Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANEMIA IBU HAMIL

PADA NY….. di……

Dosen Pembimbing : Ibu Ns. Ulfah Nuraini Karim, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh kelompok 7

Ahmad Ruhyat 012021064

Devita Rostiana sary 012021063

Lasmaida Butarbutar 012021069

Mustik Fiasih 012021067

Siti Aisah 012021068

Zentaro Asysyauqi 012021065

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
kelompok 7 yang berjudul Asuhan Keperawatan pada ibu hamil anemia dan tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah kami dan juga dosen kami ibu Ns. Ulfah Nuraini Karim,
S.Kep., M.Kep yang telah membimbing kami sehingga makalah ini selesai tepat
waktu

Dalam makalah ini kami membahas mengenai penyakit yang sering


dijumpai pada kehidupan sehari hari khususnya pada ibu hamil yaitu penyakit
anemia serta membahas tentang konsep teori anemia dan juga asuhan keperawatan
pada ibu hamil anemia.

Harapan kami sebagai penulis semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca sehingga dapat membantu menunjang proses belajar para pembaca dan
menjadi referensi bagi pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang mebangun sehingga
tercipta Pendidikan yang sempurna.

Jakarta, 28 Juni 2021


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Anemia merupakan masalah yang masih terjadi pada wanita khususnya ibu
hamil. Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi
yang berasal dari makanan yang dimakan setiap hari dan diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin sehingga disebut anemia kekurangan besi. Anemia
yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat menyebabkan risiko bayi berat
lahir rendah, prematuritas, cacat bawaan dan perdarahan pada waktu melahirkan
(Ernawati & Fatimah, 2015)

Ibu hamil dikatakan mengalami anemia jika kadar Hb <11 g/l selama masa
kehamilan. Efek anemia kehamilan bagi ibu jika kadar hemoglobin kurang dari
6 g/dl, dan tergolong anemia berat maka dapat menimbulkan komplikasi pada
ibu hamil dan janin. Anemia berat menunjukkan gejala jantung berdebar,
takikardia, sesak napas, dekompensasi kordis dan gagal jantung yang mungkin
berakibat fatal.

(Pujiastutik et al., 2019)

Data World Health Organization (WHO) tahun 2017, Angka prevalensi anemia
masih tinggi, yaitu secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh
dunia adalah sebesar 43,9%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di perkirakan di
Asia sebesar 49,4%, Afrika 59,1%, Amerika 28,1% dan Eropa 26,1%. Di negara-
negara berkembang ada sekitar 40% kematian ibu berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut, bahkan, jarak keduanya saling berinteraksi. Tingginya
pravalensinya anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang tengah dihadapi
pemerintah Indonesia (Astapani et al., 2020)

Data WHO tahun 2018 Anemia dalam kehamilan merupakan masalah


kesehatan yang utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas dan
mortalitas tinggi pada ibu hamil. Total penderita anemia pada ibu hamil di
Indonesia adalah 70 %, artinya dari 10 ibu hamil, sebanyak 7 orang akan
menderita anemia. Hasil riset kesehatan dasar mencatat pada tahun 2013 anemia
pada ibu hamil sebesar 37,1%, dan di tahun 2018 kasus anemia di Kampar sebesar
34,23% (Riskesdas, 2018) dalam jurnal (Astapani et al., 2020)

Kematian maternal merupakan masalah kesehatan global yang menjadi


indikator penting dalam keberhasilan program kesehatan ibu sekaligus salah satu
indikator dalam menggambarkan derajat kesehatan masyarakat. World Health
Organization (WHO) tahun 2017 memperkirakan setiap harinya 800 perempuan
meninggal akibat komplikasi kehamilan dan proses melahirkan. Data WHO
menyebutkan bahwa kematian ibu dinegara berkembang disebabkan oleh anemia
dalam kehamilan 40 %, Eklampsia 34%, karena penyakit 26 %, dan infeksi 12%

( Proverawati, 2016 dalam Meidila, 2017)

