KOMPETENSI DASAR
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses, dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.
Air Lambung
Usus Halus
Usus Besar
A. KONSEP NUTRISI
Nutrisi merupakan zat-zat makanan atau bahan-bahan yang diperlukan
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme.
Secara umum, fungsi zat makanan adalah :
1. Sebagai sumber energi atau tenaga. Pada kondisi kekurangan gizi, fungsi sebagai
penghasil energi yang mula-mula dikorbankan. Badan akan berusaha
menyesuaikan diri dengan mengurangi pemakaian energi.
2. Menyokong pembentukan sel baru. Pada pertumbuhan, dibentuk sel-sel baru yang
ditambahkan pada sel-sel yang telah ada, sedangkan pada pemeliharaan jaringan
dibentuk sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel lama yang telah rusak.
3. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak seiring dengan fungsi
pertumbuhan, tetapi setelah fungsi pertumbuhan selesai, fungsi pemeliharaan
jaringan berjalan terus sampai meninggal.
4. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan, misalnya
keseimbangan air, keseimbangan asam basa dan keseimbangan mineral didalam
cairan tubuh.
5. Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit,
misalnya antitoksin dan antibodi.
A. MACAM-MACAM NUTRISI
Ada 2 jenis nutrisi yaitu makronutrien (karbohidrat, lemak, protein, air) dan
mikronutrien (vitamin, mineral).
1. Makro nutrien
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O.. Berdasar
panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
I. Monosakarida
Terdiri atas satu gugus gula. Monosakarida terbagi atas glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Glukosa dapat ditemukan pada sebagian buah-
buahan terutama anggur. Fruktosa ditemukan dalam madu dan buah-
buahan sehingga fruktosa sering disebut gula buah. Galaktosa dihasilkan
melalui proses pencernaan laktosa.
II. Disakarida
Terdiri atas satu gugus gula. Disakarida terdiri dari sukrosa, laktosa, dan
maltosa. Sukrosa dapat diperoleh dari tebu dan bit. Laktosa (gula susu)
terdapat pada susu. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati seperti
pada bijian berkecambah dan didalam usus manusia pada pemecahan pati.
III. Polisakarida
Terdiri atas banyak gugus gula. Macam-macam polisakarida adalah pati,
glikogen dan polisakarida non pati (selulosa/serat). Pati terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Glikogen merupakan simpanan
karbohidrat didalam tubuh manusia dan hewan terdapat dihati dan otot.
Selulosa ditemukan biji-bijian, sayuran dan buah-buahan.
b. Protein
Protein tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
dan nitrogen (N). Beberapa protein tertentu selain mengandung unsur-unsur
tersebut juga mengandung unsur belerang (S) dan fosfor (P).
Protein dapat diperoleh dari:
• Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
• Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.
Molekul protein akan diubah menjadi asam amino. Jenis asam amino dapat
dibedakan menjadi :
• Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh
tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Contohnya : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Valin.
• Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat dibuat sendiri oleh
tubuh.
Contohnya: Alanin, Asparagin, Asam aspartat, Sistein, Asam glutamat,
Glutamin, Glisin, Prolin, dan Serin
c. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut lemak, tersusun
atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
• Lemak sederhana, yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak.
Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak).
• Lemak campuran, yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid,
dan lipoprotein.
• Derivat lemak merupakan persenyawaan yang dihasilkan dari proses
hidrolisis lemak. Misalnya kolestrol, asam lemak, sterol, dan gliserol. Contoh
derivat lemak yang lainnya adalah asam lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu :
• Asam lemak jenuh, bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal
dari lemak hewani misalnya gajih.
• Asam lemak tak jenuh, bersifat esensial dan umumnya cair pada suhu kamar.
Berasal dari lemak nabati misalnya, minyak goreng.
d. Air
Air terdapat dalam jumlah besar pada tubuh manusia, meskipun air
bukan zat gizi. Sekitar 60-70% berat tubuh kita adalah air. Fungsi air bagi
tubuh adalah sebagai berikut:
• Sebagai pelarut reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.
• Sebagai pelarut zat-zat sisa yang keluar dari tubuh dalam bentuk larutan.
• Sebagai pengangkut hasil metabolisme ke seluruh tubuh (air merupakan
bagian terbesar yang menyusun darah).
• Mempertahankan suhu tubuh (37 °C).
