Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan zat sisa. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi,
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto,
Wartonah, 2006).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zar makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi bagi aktivitas tubuh. Fungsi utama
nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh serta mengatur berbagai proses kimia di dalam
tubuh (Alimul, 2015).
1.2 Gejala dan Tanda
1. Defisit nutrisi
a. Data mayor : berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang
ideal
b. Data minor :
1) Cepat kenyang setelah makan
2) Kram/nyeri abdomen
3) Bising usus hiperaktif
4) Otot pengunyah lemah
5) Otot menelan lemah
6) Membran mukosa pucat
7) Serum albumin turun
2. Berat badan lebih
a. Data mayor : IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan panjang
badan lebih dari presentil 95 (pada anak usia 2-18 tahun)
b. Data minor : tebal lipatan kulit trisep >25 mm
1.3 Komponen-Komponen Nutrisi
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4
kilokalori (kkal). Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa. Pemecahan energi selamamasa istirahat/puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
a. Jenis karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya, karbohidrat digolongkan menjadi tiga
jenis yaitu :
1) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana
dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini
molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari
monosakarida adalah glukosal dektrosa yang banyak terdapat pada
buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah,
sayuran, madu, dan galaktosa yang berasal dari pecahan disakarida.

2) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa. Sukrosa dan
maltose banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu
merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu
hewan.
3) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.
b. Fungsi karbohidrat
1) Sumber energi yang murah
2) Sumber energi yang utama bagi otak dan syaraf
3) Membuat cadangan tenaga tubuh
4) Pengaturan metabolisme lemak
5) Memberikan rasa kenyang
c. Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, umumnya
berasaldari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani
berbentuk glikogen.
d. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabolisme. Pencernaan adalah
memecahkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat
diabsorpsi melalui cairan tubuh. Mekanisme pencernaan bisa secara
mekanik maupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik
melibatkan fungsi saraf dan otot untuk memindahkan makanan dalam
saluran pencernaan melalui kontraksi otot, pencernaan secara kimia
melalui tipe sekresi yang diproduksi pada saluran pencernaan. Ada 4
tipe produk sekresi yang dapat membantu pencernaan yaitu enzim
yang spesifik, Hcl, mucus, air, dan elektrolit. Zat gizi diabsorpsi oleh
usus kecil dan bagian proksimal usus besar metabolisme karbohidrat
mengandung tiga proses :
1) Perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa, kabon
dioksida, dan air disebut Glikogenolisis.
2) Perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen disebut
Glikogenesis.
3) Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
Glukoneogenesis.
2. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan
ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi :
1) Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
2) Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan
lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan
glikogen.

