Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH

SATU ANGGOTA KELUARGA MALARIA

Disusun Oleh :

MUHAMMAD ASNUL HUSNI

019.02.0963

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

MATARAM

2020
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Keperawatan keluarga.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. (Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya 1989).
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan perawatan (Freeman) adalah
keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat, keluarga sebagai kelompok dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga
saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga akan
mempengaruhi seluruh keluarga tersebut, keluarga merupakan perantara yang
efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat, perawat
dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga, dalam memelihara
pasien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambil keputusan
dalam pemeliharaannya, keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk
mengembangkan potensi tiap individu dalam keluarga. Sedangkan tujuan
perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga untuk
mengelola masalah kesehatan dan mempertahankan fungsi keluarga dan
melindungi serta memperkuat pelayanan masyarakat tentang perawatan
kesehatan.
2. Type-type keluarga :
a. Keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak.
b. Keluarga besar (Exstended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman,
bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga
inti.
d. Keluarga duda/janda (single family) yaitu keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation) yaitu dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
2. Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga meupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
a. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal – hal
yang dikaji dalam keluarga adalah :
1) Data umum :
 Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan
kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis
kelamin, hubungan dengan KK, umur, pendidikan, dan status
imunisasi dari masing – masing anggota keluarga serta genogram.
 Type keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta
kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tiper keluarga tersebut.
 Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan
kesehatan
 Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
 Status sosial ekonomi keluarga. Status social ekonomi keluarga
ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota
keluarga lainnya. Selain itu status social ekonomi keluarga ditentukan
pula oleh kebutuhan – kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang – barang yang dimiliki oleh keluarga.
 Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat
kapan saja keluarga pergi bersama – sama untuk mengunjungi tempat
rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan
radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga saat ini. Dimana ditentukan oleh anak
tertua dari keluarga inti.
 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendalanya.
 Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing – masing anggota dan sumber pelayanan yang
digunakan keluarga.
3) Pengkajian lingkungan
 Karakteristik rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan
perabotan rumah, dan denah rumah.
 Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga
dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang
mempengaruhi kesehatan.
 Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang
ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
 Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah
jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis,
atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
masyarakat setempat.
4) Struktur keluarga
 Pola komunikasi keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antar anggota keluarga.
 Struktur kekuatan keluarga. Kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah
perilaku.
 Struktur peran. Menjelaskan peran dari masingg – masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal.
 Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang
dianut keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
5) Fungsi keluarga
 Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya, kehangatan pada keluarga dan keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
 Fungsi sosialisasi. Bagaimanaa interaksi atau hubungan dalam
keluarga dan sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma
atau budaya dan perilaku.
 Fungsi perawatan kesehatan. Sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai sehat – sakit, kesanggupan keluarga
melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :
a) Mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal
fakta – fakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda
dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
b) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah
yang dialami, takut akan akibat dari tindakan penyakit,
mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapat
menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya
terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi yang salah
terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit : sejauhmana keluarga
mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahu tentang sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber
– sumber yang ada dalamn keluarga (anggota keluarga yang
bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial),
mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
d) Memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana
mengetahui sumber – sumber keluarga yang dimiliki,
keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui
pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antar anggota
keluarga.
e) Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat :
apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,
memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan,
tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan
fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.
 Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan
jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam
mengendalikan jumlah anggota keluarga.
 Fungsi ekonomi. Mengkaji sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.
6) Stres dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang
memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
 Kemampuan keluargaa berespon terhadap situasi atau stressor.
Mengkaji sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
 Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
 Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
7) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluargaa.
Metode yang digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik di klinik.
8) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
b. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga.
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkana pada pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :
1) Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
2) Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
3) Potensial (keadaan sejahtera atau “wellness”)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Dalam satu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa
keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan
keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas.
c. Perencanaan keperawatan keluarga.
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan Kriteria
dan Standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil
yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus
yang ditetapkan.
d. Tahapan tindakan keperawatan keluarga.
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal – hal dibawah ini :
1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberika informasi, mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, dan mendorong sikap emosi
yang sehat terhadap masalah.
2) Menstimulais keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan,
mengidentfikasi sumber – sumber yang dimiliki keluarga dan
mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan
fasilitas yang ada di rumah dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat dengan cara menemukan sumber – sumber yang
dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungkin.
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan
keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada.
e. Tahap evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan
dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi
dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan sedangkan
evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