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup makalah ini dibatasi hanya pada asuhan keperawatan keluarga
ibu hamil dengan anemia pada ny………
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan anemia
ibu hamil pada Ny…………….
2. Tujuan Khusus
2.1 Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar anemia pada ibu hamil
2.2 Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan anemia ibu hamil
pada Ny…..
2.3 Mahasiswa dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan anemia ibu
hamil dilingkungan masyarakat
BAB 3

ANALISA MASALAH

A. Kasus
Ibu A usia 27 tahun seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jl.
Adinegoro bersama keluarga dan sumainya yaitu Bapak R yang berusia 30
tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta. Pendidikan terakhir Ibu A
yaitu PT. Ibu A sedang hamil anak pertama (G1P0A0H0) dengan usia
kehamilan minggu.

B. Pengkajian keluarga
Tn. R bekerja sebagai karyawan swasta dan Ny. A sebagai ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga Tn. R ± 1.500.000 per bulannya. Tahap
perkembangan keluarga Tn. R saat ini adalah tahap II. Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu keluarga Tn. R masih
dalam proses persiapan menjadi orang tua. Sistem pendukung keluarga
adalah Tn. R dan Ny. A dimana mereka bertindak sebagai orangtua yang
mempersiapkan kelahiran anak pertamanya. Saat dilakukan pengkajian
Ny. A mengatakan badannya sering terasa lelah, pada awal kehamilan Ny.
A mengatakan sering merasa mual dan kadang tidak nafsu makan. Dari
hasil pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas pada bulan Januari 2021, kadar
Hb Ny. A yaitu 8,8 gr%. Rumah keluarga Tn. R terlihat tidak rapi, jendela
berdebu, dan barangbarang berserakan di ruang tamu seperti baju dan
perabotan lainnya, pencahayaan cukup baik. Kondisi rumah secara
keseluruhan cukup bersih, , mempunyai kamar mandi dan WC di dalam
rumah. Tn. R mengatakan mandi di kamar mandi. Sumber air minum
keluarga adalah air galon. Tn. R mengatakan apabila ada masalah maka
akan dirundingkan dengan istri. Sebagai tugas utama keluarga, saat
dilakukan pengkajian, Ny. A kurang mengetahui apa penyebab dan
bagaimana pengobatan maupun pencegahan anemia. Tn. R masih belum
mampu memodifikasi lingkungan yang baik dan nyaman untuk kesehatan
Ny. A dan keluarga tahu tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
untuk menunjang kesehatan anggota keluarga. Strategi koping yang
digunakan keluarga Tn.R yaitu apabila ada keluarga yang bermasalah
kesehatan, keluarga kadang memanfaatkan layanan kesehatan seperti :
puskesmas, bidan, dan klinik. Keluarga Tn. R mengharapkan agar petugas
kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan terhadap mereka dan
membantu bila keluargamengalami kesulitan dalam hal kesehatan
semaksimal mungkin. Pada pemeriksaan TTV yang dilakukan pada Ny. A
didapatkan pemeriksaan pernafasan 20 x/menit, nadi 82 x/i, TD 120/80
mmHg, dan suhu 36,6 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
anemis, terlihat lesu, TB : 156 cm, BB : 58 kg.

C. Skoring masalah
D. Diagnose keperawatan keluarga
Diagnosis keperawatan didapatkan berdasarkan prioritas masalah yaitu :
a. Gangguan perfusi perifer berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah
anemia pada ibu hamil
DS : Ny. A mengatakan badannya terasa lemah
DO: Ny. A tampak pucat akral teraba dingin TD : 120/80 mmHg N :
82 x/i
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan masalah anemia pada ibu hamil
DS : Ny. A mengatakan bahwa badannya kadang merasa cepat lelah,
kurangnya nafsu makan.
DO : Ny. A tampak lesu, konjungtiva anemis, membran mukosa
tampak pucat, pernafasan 20 x/menit, nadi 90 x/i, TD 120/80 mmHg,
dan suhu 36,6 C. Ny. A makan 3 x sehari namun dengan lauk pauk
yang sama.
c. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan masalah anemia pada ibu hamil
DS : Ny. A mengatakan tidak memahami apa itu anemia dan apa
penyebab anemia yang terjadi pada kehamilannya, Ny. A mengatakan
jarang mengkonsumsi sayur dan buah
DO: Ny. A tampak tidak mengetahui apa itu anemia dalam kehamilan
dan penyebabnya. Ny. A jarang mengkonsumsi sayur dan buah Ny. A
hanya 5 kali kontrol kehamilannya yang sudah memasuki 38 minggu.