a. Fungsi lemak
1) Memberikan kalori, di mana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa
oksidasiakan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
2) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
3) Memberikan asam-asam lemak esensial
b. Sumber lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak
nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti yang
terdapat padakacang-kacangan, kelapa, dan lain-lain. Sedangkan
lemak hewani banyakmengandung asam lemak jenuh dengan rantai
panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain
c. Metabolisme lemak
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim
lipaseyang berasal dari pankreas. Di dalam duodenum trigliserida
dipecah menjadi diglyserida, monoglysakarida, dan asam lemak bebas
dengan bantuan lipase.Asam lemak bebas rantai panjang tidak larut
dalam air tetapi berkaitan dengan garam-garam empedu dan dapat
larut (emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di
dalam hati sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi
zat keton, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk lemak
badan.Apabila tubuh kehabisan glikogen maka lemak badan akan
diambil kembali. Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid,
kemudian dalam hati dalam bentuk lemak bebas, jika dalam makanan
terdapat kelebihan karbohidrat atau lemak darikebutuhan tubuh maka
kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan tenaga. Lemak
cadangan disimpan disekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan alat tubuh
yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai :
1) Cadangan tenaga/energi
2) Bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata
3) Mempertahankan panas tubuh
4) Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya
5) Membentuk postur tubuh
3. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1gram protein menghasilan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam
jaringan dalam bentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak
dapat disintesis dalam tubuh tetapiharus didapat dari makanan. Jenis asam
amino esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilalanin, leusin.
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi tiga
golongan yaitu :
a) Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berkaitan dengan zat lain, misalnya abumin dan
globulin.
b) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk
kromoprotein.
c) Turunan atau devirat protein
Termasuk dalam turunan protein adalam albuminosa, pepton, dan
gelatin.
a. Fungsi protein
1) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan
osmotik koloid, keseimbangan asam.
2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan.
3) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan homon.
4) Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
b. Sumber protein
1) Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
daging ,telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.
2) Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
c. Metabolisme protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam
usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim
tripsin dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdisfusi ke aliran
darah yang menuju ke hayi. Asam-asam amino disebar oleh hati ke
jaringan tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian
digunakan untuk membuat protein darah. Karena protein dapat larut
dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna sehingga
hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.Asam amino yang
tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian dilepaskan
ikatan nitrogennya seghingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu
asam organik dan amoniak (NH3). Amoniak dibuang melalui ginjal,
sedangkan asam organic dimanfaatkan sebagai sumber energi. Faktor-
faktor yang memengaruhi kebutuhan protein di antaranya :
1) Berat badan individu
2) Aktivitas
3) Keadaan pertumbuhan, bayi: 3gr/kg BB, anak-anak: 1,75-2,5gr/kg
BB, dan pada remaja sampai dengan lanjut usia: 1,25-1,75gr/kg
BB,
4) Pada wanita hamil ditambah 10gr/hari.
5) Pada ibu menyusui ditambah 20gr/hari.
6) Keadaan/kondisi kesehatan.
4. Air
Air adalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel
bergantung pada lingkungan air.Air membentuk 60-70% berat tubuh total.
Persentase air dalamseluruh tubuh lebih besar untuk orang kurus daripada
orang yang obesitas karena otot terdiri atas lebih banyak air daripada
jaringan yang lain, kecuali darah. Bayi memiliki persentase total air yang
paling besar dalam tubuh, dan lansia memiliki persentasetotal air yang
paling sedikit. Saat kehilangan air, seseorang tidak akan mampu bertahan
hidup lebih dari beberapa hari. Individu memenuhi cairan yang
dibutuhkan dengan minum air dan makan makanan yang tinggi air, seperti
buah-buahan, dan sayur-sayuran segar. Air juga di produksi selama proses
pencernaan saat makanan dioksidasi. Pada individu yangsehat, asupan
cairan dari berbagai sumber sama dengan keluaran cairan melalui
eleminasi, respirasi dan keringat. Seseorang yang sakit memiliki
kebutuhan cairan yang meningkat. Sebaliknya, seseorang yang sakit juga
mengalami penurunank emampuan untuk mengekskresikan cairan yang
menyebabkan dibutuhkannya restriksi cairan.
5. Vitamin
Vitamin adalah sustansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada
makanandan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Fungsi utama vitamin adalah
untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan. Vitamin
sangat berperan dalam prosesmetabolisme karena fungsinya sebagai
katalisator. Vitamin dapat dikasifikasikan menjadi :
a. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12,
folic acid, serta vitamin C.
b. Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E, K.
6. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena
perannyasebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat
diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100
mg atau lebih dan Mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100
mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat
sedangkan yang termasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium,
iron, zinc. Secara umum fungsi dari mineral adalah :
a. Membangun jaringan tulang
b. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
c. Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf.
d. Membuat berbagai enzim.
1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Menurut Alimul (2015) Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi, diantaranya :
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.
2. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi. Misalnya di beberapa
daerah terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis
remaja. Padahal makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang
sangat baik.
3. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kekurangan variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
4. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi
biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi dibandingkan dengan kondisi
perekonomian rendah.
1.5 Masalah Kebutuhan Nutrisi
Alimul, Aziz (2015) menuliskan secara umum gangguan kebutuhan nutrisi
terdiri atas :
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau risiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
tidak mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebih.
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adaah melebihi
kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan
dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
5. Diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari obesitas,
serta asupan kalsium, natrium dan gaya hidup berlebihan.
1.6 Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI)
dan Ideal Body Index (IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari
gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan
dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji
kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
BB(kg)
Indeks Masa Tubuh=
TB x TB(m)
Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di indonesia

Kategori IMT
Kekurangan berat badan tingkat
<17,0
berat
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat
17,0-18,5
sedang
Normal 18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat
>25,0-27,0
ringan
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat
>27,0
berat
(Sumber : Depkes 2002 dalam Asmadi 2008)
2. Ideal Body Weight (IBW).
Ideal Body Weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan berat
badan optimal daam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah
jumlah tinggi badan dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan
dikurangi 10% dari jumlah itu.

Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) - 100] - [10 % (tinggi
badan – 100)]

