Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

“TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : ORIENTASI REALITA”


PRAKTEK KLINIK MENTAL HEALTH NURSING

Pembimbing :

Sari Narulita, SKp, MN

Disusun oleh :

Cintya Dewi Permatasari 012042026


Dahliah 012042011
Nur Ati Wulandari 012042012
Triana Ferdianingsih 012042014
Atik Sulistiawati 012042035
Florida Hatauruk 012042031
Parmo sinaga 012042036
Sri Maryati 012042049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
2021
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA

A. Latar Belakang

Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa,


bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan.Terapi kelompok telah diterima
profesi kesehatan.Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien
melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan
meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan
juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan
orientasi realita.Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya
B. Pengertian Orientasi Realita

Gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan klien menilai dan


merespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan lamunan dan
kenyataan (Kusunawati, 2012)

Terapi aktivitas kelompok (TAK): orientasi realitas adalah upaya untuk


mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu.

Klien yang mengalami gangguan jiwa psikotik & demensia mengalami


penurunan daya nilai realitas (reality testing ability): klien tidak lagi
mengenali tempat, waktu dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat
mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas
pada klien. Untuk menanggulangi hendaya ini, perlu ada aktivitas yang
memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.
Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat (Budi Anna Keliat, 2014)
C. Tujuan
Tujuan umum TAK orientasi realita adalah klien mampu mengenali orang, tempat,
dan waktu sesuai dengan kenyataan, sedangkan tujuan khususnya adalah:
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
2. Klien mengenal waktu secara tepat.
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya secara tepat.

D. Aktivitas dan Indikasi


Terapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan terapi harian yang dapat
diberikan pada klien dengan gangguan jiwa psikotik yang mengalami penurunan
daya nilai realitas yaitu memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang
realitas yang ada disekitar klien. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas
lingkungan yaitu dari diri sendiri, orang lain, waktu dan tempat (Keliat, 2005). TAK
ini dilakukan pada klien halusinasi karena sebagian besar klien dengan halusinasi
tidak mampu berorientasi terhadap keadaan nyata, yang meliputi dirinya sendiri
maupun orang lain, tempat dan waktu.

E. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Rabu, 7 Juli 2021

Pukul : 15.30 WIB

Tempat : Ruang Mawar RS.Jiwa Soeharto Heerdjan

F. Metode

1. Permainan dalam kelompok


2. Diskusi dan Tanya jawab

G. Media dan Alat

1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK

2. Spidol

3. Bola

4. Musik dari laptop/handphone (sesuaikan dengan kondisi klien)


H. Setting Tempat

P P
F

P P O
L F

Keterangan:

L : Leader

F : Fasilitator

O : Observer

P : Pasien

I. Pembagian Tugas

a. Peran Leader :

1. Memimpin jalannya kegiatan

2. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan

3. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan

4. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien


5. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan

6. Memberikan reinforcement positif pada klien

7. Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011)

b. Peran Observer :

1. Mengobservasi jalannya acara

2. Mencatat jumlah klien yang hadir

3. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung

4. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien

5. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain

6. Membuat laporan hasil kegiatan

c. Peran Fasilitator :

1. Mamfasilitasi jalannya kegiatan

2. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara

4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok

d. Pasien :
Kriteria Pasien

1. Klien dengan gangguan orientasi orang,tempat dan waktu

2. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi


3. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah
dapat berinteraksi dengan orang lain
4. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
5. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
6. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
7. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011)

J. Tahapan Kegiatan

a. Sesi 1 TAK : Orientasi Pengenalan Orang

b. Sesi 2 TAK : Orientasi Realitas Tempat

c. Sesi 3 TAK : Orientasi Realitas Waktu (Budi Anna Keliat, 2014)

K. Susunan Pelaksanaan

a. Perawat pelaksana TAK sebagai berikut

1. Leader : Dahliah

2. Fasilitator 1 : Cintya

3. Fasilitator 2 : Wulan

4. Observer : Triana

b. Pasien peserta TAK sebagai berikut :


NO NAMA PASIEN MASALAH
1 Parmo Halusinasi
2 Florida Halusinasi
3 Atik Halusinasi
4 Maryati Halusinasi
L. Antisipasi Masalah

a. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang tidak aktif saat aktifitas
kelompok :

1. Memanggil nama pasien

2. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat


atau pasien yang lain

b. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang meninggalkan permainan
tanpa izin :

1. Panggil nama pasien

2. Tanya alasan pasien meninggalkan acara permainan TAK

3. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan TAK dan berikan penjelasan


pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien
boleh kembali lagi (Kusunuwati, 2012).