Tubuh kita kehilangan air melalui urine, keringat, feses, dan pernapasan. Jika
kehilangan air dari tubuh tidak digantikan, maka dapat menyebabkan dehidrasi
atau tubuh kekurangan air. Dehidrasi dapat menyebabkan kejang otot dan tubuh
menjadi lemah.
2. Mikro Nutrien
e. Mineral
Mineral adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan makanan yang
diperlukan oleh tubuh kita. Mineral tidak menghasilkan energi. Kebutuhan
tubuh terhadap berbagai jenis mineral berbeda-beda. Untuk kesehatan dan
pertumbuhan yang normal diperlukan mineral yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Kekurangan salah satu mineral dalam tubuh dapat menimbulkan
penyakit yang disebut defisiensi mineral.
Fungsi mineral adalah:
a. Zat pengatur sehingga menyebabkan proses metabolisme dalam tubuh
berjalan normal, misalnya kalsium dan zat kapur.
b. Zat pembangun tubuh karena dapat memengaruhi bentuk rangka, yaitu
kalsium dan fosfor.
c. Mengatur tekanan osmosis dalam tubuh.
d. Memberi elektrolit untuk kerja otot dan saraf.
b) Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam
jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses metabolisme.
Unsur-unsur yang tergolong elemen mikro adalah : besi (Fe), tembaga (Cu),
kobalt (Co), mangan (Mn), seng (Zn), Selenium (Se) dan flour (F)
f. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik dalam makanan yang diperlukan oleh
tubuh sebagai pelengkap. Vitamin mutlak diperlukan oleh tubuh manusia dalam
jumlah yang sangat kecil. Vitamin tidak menghasilkan energi. Vitamin berfungsi
untuk pertumbuhan yang normal dan membantu metabolisme tubuh. Peranan
vitamin tidak dapat digantikan oleh zat lain. Kekurangan vitamin dapat
menyebabkan penyakit defisiensi. Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat
dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu vitamin yang larut dalam air (B
dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K).
Vitamin B1 Hati, susu, kol, tomat, Koenzim dan enzim Beri-beri dan
(tiamin,C12H17ON4S) ayam, telur, kacang- metabolisme neuritis.
kacangan karbohidrat,
keseimbangan air dalam
tubuh, penyerapan
lemak dalam usus.
Vitamin B11 Hati, ginjal dan sayur- Pembentukan sel darah Anemia dan
sayuran. merah dan pernistosa.
antipernisiosa
Paramino asam Hati dan ragi. Mencegah terbentuknya Banyak uban pada
benzoat uban. usia muda.
Sistem pencernaan
merupakan kesatuan atau
kumpulan organ-organ
beserta kelenjar-kelenjar
yang bertanggung jawab
dalam proses pengubahan
bahan-bahan makanan
menjadi sari-sari makanan.
Saluran pencernaan terdiri
atas mulut (cavum oris),
tekak (faring), kerongkongan
(esofagus), lambung
(ventriculus), usus halus
(intestinum tenue), usus
besar (kolon), rektum, dan
anus.
b. Lidah (lingua)
Fungsi lidah dalam proses pencernaan, meliputi :
• Membantu mencampur dan mempertahankan makanan agar berada di
antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah. Lidah tersusun atas
otot lurik yang permukaannya dilapisi lapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir (mukosa).
• Membantu menelan makanan.
• Sebagai alat pengecap makanan karena mengandung reseptor pengecap
(pendalaman: materi indera)
2. TEKAK (FARING)
Tekak merupakan pertemuan saluran pernapasan antara rongga hidung
dengan tenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut dan
kerongkongan. Lubang yang menuju tenggorokan, disebut glotis dan ditutup oleh
klep yang disebut epiglotis pada waktu proses menelan. Tekak terdiri dari tiga
bagian, yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Nasofaring hanya dilewati
udara pada sistem pernapasan. Orofaring dan laringofaring berkontraksi untuk
mendorong bolus ke dalam esofagus.
(a) (b)
3. KERONGKONGAN
Gambar 8(ESOFAGUS)
Mekanisme menelan bolus dari mulut menuju lambung (a)
struktur sebelum menelan; (b) struktur saat menelan)
Saluran ini menggerakkan
makanan dari faring ke
lambung. Panjangnya kurang
lebih 20 cm dan lebar 2 cm.
