Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Maternitas dengan
pembimbing Nyayu Nina Putri C, Ners., M. Kep.
Disusun Oleh :
Dea Nanda Arshani Maryadi
NIM : 320078
A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu keadaan yang terjadi pada perempuan
dewasa (pernah menstruasi) yang dimulai dari terjadinya masa
konsepsi pertemuan antara sel sperma dengan ovum pada tuba
fallopi sampai terjadinya persalinan (Manuba, 2010). Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sprematozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(Yulistiana, 2015).
4. Proses Kehamilan
Konsepsi adalah persatuan antara sebuah sel telur (ovum) dan
sebuah sperma yang menandai awal suatu kehamilan. Peristiwa ini
bukan merupakan peristiwa yang terpisah, tetapi adalah suatu
rangkaian kejadian, yaitu pembentukan gamet (ovum dan sperma),
ovulasi (pelepasan ovum), penggabungan gamet (fertilisasi) dan
implantasi embrio di dalam uterus. Jika semua peristiwa tersebut
berlangsung baik, maka proses perkembangan embrio dan janin
dapat dimulai (Bobak, Lowdermilk,& Jensen, 2005). Di bawah ini
adalah gambar proses konsepsi :
5. Adaptasi Fisiologis Terhadap Kehamilan
Adaptasi maternal merupakan akibat kerja hormone kehamilan dan
tekanan mekanis akibat membesarnya uterus dan jaringan lain.
Adaptasi ini melindungi fungsi fisiologis normal seorang wanita,
memenuhi tuntutan metabolic kehamilan tubuh wanita, dan
menyedikan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan
janin. Sejalan dengan penyesuaian yang diharapkan terjadi selama
masa hamil, beberapa penyakit juga menimbulkan perubahan,
misalnya kadar hemoglobin yang rendah, laju endap darah yang
tinggi, dyspnea saat istirahat, dan perubahan fungsi jantung serta
keseimbangan endokrin. Perubahan ini menunjukkan usaha tubuh
untuk melindungi ibu dan janin ((Bobak, Lowdermilk,& Jensen,
2005).
a. Sistem Reproduksi dan Payudara
1) Aksis Hipothalamus-Hipofisis Ovarium
Selama hamil kadar estrogen dan progesterone yang
meningkat menekan sekresi follicle-stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Maturasi folikel dan pelepasan ovum tidak terjadi.
Siklus menstruasi berhenti (amenore), namun 20%
wanita mengalami perdarahan kecil tanpa rasa sakit
dan sebab yang jelas di awal gestasi. Setelah
implantasi, ovum yang dibuahi dan vili korionik
memproduksi hCG yang mempertahankan korpus
luteum untuk memproduksi estrogen dan
progesterone selama 8 sampai 10 minggu pertama
kehamilan hingga plasenta mengambil alih fungsi
tersebut (Scott, dkk., 1990 dalam Bobak,
Lowdermilk,& Jensen, 2005).
2) Uterus
Pertumbuhan uterus pada trimester pertama
berlanjut sebagai respons terhadap stimulus kadar
hormone estrogen dan progesterone yang tinggi.
Pembesaran uterus terjadi akibat peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan
fibroelastis baru) dan hipertrofi (pembesaran serabut
otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada), serta
perkembangan desidua. Selain bertambah besar,
uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan
posisi. Dinding-dinding otot menguat dan elastis.
Pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti buah pir
terbalik. Selama trimester kedua bentuk uterus bulat
karena janin kemudian memanjang, uterus menjadi
lebih besar, lebih lonjong, dan membesar keluar
rongga panggul menuju rongga abdomen.
b. Sistem Kardiovaskular
Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan
perubahan sistem kardiovaskular yang ekstensif, baik aspek
anatomis maupun fisiologis. Adaptasi kardiovaskular
melindungi fungsi fisiologis normal wanita, memenuhi
kebutuhan metabolic tubuh saat hamil, dan menyediakan
kebutuhan untuk perkembangan serta pertumbuhan janin.
