum, belerang, dan vitamin C.

 Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga dalam tubuh adalah membentuk enzim. Enzim
yang mengandung tembaga memainkan berbagai peran yang terlibat
dalam reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen. Bagian dari
tembaga yang ada dalam sel darah merah ada dalam bentuk
metalloenzyme superoxide dismutase, yang berperan dalam
menghilangkan radikal bebas. Tembaga berperan mencegah anemia
dengan cara menyerap zat besi. Sebagai komponen enzim tyronase,
tembaga berperan dalam mengubah amino tirosin menjadi melamin,
pigmen rambut dan kulit.
 Sumber Tembaga
Tembaga banyak tersedia dalam makanan. Terutama tiram, kerang, hati,
ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serum dan coklat. Air juga
mengandung tembaga dan jumlahnya tergantung jenis pipa yang
digunakan dan sumber airnya.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Tembaga
- Kekurangan : Kekurangan tembaga jarang terjadi. Namun
kekurangan tembaga pada bayi prematur atau bayi yang diberi susu
sapi yang komposisi nutrisinya tidak diperbaiki. Kekurangan
tembaga dapat mengganggu pertumbuhan tulang, metabolisme, dan
demineralisasi. Defisiensi tembaga ditandai dengan gejala seperti
terhambatnya pertumbuhan pada bayi, anemia, perubahan struktur
tubuh yang dapat menyebabkan patah tulang dan osteoporosis,

6
hernia dan pelebaran pembuluh darah, hilangnya pigmentasi
rambut dan kulit.
- Kelebihan : Kelebihan tembaga kronis menyebabkan penumpukan
tembaga di hati yang dapat menyebabkan nekrosis dan sirosis.
Kelebihan tembaga dapat terjadi karena konsumsi suplemen dan
penggunaan peralatan masak tembaga untuk memasak cairan
asam. Mengonsumsi tembaga hingga 10-15 mg per hari dapat
menyebabkan muntah dan diare.

e. Mangan (Mn)

Tubuh hanya mengandung 10-20mg mangan yang terutama berada pada


tulang dan kelenjar.

 Fungsi Mangan
Mangan berfungsi sebagai kofaktor untuk banyak enzim yang
memperlancar metabolisme, termasuk piruvat dan asetil KoA
karboksilase. Enzim lain yang terlibat dalam mangan adalah enzim yang
berperan dalam pembentukan jaringan ikat dan tulang serta pencegahan
peroksidasi lipid oleh radikal bebas. Kekurangan mangan mempengaruhi
produksi asam hialuronat, heparin, dan bentuk mukopolisakarida terkait
mangan. Pertumbuhan dan pengobatan tulang rawan.
 Sumber Mangan
Kacang-kacangan dan biji-bijian kaya akan Mn, dan sayuran berdaun
merupakan sumber Mn yang baik karena Mn merupakan bagian dari rantai
transpor elektron fotosintesis. Selain itu, daging, susu, dan ayam juga
banyak mengandung Mn, sedangkan makanan laut tidak banyak
mengandung Mn.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Mangan
- Kekurangan : Defisiensi mangan tidak pernah terjadi pada
manusia. Kebutuhan Mn sangat rendah, sedangkan Mn melimpah
pada makanan nabati. Defisiensi Mn menyebabkan kemandulan
pada hewan, keturunan dari induk yang kekurangan Mn,
malformasi tulang, dan gangguan muskuloskeletal. Defisiensi

7
mangan seringkali disertai dengan defisiensi zat besi. Makanan
kaya protein dapat melindungi terhadap defisiensi Mn.
- Kelebihan : Keracunan Mangan berlebih dapat terjadi bila
lingkungan terkontaminasi Mn. Penambang yang menghirup
mangan dalam jangka waktu lama mengalami kelainan otak serta
penampilan dan perilaku tidak normal yang mirip dengan penyakit
Parkinson.

f. Krom (Cr)

Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme


karbohidrat dan lipid.

 Fungsi Krom
Krom diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan lipid. Krom
bekerja dengan insulin untuk memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel.
 Sumber Krom
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom pada
tanaman tergantung pada jenis tanaman, kandungan krom dalam tanah dan
musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serial 30
hingga 70 ppm, dan buah 20 ppm. Makanan laut dan daging merupakan
sumber krom yang baik.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Krom
- Kekurangan : Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa
kekurangan krom dapat menyebabkan gangguan toleransi glukosa.
Dalam kasus kekurangan krom yang parah, sindrom mirip diabetes
dapat terjadi. Konsentrasi krom di jaringan tubuh menurun seiring
bertambahnya usia, kecuali di paru-paru.
- Kelebihan : Kelebihan krom dalam makanan belum pernah
ditemukan. Paparan pekerja terhadap limbah industri dan cat
dengan kandungan krom tinggi telah dikaitkan dengan penyakit
hati dan kanker paru-paru.

