Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU PRENATAL DI RUANG KIA


PUSKEMAS KECAMATAN CIRACAS
(Tanggal 5 sd 17 DESEMBER 2022)

Dosen Pembimbing :
Ns.Neli Husniawati,S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :
Nova Nurrahmadani 1032211032
Konsep Ibu Hamil
A. Definisi
Kehamilan adalah proses pertumbuhan janin dimulai darikonsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan adalah
suatu proses alami danfisiologis yang terjadi pada wanita yang di dahului oleh suatu
peristiwafertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang
mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai proses perkembangan di
dalam uterus sampai proses persalinan. Kehamilan didefisinikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan darispermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi,
biladihitung saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional,
kehamilan terbagi dalam 3 trimester, trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 1 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu

B. Perubahan Fisiologis dan Psikologis


Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) danmasuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasukirongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
spermabiasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur
banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum, Ovum yang telah dibuahi inisegera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).Dari
pembuahansampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel
makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapatdikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilitas),nidasi dan plasenta.

Trisemester I

a. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya
b. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
c. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap
agar dirinya tidak hamil saja.
Trisemester II
a. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
b. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
c. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
d. Libido meningkat
e. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru
Trisemester III
a. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
b. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e. Merasa kehilangan perhatian

C. Masalah yang muncul pada ibu hamil


a. Mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal
kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi kenyataannya
mual muntah ini dapat terjadi setiap saat
b. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena
ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan
tekanan darah menurun. Gejala yang normal selama kehamilan :
 Hormon Kehamilan (progesterone)
rangsangan prostaglandin, rangsangan mekanis, dan menyebabkan otot rahim dan otot polos
relaksasi. Pada kehamilan kedua hormon tersebut berada dalam keadaan yang seimbang,
sehingga kehamilan bisa dipertahankan. Perubahan keseimbangan kedua hormon tersebut
menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofise parst posterior dapat menimbulkan
kontraksi.
 Varises
Karena adanya peningkatan volume plasma darah yang akan mempengeruhi pada kadar
haemoglobin darah ibu sehingga menyebabkan pusing.

c. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul
dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva
vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan
memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
d. Sering kencing
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan
kandungan kencing ibu hamil.
e. Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan
emosional untuk kehamilan. Juga peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi pola tidur
D. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
a. Mual muntah
 Hindari makanan peda, makanan berlemak
 Hindari makanan yang mengandung rendah lemak
 Hindari minuman bersoda dan alcohol
b. Pusing
 Hindari posisi tidur terlentang
 Hindarin stress
 Menjauhi tempat keramaian
c. Sering Kencing
 Minum air putih secukupnya
 Membatasi minuman berkafein dan alkohol
 Membatasi konsumsi garam
d. Varises
 Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
 Lakukan olahraga secara teratur
 Jaga berat badan tetap ideal
e. Merasa lelah
 Mengkomsumsi makanan bergizi
 Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
 Berolahraga secara rutin

E. Penatalaksanaan Medis dan keperawatan


1. Penatalaksanaan Medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil
c. Vitamin untuk ibu hamil
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Nausea
 Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
 Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagihari.
 Tingkatkan istirahat.
b. Nyeri ulu hati
 Distraksi / nafas dalam
 Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu pencernaan
c. Kesemutan jari-jari
 Menjelaskan penyebab kesemutan
 Berbaring rileks
Konsep dasar asuhan keperawatan meliputi:
1. Pengkajian
a. Identitas
1. Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluargadapat terjalin komunikasi dengan
baik.
2. Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30 tahun.
3. Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan atau informasi bila diperlukan. Bila
keadaan mendesak, dengan diketahuinyaalamat tersebut bidan dapat mengetahui tempat
tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
4. Agama
Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan asuhan saat hamil dan bersalin
5. Pendidikan
pengetahuan untuk memberikan konseling sesuai pendidikannya.Tingkat pendidikan ibu
hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan bayi