E. Intervensi keluarga
a. Ketidakefektifan perfusi perifer berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan masalah anemia pada ibu hamil
Tujuan umum : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 14
kali kunjungan, ketidakefektifan perfusi perifer pada Ny. A menjadi
efektif.
Tujuan khusus 1 : sesuai dengan tugas perawatan keluarga yang
pertama yaitu mengenal masalah anemia, dengan cara melakukan
penyuluhan kesehatan tentang anemia bersama anggota keluarga.
Tujuan khusus 2 : mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
anemia dengan mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan jika
terjadi masalah dalam keluarga.
Tujuan khusus 3 : merawat anggota keluarga yang sakit Anemia
dengan melakukan demonstrasi cara meminum tablet Fe yang baik dan
benar, memantau dan mengontrol dalam pengobatan teratur di rumah,
menganjurkan istirahat yang baik dan teratur. Tujuan khusus 4 :
memodifikasi lingkungan rumah yang aman dan nyaman untuk
mengatasi masalah akibat dari anemia.
Tujuan khusus 5 : memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah ketidakefektifan perfusi perifer
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan masalah anemia pada ibu hamil
Tujuan umum : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 14
kali kunjungan, tidak terjadi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
Ny. A
Tujuan khusus 1 : sesuai dengan tugas perawatan keluarga yang
pertama yaitu mengenal masalah,dengan cara melakukan penyuluhan
kesehatan bersama anggota mengenai nutrisi bagi ibu hamil.
Tujuan khusus 2 : mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
anemia dengan mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan jika
terjadi masalah dalam keluarga.
Tujuan khusus 3 : merawat anggota keluarga dengan melakukan
konseling kepada keluarga Tn. R agar manajemen nutrisi pada Ny. A
bisa efektif dan memotivasi keluarga agar mampu merawat Ny. A,
menganjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
serta menganjurkan untuk mengkonsumsi sayur dan buah agar nutrisi
pada Ny. A seimbang.
Tujuan khusus 4 : memodifikasi lingkungan rumah yang aman dan
nyaman untuk mengatasi masalah akibat dari anemia.
Tujuan khusus 5 : memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
c. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan masalah anemia pada ibu hamil
Tujuan umum : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 14
kali kunjungan, pemeliharaan kesehatan pada Ny. A menjadi efektif.
Tujuan khusus 1 : sesuai dengan tugas perawatan keluarga yang
pertama yaitu mengenal masalah, dengan cara melakukan penyuluhan
kesehatan bersama anggota mengenai perawatan bagi ibu hamil.
Tujuan khusus 2 : mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
anemia dengan mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan jika
terjadi masalah dalam keluarga.
Tujuan khusus 3 : merawat anggota keluarga dengan melakukan
konseling kepada keluarga Tn. Y agar manajemen perawatan pada Ny.
R bisa efektif dan memotivasi keluarga agar mampu merawat Ny. R,
menganjurkan untuk kontrol kehamilan secara teratur.
Tujuan khusus 4 : memodifikasi lingkungan rumah yang aman dan
nyaman untuk mengatasi masalah akibat dari anemia.
Tujuan khusus 5 : memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan.

