(Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik)
Disusun oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan
Gerontik dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK LANSIA
DENGAN PENYAKIT ASMA”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor pencetus serangan asma: allergen, infeksi saluran nafas, tekanan jiwa,
olahraga/kegiatan jasmani yang berat, obat-obatan, polusi udara, lingkungan kerja
Intoleransi aktivitas
Peningkatan kerja Kecemasan
pernafasan, hipoksemia Perubahan pemenuhan
Ketidaktahuan/
secara reversibel nutrisi kurang dari
pemenuhan informasi
kebutuhan tubuh
Gangguan pola tidur
2.7 Penatalaksanaan
Menurut (Muttaqin, 2012:172) prinsip-prinsip penatalaksanaan asma
bronkial adalah:
a. Pengobatan Non farmakologi
1) Penyuluhan : ditujukan untuk peningkatkan pengetahuan klien
tentang penyakit asma sehingga klien secara sadar menghindari
faktor-faktor pencetus, menggunakan obat secara benar.
2) Menghindari faktor pencetus
3) Fisioterapi : dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran
mukus. Ini dapat dilakukan dengan postural drainase, perkusi,
fibrasi dada
b. Pengobatan Farmakologi
1) Agonis beta : metaproterenol (alupent, metrapel). Bentuknya
aerosol, bekerja lebih cepat, diberikan sebanyak 3-4 kali
semprot dan jarak antara semprotan pertama dan kedua adalah
10 menit.
2) Metilxantin, dosis dewasa diberikan 125-200mg 4 x sehari. Golongan
ini adalah aminofilin dan teofilin. Obat ini diberikan bila golongan
beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan.
3) Kortikosteroid. Jika agonis beta dan metixantin tidak
memberikan respon dengan baik, harus diberikan
kortikosteroid. Dalam bentuk aerosol dengan dosisi 4 xsemprot setiap
hari. Pemberian obat ini dalam jangka yang lama mempunyai efek
samping, maka klien yang mendapat steroid jangka lama harus diawasi
dengan ketat.
2.8 Komplikasi
komplikasi asma adalah sebagai berikut:
a. Pneumothorak
b. Pneumomediastinum dan emfisema sub kutis
c. Atelektasis
d. Aspirasi
e. Kegagalan jantung/gangguan irama jantung
f. Sumbatan saluran nafas yang meluas/gagal nafas
g. Asidosis
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Data Umum
1. Identitas klien dan penanggung jawab
a. Identitas klien
Nama : Tn. A
Umur : 71 tahun
Tempat/Tanggal lahir : Lampung, 12 Agustus 1942
Status perkawinan : Cerai mati
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Lampung / Indonesia
Alamat : Jln. Masno Asmono No. 199 RT/RW
006/002 Desa Tanjung Aman Kec. Kotabumi Selatan Kotabumi,
Lampung Utara
No. Hp : 0823xxxxxx
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Jln. Masno Asmono No. 199 RT/RW
006/002 Desa Tanjung Aman Kec. Kotabumi Selatan Kotabumi,
Lampung Utara
Hubungan dengan klien : Anak
2. Riwayat keluarga
NO Nama Umur Pekerjaan Keadaan saat ini
(Hidup/meninggal)
1. Ny. H 70 Th - Meninggal
(Domisili Kotabumi)
2. Tn. U 48 Th Petani Hidup
(Domisili Cempaka)
3. Ny. M 41 Th Petani Meninggal
(Domisili Kotabumi)
4. Tn. R 41 Th PNS Meninggal
(Domisili Kotabumi)
5. Ny. V 25 Th Karyawan Meninggal
(Domisili Kotabumi)
Tabel 3.1
3. Riwayat Pekerjaan
1) Status pekerjaan saat ini
Klien mengatakan saat ini sudah tidak bekerja karena umur klien
sudah sangat tua. Saat ini klien hanya berada dirumah. Sebelum
berhenti pekerjaan klien adalah petani.
2) Status pekerjaan sebelumnya
Sebelum klien menderita sakit klien bekerja sehari-hari sebagai
petani, pekerjaan ini sudah dijalani sejak klien menikah.
3) Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan pemenuhan kebutuhan
B. Analisa Data
NO Data Etiologi Masalah
1. Ds : Keletihan otot Pola Nafas Tidak
Klien mengatakan : pernafasan Efektif
1. Sesak dalam
nafas
2. Sesak nafas
bertambah jika
terpapar oleh
debu, asap, cuaca
lembab (musim
hujan dan malam
hari) dan
kelelahan saat
beraktifitas
Do :
1. Wheezing (+)
2. Klien tampak
sesak
3. Nafas dalam dan
dangkal
4. RR: 29 x/menit
2. Ds : Suhu lingkungan Gangguan pola tidur
Klien mengatakan : sekitar
1. Sulit untuk tidur
karena sesak
2. Tidak puas tidur
3. Sering terbangun
pada malam hari
4. Tidak pernah
tidur pada siang
hari
Do :
1. Klien tampak
sesak
2. Klien tampak
gelisah
3. Klien tampak
sayu
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan suhu lingkungan sekitar
D. Intervensi
NO Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi
keperawatan
1. Pola nafas Setelah dalam 3 Manajemen Jalan Nafas
tidak efektif kali kunjungan (3140:186)
1. Berikan posisi untuk
berhubungan diharapkan pola meringankan sesak nafas
dengan nafas tidak efektif 2. Anjurkan minum hangat
3. Ajarkan tehnik non
keletihan dapat teratasi
farmakologi
otot dengan kriteria sebagaimana
pernafasan hasil : mestinya
Status pernafasan: 4. Monitor pola nafas
Ventilasi tambahan
5. Monitor bunyi nafas
(0403:560)
tambahan: wheezing
a. Frekuensi
pernafasa Managemen Asma
n dalam (3210:155)
batas 1. Beri pendidikan kesehatan
normal:16 klien untuk : menghindari
-24 pemicu sesak nafas
x/menit 2. Monitor tanda-tanda vital:
b. Irama Pernafasan,Tekanan darah,
pernafasa Nadi
n teratur 3. Kolaborasi dalam pemberian
c. Tidak ada obat nebulizer
suara
nafas
tambahan
:
wheezing
d. Kepatena
n jalan
nafas
2. Gangguan Setelah dalam 3 Peningkatan tidur
pola tidur kali kunjungan (1850:348)
berhubungan diharapkan 1. Monitor/cacat pola tidur dan
dengan suhu gangguan pola jumlah jam tidur
lingkungan tidur dapat teratasi 2. Anjurkan klien untuk
sekitar meningkatkan jumlah jam
tidur
3. Anjurkan klien
menyesuaikan lingkungan
misalnya : kebisingan, suhu,
cahaya, lingkungan
4. Anjurkan klien untuk
menghindari makanan
sebelum tidur dan minuman
yang mengganggu tidur
5. Anjurkan langkah-langkah
kenyamanan pemberian
posisi
6. Anjurkan klien untuk terapi
penghantar tidur
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/1003/6/BAB%20III.pdf
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/3950/3/KTI%20FIX%20RESTY
%20AMBARSARI%20LENGKAP%20POLL.pdf
http://ecampus.poltekkes-
medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2933/1/Sri%20Yuliana
%20Sibarani.pdf