2. Diagnosa Keperawatan
Menurut SDKI, diagnosis nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlansung kurang dari 3 bulan.
Penyebabnya yaitu :
a) agen pencedera fisiologis (misal inflamasi, iskemia, neoplasma)
b) agen pencedera kimiawi (misal terbakar, bahan kimia iritan)
c) agen pencedera fisik (misal abses, amputasi, terbakar, mengangkat berat, trauma).
Gejala dan tanda mayor yaitu :
1) subjektif meliputi mengeluh nyeri
2) objektif meliputi tampak meringis, bersikap protektif (misal menghindari nyeri), gelisah,
frekuensi nadi meningkat, dan sulit tidur.
Gejala dan tanda minor yaitu :
1) subjektif tidak ada
2) objektif

3. Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan dilakukan berdasarakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran
Keperawata Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri
menurun (L.08066)
Kriteria hasil : n Indonesia (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019) :
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun
3. Sikap protektif menurun
4. Gelisah menurun
5. Kesulitan tidur menurun
6. Menarik diri menurun
7. Berfokus pada diri sendiri menurun
8. Diaforesis menurun
9. Perasaan depresi (tertekan) menurun
10. Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun
11. Anoreksia menurun
12. Perineum terasa tertekan menurun
13. Nafsu makan membaik
14. Pola tidur membaik
Intervensi :
Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karekteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
7. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
8. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
9. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

4.Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan klien mampu melakukan perawatan diri
secara mandiri (self care) dengan penyakit yang dialami sehingga klien mencapai derajat
kesembuhan yang optimal dan efektif. Sehingga kemandirian pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum dapat meningkat dengan dilakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi
penyebab terjadinya mual muntah yang berlebih dan memberikan rasa nyaman dan aman pada
ibu.
5.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan klien atas tindakan yang telah dilakukan
sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai atau belum. Hal ini
terkait dengan kemampuan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum dalam kemandiriannya dan
mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum dapat mengevaluasi kemandiriannya dalam mengatasi masalah yang dialami,
meliputi seluruh aspek baik bio-psiko-sosial dan spiritual

Sumber Pustaka (minimal 2 )


Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester I dan
Penatalaksanaannya.Hasan A.B. (2021). Ketidaknyamanan Trimester II Dan Cara Mengatasinya.
ASUHAN KEBIDANAN INI DIBERIKAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III.KARYA TULIS
ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG BERSALIN


PUSKEMAS KECAMATAN CIRACAS
(Tanggal 12 sd 17 DESEMBER 2022)
A. Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 2012). Persalinan adalah proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup
diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan (kekuatan
sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan
perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. (Ari Sulistyawati,
2015).
Macam-macam persalinan
1. Persalinan spontan (eustosia), Yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri. Melalui jalan lahir (pervagina)
2. Persalinan BuatanYaitu suatu proses persalinan yang berlangsung dengan bantuan atau
pertolongan dari luar, seperti: Ekstraksi forceps (vakum), atau operasi section caesaerea (SC)
3. Persalinan anjuran, Yaitu persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian Pitocin atau prostaglandin

B. Perubahan Fisiologis / Psikologi


Kala l
 Ibu merasa cemas
 Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi
 Perasaan tidak enak

Kala ll
 Takut
 Kontraksi menurunkan aliran darah
 Frekuensi denyut nadi

Kala lll
 Tali pusat memanjang
 Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri
C. Masalah yang muncul pada ibu bersalin
 Sembelit
Awal dimasa kehamilan karena perubahan hormon dalam tubuh
 Nyeri
Nyeri persalinan adalah suatu perasaan tidak nyaman berkaitan dengan adanya kontraksi
uterus, dilatasi dan effacement serviks, penurunan presentasi, peregangan vagina dan
perineum yang berakhir di kala IV persalinan, persalinan kala II dimulai dari pembukaan
lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.

D. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah


 Sembelit
- Rutin Berolahraga
- Perbanyak asupan cairan tubuh-setidaknya 6-8 gelas setiap hari
- Makan makanan tinggi serat,seperti roti gandum,sayuran,biji-bijian.
 Nyeri
- Melakukan teknik relaksasi,seperti menarik nafas dalam
- Memberi kompres hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri
Konsep dasar asuhan keperawatan meliputi:
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan. Pengkajian merupakan
tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya. Kemampuan dalam mengidentifikasi
data yang normal serta data yang menyimpang yang terjadi pada tahap ini akan menentukan
diagnosis keperawatan.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia
(sehat/sakit/berisiko sakit) berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar manusia dari individua
tau kelompok dimana perawat secara legal mengidentifikasi dan perawat dapat memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau untuk mengurangi,
menyingkirnkan, menurunkan atau mencegah terjadinya masalah.