B. Konsep Dasar Penyakit


1. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang
merupakan golongan plasmodium,dimana proses penularannya melalui
gigitan nyamuk Anopheles.protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar
diwilayah trofik, misalnya di amerika,asia dan afrika.ada empat tipe
plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia,namun yang sering kali
ditemui pada kasus penyakit malaria adalah plasmadium vivax.(Hardi
Kusuma 2012,hal:291)

Menurut (Soedarto,2009hal:10) Terdapat 4 Spesies parasit malaria pada


manusia yaitu:

a. Plasmodium falciparum :gametosit berbentuk pisang


Parasit ini menyebabkan malaria ganas yang banyak menimbulkan
kematian.gejalanya timbul 7-14 hari sesudah terinfeksi,tetapi kadang-
kadang baru terjadi beberapa bulan kemudian.gejala klinis malaria sering
miriengan gejala penyakit lain misalnya influenza.demam sering terjadi
tetapi tidak selalu ada.
b. Plasmodium vivax :trofozoit berbentuk amuboid dengan sel darah merah
yang terinfeksi. Demam merupakan gejala yang selalu terjadi setiap hari
kedua.demam terjadi secara mendadak,tetapi jarang secara progresif
menjadi berat atau menimbulkan komplikasi yang membahayakan jiwa
penderita.masa inkubasinya berkisar 12-17 hari. gambaran klinis malaria
vivax dan malaria ovale yang berat meliputi stadium menggigil,stadium
demam,dan stadium berkeringat,lebih sering terjadi dibanding pada
infeksi dengan plasmodium falciparum.
c. Plasmodium Ovale :sel darah merah yang terinfeksi bentuknya tidak
teratur dan bergerigi
Plasmodium ovale banyak dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat
di indonesia di jumpai di Nusa Tenggara dan Irian,memberikan infeksi
yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa pengobatan.
(HardiKusuma2012,hal:291)
d. Plasmodium Malariae :trofozoit berbentuk pita
Parasit ini menimbulkan malaria kuartana dengan demam yang terjadi
setiap hari ketiga (kuartan).masa inkubasinya antara 18-40 hari.gambaran
klinik yang penting pada malaria kuartana adalah kemampuan infeksi
untuk menimbulkan suatu kompleks-imun nefropati yang dapat
menyebabkan kematian penderita malaria
2. Etiologi
Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum protozoa,kelas
sporozoa.Terdapat 4 spesies plasmodium pada manusia yaitu : plasmodium vivax
menimbulkan malaria vivax (malaria tertiana ringan),plasmodium falcifarum
menimbulkan malaria falsifarum (malaria tertiana berat),plasmodium malariae
menimbulkan (malaria kuartana),dan plasmodium ovale menimbulkan (malaria
ovale).keempat plasmodium tersebut dapat dibedakan morfologinya dengan
membandingkan bentuk skizon,bentuk
trofozoit,bentuk gametosit yang terdapat di dalam darah perifer maupun
bentuk pre-eritrositik dari skizon yang terdapat di dalam sel parenkim hati.
(Padila,2013hal:170)
Masa inkubasinya antara lain:
a. Plasmodium Falciparum : Malaria Tropicana :12 hari
b. Plasmodium Vivax : Malaria Tertiana :15 hari
c. Plasmodium Ovale : Malaria Ovale :17 hari
d. Plasmodium Malariae : malaria quartana :28 hari (Taufan Nugroho,2011)
3. Manifestasi Klinis
Penyakit Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu :
a. Demam berulang yang terdiri dari 3 stadium :kedinginan yang
berlangsung antara 20 menit sampai 1 jam,stadium panas badan1- 4 jam
dan stadium berkeringat banyak 2-3 jam
b. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik.limpe menghitam da menjadi keras
karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang
bertambah.
c. Anemia disebabkan oleh :
1) Penghancuran eritrosit yang berlebihan
2) Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
3) Gangguan pembentukan Eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-
sum tulang belakang
4) Ikterus,disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
(Padila,2013hal:170)
d. Plasmodium vivax dan plasmodium ovale
meliputi :menggigil,demam,berkeringat lebih sering terjadi
dibanding pada infeksi dengan plasmodium falciparum.
e. Plasmodium malariae meliputi kemampuan infeksi untuk
menimbulkan suatu kompleks-imun nefropati yang dapat menyebabkan
kematian penderita. (Soedarto,2009 hal:10)
4. Pencegahan
a. Berbasis masyarakat
1) Pola prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat harus selalu di
tingkatkan melalui penyuluhan kesehatan,pendidikan
kesehatan,diskusi kelompok maupun melalui kampanye masalah untuk
mengurangi tempat sarang nyamuk. kegiatan ini meliputi
:menghilangkan genangan air kotor.
2) Menemukan dan mengobati penderita sedini mungkin akan sangat
membantu mencegah penularan
3) Melakukan penyemprotan melalui kajian mendalam tentang nyamuk
anopheles seperti waktu kebiasaan mengigit, jarak terbang, dan
resistensi terhadap insektisida.
b. Berbasis Pribadi
1) Pencegahan gigitan nyamuk antara lain:Tidak keluar rumah antara
senja dan malam hari,membuat konstruksi rumah yang tahan nyamuk
dengan memasang kasa anti nyamuk pada ventilasi pintu dan
jendela,menggunakan kelambu yang mengandung insektisida,
menyemprot kamar dengan obat nyamuk
2) Pencegahan dan pengobatan malaria pada wanita hamil meliputi :
a) Klorokuin,bukan kontraindikasi
b) Profilaksis dengan klorokuin 5mg/kgBB/ minggu dan proguanil 3
mg/kgBB/hari untuk daerah yang masih sensitif klorokuin
c) Meflokuin 5mg/kgBB/minggu diberikan pada bulan keempat
kehamilan untuk daerah dimana plasmodiumnya resisten terhadap
klorokuin.
d) Profilaksis dengan doksisiklin tidak diperbolehkan
3) Informasi tentang donor darah calon donor yang datang ke daerah
endemik dan berasal dari daerah non-endemik serta tidak
menunjukkan keluhan dan gejala klinis malaria. (Widoyono,2008)
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


1. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn.”A” Pendidikan : SMA
Umur : 27 Tahun Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam Alamat : Gunungsari, LOBAR
Suku : Sasak Nomor Telpon : 081239162590
2 Komposisi Keluarga:
.

No Nama L/P Umur Hub. Pekerjaan Pendidikan


Klg
1. Tn. M L 27 tahun Suami Wiraswasta SMA
2. Ny. R P 24 tahun Istri Pedagang SMA
3. An. A p 4 tahun Anak - -
3 Genogram:
.

X X

4. Type Keluarga:
a. Jenis type keluarga : Tipe Keluarga Tn. A adalah keluarga inti (nucleur
Family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak Masalah yang terjadi
dengan type tersebut: kekhawatiran (cemas) sebagai orang tua yang
akan mengasuh anaknya terutama untuk memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, papan
5. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Keluarga Tn. A bersuku sasak
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: : Keluarga Tn. A sering
melakukan budaya begawe (makan bareng)
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. A adalah agama Islam. Keluarga Tn.
A biasa melakukan shalat 5 waktu di rumah. Tn. A aktif mengikuti
pengajian atau wirid di masjid dekat rumahnya, sedangkan Ny. R menjaga
anaknya (An. A) dirumah. Agama adalah sumber kekuatan keluarga
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. A adalah sebagai pencari
nafkah
b) Penghasilan : Rp 1.500.000/Bulan
c) Upaya lain : keluarga Tn. A tidak menabung
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
Keluarga Tn. A memiliki TV 21 inchi, lemari, handphone, motor dan
peralatan rumah tangga lainnya.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Keluarga Tn. A menghabiskan
sekitar Rp 450.000/Bulan untuk membelikan anaknya popok/pampers,
susu dan makanan lainnya.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Keluarga Tn. A mempunyai aktivitas rekreasi
yang 1 x seminggu, aktivitas rekreasi biasanya pergi kepantai bersama anak

II.RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah
karena usia anak tertua pada keluarga Tn. A adalah 4 tahun
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi
3. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
1) Kepala keluarga
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di
rumah sakit. Hanya saja sering nyeri persendian
2) Istri
Istri mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah
dirawat di rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.
3) An. A (anak)
Klien mengalami penyakit malaria vivax setelah memeriksa ke
puskesmas dan harus dirawat di puskesmas.
b) Riwayat penyakit keturunan :
Dalam keluarga Tn.A memiliki penyakit keturunan yaitu Malaria
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Imunisasi Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur BB Yang telah
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
Campak dilakukan