M. Kriteria Evaluasi

Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :
1. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya

2. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain

3. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan


yang diajukan
4. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan

5. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan
6. 50% dari jumlah klien mampu mengemukakan pendapat tentang therapi
aktifitas kelompok yang dilakukan (Kusunawati, 2012)
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Sesi I : Pengenalan Orang

A. Tujuan

1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat.

2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.

B. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang.

C. Alat

1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK

2. Spidol

3. Bola

4. Musik dari handphone/laptop (sesuaikan dengan kondisi klien)

D. Metode

1. Permainan dalam kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

E. Langkah Kerja

1. Persiapan :

a. Memilih klien sesuai indikasi

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 10 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai (Lilik, 2011).

3. Tahap Kerja

a. Terapis memberikan name tag ( papan nama) untuk masing-


masing peserta

b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama


lengkap, nama panggilan, dan alamat.

c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama


panggilan di papan nama yang dibagikan.

d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri


secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, alamat.

e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Musik akan


dinyalakan, saat musik terdengar bola dipindahkan dari satu
klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang
memegang bola tersebut menyebutkan nama lengkap; nama
panggilan, alamat.dari klien yang lain (minimal nama
panggilan).

f. Terapis memutar music dan menghentikan. Saat musik


berhenti klien yang sedang memegang bola menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal klien yang lain.

g. Ulangi langkah (e) sampai semua klien mendapat giliran.

h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien


dengan mengajak klien bertepuk tangan.(Kusunawati, 2012)

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok


b. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama


panggilan.

c. Kontrak yang akan datang

1. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu


”Mengenal Tempat”

2. Menyepakati waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
a. Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Leader mampu memimpin acara.
3) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
4) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
5) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
6) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

b. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu memperkenalkan nama,
nama panggilan, alamat, dan hobi. Semua pasien mengikuti kegiatan sampai selesai.
.
LEMBAR EVALUASI

Sesi 1 : TAK
Orientasi realitas orang

N Aspek yang dinilai Nama pasien


O.

P M F A
1. Menyebutkan nama klien lain √ √ √ √
2. Menyebutkan nama panggilan klien lain √ √ √ √
3. Menyebutkan asal klien lain √ √ √ √
4. Menyebutkan hobi klien lain √ √ √ √

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama, panggilan, asal
dan hobi klien lain. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK orientasi
realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama panggilan, asal, dan hobi klien lain di
sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, Akemat Pawirowiyono. (2014). Keperawatan Jiwa : Terapi
Aktivitas Kelompok, ED.2. Jakarta : EGC.

Kusunawati, F. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Lilik. (2011). Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Purwaningsi, W. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medik


LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN TAK

Struktur Kelompok
Sesi 1
 Leader : Dahliah
 Observer : Triana Ferdianingsih
 Fasilitator :
- Cintya Dewi Permatasari
- Nur Ati Wulandari
 Klien :
- Tn. Parmo
- Ny. Maryati
- Ny. Atik
- Ny. Florida
 Tanggal : Rabu, 07 Juli 2021 jam 15.30

1. INPUT
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi merupakan sebagian dari terapi
aktivitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam konteks keperawatan jiwa. Terapi ini
diharapkan dapat memicu klien untuk dapat bersosialisasi dan dapat mengidentifikasi dan
mengklarifikasi stimulus eksternal yang diberikan melalui pesan yang ada dalam perintah
Terapi aktivitas kelompok ini diikuti oleh 4 peserta, yang telah diseleksi yaitu, klien yang
sudah kooperatif dan dengan masalah keperawatan halusinasi. Klien yang mengikuti kegiatan
terapi ini adalah Tn. P, Ny. M, Ny.F, dan Ny.A. Terapi dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 7
Juli 2021. Kegiatan pertama yang dilakukan berupa melatih peserta untuk saling mengenal satu
sama lain. Persiapan TAK telah dilakukan 1 hari sebelumnya, berupa penyusunan preplanning
kegiatan, menyiapkan media dan kontrak dengan klien.

2. PROSES
I. FASE ORIENTASI
Pasa proses fase ini, setelah leader memberikan salam kepada semua peserta, selanjutnya
leader memberikan kesempatan kepada salah satu pasien untuk memimpin doa agar apa yang
dilakukannya hari ini memberikan manfaat dan berkah sebanyak-banyaknya.