8
g. Selenium (Se)

Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30mg. Selenium dapat


mencegah timbulnya penyakit hati pada tikus yang kekurangan vitamin E.

 Fungsi Selenium
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan
oksidatif, memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen di akhir rantai
metabolisme, dan memindahkan ion melintasi membran. Karena selenium
mengurangi produksi radikal bebas dalam tubuh, mineral ini berpotensi
mencegah kanker dan penyakit degeneratif lainnya. Selenium juga
merupakan bagian dari kompleks asam amino RNA.
 Sumber Selenium
Sumber utama selenium adalah makanan laut, hati dan ginjal. Daging
dan unggas juga merupakan sumber selenium yang baik. Kandungan
selenium pada tanaman bergantung pada kondisi tanah tempat tumbuhnya.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Selenium
- Kekurangan : Kekurangan selenium pada manusia akibat konsumsi
makanan belum banyak diketahui. Pada tahun 1979, para ahli
Tiongkok melaporkan hubungan antara selenium dalam tubuh dan
penyakit Kesban. Penyakit kesban pada remaja menyebabkan rasa
kaku, bengkak, dan nyeri pada persendian jari, terutama dirasakan
pada siku, lutut, dan pergelangan kaki.
- Kelebihan : Dosis tinggi selenium1mg sehari menyebabkan
muntah-muntah, diare, rambut dankuku rontok, luka pada kulit dan
sistem syaraf.

h. Molibdenum (Mo)

Molibdenum bertindak sebagai kofaktor untuk banyak enzim yang


berbeda, antara lain xantin oksidase, sulfat oksidase, aldehida oksidase
mengkatalisis reaksi redoks seperti oksidasi aldehida dan pirimidin.

 Sumber Molibdenum

9
Sumber utama molibdenum adalah susu, hati, biji-bijian, dan kacang-
kacangan, sedangkan molibdenum nabati bergantung pada jenis tanah
tempat ia tumbuh.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Molibdenum
- Kekurangan : Karena kurangnya molibdenum dalam makanan,
tubuh tidak pernah mendapatkan molibdenum dalam jumlah yang
sangat sedikit. Defisiensi molibdenum menyebabkan gejala mudah
tersinggung, kebingungan, peningkatan pernapasan dan detak
jantung, yang dapat menyebabkan pingsan.
- Kelebihan : Molibdenum berlebih menghambat penyerapan
tembaga. Mengonsumsi terlalu banyak molibdenum telah dikaitkan
dengan sindrom mirip asam urat, yang meningkatkan asam urat
darah dan xanthine oksidase. Mengonsumsi 0,54 mg molibdenum
per hari dapat menyebabkan hilangnya tembaga dalam urin.

i. Fluor (F)

Di dalam tubuh, fluor ditemukan di tulang dan gigi, tetapi fluor terdapat
di sebagian besar lingkungan seperti air, tanah, tumbuhan, dan hewan.

 Fungsi Fluor
Fluor dianggap sebagai nutrisi penting karena perannya dalam
mineralisasi tulang dan migrasi email gigi. Juga penting untuk
pertumbuhan, kesuburan dan pencegahan anemia.
 Sumber Fluor
Makanan sehari-hari yang mengandung fluor seperti seafood, daun teh.
Namun sumber utama fluor adalah air minum.
 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Fluor
- Kekurangan : Defisiensi fluor terjadi di daerah yang air
minumnya kekurangan fluor. Akibat yang ditimbulkan adalah
kerusakan gigi dan pengeroposan tulang pada lansia.
- Kelebihan : Terlalu banyak fluor dapat menyebabkan keracunan,
yang terjadi pada dosis yang sangat tinggi atau setelah bertahun-
tahun menggunakan suplemen fluor dengan dosis 20-80 mg per

10
hari. Gejalanya adalah fluorosis (gigi kuning), mulas, diare, nyeri
dada, gatal-gatal, dan muntah.

j. Kobal (Co)

Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat pada B12. Plasma


mengandung ±1 µg kobalt/100 ml. RDA untuk dewasa 2 mg vitamin B12.