1. 59 kg Nyeri - Asam urat Berobat ke


Tn. M 27 tahun pinggang balai
pengobatan
2. 52 kg Pusing - Hipotensi Berobat ke
Ny. R 24 tahun balai
pengobatan
3. 4 tahun 17 kg Sehat Sudah Malaria Sedang
An. A Vivax dirawat di
puskesmas

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga Tn. A sering memanfaatkan pelayanan ksehatan seperti
posyandu, puskesmas
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: Keluarga Tn. A terdapat penyakit
keturunan yaitu malaria

III.PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah : Tn. A memiliki rumah dengan seluas 6x7 m2
2) Type rumah : type rumah Tn. A yaitu permanen
3) Kepemilikan : Pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur
5) Ventilasi/jendela : pencahayaan dan ventilasi kurang baik
6) Pemanfaatan ruangan : keluarga Tn. A menggunakan semua ruangan
sesuai dengan fungsi masing-masing ruangan, akan tetapi kebersihan
ruangan agak sedikit kotor dan banyak barang yang menumpuk.
7) Septic tank : keluarga Tn. A memiliki sepic tank dengan letak lebih 10
meter dari sumur
8) Sumber air minum : keluarga menggunakan air
PDAM dan sumur untuk minum

9) Kamar mandi/WC : keluarga Tn. A memiliki 1 kamar mandi dan 1


WC dengan tempat yang berbeda
10) Sampah : biasanya dikumpulkan dan kemudian di bakar.
11) Kebersihan lingkungan : secara umum kebersihan
rumah kurang bersih, namun kadangkala rumah sedikit berantakan jika
An.A bermain dengan mainanya dan ada beberapa benda seperti
gunting, pisau yang masih di taruh secara sembarangan.
12) Denah rumah

Ruang Tamu Kamar Ruma Spicta


Kamar Dapur mandi h nk
Tidur
Lebih 10 M2
Kamar Kamar
Sumur
Tidur Tidur

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


1) Kebiasaan : Setiap minggu diadakan gotong royong
2) Aturan/kesepakatan: aturan yang ada di komuitas keluarga Tn. A
adalah tidak boleh pulang lewat dari jam 22:00 jika bertamu
3) Budaya: Budaya yang mayoritas merata misalnya, Maulid Nabi, dan
syukuran, begawe
3. Mobilitas Geografis Keluarga: selama ini Tn. A beserta istrinya dan
anaknya tinggal dirumah pribadinya
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : perkumpulan
keluarga diadakan ketika hari-hari besar misanya pada saat hari raya.
Keluarga Tn. A jarang berinteraksi dengan masyarakat disana
5. System Pendudukung Keluarga : keluarga Tn. A menggunakan posyandu
dan puskesmas sebagai sistem pendukung

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola/cara Komunikasi Keluarga : Keluarga Tn. A mengatakan
berkomunikasi dengan Bahasa sasak dan Indonesia dengan nada yang
lembut. Namun terkadang Tn. A menegur dengan keras apabila anaknya
tidak mau sekolah dan bermain sepeda dijalan
2. Struktur Kekuatan Keluarga : dalam pengambilan keputusan yang berperan
disini ialah Tn. A sendiri
3. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
Tn. A bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus
bertanggung jawab terhadap keluarga. Ny.R berperan sebagai ibu dari An.A
dan juga mengurus anaknya
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. A Sebagai umat islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma
yang dianut seperti sopan santun terhadap sesama, tidak boleh ngomong
kotor

V.FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Tn. A merasa sangat bahagia karna selalu bersama istri dan anaknya Tn. A
juga sangat sayang kepadaistri dan anaknya
2. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: kerukunan hidup
dalam keluarga sangat baik
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Keluarga
selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari
dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman
sebayanya. Baik di lingkungan tempat tinggal
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan: saat ini Tn. A yang dominan dalam pengambilan keputusan
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: jika ada waktu
senggang, Tn. A dan istrinya serta anaknya sering menonton TV dan
bercanda ria
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial: keluarga Tn. A
mengatakan sering ikut gotong royong serta kegiatan-kegiatan bakti
sosial
3. Fungsi perawatan kesehatan

a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang


penyakit/masalah kesehatan keluarganya: keluarga dia tidak mengetahui
penyakit (hipotensi, asam urat, malaria) yang diderita keluarganya
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan
c)

d)

e)

Perencanaan jumlah anak: Tn. A mengatakan berencana


mempunyai berencanaan ingin mempunyai anak 2
Akseptor: Ya, yang digunakan IUD
)
Akseptor: Belum ……..., alasannya:
K
)