1.7 Pemeriksaan Diagnostik


Pemeriksaan diagnose dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium
dengan ketentuan nilai normal yakni sebagai berikut :
1. Albumin (N : 4-5,5 mg/100 ml)
2. Ransferin (N : 17-25 mg/100 ml)
3. Hb (N : 12 mg%)
4. BUN (N : 10-20 mg/100 ml)
5. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita
0,5-1,0 mg/100 ml)
1.8 Penatalaksanaan Medis
1. Pemberian nutrisi melalui oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
secara mandiri dengan cara membantu memberikan makan/nutrisi melalui
oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan
membangkitkan selera makan pada pasien.
2. Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan keperawatan
yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan dengan cara memberi
makanan melalui pipa penduga/ pipa lambung. Tujuannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
3. Pemberian nutrisi melalui parenteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa
cairan infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik
secara sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer (untuk
nutrisi parenteral parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan
pada pasien yang tidak bisa makan melalui oral atau pipa nasogastric
dengan tujuan untuk menunjang nutrisi enteral yang hanya memenuhi
sebagian kebutuhan nutrisi harian.
1.9 Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Berisi nama pasien, usia, alamat, agama, status pernikahan, pekerjaan,
pendidikan, dan penanggung jawab pasien.
b. Riwayat kesehatan
Berisi riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan dahulu, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
keturunan.
c. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik : apatis, lesu
b. Berat badan : obesitas, kurus
c. Otot : flasksia/lemah, tonus kurang, tidak mampu bekerja
d. Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, reflek menurun
e. Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,
pembesaran liver
f. Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100x/menit, irama
abnormal, tekanan darah rendah/tinggi.
g. Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, rontok
h. Kulit : kusam, kering, iritasi, petekie, lemak di subkutan tidak ada
i. Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran
mukosa pucat
j. Gusi : perdarahan, peradangan
k. Lidah : edema, hiperemis
l. Gigi karies, nyeri, kotor
m. Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi
n. Kuku : mudah patah
d. Metode pengkajian ABCD
1) A (Antropometri)
a) Berat badan
b) Tinggi badan
c) Berat badan ideal
d) Body Mass Index (BMI)
e) Lingkar pergelangan tangan
f) Lingkar lengan atas (MAC) :
Nilai normal
Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
g) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) :
Nilai normal
Wanita : 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm
2) B (Biokimia)
Pengkajian status nutrisi klien ditunjang dengan pemeriksaan
laboratorim. Klien diperiksa darah dan urinnya yang meliputi
pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, albumin. Albumin berfungsi
untuk memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk
transportasi nutrisi dan hormon.
a) Hemoglobin normal
Pria : 13-16 g/dL
Wanita : 12-14 g/dL

b) Hematokrit normal
Pria : 40-48 vol%
Wanita : 37043 vol%
c) Albumin normal
Pria dan wanita : 4-5,2 g/dL
3) C (Clinical)
Klien dengan masalah nutrisi akan memperhatikan tanda-tanda
abnormal tersebut bukan saja pada organ-organ fisiknya tetapi juga
fisiologisnya. Tanda-tanda klinik untuk mengetahui status
individu :

Kemungkinan
No Bagian Tubuh Tanda Klinik
Kekurangan
1 Tanda umum Penurunan berat badan, Kalori, air, dan
dehidraso, haus vitamin A
pertumbuhan terhambat
2 Rambut Kekuningan, Protein
kekurangan pigmen,
kusut
3 Kulit Deatitis, dermaotois Niasin, riboflavin,
pada bayi, petechial biotin, lemak, asam
hemorrhages, eksema askorbat
4 Mata Photopobia, rabun senja Riboflavin dan
vitamin A
5 Mulut Stomatitis, glositis Riboflavin, niasin,
asam folik, vitamin
B12, zat besi
6 Gigi Karies Flour
7 Neuromoskuler Kejang otot, lemah otot Vitamin D
8 Tulang Riketsia Vitamin D
9 Gastrointestinal Anoreksia mual dan Thiamin, garam
muntah dapur, NaCl
10 Endokrin Gondok Iodium
11 Kardiovaskuler Perdarahan, penyakit Vitamin K, thiamin,
jantung, anemia pyridoxine, zat besi
12 Sistem saraf Kelainan mental dan Vitamin B12
saraf
Clinical sign gangguan nutrisi di golongkan sebagai berikut :

a) Protein calorie malnutrision (PCM/PEM)


Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kekurangan kualitas
dan kuantitas konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai
berikut :
1) PCM/PEM ringan : BB kurang dari 80% dari BB normal
sesuai umur.
2) PCM/PEM sedang : BB antara 60% dari BB normal sesuai
umur sampai dengan 80% dari BB normal
3) PCM/PEM berat : BB kurang dari 60% dari BB normal
sesuai umur.
b) Kwashior
Defisiensi protein dapat berakibat retardasi mental,
kemunduran, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh dan lain-
lain. Tanda klinis kwashiokor :
1) Edema
2) Gangguan pertumbuhan
3) Perubahan kejiwaan
4) Otot tumbuh terlihat lemah
c) Maramus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori
dan protein berakibat kelaparan, hilangnya jaringan-jaringan
tubuh, BB < dari normal, diare.
d) Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari
normal (20-30%>normal)
4) D (Diet)
Masyarakat pada umumnya pernah melakukan diet. Akan tetapi
cara ini hanya merangsang pengeluaran cairan, bukan perubahan
kebiasaan makanan. Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi
oleh budaya, latar belakang, status sosial ekonomi, aspek psikologi.
Faktor yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi nutrisi/diet klien :