F. Implementasi keluarga
a. Implementasi dari diagnosa yang pertama yaitu ketidakefektifan
perfusi perifer beruhbungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil
yaitu :
- mengenal masalah dengan cara penyuluhan tentang Anemia.
- diskusi pengambilan keputusan untuk mengatasi Anemia dengan
mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi dalam
keluarga.
- melakukan demonstrasi cara meminum tablet Fe yang baik dan
benar untuk mengatasi masalah anemia.
- memantau dan mengontrol dalam pengobatan teratur.
- mendiskusikan modifikasi lingkungan yang sehat.
- diskusi pemanfaatan pelayanan kesehatan.
b. Implementasi dari diagnosa yang kedua yaitu nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan anggota
keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah anemia
pada ibu hamil yaitu :
- melakukan penyuluhan kesehatan mengenai nutrisi bagi ibu hamil.
- melakukan konseling kepada keluarga Tn. R agar manajemen
nutrisi pada Ny. A bisa efektif dan memotivasi keluarga agar
mampu merawat Ny. A.
- menganjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
- serta menganjurkan untuk mengkonsumsi sayur dan buah agar
nutrisi pada Ny. A seimbang.
c. Implementasi dari diagnosa ketiga yaitu ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil
yaitu :
- mengenal masalah dengan cara melakukan penyuluhan kesehatan
bersama anggota mengenai perawatan bagi ibu hamil.
- melakukan konseling kepada keluarga Tn. R agar manajemen
perawatan pada Ny. A bisa efektif dan memotivasi keluarga agar
mampu merawat Ny. A.
- menganjurkan untuk kontrol kehamilan secara teratur.

G. Evaluasi keluarga
a. Evaluasi diagnosa pertama ketidakefektifan perfusi perifer
beruhbungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil yaitu pada
kegiatan pertama mengenal masalah sesuai dengan tugas keluarga
yang pertama yaitu mengenal masalah dengan melakukan penyuluhan
mengenai Anemia didapatkan hasil objektif Ny. A dan keluarga sudah
mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan
perawatan serta pencegahan Anemia walaupun belum lancar namun
Ny. A dan keluarga sudah bisa mengulang kembali. Selanjutnya
pengambilan keputusan sesuai dengan tugas keluarga kedua
didapatkan hasil objektif keluarga mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah Anemia pada Ny. A Selanjutnya melakukan diskusi
cara meminum tablet Fe yang baik dan benar didapatkan hasil objektif
keluarga sudah mampu mengetahui cara meminum tablet Fe yang baik
dan benar dan sudah mampu mempraktekkannya dan memodifikasi
lingkungan yang baik. Selanjutnya pada kegiatan pemanfaatan
pelayanan kesehatan didapatkan hasil objektif keluarga dapat
memanfaatkan pelayanan untuk mengatasi masalah kesehatan pada
Ny. A.
b. Evaluasi diagnosa kedua nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil
didapatkan hasil objektif Ny. A dan keluarga sudah memahami
manajemen nutrisi yang efektif untuk ibu hamil dan
mengaplikasikannya dalam sehari-hari.
c. Evaluasi diagnosa ketiga ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil didapatkan
hasil Ny. A tampak sudah memahami tentang perawatan bagi ibu
hamil. Selanjutnya melakukan konseling kepada keluarga Tn. R
dengan masalah Anemia pada Ny. A didapatkan hasil objektif keluarga
melakukan manajemen perawatan pada Ny. A dengan efektif dan
termotivasi untuk merawat Ny. A, menganjurkan untuk kontrol
kehamilan secara teratur sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan Ny. A.

H. Penelitian terkait
DAFTAR PUSTAKA
Astapani, N., Harahap, dewi anggriani, & Apriyanti, F. (2020). Hubungan Cara
Konsumsi Tablet Fe Dan Peran Petugas Kesehatan Dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil Di Desa Baru Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu III Tahun
2019. Jurnal Kesehatan Tambusai, 1(1), 1–7.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/1107
Pujiastutik, Y. E., Refina, R. C., Firdausi, A., & Yuliana, E. T. (2019). Sosialisasi
Anemia Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester II dan III. Journal of
Community Engagement in Health, 2(2), 1–4.
https://doi.org/10.30994/jceh.v2i2.18

Anda mungkin juga menyukai