NUTRISI
A. PENGERTIAN
Tubuh memerlukan energi dan fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme
merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa
anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecahan).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang memengaruhinya.Secara umum faktor yang memengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti
adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi,
faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi adalah zat-zat gisi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto, Wartonah, 2006
:26).
Menurut Alimul (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh
(Mubarak, 2008:27).
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi
tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak,
air, vitamin, dan mineral (Potter and Perry, 2010 :275).
Elemen Nutrisi
Menurut Tarwoto, Wartonah (2006), Elemen nutrient/zat gizi terdiri atas:
1. Karbohidrat.
2. Protein.
3. Lemak.
4. Vitamin.
5. Mineral.
6. Air.
Karbohidrat, lemak, dan protein disebut energi nutrient karena merupakan sumber
energi dari makanan; sedangkan vitamin, mineral, dan air merupakan substansi penting untuk
membangun, mempertahankan, dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.Fungsi zat gizi
adalah:
1. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
2. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikian jaringan.
3. Sebagai pelindung dan pengatur.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi dihasilkan dari
karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat mengahasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbohidrat
yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit.
Glikogen adalah sintesis dari glukosa. Pemecahan energi selama masa istirahat/puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
a. Jenis karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi tiga jenis
yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat
langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari monosakarida adalah
glukosal dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan galaktosa yang berasal
dari pecahan disakarida.
2) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa. Sukrosa dan maltose
banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu merupakan jenis gula
dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan.
3) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida
adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.
b. Fungsi karbohidrat
1) Sumber energi yang murah.
2) Sumber energi utama bagi otak dan saraf.
3) Membuat cadangan tenaga tubuh.
4) Pengaturan metabolisme lemak.
5) Untuk efesiensi penggunaan protein.
6) Memberikan rasa kenyang.
c. Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain.
Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
d. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme.
e. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme.Pencernaan adalah memecahkan makanan menjadi bagian
yang lebih kecil dan dapat diabsorpsi melalui cairan tubuh. Mekanisme pencernaan bisa
secara mekanik maupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik melibatkan fungsi
saraf dan otot untuk memindahkan makanan dalam saluran pencernaan melalui
kontraksi otot, pencernaan secara kimia melalui tipe sekresi yang diproduksi pada
saluran pencernaan. Ada 4 tipe produk sekresi yang dapat membantu pencernaan yaitu
enzym yang spesifik, Hcl, mucus, air, dan elektrolit.
Zat gizi diabsorpsi oleh usus kecil dan bagian proksimal usus besar
metabolisme karbohidrat mengandung tiga proses :
1) Perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa, kabon dioksida, dan air
disebut Glikogenolisis.
2) Perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen disebut Glikogenesis.
3) Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
Glukoneogenesis.
f. Masalah-masalah yang terkait dengan karbohidrat
Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) atau Protein Energi Malnutrisi
(PEM) dan penyakit kegemukan karena ketidakseimbangan antara asupan dengan
energi yang dibutuhkan. Penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat tampak
pada Diabetes Mellitus.
2. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan
tubuh. Setiap 1gram protein menghasilan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah
asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormone dan enzim.
Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan.
Jenis asam amino esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilalanin, leusin.Berdasarkan
susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
a) Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berkaitan dengan zat lain, misalnya abumin dan globulin.
b) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen membentuk
glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.
c) Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalam albuminosa, pepton, dan gelatin.
a. Fungsi Protein
1) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotik koloid,
keseimbangan asam.
2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan.
3) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan homon.
4) Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
5) Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan dan
meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.
b. Sumber Protein
1) Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur,
hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.
2) Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai,
kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
c. Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim
protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.
Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan
bantuan enzim tripsin dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdisfusi ke aliran
darah yang menuju ke hayi. Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh
untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein
darah. Karena protein dapat larut dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara
sempurna sehingga hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian
dilepaskan ikatan nitrogennya seghingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu asam
organik dan amoniak (NH3). Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organic
dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan protein di antaranya:
1) Berat badan individu.
2) Aktivitas.
3) Keadaan pertumbuhan, bayi: 3gr/kg BB, anak-anak: 1,75-2,5gr/kg BB, dan
pada remaja sampai dengan lanjut usia: 1,25-1,75gr/kg BB.
4) Pada wanita hamil ditambah 10gr/hari.
5) Pada ibu menyusui ditambah 20gr/hari.
6) Keadaan/kondisi kesehatan.