Pola diet/makan Vegetarian, tidak makan ikan


laut, dll
Pengetahuan tentang nutrisi Penentuan tingkat pengetahuan
klien mengenai kebutuhan
nutrisi
Kebiasaan makan Makan sambil mendengarkan
musik, makan sambil melihat
televisi
Makanan kesuakaan Suka makan lalap, sambal,
coklat, roti
Pemasukan cairan Jumlah cairan tiap hari yang
diminum, jenis minuman,
jarang minum
Problem diet Sukar menelan, sulit
mengunyah
Tingkat aktivitas Jenis pekerjaan, waktu bekerja
siang/malam, perlu makanan
tambahan atau tidak
Riwayat Adanya riwayat penyakit
kesehatan/pengkonsumsian diabetes melitus, adanya alergi
obat

2. Diagnosa

Batasan karakteristik
No Diagnosa Etiologi
(Sympton)
1 Defisit 1. Ketidakmampuan 1. Data mayor
nutrisi menelan makanan Berat badan menurun
2. Ketidakmampuan minimal 10% dibawah
mencerna makanan rentang ideal
3. Ketidakmampuan 2. Data minor
mengabsorbsi nutrien a. Cepat kenyang
4. Peningkatan kebutuhan b. Kram/nyeri
metabolisme abdomen
5. Faktor ekonomi c. Nafsu makan
6. Faktor psikologis menurun
d. Bising usus
hiperaktif
e. Otot pengunyah
lemah
f. Otot menelan
emah
g. Membran mukosa
pucat
h. Sariawan
i. Serum albumin
turun
j. Rambut rontok
berlebihan
k. Diare
2 Berat badan 1. Kurang aktivitas fisik a. Data mayor
berlebih harian IMT > 25 kg/m2
2. Kelebihan konsumsi (pada dewasa)
gula atau berat dan
3. Gangguan kebiasaan panjang badan
makan lebih dari
4. Gangguan persepsi presentil 95 (pada
makan anak usia 2-18
5. Kelebihan konsumsi tahun)
alkohol b. Data minor
6. Penggunaan energi tebal lipatan kulit
kurang dari asupan trisep >25 mm
7. Sering ngemil
8. Sering makan makanan
berminyak/berlemak
9. Faktor keturunan
10. Asupan kalsium rendah
11. Berat badan bertambah
cepat
3 Risiko berat 1. Kurang aktivitas fisik harian
badan lebih 2. Kelebihan konsumsi gula
3. Gangguan kebiasaan makan
4. Gangguan persepsi makan
5. Penggunaan energi kurang dari asupan
6. Sering ngemil
7. Sering makan makanan berminyak/berlemak
8. Faktor keturunan
9. Asupan kalsium rendah
Berat badan bertambah cepat
3. Intervensi

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


1 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.03119 Majamemen nutrisi
selama 2x24 jam diharapkan defisit Observasi
nutrisi berkurang dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi status nutrisi
Status Nutrisi L.03030 2. Monitor asupan makanan
1. Nyeri abdomen dari skala 2 cukup 3. Monitor berat badan
meningkat menjadi skala 4 cukup Terapeutik
menurun 4. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
2. Perasaan cepat kenyang dari skala 2 sesuai.
cukup meningkat menjadi skala 4 Edukasi
cukup menurun 5. Anjurkan makan makanan yang disukai pasien
3. Frekuensi makan dari skala 3 sedang Kolaborasi
menjadi skala 4 cukup membaik. 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
4. Membran mukosa dari skala 3 sedang kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan jika perlu.
menjadi skala 4 cukup membaik.
4. Implementasi
Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses keperawatanyang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan (Potter & Perry,
2010). Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk
mencapai tujuan yang spesifik, tahap implementasi dimulai setelah
rencana intervensi disusun dan ditunjukkan pada nursing orders untuk
membantu pasien mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan dari implementasi adalah membantu pasien dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping, selama tahap
implementasi perawat terus melakukan pengumpulan data dan memilih
asuhan keperawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dilihat
dari adanya kemampuan dalam :
a. Meningkatnya nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan
dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi
kurang dari kebutuhan.
b. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya
tanda kekurangan atau kelebihan berat badan.
c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan
dengan adanya proses pencernaan makan yang adekuat.
d. Menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2
Buku 2. Jakarta : Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori Dan
Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2010. Fundamental Of Nursing Fundamental Keperawatan Buku
3 Edisi 7. Jakarta : Elsevier
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia
Edisi 1 . Jakarta : PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi 1 . Jakarta : PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018 . Standart Luaran Keperawatan
Indonesia.Edisi 1 . Jakarta : PPNI.

Anda mungkin juga menyukai