3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan adalah pengembangan strategi untuk mencegah, mengurangi, menghambat,
menurunkan, mengatasi masalah.

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan dalam pelaksanaan juga meiputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi
respon klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, dan menilai data yang baru.

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan perubahan keadaan
pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

Sumber Pustaka (minimal 2)


Alodokter. Berbagai cara mengatasi nyeri persalinan. I Purnami (2020). Nyeri Melahirkan pada
Ibu Bersalin. Aji Prabu S. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POSTPARTUM DI RUANG BERSALIN


PUSKEMAS KECAMATAN CIRACAS
(Tanggal 12 sd 17 DESEMBER 2022)

A. Definisi
Post partum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali pada keadaan sebelum hamil, masa post partum berlangsung selama 6 minggu
(Wahyuningsih, 2019), Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi aterm
sebanyak satu kali. Multipara (pleuripara) adalah wanita yang telah melahirkan anak
hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali.
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali
(Manuaba, 2012).
Postpartum dibagi menjadi tiga tahap (Wahyuningsih, 2019) yaitu :
1. Immediate Post Partum (setelah plasenta lahir 24 jam)
Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam, adapun masalah yang sering terjadi
misalnya atonia uteri oleh karena itu perlu melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,
pengeluaran lochea, tekanan darah ibu dan suhu.
2. Early Post Partum (24 jam – 1 minggu)
Pada fase ini memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan,
lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan
serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3. Late Post Partum ( 1 minggu – 6 minggu)
4. Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-
minggu, bulanan atau tahunan.

B. Perubahan Fsiologis/Psikologis
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan, proses ini
dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Pada akhir
tahap ketiga persalinan,uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilikus
dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis. Dalam waktu 12 jam tinggi
fundus mencapai kurang lebih 1 cm di atas umbilikus. Fundus turun kira-kira 1 smpai 2
cm setiap 24 jam. Pada hari pasca partum keenam fundus normal akan berada di
pertengahan antara umbilikus dan simpisis pubis Uterus pada waktu hamil penuh
baratnya 11 kali berat sebelum hamil. Uterus akan mengalami proses involusi yang
dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos. Proses involusi
yang terjadi mempengaruhi perubahan dari berat uterus pasca melahirkan menjadi kira
kira 500 gram setelah 1 minggu pasca melahirkan dan menjadi 350 gram setelah 2
minggu pasca melahirkan. Satu minggusetelah melahirkan uterus berada di dalam
panggul. Pada minggu keenam, beratnya menjadi 50-60 gr. Peningkatan esterogen
dan progesteron bertanggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama hamil. Pada
masa pasca partum penurunan kadar hormon menyebabkan terjadinya autolisis,
perusakan secara langsung jaringan hipertrofi yang berlebihan. Sel-sel tambahan yang
terbentuk selama masa hamil menetap. Inilah penyebap ukuran uterus sedikit lebih besar
setelah hamil. Intesitas kontraksi otot otot polos uterus meningkat secara bermakna
segera setelah bayi lahir, kondsi tersebut sebagai respon terhadap penurunan volume
intrauterin yang sangat besar.
C. Masalah yang muncul pada ibu Postpartum
1. Metritis
infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian
ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvik,
peritonitis, syok septik, thrombosis vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvic
yang menahan, dispareunia, penyumbatan tuba dan infertilitas.
2. Abses payudara
Tanda dan gejala abses payudara adalah adanya Discharge putting susu purulenta,
munculnya demam remiten (suhu naik turun) disertai menggigil dan terjadi
pembengkakan payudara dan sangat nyeri; massa besar dan keras dengan area kulit
berwarna fluktuasi kemerahan dan kebiruan.
3. Tromboflebitis
Terjadi pada wanita penderita varikositis atau yang mungkin secara genetik rentan
terhadap relaksasi dinding vena dan stasis vena.