5.
Fungsi ekonomi a) Upaya pemenuhan sandang pangan: upaya keluarga Tn.
A dalam memenuhi kebutuhan sandang pangan yaitu dengan cara
berjualan seperti tahu, tempe

b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: keluarga sering


memanfaatkan beras raskin dari pemerintah untuk sebagai pemenuhan
pangannya

STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek: Tn. A selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar
anaknya tidak mengalami kekambuhan penyakitnya seperti yang
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
kesehatan yang
tepat : jika An. A sakit: Tn. A mampu merawat anaknya ketika An.A sedang sakit, akan
sakit (malaria) Tn. tetapi hanya penyakit ringan saja seperti : flu
A langsung
Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
membawanya ke
praktik klinik yang sehat: keluarga belum bisa memelihara lingkungan terlihat dari,
ruangan yang masih berantakan dan ada ada beberapa benda seperti
gunting, pisau yang masih di taruh secara sembarangan.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
di masyarakat : keluarga jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti
posyandu
4. Fungsi reproduksi
a)

VI.
pernah dialami sebelumnya.
2. Stressor jangka panjang: Tn. A memikirkan apakah dia bisa membiayai
anaknya sekolah sampai kuliah
3. Respon keluarga terhada stressor: jika ada masalah selalu diselesaikan
dengan diskusi atau musyawarah
4. Strategi koping: Tn. A menyelesaikan masalahnya di dalam keluarganya
yaitu dengan cara bermusyawarah dan rekreasi
5. Strategi adaptasi disfungsional:
Keluarga Tn. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya
selalu ingin bermain sepeda di jalan raya.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


1. Pemenuhan gizi: keluarga selalu memasak lauk pauk terkadang juga sering
masak sayur-sayuran untuk keluarganya
2. Upaya lain: keluarga juga sering membelikan buah-buahan untuk anaknya
agar gizinya terpenuhi

VIII. HARAPAN KELUARGA


1. Terhadap masalah kesehatannya : keluarga berharap semoga keluarga
dijauhkan dari penyakit
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada dengan adanya petugas dari
puskesmas yang sering melakukan penyuluhan keluarga berharap
mendapatkan pengetahuan
IX. PEMERIKSAAN FISIK

No Variabel Nama Anggota Keluarga


Tn.A Ny.R Tn.H
An.A
1. Riwayat Asam urat Hipotensi Malaria
penyakit
saat ini
2. Keluhan Nyeri Pusing, kaku Sakit kaki dan kesemutan, banyak
yang pinggang tengkuk kencing, banyak minum
dirasaka
n
3. Tanda & Bengkak Tampak lemas, Tampak meringis kesakitan
gejala pada pucat Tampak lemas
persendian
ektremitas
bawah
4. Riwayat Malaria - Malaria
penyakit
sebelum
nya
5. Tanda- Tekanan Tekanan Darah : Tekanan darah 90/60 mmHg,
tanda Darah : 100/70 mm Hg Pernafasan : 21 x/mnt,
vital 140/100 Pernafasan : Nadi : 82x/mnt
mm Hg 20x/menit Suhu : 36,2oC
Pernafasan Nadi : 90x/menit
: 18x/menit
Nadi :
80x/menit
6. Sistem - Terjadi suatu Terjadi suatu kondisi tekanan
cardiova kondisi tekanan darah terhadap dinding artei
skuler darah terhadap terlau tinggi
dinding artei terlau
tinggi
7. Sistem - - Pada pemeriksaan dada bentuk
respirasi simetris, frekuensi nafas normal
21x/mnt
8. Sistem - - Pada pemeriksaan abdomen tidak
GI. Trac didapatkan adanya pembesaran
hepar, tidak kembung, pergerakan
peristaltik usus baik, tidak ada
bekas luka operasi
9. Sistem - - -
persyara
fan
10 Sistem - - Turgor kulit tidak elastis
muskulo Kekutan tonus otot masih normal
skeletal
11 Sistem - -
genetalia

Lampiran. 18

TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN


No Daftar Masalah Kesehatan
1 Ancaman Resiko kekurangan cairan
2 Kurang/ Tidak sehat Kecemasan orang tua (keluarga)
3 Defisit Kurang Pengetahuan orang tua (keluarga)

Lampiran. 19
ANALISA DATA :