Satu pertiga bagian atasnya
terdiri dari otot lurik dan dua
pertiga bagian bawahnya
terdiri dari otot polos. Bolus
pada saluran ini hanya
membutuhkan waktu enam
detik untuk sampai ke lambung
karena kontraksi otot lurik Gambar 9 Penampang anterior gerak peristaltik pada
pada satu pertiga esofagus
kerongkongan bagian atas.
Gerakan ini terjadi karena otot memanjang (longitudinal) dan melingkar
(sirkular) dinding esofagus berkontraksi secara bergantian. Gerakan otot tersebut
disebut dengan gerak peristaltik.
4. LAMBUNG (VENTRIKULUS)
Adanya gerak peristaltik pada kerongkongan, mengakibatkan makanan
bergerak menuju lambung. Lambung (ventrikulus) merupakan sebuah kantung
berotot menggelembung, dengan dinding otot yang tebal dan mampu
mengembang dengan baik. Letaknya berada di bawah rongga dada, di sebelah kiri
rongga perut, dan sebagian
tertutup oleh hati.
Lambung terdiri atas 3
bagian berikut:
a. Kardiaks, merupakan
bagian atas sebagai pintu
masuk makanan dari
kerongkongan, berdekatan
dengan hati dan
berhubungan dengan
kerongkongan.
b. Badan lambung, bagian
yang berada di anatara
fundus dan pilorus.
c. Fundus, adalah tempat
makanan ditampung dan Gambar 10 Stuktur Lambung
mengalami perlakuan kimiawi.
d. Pilorus, merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal
ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi mengeluarkan
beragam cairan getah lambung untuk mencerna makanan. Getah lambung
mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim pepsin. enzim renin, dan
enzim lipase. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang
masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi peptida.
Enzim renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein. Enzim lipase
berperan mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selain menghasilkan
enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang
berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.
Di dalam lambung terjadi gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik dimulai
dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak peristaltik terjadi terus menerus
baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika
lambung berisi makanan, gerak peristaltik lebih giat dibanding saat lambung
dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan
berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak peristaltik
saat lambung kosong.
5. KELENJAR PENCERNAAN
a. Hati
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar yang memiliki fungsi untuk
mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah, mensekresikan cairan
empedu, dan merombak eritrosit yang sudah tua. Pada cairan empedu
terdapat garam-garam empedu, pigmen empedu, air, kolesterol, dan lesitin.
b. Empedu
Cairan empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan melalui saluran hepatik
umum (ductus hepaticus) menuju saluran sistikus kemudian masuk ke dalam
kantong empedu. Saat kantong empedu penuh, cairan empedu dialirkan
melalui saluran sistikus menuju saluran empedu umum (ductus choledochus),
berlanjut ke ampula hepatopankreas, kemudian masuk ke dalam duodenum
bersama sekret pankreas.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin dan biliverdin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat
warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak
sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri
warna cokelat pada feses. Untuk mengatur keseimbangan kadar gula dalam
darah, hati harus bekerja sama dengan pankreas.
c. Pankreas
Pankreas tersusun dari sel-sel eksokrin yang menghasilkan enzim-enzim
pencernaan serta sel-sel endokrin (pulau-pulau Langerhans) yang
menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin berfungsi mengatur
penyerapan glukosa darah untuk disimpan sebagai glikogen. Glukagon
berfungsi mengatur metabolisme gula darah. Apabila kadar gula dalam darah
tinggi, insulin yang dikeluarkan pankreas akan merangsang hati untuk
mengabsorpsi glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen. Dengan begitu,
kadar glukosa dalam darah dapat diturunkan hingga mendekati normal.
Produk enzim yang diproduksi oleh pankreas disalurkan melalui saluran
pankreas (ductus wirsung) dan saluran asesoris (ductus santorini). Saluran
pankreas akan bergabung dengan saluran empedu kemudian memasuki
duodenum (usus dua belas jari) melalui ampula hepatopankreas. Enzim yang
dihasilkan pankreas yaitu tripsinogen (aktif:tripsin) untuk mengubah protein
menjadi peptida dan asam amino, lipase untuk mengubah trigliserida (lemak)
menjadi asam lemak dan gliserol, amilase untuk mengubah disakarida menjadi
glukosa, dan peptidase menghidrolisis petida menjadi asam amino. Selain itu,
terdapat juga natrium bikarbonat yang berfungsi menetralkan keasaman
lambung.
b. Kolon
Kolon terdiri atas kolon ascending (menaik), transversum (melintang),
descending (menurun), dan sigmoid. (Perhatikan gambar 12). Usus besar tidak
memiliki villi sehingga tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, tetapi terjadi
penyerapan air sehingga feses menjadi lebih padat.