D. Tindakan Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah


1. Metritis
 Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis
 Berikan antibiotika, spektrum luas, dalam dosis yang tinggi
 Berikan transfusi bila dibutuhkan . Berikan Packed Red Cell
 Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan
2. Abses payudara
 Diperlukan anestesi umum (ketamin)
 Susukan sesering mungkin
 Pecahkan kantung pus dengan tissue forceps atau jari tangan
 Sangga payudara
 Kompres dingin
3. Tromboflebitis
 Penanganan meliputi tirah baring, elevasi ekstremitas yang terkena, kompres panas, stoking
elastic dan analgesia jika dibutuhkan.
Konsep dasar asuhan keperawatan meliputi :

1. Pengkajian
Identitas klien meliputin nama, umur, pendidikan, suku/bangsa,pekerjaan,agama,alamat,status
perkawinan,nomor medical record, diagnose medic, tanggal masuk, dan tanggal dikaji.
Identitas penanggung jawab meliputi nama,umur,jenis kelamin,pendidikan,alamat serta
hubungan dengan klien.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik, luka episiotomi post partum spontan
b. Resiko infeksi bd trauma jaringan
c. Gangguan pola tidur bd tanggung jawab memberi asuhan pada bayi

3. Intervensi Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan trauma mekanis,proses involusi, trauma jalan lahir
akibat tindakan episiotomi
Intervensi :
a. Kaji karakteristik nyeri (PQRST)
Rasional : untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan intervensi yang tepat.

b. Bantu klien menemukan posisi yang nyaman


Rasional : dapat membantu dalam menurunkan nyeri
c. Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi
Rasional : untuk meningkatkan rasa kontrol dan mengurangi ketegangan otot

d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy analgetic


Rasional : Dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan
Kenyamanan.

4. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan (intervensi) mengkomunikasikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mencapai hasil klien yang diinginkan. Perawat harus merencanakan asuhan dengan klien,
karena kedua individu bertanggung gugat terhadap asuhan tersebut untuk mencapai hasil
diharapkan. Intervensi tertulis yang membimbing kebutuhan asuhan klien perlu diberi tanggal
dan ditandatangani untuk mengidentifikasi seseorang yang melakukan dan
mengkoordinasikan asuhan keperawatan (Doenges,2011).

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang berisikan respon klien terhadap
asuhan yang diberikan dan pencapaian hasil yang diharapkan. Pada tahap evaluasi terdiri dari
evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dutuliskan sebagai hasil dari suatu
tindakan yang dicatat dalam format implementasi, sedangkan evaluasi sumatif berupa
pemecahan masalah diagnosa keperawatan dalam bentuk catatan perkembangan (SOAPIER) :
S: berupa data subjektif,
O: berupa data objektif,
A: analisa/assesment,
P: berupa planning/perencaran,
I: implementasi,
E: evaluasi,
R: revisi, re-assesment/ perbaikkan
(Doenges,2011).

Sumber Pustaka (minimal 2)


Chauhan G, Tadi P. 2021. Physiology, Postpartum Changes. Treasure Island : StatPearls
Publishing. Novitasari. (2022). KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN MASALAH MENYUSUI TIDAK EFEKTIF PADA IBU POST PARTUM DI RS
KAMAR MEDIKA KOTA MOJOKERTO.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG BERSALIN
PUSKEMAS KECAMATAN CIRACAS
(Tanggal 12 sd 17 DESEMBER 2022)

A. Definisi
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan (0-28 hari),
dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menuju luar rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem.
Bayi hingga umur kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah
kesehatan bisa muncul, sehingga pada penanganan yang tepat bisa berakibat
fatal (Kemenkes RI, 2020). Bayi yang baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat (Jamil et al, 2017).
Kriteria bayi normal adalah lahir dengan umur kehamilan genap 37 minggu
sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500-4000 gram, panjang badan:
48-52 cm, lingkaran dada: 30-38 cm, nilai APGAR 7-10 dan tanpa cacat
bawaan (Ribek et al, 2018). Lingkar kepala bayi baru lahir yang normal
adalah 34-35 cm, dimana ukuran lingkar kepala mempunyai hubungan dengan
perkembangan bayi yaitu pertumbuhan lingkar kepala umumnya mengikuti
pertumbuhan otak, sehingga bila ada hambatan/gangguan pada pertumbuhan
lingkar kepala, pertumbuhan otak juga biasanya terhambat (Ribek et al, 2013)