No Data Etiologi Problem


1. Data Subjektif : Ketidak Resiko
Keluarga Ny.L mengatakan tidak mampuan kekurangan
nafsu makan berkurang karena keluarga
mual merawat cairan
anggota
DO : keluarga yang
-klien tampak lemas sakit (malaria)
-pasien tampak lemas
-sering berkeringat malam
-bibir pucat
Tanda-tanda vital : TD :
90/60 mmHg RR : 21 x/m
P : 80 x/m T :
36,2o C
2. Data Subjektif : Ketidakmampuan Kecemasan
Tn. A memikirkan apakah dia bisa keluarga orang tua
membiayai anaknya sekolah mengenal (keluarga)
sampai kuliah masalah penyakit
Tn. A mengatakan mencemaskan malaria
anaknya akan bisa sembuh
Data Objektif :

Klien tampak khawatir


3. Data Subjektif : Ketidakmampuan Kurang
Ny.N mengatakan tidak tahu keluarga Pengetahuan
tentang penyakit malaria mengenal orang tua
Tn. A mengatakan langsung masalah penyakit (keluarga)
membawa anaknya ke pelayanan malaria
kesehatan jika sakit
Data Objektif :
Rumah keluarga Tn. A tampak
berantakan
Tampak tampungan air yang tidak
tertutup dan jarang terkuras

Lampiran. 20

RUMUSAN DIAGNOSE KEPERAWATAN


1. Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
2. Kecemasan orang tua berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah penyakit malaria
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah penyakit malaria

Lampiran. 22
1. Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3 x 1 Klien berada pada keadaan
Skala : Keadaaan sejahtera kurang sehat atau mengalami
masalah malaria .
2 Kemungkinan masalah dapat 2/2x 2 Sumber-sumber yang ada dan
diubah tindakan untuk memecahkan
Skala: Sebagian masalah dapat dijangkau
keluarga dan keluarga mau
untuk mengaplikasikan.
3 Potensial masalah untuk 3/3 x 1 Masalah dapat dicegah untuk
dicegah tidak memperburuk keadaan
Skala : Tinggi dapat dilakukan Ny.L dengan
berobat ke pelayanan kesehatan
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 Keluarga menyadari adanya
Skala : Ada masalah, segera masalah tetapi tidak didukung
di tangani dengan pemahaman yang
adekuat tentang penatalaksanaan
penyakit malaria
Total skor 5

2. Kecemasan orang tua berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal


masalah penyakit malaria

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah Bahaya fisik mungkin dapat
Skala : Ancaman Kesehatan 2 x1= 2 terjadi, Tn.A mengatakan anak
3 3 susah dilarang jika ingin
bersepeda di jalanan
2 Kemungkinan masalah dapat Tn.A menegur dan memberikan
diubah 1 x 2=1 contoh pada anak
Skala: Sebagian 2
3 Potensial masalah untuk Pemberian lingkungan dan
dicegah 2x1= 2 tempat bermain yang aman
Skala : Sebagian 3 3 untuk anak
4 Menonjolnya masalah Tn.A berharap anaknya bisa
Skala : Masalah berat, harus 2x1= 1 sembuh segera
segera ditangani 2
Total skor 31
3
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit malaria

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 1 Ny. A mengatakan sering
Skala : Ancaman Kesehatan merasa tegang pada leher dan
susah tidur
2 Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 Keluhan Ny. A muncul jika
diubah makan makanan yang
Skala: Sebagian mengandung kolesterol,
misalnya daging
3 Potensial masalah untuk 3/3 x 1 Kemungkinan keluahn itu dapat
dicegah dicegah bila ibu menghindari
Skala : Sebagian makanan yang mengandung
kolesterol
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 Ibu merasakan se- bagai
Skala : Masalah berat, harus masalah berat karena dapat
segera ditangani mengganggu aktivitas sehari-
hari dan pola tidurnya

Total skor 42
3
Lampiran. 23
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Dx Hari/ Tgl Tujuan Kriteria Standar Intervensi