Pada kolon juga terjadi proses pembusukan sisa pencernaan (yang tidak dapat
diserap usus halus) oleh bakteri Escherichia coli yang menghasilkan gas H2S, NH4,
indole, skatole, dan vitamin K.
c. Rektum
Bagian usus besar paling akhir disebut rektum yaitu bagian berotot yang
mengeluarkan kotoran (feses) melalui anus, yang panjangnya ± 15 cm. Tersusun dari
mukosa saluran anal berupa lipatan-lipatan vertikal yang berisi arteri dan vena,
sfingter anal otot polos (involunter) serta sfingter anal otot lurik (volunter) yang
mengitari anus (dubur). Sfingter anal otot lurik (volunter) dapat dikendalikan oleh
kehendak kita.
Ketika feses menyentuh dinding rektum, otot-otot yang melapisi daerah anal akan
meregang/melebar. Saraf reseptor mengirim sinyal peregangan otot ke sistem saraf
pusat (otak), diproses, kemudian dikirim respon yang merangsang otot sfingter lurik
berkontraksi, otot sfingter polos berelaksasi. Timbullah kebutuhan untuk membuang
feses melewati lubang anus. Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum
dengan lingkungan luar tubuh.
Gambar 13 Struktur Usus Besar
2. Sariawan
Sariawan adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada
mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak
cekung. Munculnya Sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.
10. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi sulit buang air besar secara teratur,
tidak bisa benar-benar tuntas, atau tidak bisa sama sekali. Secara umum, seseorang
bisa dianggap mengalami konstipasi apabila buang air besar kurang dari tiga kali
dalam seminggu.
Konstipasi umumnya terjadi ketika tinja bergerak terlalu lamban dalam
sistem pencernaan. Akibat banyak sisa-sisa makanan yang tertinggal terlalu lama,
kolon atau usus besar akan menyerap air makin banyak, sehingga membuat tinja
menjadi keras dan kering.
Gejala utama konstipasi adalah kesulitan buang air besar dengan frekuensi
yang lebih jarang dari biasanya (kurang dari tiga kali dalam seminggu). Sementara
sejumlah tanda-tanda umum yang menyertai gejala utama meliputi: harus mengejan
saat buang air besar, proses buang air besar terasa tidak tuntas, tinja terlihat kering,
keras, atau bergumpal, ukuran tinja bisa besar atau sangat kecil, terasa ada yang
mengganjal pada rectum, sakit dan kram perut, terutama pada perut bagian bawah,
perut terasa kembung, mual, tidak nafsu makan.
Penyebab konstipasi pada seseorang bisa lebih dari satu faktor. Misalnya,
kurang minum, kurang konsumsi serat, perubahan pola makan, serta kebiasaan
mengabaikan keinginan untuk buang air besar, efek samping obat-obatan, dan
gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Penyakit ini bisa disebabkan oleh
berbagai faktor yang terkadang terjadi secara bersamaan. Faktor-faktor risiko
tersebut meliputi; pola makan yang buruk, misalnya kurang mengonsumsi serat atau
kurang minum, kurang aktif dan jarang melakukan olahraga, mengabaikan keinginan
untuk buang air besar, rasa tidak leluasa saat menggunakan toilet, kekurangan atau
kelebihan berat badan, gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi, penyakit
atau kondisi medis lain, misalnya diabetes, prolaps rektum, penyumbatan atau
penyempitan usus, kanker usus besar, stroke, penyakit Parkinson, cedera saraf
tulang belakang, hipotiroidisme, serta hipertiroidisme.
Efek samping obat-obatan tertentu, contohnya suplemen kalsium, suplemen
zat besi, antasida yang mengandung aluminium, obat diuretik, analgesik yang
mengandung opium (seperti kodein dan morfin), antidepresan, antiepileptik
untuk pengobatan epilepsi, serta antipsikotik untuk pengobatan skizofrenia dan
penyakit kejiwaan lainnya. Jika penyebabnya memang obat, konstipasi biasanya akan
reda saat Anda berhenti meminum obat tersebut.
11. Diare
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan
atau buang air besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan
biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kolon
sehingga mengakibatkan gangguan pada penyerapan air, akibatnya feses menjadi
encer atau mencret.
12. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman
(bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret
(diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
Ada dua tipe disentri yaitu disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler
disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella. Sedangkan disentri amebik disebabkan
oleh keluarga Amoeba.
Penderita disentri yang meninggal biasanya akibat dari dehidrasi dan keracunan
oleh toksin bakteri. Toksin adalah zat racun. Gejala awal disentri adalah demam dan
mencret. Bahkan buang airnya terkadang berdarah. Muntah dan berak juga dapat
dialami penderita penyakit ini. Kemudian tampak gejala dehidrasi karena seringnya
buang air bercampur air. Pada tahap berikutnya, luka kronis pada usus besar
menghasilkan berak berdarah. Infeksi bakteri disentri yang paling parah disebabkan
oleh Shigella shigae. Bakteri ini banyak ditemukan di negeri tropis dan subtropis.
Pengobatannya dengan obat antibiotika misalnya tetrasiklin. Kadang-kadang juga
transfusi darah.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica.
Bentuk disentri ini jauh lebih berbahaya daripada disentri baksiler. Ini karena
organisme penyebabnya dapat berbentuk kista (bersembunyi) dan motil (aktif
bergerak). Bentuk yang motil menyebabkan disentri akut dengan gejala seperti disentri
baksiler. Adapun yang kista menyebabkan disentri kronis dengan gejala kambuhan
berupa diare, sakit perut, atau kejang lambung. Pengobatannya dilakukan dengan
emetin, diodokuin, dan lain-lain.
Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu melalui tinja si penderita
yang mencemari air atau tanah. Dan orang sehat memakai air atau tanah yang tercemari
oleh tinja yang mengandung kuman penyakit ini.
13. Wasir/Ambeien/Hemoroid
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh vena di sekitar atau di dalam anus
kerusakan pada katup vena. Pembuluh darah bisa membengkak di dalam anus dan
tidak dapat terlihat, ini disebut sebagai hemoroid internal. Pembengkakan juga bisa
terjadi di luar anus yang terasa lebih nyeri, yaitu di dekat lubang anus, disebut
sebagai hemoroid eksternal.
Gejala yang dapat dirasakan oleh penderita adalah; pendarahan setelah buang
air besar, terdapat lendir setelah buang air besar, benjolan tergantung di luar anus.
Benjolan ini biasanya harus didorong kembali ke dalam setelah buang air besar,
pembengkakan, rasa nyeri, dan kemerahan di sekitar anus, dan mengalami gatal-
gatal di sekitar anus.
Penyebab hemoroid sebenarnya masih tidak jelas. Tapi, penyakit ini
dihubungkan dengan adanya peningkatan tekanan darah dalam pembuluh darah
yang berada di anus dan sekitarnya. Peningkatan tekanan darah di area anus dan
rektum bisa disebabkan karena terlalu lama mengejan saat buang air
besar. Konstipasi jadi penyebab utama dari orang mengejan. Konstipasi yang terjadi
biasanya akibat dari kekurangan nutrisi serat di dalam makanan. Beberapa hal yang
meningkatkan risiko terkena hemoroid: sering mengangkat benda berat secara rutin,
usia semakin tua, yang membuat penopang jaringan tubuh menjadi semakin lemah,
batuk terus menerus atau sering muntah, kelebihan berat badan, memiliki riwayat
kesehatan keluarga yang sakit hemoroid, sering duduk dalam waktu lama, sedang
hamil, dan sering melakukan hubungan seks melalui anus (anal intercourse).
Hemoroid bisa digolongkan lebih jauh lagi tergantung kepada ukuran dan
tingkat keparahannya:
a. Tingkat satu: pembengkakan kecil yang muncul di dalam dinding anus dan tidak
terlihat di luar anus.
b. Tingkat kedua: pembengkakan lebih besar yang keluar dari anus saat Anda
buang air besar dan masuk kembali dengan sendiri saat sudah selesai buang air.
c. Tingkat ketiga: satu atau lebih benjolan kecil yang menggantung dari anus dan
bisa didorong untuk masuk kembali.
d. Tingkat keempat: benjolan besar yang menggantung dari anus dan tidak bisa
didorong kembali.
Daftar Pustaka
Irnaningtyas. 2014. Biologi Untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Pratiwi, D.A. 2015. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Purnomo, dkk. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. 2009.Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Redinand, Fictor dan Moekti Ariebowo. Praktis Belajar Biologi 2 Untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. 2009.Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.