Setelah selesai doa, leader memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan kontrak dengan
pasien yang sebelumnya dievaluasi atau melakukan validasi dengan pasien yaitu dengan cara
pasien diminta untuk memperkenalkan diri dan menyebutkan minimal tiga orang temannya
(anggota kelompoknya) dan menyebutkan minimal dua orang perawat yang ada di dekatnya
sampai semua peserta TAK mendapatkan giliran. Bagi pasien yang dapat menyebutkan
dengan baik dan benar diberikan reinforcement yaitu dengan pujian atau tepuk tangan.
Setelah semuanya mendapatkan giliran, selanjutnya leader membacakan aturan main tentang
hal-hal yang harus disepakati bersama selama kegiatan TAK berlangsung.

II. FASE KERJA


Pada bagaian fase kerja ini, tujuan penggunaan terapi ini sebenarnya lebih mengkhususkan
untuk pasien yang mengalami gangguan jiwa persepsi sensori : halusinasi. Pada mulanya,
seluruh peserta duduk melingkar dengan seorang leader berada di depan. Kemudian
kelompok mahasiswa memperkenalkan diri kepada para peserta. Urutan ditunjuk oleh leader,
dan dimulai dengan menyebutkan nama, kemudian leader menjelaskan tujuan dan peraturan
kegiatan dalam kelompok. Bila peserta akan mengemukakan perasaannya, maka diminta
untuk menunjukkan tangannya. Selain itu, jika klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK
harus minta ijin pada fasilitator. Sebagai langkah awal, leader memberikan sebuah papan dan
spidol. Peserta diminta untuk menuliskan nama masing-masing. Setelah itu leader
menyalakan music. Sedangkan fasilitator memberikan bola. Kemudian bola dioper sesuai
dengan arah jarum jam. Ketika music berhenti, maka peserta yang saat itu memegang bola
diminta untuk berkenalan dengan peserta lainnya dengan cara menyebutkan : nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi yang disukai. Selanjutnya, music dinyalakan kembali dan
setiap peserta mendapakan giliran. Selama kegiatan berlangsung, observer mengamati
jalannya acara.

III. FASE TERMINASI


Pada fase terminasi ini, leader mengeksplor perasaan klien satu persatu setelah mengikuti
kegiatan TAK tersebut. Rata-rata mereka menyatakan senang dan puas denga kegiatan TAK
tersebut. Hal ini dibuktikan dengan selama kegiatan berlangsung, pasien tetap antusias dan
kooperatif bahkan sampai melewati kontrak yang ditentukan pun mereka tidak merasa bosan
ataupun lelah. Setelah itu mereka dievaluasi secara obyektif yaitu diminta untuk menyebutkan
kembali tujuan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan kemudian leader menjelaskan kembali
tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompok ini sekaligus menutup kegiatan dengan
kesimpulan bersama-sama. Kendala/ kekurangan selama sesi kegiatan TAK berlangsung
tidak ada.

Laporan observasi berdasarkan evaluasi yaitu:


1. Evaluasi Struktur
 Dalam pelaksanaan TAK tepat waktu dalam memulai pelaksanaan yaitu pukul 15.30
 Dalam pelaksanaan TAK, jumlah klien yang direncanakan sesuai jumlahnya yaitu 4 orang
 Alat yang disiapkan digunakan dengan semestinya
 Metode bermain peran/simulasi telah dilakukan
 Suasana saat kegiatan TAK Sesi I menyenangkan, berlangsung aman dan nyaman namun ada
beberapa klien yang kurang semangat
 Klien dan terapis duduk bersama membentuk persegi panjang
 Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan sampai selesai
 Leader, Fasilitator, Observer telah berperan dan melaksanakan kegiatan TAK dengan baik.
2. Evaluasi Proses
 Leader telah membuat suasana menjadi semangat dan menyenangkan
 Fasilitator berperan dengan baik dalam memotivasi klien mengikuti TAK
 Klien kooperatif dan mengikuti kegiatan TAK Halusinasi dari awal hingga akhir
 Observer dapat mengobservasi kegiatan TAK Halusinasi dengan semestinya.

3. Evaluasi hasil

SESI 1: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Orientasi realita (kemampuan mengenal orang lain)
N Aspek yang dinilai Nama pasien
O.
P M F A
1. Menyebutkan nama klien lain √ √ √ √
2. Menyebutkan nama panggilan klien lain √ √ √ √
3. Menyebutkan asal klien lain √ √ √ √
4. Menyebutkan hobi klien lain √ √ √ √

Dokumentasi
Kesimpulan yang didapat di SESI 1 TAK Halusinasi:
Semua klien mengikuti SESI 1 TAK halusinasi dari awal sampai akhir kegiatan dengan hasil seperti
yang tertera ditabel atas. Semua klien mampu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi klien yang disukai. Secara keluruhan tingkat keberhasilan 100%.

Anda mungkin juga menyukai