1. 15 April Setelah dilakukan 1. Keluarga 1. Keluarga mampu 1. Bina hubungan saling
2020 kunjungan 3x mampu menyebut kan Percaya dengan
diharapkan menyebut apa malaria keluarga.
keluarga dapat : kanapa malaria 2. Keluarga mampu 2. Kaji tanda- tanda vital
1. Keluarga 2. Keluarga menyebut kan klien
mampu mampu penyebab 3. Beri kompres air hangat
menyebut menyebut kan penyakit malaria dingin
kanapa malaria tanda dan gejala 3. Keluarga mampu 4. Kaji pengetahuan keluarga
2. Keluarga penyakit malaria menyebut kan tentang merawat penyakit
mampu 3. Keluarga tanda dan gejala malaria
menyebut kan mampu penyakit malaria 5. Jelaskan
tanda dan gejala menyebutkan 4. Keluarga mampu pengertian, penyebab,
penyakit malaria pencegahan menyebut kan tanda dan gejala,
3. Keluarga penyakit malaria pencegaha n pencegahan dan
mampu penyakit malaria penatalaksa naan penyakit
menyebutkan malaria .
pencegahan
penyakit malaria
2. 15 April Setelah dilakukan Orang tua/keluarga 1. Orang tua/keluarga 1. Persiapkan orang tua/keluarga
2020 tindakan keperawatan klien mampu klien tingkat menghadapi krisis
selama 1 kali tatap menjelasksan kecemasannya perkembangan dan situasional
muka diharapkan kembali bagaimana menurun 2. Berikan informasi mengenai
keluarga mampu cara merencanakan 2. Orang tua/Keluarga penyakit dan perubahan
kecemasan orang koping adaptif, klien dapat, perkembangan yang
tua/keluarga dapat mengekspresikan diperkirakan akan terjadi pada
berkurang perasaan cemasnya anak
Tujuan khusus: sebagai orang tua, 3. Dorong orang tua/keluarga
1. Keluarga/orang tua mengekspresikan untuk mengungkapkan secara
mampu harga diri secara verbal pikiran dan perasaan
merencanakan positif, berinteraksi untuk mengeksternalisasikan
strategi koping untuk secara positif dengan cemasnya
situasi penuh anak 4. Bantu orang tua/keluarga
tekanan 3. Orang tua/ keluarga untuk beradaptasi dengan
2. Keluarga/orang tua klien dapa persepsi stressor, perubahan
mampu menghindari sikap atau acaman yang
mempertahankan koping maladaftif menghambat pemenuhan
performa peran . 4. Orang tua /keluarga tuntunan dan peran hidup.
3. Keluarga/orang tua dapat membuat 5. Bantu orang tua untuk tidak
mengkomunikasikan strategi untuk untuk memperlihatkan kecemasan
kebutuhan dan mengatasi kecemasan mereka dihadapan anak
perasaan negative terhadap pertumbuhan 6. Sediakan pengalihan melalui
secara tepat dan perkembangan televisi, radio, permainan
anak serta terapi okupasi untuk
menurunkan kecemasan
3 15 April Setelah dilakukan 1. Setelah tindakan 1. Keluarga dapat 1. Jelaskan pada keluarga
2020 tindakan keperawatan keperawatan, menjelaskan tentang apa itu Malaria.
keluarga dapat : pengetahuan pengertian, tanda dan 2. Memberikan informasi
1. Menjelaskan keluarga gejala serta dapat tentang tanda dan gejala
pengertian Malaria meningkat menyebutkan hal-hal malaria
2. Menyebutkan gejala mengenai malaria yang dapat 3. Memberikan contoh hal–hal
dan tanda Malaria menyebabkan yang dapat menyebabkan
3. Menyebutkan hal-hal Malaria Malaria
yang dapat
menyebabkan Malaria
Lampiran 2.4 Implementasi

Tgl Diagnosa Implementasi


15 April I 1. Membina hubungan saling Percaya dengan
2020 keluarga.
2. Mengkaji tanda- tanda vital klien
3. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
merawat penyakit malaria
4. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan dan penatalaksa naan
penyakit malaria .
15 April 1. Memberikan informasi mengenai penyakit dan
2020 perubahan perkembangan yang diperkirakan
2. Membantu orang tua/keluarga untuk beradaptasi
dengan persepsi stressor, perubahan atau acaman
yang menghambat pemenuhan tuntunan dan
peran hidup.
3. Sediakan pengalihan melalui televisi, radio,
permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan kecemasan
15 April 1. Jelaskan pada keluarga tentang apa itu Malaria.
2020 2. Memberikan informasi tentang tanda dan gejala
malaria
3. Memberikan contoh hal–hal yang dapat
menyebabkan Malaria