B. Perubahan Fisiologis/Psikologis
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik pertama sesudah
setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula
berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna(diluar kandungan ibu)
yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk
memenuhinya.Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melaluisistem sirkulasi
pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untukmempertahankan kadar
gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.Periode adaptasi
terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi.Periode ini berlangsung
hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapasistem tubuh. Transisi yang
paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil menggunakan glukosa.
Etiologi
1. Kontraksi otot dinding perut
2. His (kontraksi otot rahim)
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengenjan
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
C. Masalah yang muncul pada Bayi Baru Lahir

1. Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang
dari 2500 gram. Istilah BBLR sama dengan prematuritas. BBLR tidak hanya terjadi pada
bayi prematur.
2. Hipoglikemia
Kadar glukosa serum < 45mg% (<2,6 mmol/L) selama beberapa hari pertama kehidupan.
3. Hipotermi
Hipotermi adalah suhu tubuh bayi baru lahir yang tidak normal (>36˚C) pada pengukuran
suhu melalui aksila, suhu tubuh bayi baru lahir normal yaitu 36,5-37,5˚C (aksila).
Hipotermi merupakan suatu tanda bahaya karena dpaat menyebabkan terjadinya perubahan
metabolisme tubuh yang akan berakhir dengan kegagalan fungsi jantung, paru dan
kematian. (Depkes RI, 2007).
4. Kejang
Kejang merupakan gerakan involunter klonik atau tonik pada satu atau lebih anggota
gerak. Biasanya sulit di kenali dan terjadi pada usia 6 bulan – 6 tahun.
5. Gangguan Nafas
Gangguan pernapasan pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh paru-paru yang belum
tumbuh sempurna.

D. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

1. Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)


- Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi
- Bersentuhan langsung dengan bayi
- Pengaturan Suhu Tubuh BBLR
- Pencegahan Infeksi
2. Hiportemi
- Apabila bayi masih mampu menyusu, bayi disusui langsung ke payudara ibu. Namun,
bila bayi tidak mampu menyusu tapi masih mampu menelan, berikan ASI yang diperah
- Bila diketahui hal-hal ini maka segera atasi penyebabnya tersebut. Untuk
menghangatkan bayi dilakukan kontak kulit ke kulit antara bayi dan ibu sambil disusui,
dan ukur ulang suhu bayi setiap jam sampai suhunya normal. Bila suhunya tetap tidak
naik atau malah turun maka segera bawa ke dokter
- Menjaga bayi dalam keadaan hangat dilakukan dengan kontak kulit ke kulit, yaitu
melekatkan bayi di dada ibu sehingga kulit bayi menempel langsung pada kulit ibu.
3. Kejang
- Berikan Asi ekslusif sampai usia bayi 6 bulan
- Jalan nafas
- Pernafasan
- Sirkulasi
4. Hipoglikemia
- Monitor pada bayi baru lahir
- Periksa kadar glukosa saat bayi datang
- Kadar glukosa ≤ 45 mg/dl atau gejala positif tangani hipoglikemia
- Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari penanganan hipoglikemia
5. Gangguan Nafas
- Menjaga jalan nafas tetap bebas
- Pencegahan terjadinya hipoksia
- Penanganan / tindakan, berikan Asi
Konsep dasar asuhan keperawatan meliputi :
1. Pengkajian
Pengkajian adalah melakukan pemeriksaan penyelidikan terhadap keadaan pasien dan
merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Pengkajian merupakan tahap yang paling
menentukan bagi tahap berikutnya (Rohmah & Walid, 2014).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respons manusia
(sehat/sakit/berisiko sakit) dari individu atau kelompok dimana perawat secara legal dapat
memberikan intervensi untuk menjaga status kesehatan, mengurangi, menurunkan atau
mencegah terjadinya masalah (Rohmah & Walid, 2014)
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi dan mengatasi
masalah-masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan. Desain perencanaan
menggambarkan sejauh mana perawat mampu menetapkan cara menyelesaikan masalah
dengan efektif dan efisien (Rohmah & Walid, 2014).
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Rohmah & Walid, 2014).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah melakukan penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien
(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan
(Rohmah & Walid, 2014)

Sumber Pustaka (minimal 2)


KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA
AMAN PADA BAKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA AMAN PADA BAYI BARU LAHIR. Kurniawan A. (2016). Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Anda mungkin juga menyukai