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan
oleh peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena
diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan
berotasi ke depan dan ke kiri. Impuls pada apeks, titik
impuls maksimum bergeser ke atas dan leteral sekitar 1-1,5
cm. Derajat pergeseran bergantung pada lama kehamilan
dan ukuran serta posisi uterus.
Pemeriksaan Leopold II
Tujuan : untuk mengetahui batas kiri/
kanan pada uterus ibu dan untuk
mengetahui bagian apa yang ada
dibagian kanan dan kiri abdomen
ibu. Jika teraba bagian yang rata, ada
tahanan (punggung). Sedangakan
jika teraba bagian yang menonjol,
kecil-kecil (ekstremitas janin).
Pemeriksaan Leopold III
Tujuan : untuk mengetahui
presentasi/ bagian terbawah janin
yang ada di sympisis ibu. Jika teraba
bagian besar keras dan melenting
(kepala). Jika teraba bagian yang
tidak melenting (bokong).
Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan : untuk mengetahui seberapa
jauh masuknya bagian terendah janin
kedalam PAP. Jika posisi tangan
masih bisa bertemu, dan belum
masuk PAP (konvergen). Sedangkan
jika posisi tangan tidak bertemu dan
sudah masuk PAP (divergen).
e) Panggul : meliputi pemeriksaan panggul luar
dan panggul dalam.
f) Pemeriksaan genitalia : pemeriksaan
genetalia luar, yang dikaji meliputi tidak ada
varices, tanda chadwick, pembesaran
kelenjar bartholini dan keputihan;
pemeriksaan genetalia dalam, yang dikaji
meliputi vagina, serviks dan tanda infeksi
pada serviks, pemeriksaan bimanual (tanda
hegar); rektum (kebersihan dan hemoroid).
g) Ekstremitas : ekstremitas bawah yang dikaji
meliputi bentuk, varices, kebersihan kuku,
pucat pada ujung jari kaki, teraba dingin atau
panas, refleks patella kanan dan kiri.
3) Pemeriksaan diagnostic : USG, laboratorium,
urinalisis, CTG, dan lain-lain.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Trimester I :
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
2) Gangguan eliminasi urine.
3) Konstipasi.
4) Gangguan citra tubuh.
5) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer.
6) Risiko kekurangan volume cairan.
7) Resiko jatuh.
b. Trimester II :
1) Penurunan curah jantung.
2) Perubahan pola napas.
3) Nyeri akut.
4) Gangguan eliminasi urine.
5) Ansietas.
6) Intoleransi aktivitas.
7) Gangguan rasa nyaman.
8) Gangguan citra tubuh.
9) Resiko jatuh.
10) Resiko ketidakefektifan proses kehamilan-
melahirkan.
c. Trimester III :
1) Penurunan curah jantung.
2) Perubahan pola napas.
3) Nyeri akut.
4) Gangguan eliminasi urine.
5) Ansietas.
6) Keletihan.
7) Intoleransi aktivitas.
8) Gangguan rasa nyaman.
9) Gangguan citra tubuh.
10) Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
11) Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh.
12) Resiko jatuh.
13) Resiko ketidakefektifan proses kehamilan-
melahirkan.
5. Daftar Pustaka
Amin Huda A., Hardhi K. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan NANDA, NIC-NOC.
Edisi Revisi. Jilid 2. Yogyakarta : Mediaction Publishing.
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas/ alih bahasa, Maria A. Wijayarini, Peter I.
Anugerah; editor bahasa Indonesia, Renata Komalasari. Ed. 4. Jakarta : EGC.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi/ alih bahasa, Nike Budhi Subekti; editor edisi bahasa Indonesia, Egi
Komara Yudha … et al. Ed. 3. Jakarta : EGC.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
T. Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, 2015-2017. Diagnosis Keperawatan (NANDA). Definisi dan Klasifikasi, Edisi 10.
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta : Nuha Medika.