3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan
kimianya lemak dibedakan menjadi:
a) Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
b) Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan lemak dengan garam
fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.
a. Fungsi lemak
1) Memberikan kalori, di mana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan
memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
2) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
3) Memberikan asam-asam lemak esensial.
b. Sumber lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti yang terdapat pada kacang-
kacangan, kelapa, dan lain-lain. Sedangkan lemak hewani banyak mengandung asam
lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.
c. Metabolisme lemak
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim lipase yang
berasal dari pankreas. Di dalam duodenum trigliserida dipecah menjadi diglyserida,
monoglysakarida, dan asam lemak bebas dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas
rantai panjang tidak larut dalam air tetapi berkaitan dengan garam-garam empedu dan
dapat larut (emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di dalam hati
sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi zat keton, dan sebagian lagi
disimpan dalam bentuk lemak badan. Apabila tubuh kehabisan glikogen maka lemak
badan akan diambil kembali. Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian
dalam hati dalam bentuk lemak bebas, jika dalam makanan terdapat kelebihan
karbohidrat atau lemak dari kebutuhan tubuh maka kelebihan tersebut disimpan sebagai
cadangan tenaga. Lemak cadangan disimpan disekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan
alat tubuh yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai:
1) Cadangan tenaga/energi.
2) Bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata.
3) Mempertahankan panas tubuh.
4) Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya.
5) Membentuk postur tubuh.
4. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena perannya sebagai
katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu
jika kebutuhan tubuh 100mg atau lebih; dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang
dari 100mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan
yang termasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron, zinc.
Secara umum fungsi dari mineral adalah:
1) Membangun jaringan tulang.
2) Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
3) Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf.
4) Membuat berbagai enzim.
5. Vitamin
Vitamin adalah sustansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan
tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena
fungsinya sebagai katalisator. Vitamin dapat dikasifikasikan menjadi:
1) Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid, serta
vitamin C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E, K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.
6. Air
Airadalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel bergantung pada
lingkungan air.Air membentuk 60-70% berat tubuh total. Persentase air dalam seluruh
tubuh lebih besar untuk orang kurus daripada orang yang obesitas karena otot terdiri atas
lebih banyak air daripada jaringan yang lain, kecuali darah. Bayi memiliki persentase total
air yang paling besar dalam tubuh, dan lansia memiliki persentase total air yang paling
sedikit. Saat kehilangan air, seseorang tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari
beberapa hari.
Individu memenuhi cairan yang dibutuhkan dengan minum air dan makan makanan
yang tinggi air, seperti buah-buahan, dan sayur-sayuran segar. Air juga di produksi selama
proses pencernaan saat makanan dioksidasi. Pada individu yang sehat, asupan cairan dari
berbagai sumber sama dengan keluaran cairan melalui eleminasi, respirasi dan keringat.
Seseorang yang sakit memiliki kebutuhan cairan yang meningkat.Sebaliknya, seseorang
yang sakit juga mengalami penurunan kemampuan untuk mengekskresikan cairan yang
menyebabkan dibutuhkannya restriksi cairan.
Status Nutrisi
Tubuh membutuhkan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk metabolisme
dan perbaikan sel, fungsi organ, pertumbuhan, serta pergerakan tubuh.Laju metabolisme
basal (Basal Metabolic Rate/ BMR) adalah energi yang di butuhkan untuk
memepertahankan aktivitas kelangsungan hidup (bernapas, sirkulasi, denyut jantung, dan
suhu) pada periode waktu tertentu saat istirahat. Faktor-faktor seperti usia, berat badan,
jenis kelamin, demam, kelaparan, menstruasi, penyakit, cidera, infeksi, tingkat aktivitas,
atau fungsi tiroid dapat memengaruhi kebutuhan energi. Penggunaan energi istirahat
(Resting Energy Expenditure/ REE) atau laju metabolisme istirahat adalah jumlah energi
yang dibutuhkan oleh individu selama 24 jam sehingga tubuh dapat mempertahankan
semua aktivitas kerja internal saat beristirahat. Faktor yang memengaruh metabolisme
adalah penyakit, kehamilan, laktasi, dan tingkat aktivitas. Di rumah sakit, hitung kebutuhan
energi dengan menghitung konsumsi oksigen, produksi karbon dioksida, dan ekskresi
nitrogen rata-rata pada table metabolisme (Potter and Perry, 2010 :274).
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan merupakan faktor
penting dalam menentukan status nutrisi(Wartonah Tarwoto, 2006 : 26-29).
Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus-
menerus berhubungan dengan lingkungannya.
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pelaksanaan (Tindakan) yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah sebai berikut:
Metode Pemberian
a) Nutrisi parenteral parsial
Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena yang digunakan untuk memenuhi
sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien kerena pasien masih dapat menggunakan
saluran pencernaan. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau
cairan asam amino.
b) Nutrisi parenteral total
Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena yakni kebutuhan nutrisi sepenuhnya
melalui cairan infus karena keadaan saluran pencernaan pasien tidak dapat digunakan.
Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung asam amino seperti Pan
Amin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti intralipid.
c) Jalur pemberian nutrisi parenteral dapat melalui vena sentral untuk jangka waktu lama
dan melalui vena perifer(Hidayat dan Uliyah, 2005).
G. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan.
b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya?
d. Adakah toleransi makan/minum tertentu?
d. Dietery history
Masyarakat pada umumnya pernah melakukan diet. Akan tetapi cara ini hanya
merangsang pengeluaran cairan, bukan perubahan kebiasaan makanan (Moore Courney,
Mary, 1997). Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi oleh budaya, latar belakang,
status sosial ekonomi, aspek psikologi. Faktor yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi
nutrisi/diet klien:
Pola diet/makan Vegetarian, tidak makan ikan laut, dll
Pengetahuan tentang nutrisi Penentuan tingkat pengetahuan klien mengenai
kebutuhan nutrisi
Kebiasaan Makanan MI melihat bersama-sama, makan sambil
mendengarkan musik, makan sambil melihat televisi
Makanan kesukaan Suka makan lalap, suka sambel, suka coklat, suka roti
Pemasukan cairan Jumlah cairan tiap hari yang diminum, jenis
minuman, jarang minum
Problem diet Sukar menelan, kesulitan mengunyah
Tingkat aktivitas Jenis pekerjaan, waktu bekerja siang/malam, perlu
makanan tambahan atau tidak
Riwayat kesehatan/ Adanya riwayat penyakit diabetus melitus, adanya
pengkomsumsian obat alergi
berminyak/berlemak
Faktor keturunan
Asupan kalsium rendah (pada
anak-anak)
Berat badan bertambah cepat
Resiko berat badan Kurang aktivitas fisik harian
lebih Kelebihan konsumsi gula
Gangguan kebiasaan makan
Gangguan persepsi makan
Kelebihan konsumsi alkohol
Penggunaan energi kurang dari asupan
Sering mengemil
Sering makan makanan berminyak/berlemak
Faktor keturunan
Asupan kalsium rendah (pada anak-anak)
Berat badan bertambah cepat
Makanan padat sebagai sumber utama makanan utama pada usia <
5 bulan
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Intervensi Diagnosa : Defisit Nutrisi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan … x 24 jam diharapkan
masalah keperawatan defisit nutrisi dapat teratasi dengan kriteria
hasil:
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
5. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Mandiri
a. Intervensi :Buat tujuan berat badan minimum dan kebutuhan nutrisi harian.
Rasional :Malnutrisi adalah kondisi gangguan minat yang menyebabkan
depresi, agitasi, dan mempengaruhi kondisi kognitif atau
pengambilan keputusan. Perbaikan status nutrisi meningkatkan
kemampuan berpikir dan kerja psikologis
b. Intervensi :Gunakan pendekatan konsisten. Duduk dengan pasien saat
makan, sediakan dan buang makanan tanpa persuasi dan/atau
komentar.tingkatkan lingkungan yang nyaman dan catat masukan.
Rasional :Pasien mendeteksi pentingnya dan dapat bereaksi terhadap tekanan.
Komentar apapun yang dapat terlihat sebagai paksaan memberikan
focus pada makanan. Bila staf berespons secara konsisten, pasien
dapat mulai memepercayai respons staf.
c. Intervensi :Buat pilihan menu yang ada dan diizinkan pasien untuk
mengontrol pilihan sebanyak mungkin.
Rasional :Pasien yang meningkat kepercayaan dirinya dan merasa
mengontrol lingkungan lebih suka menyediakan makanan untuk
makan.
d. Intervensi :Sadari pilihan – pilihan makanan rendah kalori/minuman,
menimbun makanan, membuang makanan dalam berbagai tempat
seperti saku atau kantung pembuangan.
Rasional :Pasien akan mencoba menghindari mengambil makanan bila
tampak mengandung banyak kalori dan mau makan lama untuk
menghindari makan.
e. Intervensi :Pertahankan jadwal penimbangan berat badan teratur , seperti
Minggu, Rabu, Jumat sebelum makan pagi pada pakaian yang sama,
dan gamnbaran hasilnya.
Rasional :Memberikan catatan lanjut penuruanan dan/atau peningkatan berat
badan yang akurat. Juga menurunkan obsesi tentang peningkatan
dan/atau penurunan.
Kolaborasi
f. Intervensi :Berikan terapi nutrisi dalam program pengobatan rumah sakit
sesuai indikasi.
Rasional : Pengobatan masalah dasar tidak terjadi tanpa perbaikan status
nutrisi. Perawatan di rumah sakit memberikan control lingkungan
dimana masukan makanan, muntah/eliminasi ,obat , dan aktivitas
dapat dipantau.
g. Intervensi :Libatkan pasien dalam penyusunan /melakukan program
perubahan prilaku. Berikan penguatan untuk peningkatan berat
badan seperti dinyatakan oleh penentuan individu ; abaikan
penurunan
Rasional :Memberikan situasi terstuktur untuk makan sementara
memungkinkan pasien mengontrol beberapa pilihan. Perubahan
perilaku dapat efektif pada kasus ringan atau untuk peningkatan
berat badan jangka pendek.
KRITERIA EVALUASI
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam :
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan
atau kelebihan berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya
proses pencernaan makan yang adekuat.
4. Menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi.
5. Menunjukkan penurunan berat badan dengan pemeliharaan kesehatan optimal.
J. DAFTAR PUSTAKA