 Fungsi Kobal
Kobal adalah komponen vitamin B12. Vitamin ini diperlukan untuk
pematangan sel darah merah dan normalisasi fungsinya.
 Sumber Kobal
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12. Hewan pemberi makan
memperoleh kobal melalui hubungan simbiosis dengan mikroorganisme di
saluran pencernaan. Oleh karena itu, kobal dapat diperoleh dari makanan
asal hewani seperti hati, ginjal dan daging. Pada tumbuhan, kandungan
kobal bergantung pada jenis tanah tempat ia tumbuh.

Klaim mineral mikro lainnya tidak dijelaskan. Penggunaan mineral mikro pada
manusia tidak diketahui secara pasti karena banyak pengetahuan yang tersedia
berasal dari penelitian pada hewan.

 Silikon (Si), berperan dalam mengawali kalsifikasi tulang dan


mempengaruhi sintesis kolagen. Silikon ditemukan terutama pada
makanan nabati, termasuk biji-bijian dan sereal.
 Vanadium (Va), berperan dalam fungsi enzimatik yang terlibat dalam
fosforilasi. Vanadium diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tulang normal serta reproduksi normal. Sumber vanadium yang baik
adalah daging, ikan, dan unggas.
 Timah (Pb), timah yang terdapat pada jaringan tubuh pada awalnya
dianggap hanya sebagai pencemar lingkungan. Namun, baru-baru ini

11
terbuktipada tikus timah mampu tumbuh. Kandungan timah dalam
makanan masih belum diketahui.
 Nikel (Ni), Nikel terdapat pada DNA dan RNA, fungsinya dapat
menstabilkan struktur asam nukleat dan protein atau menjadi kofaktor
berbagai enzim. Kekurangan nikel dapat menyebabkan kerusakan pada
hati dan organ lainnya. Sumber nikel adalah kacang-kacangan, diproduksi
secara massal dan diproduksi secara massal.
 Arsen (As) dan boron (Bo), arsen dianggap sebagai nutrisi penting,
kebenarannya masih harus dipelajari, sementara boron mempengaruhi
metabolisme makro-mineral. Suplementasi bronkus pada wanita
pascamenopause dapat mencegah demineralisasi paru dan tulang.

Mineral mikro lain yang masih memerlukan kajian lebih lanjut


pemanfaatannya adalah perak, merkuri, stanum, barium, kadmium, dan
arsenik.

3. Klasifikasi Mineral Mikro

Berdasarkan jenisnya, mereka dibagi menjadi:

1. Mineral organik yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh dapat


diperoleh melalui makanan seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur
mayur, buah-buahan atau melalui suplemen vitamin.

2. Mineral anorganik merupakan mineral yang tidak dibutuhkan


oleh tubuh dan tidak bermanfaat bagi tubuh, misalnya: Timbal
Hitam, Iro Oksida, Merkuri, Magnesium, Alumunium atau bahan
kimia penyerap tanah dan lain-lain.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Mineral mikro merupakan mineral mikro yang dibutuhkan tubuh kurang dari
100 mg per hari.

2. Senyawa yang mengandung mineral mikro adalah besi, seng, yodium,


selenium, tembaga, mangan, fluor, kromium, dan molibdenum, sedangkan
kebutuhan manusia akan mineral mikro seperti arsenik, nikel, silikon, dan boron
masih terus diteliti.

3. Dampak yang ditimbulkan oleh kekurangan dan kelebihan mineral mikro pada
tubuh adalah:

- Kekurangan mineral mikro secara umum dapat menyebabkan terganggunya


sistem dalam tubuh akibat kerja mineral mikro sehingga sangat mempengaruhi
fungsi sistem enzim dalam tubuh.

- Kelebihan mineralmikro secara umum dapat menyebabkan gangguan pada


sistem tubuh seperti saraf, infeksi, muntah bahkan kerusakan pada sistem hati.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini kami sangat berharap semoga dapat bermanfaat
bagi para pembaca, namun dalam proses penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar pada saat menulis makalah lainnya mungkin lebih baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Thalib, D. P. (2014, oktober 29). Biokimia_Mineral. Diambil kembali dari


www.academia.edu: https://www.academia.edu/9951682/Biokimia_Mineral

Almatsir Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Lidiawati, D. (2016, januari 10). Kimia : Mineral Mikro. Diambil kembali dari
dewilidiawati.blogspot.com/:
http://dewilidiawati.blogspot.com/2016/01/mineral-mikro.html

yuliartiramli. (2014, desember 1). MIneral Unsur Mikro. Diambil kembali dari
www.slideshare.net: https://www.slideshare.net/yuliartiramli/mineral-unsur-
mikro

14

Anda mungkin juga menyukai