RESUME NY. I (35 TAHUN) DENGAN G2PIA0 GRAVIDA 6
MINGGU+HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RUANG ANTENATAL RSIA LIMIJATI
2020
A. Pengkajian Keperawatan
1. Biodata Klien :
Nama : Ny. I
Usia : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : BUMD
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Rancasawo Komp. SST
Margahayu No. 11A Kelurahan
Margacinta Kcamatan Buah Batu
Kota Bandung
Tanggal Masuk RS : 10-10-2020
No. Register : 0126202
Diagnosa Masuk : G2P1A0 gravida 6 minggu+HEG
9. Pengkajian Sistem :
Pengkajian sistem berfokus pada masalah keperawatan yang
ditemukan. Pada pengkajian sistem perkemihan, neurologi,
endokrin, pernapasan, kardiovaskular, musculoskeletal tidak
ditemukan adanya kelainan.
a. Sistem reproduksi dan payudara : terdapat keputihan
(lekorea) tidak berbau, tidak ada pengeluaran darah
pervaginam, tampak pembesaran uterus, genitalia bersih.
Inspeksi bentuk payudara melingkar, simetris, belum ada
hiperpig-mentasi pada areola, puting susu menonjol, tidak ada
retraksi atau dimpling; palpasi tidak ada masa/ benjolan, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, belum
ada colostrum.
b. Sistem integumen : inspeksi tidak ada hiperpigmentasi
(kloasma, linea nigra), striae gravidarum, ataupun angioma/
telengektasis/ vascular spiders, tidak ada epulis (gingival
granuloma gravidarum), kuku bersih dan pendek, kulit
berminyak dan tidak ada acne vulgaris, mukosa oral tampak
kering, konjungtiva tidak anemis, mata tidak cekung. Palpasi
turgor kulit baik, kulit teraba sedikit kasar dan bersisik.
Terdapat luka bekas operasi SC tahun 2017.
c. Sistem pencernaan : mual dan muntah (terutama terjadi pada
pagi hari dan malam hari, hilang menjelang tengah hari
(morning sickness), perasaan eneg atau mual terutama bila
mencium bau yang menyengat, ada nyeri ulu hati, merasa
sering haus. Inspeksi abdomen simetris, ada luka bekas
operasi SC tahun 2017, belum terdapat linea nigra ataupun
striae gravidarum, tampak sedikit pembesaran abdomen,
perkusi bunyi pekak normal, palpasi tidak teraba massa dan
tidak ada nyeri tekan, auskultasi bising usus menurun. BB 44
kg, TB 155 cm, IMT=18.3 (normal).
B. Analisa Data
Data Etiologi/ Analisa Masalah
Keperawatan
DS : Peningkatan progesteron dan hCG Kekurangan
-Pasien volume cairan
mengatakan Peningkatan asam lambung
mual dan muntah
sejak 2 hari yang Mual, muntah, anoreksia
lalu, hari ini
muntah 5x. Kekurangan volume cairan
-Pasien
mengatakan eneg
atau mual
terutama bila
mencium bau
yang menyengat.
-Pasien
mengatakan
sering haus.
DO :
-Hb 12.3 g/dL
Ht 36.4%
-Pasien
tampak
lemas.
-Turgor
kulit
baik.
-Mukosa
oral
tampak
kering.
-Kulit
teraba
sedikit
kasar dan
bersisik.
-TD :
94/60
mmHg;
HR : 93
x/menit;
RR : 20
x/menit;
Suhu :
37.1 OC.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d. mual dan muntah ditandai dengan
mukosa oral tampak kering, dan pasien merasa sering haus.
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d. peningkatan hormone progesterone dan hCG ditandai dengan
mual dan muntah, penurunan nafsu makan.
D. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi NIC
Keperawatan
Kekurangan volume Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor status hidrasi.
cairan b.d. mual dan keperawatan selama 1X24 2. Monitor vital sign.
muntah ditandai jam diharapkan tidak terjadi 3. Monitor masukan makanan/ cairan dan hitung intake kalori harian.
dengan mukosa oral kekurangan volume cairan 4. Monitor status nutrisi.
tampak kering, dan dengan kriteria hasil : 5. Monitor tingkat Hb dan Ht.
pasien merasa sering 1. Mempertahankan urine 6. Monitor BB.
haus. output sesuai dengan usia, 7. Dorong pasien menambah intake cairan oral adekuat.
BB urine normal, hematokrit
normal.
2. TTV dalam batas normal.
3. Tidak ada tanda dehidrasi,
elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang
berlebihan.