Tgl Diagnosa Implementasi


16 April I 1. Membina hubungan saling Percaya dengan
2020 keluarga.
2. Mengkaji tanda- tanda vital klien
3. Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang merawat penyakit malaria
4. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan dan penatalaksa naan
penyakit malaria .
16 April 1. Memberikan informasi mengenai penyakit
2020 dan perubahan perkembangan yang
diperkirakan
2. Membantu orang tua/keluarga untuk
beradaptasi dengan persepsi stressor,
perubahan atau acaman yang menghambat
pemenuhan tuntunan dan peran hidup.
3. Menyediakan pengalihan melalui televisi,
radio, permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan kecemasan
16 April 1. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu
2020 Malaria.
2. Memberikan informasi tentang tanda dan
gejala malaria
3. Memberikan contoh hal–hal yang dapat
menyebabkan Malaria

Tgl Diagnosa Implementasi


17 April I 1. Membina hubungan saling Percaya dengan
2020 keluarga.
2. Mengkaji tanda- tanda vital klien
3. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
merawat penyakit malaria
4. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan dan penatalaksa naan
penyakit malaria .
17 April 1. Memberikan informasi mengenai penyakit dan
2020 perubahan perkembangan yang diperkirakan
2. Membantu orang tua/keluarga untuk beradaptasi
dengan persepsi stressor, perubahan atau acaman
yang menghambat pemenuhan tuntunan dan
peran hidup.
3. Menyediakan pengalihan melalui televisi, radio,
permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan kecemasan
17 April 1. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu
2020 Malaria.
2. Memberikan informasi tentang tanda dan
gejala malaria
3. Memberikan contoh hal–hal yang dapat
menyebabkan Malaria

Lampiran 2.5 Evaluasi

Tgl Implementas Evaluasi


i
15 April I S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
1. Keluarga tampak kebingungan
2. Tanda-Tanda Vital
TD : 90/60 mmHg
RR : 21 x/mnt
P : 80 x/mnt
T : 36,2 o C
Turgor kulit elastis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi ulang pengetahuan keluarga tentang penyakit
malaria
15 April II S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
3. Keluarga tampak banyak bertanya
4. Tanda-Tanda Vital
TD : 90/60 mmHg
RR : 21 x/mnt
P : 80 x/mnt
T : 36,2o C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. menyediakan media pengalihan cemas seperti TV, HP
15 April III S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
5. Keluarga tampak kebingungan
6. Tanda-Tanda Vital
TD : 90/60 mmHg
RR : 21 x/mnt
P : 80 x/mnt
T : 36,2o C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Jelaskan pengertian tanda gejala dari malaria

Tgl Implementas Evaluasi


i
16 April I S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
7. Keluarga tampak kebingungan
8. Tanda-Tanda Vital
9. Konjungtiva normal
TD : 80/60 mmHg
RR : 21 x/mnt
P : 100 x/mnt
T : 37,2 o C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi ulang pengetahuan keluarga tentang penyakit
malaria
16 April II S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
10. Keluarga tampak banyak bertanya
11. Tanda-Tanda Vital
TD : 80/60 mmHg
RR : 21 x/mnt
P : 100 x/mnt
T : 37,2 o C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. menyediakan media pengalihan cemas seperti TV, HP
16 April III S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
12. Keluarga tampak kebingungan
13. Tanda-Tanda Vital
TD : 80/60 mmHg
RR : 21 x/mnt
P : 100 x/mnt
T : 37,2 o C

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. Jelaskan pengertian tanda gejala dari malaria

Tgl Implementas Evaluasi


i
17 April I S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
14. Keluarga tampak kebingungan
15. Tanda-Tanda Vital
TD : 95/60 mmHg
RR : 25 x/mnt
P : 95 x/mnt
T : 36,5 o C
A : masalah tidak muncul
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi ulang pengetahuan keluarga tentang penyakit
malaria
17 April II S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
16. Keluarga tampak banyak bertanya
17. Tanda-Tanda Vital
TD : 95/60 mmHg
RR : 25 x/mnt
P : 95 x/mnt
T : 36,5 o C
A : Masalah tertasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. menyediakan media pengalihan cemas seperti TV, HP
17 April III S : Keluarga mengatakan masih belum memahami
2020 atau mengerti dan merawat tentang penyakit yang
dialami klien
O:
18. Keluarga tampak kebingungan
19. Tanda-Tanda Vital
TD : 95/60 mmHg
RR : 25 x/mnt
P : 95 x/mnt
T : 36,5 o C

A : Masalah terasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan
1. Jelaskan pengertian tanda gejala dari malaria

Anda mungkin juga menyukai