Anda di halaman 1dari 2

Uraian kegiatan PBL 2:

1. Pertemuan ke-1, fasilitator membagi kelas dalam kelompok HG dan


membagi pemicu ke kelompok, setiap pemicu dibahas oleh 1
kelompok. Setiap HG membahas dan mendiskusikan pemicu dengan
langkah-langkah sbb:
1. Identifikasi kata-kata kunci dalam pemicu
2. Analisis masalah pemicu dengan mengembangkan dan
mengeksplorasi
pemahaman terhadap kata-kata kunci dengan menyusun
pertanyaan dengan
5W+H (what, who, where, when, why, how). Identifikasi masalah
besar dalam
pemicu.
3. Rumuskan hipotesis untuk menjawab sementara masalah.
4. Identifikasi pengetahuan yang sudah diketahui yang diperlukan
untuk menjawab
menjawab masalah.
5. Identifikasi pengetahuan baru yang diperlukan untuk menjawab
masalah.
6. Identifikasi pengetahuan yang perlu dipelajari (learning issues)
yang dibutuhkan
untuk menjawab masalah.
7. Pelajari learning issues dengan membagi tugas dalam kelompok.
Setiap anggota
mempelajari learning issue yang menjadi tugasnya, dan
melaporkannya sebagai
Laporan Tugas Mandiri (LTM).
Sekretaris kelompok mencatat hasil dan jalannya diskusi dalam
Borang Diskusi Kelompok I.
2. Pertemuan ke-2, setiap anggota kelompok mengumpulkan LTM ke
fasilitator dan menyampaikannya ke kelompok. Setiap anggota
kelompok mencatat hasil diskusi, sekretaris kelompok mencatat
hasil diskusi kelompok untuk membuat bahan presentasi. Kelompok
mendiskusikan pemicu dan menyiapkan bahan presentasi.
3. Pertemuan ke-3, setiap pemicu dipresentasikan oleh salah satu
kelompok, kelompok yang lain menjadi penyanggah. Kelompok lain
yang tidak membahas pemicu yang sama wajib memperhatikan dan
turut berdiskusi.

KASUS PEMICU:
KASUS A
Tn KL, 35 tahun, dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar
terkena air panas pada beberapa bagian tubuhnya antara lain: perut,

ekstremitas atas, dada dan area kelamin. Wajah klien kelihatan meringis
menahan nyeri, dan mengatakan nyeri yang dirasakan pada skala 7. Klien
saat ini mengeluh lemas dan sangat haus. Berdasarkan observasi klinis
pasien menunjukkan tanda kekurangan cairan. Hasil TTV TD 90/50 mmHg,
Nadi 70 x/menit, RR= 26 x/mnt, S= 37,5 C. klien tampak sangat cemas dan
merasakan nyeri di bagian luka bakar dengan skala 8. Terpasang CVP nilai 5,
dan infus di tangan kiri. Produksi urin 100 cc/ 5 jam, BB= 50 kg.
KASUS B
Pasien perempuan berusia 40 tahun, dengan BB= 68 kg dirawat di rumah
sakit dengan diagnosa medis hematemesis melena ec. peptic ulcer. Saat ini
pasien masih terpasang nasogastric tube (NGT) untuk dekompresi dengan
drainage darah sejumlah 300 cc/5 jam. TTV= TD= 90/60 mmHg, HR= 124
x/mnt, RR= 26 x/mnt, cepat dan dalam, kesadaran delirium. Infus Normal
Saline terpasang di tangan kiri. Pasien ada perencanaan dilakukan
pemeriksaan lab untuk evaluasi masalah cairan terkait perdarahan yang
muncul dan penangan cairan lebih lanjut. Pasien juga mendapatkan terapi
pengobatan untuk mengatasi masalah perdarahannya.

Anda mungkin juga menyukai