Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

HAMIL TRIMESTER II

A. Definisi
Masa kehamilan dimana dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normalnya 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari HPHT (Prawirohardjo Sarwono, 2008)
Kehamilan adalah masa dimanan dimulai dari konsepsi yang dihitung dari hari pertama haid terakhit
(HPHT) sampai lahirnya janin (Abdul Bari Syaifuddin, dkk, 2011)
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Ida Bagus Gede Manuaba, 2008)
Definisi Kehamilan Trimester II
1. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 14 – 28 minggu (Manjoer, 2008)
2. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 13 – 27 minggu (Kusmiati, 2009)
3. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12 – 28 minggu (Prawirohardjo,2008)

B. Etiologi
Peristiwa hamil tidak terlepas dari kejadian yang meliputi :
1. Ovulasi
Pelepasan sel telur merupakan bagian dari siklus menstruasi normal yang terjadi sekitar 24 hari
sebelum menstruasi mendatang.
2. Inseminasi
Sperma yang keluar saat ejakulasi akan bergerak masuk dari uterus ke tuba fallopi dengan ekornya
menuju ovum dan mengeluarkan zat fertilizin.
3. Fertilisasi dan konsepsi
Fertilisasi terjadi jika ada pertemuan antar sel ovum dan sel sperma. Hasil dari fertilisasi adalah zigot
4. Implantasi
Implantasi adalah proses insersi sel blastosis kedinding rahim, 6 hasri setelah fertilisasi. Blastosis
biasanya berinsersi dibagian puncak rahim (fundus uteri), dibagian depan atau belakang fundus uteri.
Sel blastosi yang dibagian dalam akan berkembang, sedangkan bagian luar akan tertanam dan
membentuk plasenta.

C. Fisiologis
Dalam kehamilan trimester II identifikasi kehamilan sebagai konsep abstrak berubah menjadi
identifikasi nyata, dengan perut menjadi lebih besar, ibu merasaakan janin, dan dokter/bidan mendengar
DDJ. Dalam masa ini terbanyak wanita sudah dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan (Prawirohardjo,
Sarwono. 2008).
D. Kebutuhan Pada Ibu
1. Energi dan zat gizi
Ibu memerlukan tambahan energi untuk perumbuhan janin plasenta dan pertumbuhan jaringan-
jaringan lainnya sebesar 77.000 kkal dan setara dengan 285 kkal/hari wanita hamil dianjurkan
mengkonsumsi makanan mengandung protein
2. Kebutuhan zat besi
Zat besi banyak dibutuhkan pada saat akan melahirkan untuk mengurangi resiko kehilangan darah
pada tubuh saat persalinan. Untuk itu kebutuhan zat besi wanita hamil bertambah sebanyak 20 mg/hari
daripada wanita yang tidak hamil
3. Kebutuhan makanan berserat
Yang harus diperhatikan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang berserat TM II kehamilan,
uterus semakin memesar dan semakin menekan usus untuk mengurangi resiko obstipasi dinjurkan
makan makananan yang berserat
4. Latihan dan relaksasi
Semakin tuanya kehamilan membuat tubuh lebih perlu adanya latihan atau olahraga bagi ibu hamil dan
relaksasi untuk melenturkan otot-otot panggul
5. Personal Hygiene
Dengan tetap menjaga kebersihan diri selama hamil membuat ibu nyaman
6. Seksualitas
Pada umumnya seksualitas pada kehamilan diperbolehkan jika dilakukan dengan hati-hati pada akhir
kehamilan
7. Informasi tentang tanda komplikasi persalinan / tanda bahaya TM II
a. Keluarnya lendr yang berlebih pada vagina
b. Perdarahan pervaginam
c. Hilangnya gerakan janin
d. Sakit kepala hebat
e. Nyeri kepala berat
f. Nyeri perut/ abdomen hebat
g. Bengkak pada muka dan ekstrimitas

E. Faktor Risiko
Menurut Direktorat Bina Kesehatan Ibu (2009), faktor risiko pada ibu hamil adalah:
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Anak lebih dari 4.
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun.
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan
berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
5. Anemia dengan haemoglobin <11gr/dl,
6. Tinggi badan <145 cm,
7. Riwayat hipertensi
8. Sedang atau pernah menderita penyakit kronis seperti TBC, kelainan jantung, DM, Psikosis, dll.
9. Riwayat kehamilan buruk seperti KET, Keguguran berulang, KPD, dan Bayi cacat konginental.
10. Riwayat persalinan dengan komplikasi persalian seperti SC, Ekstraksi vaccum, atau forceps.

F. Masalah-Masalah dalam Kehamilan


1. Nyeri Ligamentum Rotundum
Etiologi : adanya hypertrofi dan perenggan ligament selama kehamilan dan adanya tekanan dari uterus
pada ligamen
Penanganan : penjelasan mengenai penyebab nyeri ligamen rotundum, tekuk lutut ke arah abdomen,
gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit jika diagnose lain tidak ada larangan
2. Gusi Berdarah
Etiologi : Hormon estrogen meningkat menyebabkan aliran darah ke rongga mulut mempercepat laju
pergantian sel-sel pelapis epitel gusi
Penanganan : berkumurlah dengan air hangat / aitr garam, melalukan pemeriksaan gisi teratur,
menjaga gigi dan mulut dan flushing
3. Cloasma / Perubahan Warna Areola
Etiologi : kecenderungan genetis pada peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesteron
Penanganan : menghindari sinar matahari secara berlebihan saat hamil
4. Flatus
Etiologi : Motilitas intestinal menurun mempercepat waktu pengkosongan lambung, tekanan uterus
terhadap usus besar
Penanganan : menghindari makanan yang mengandung gas, mengunyah makanan secara sempurna,
melaukan senam secara teratur, BAB tepat waktu sesuai keinginan
5. Keputihan
Etiologi : Hiperplasi mukosa vagina dan peningkatan produksi lendir dan kelenjar endovesikal sebagai
akibat dari peningkatan kadar pestrogen
Penanganan : Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari dan memakai celana dalam yang terbuat
dari katun dan hindri celana dalam yang terbuat dari nilon
6. Sakit Punggung atas / bawah
Etiologi :
a. Keletihan
b. Penambahan ukuran payudara
c. Spasme otot karena tekanan akar syaraf
d. Kadar hormon yang meningkat menyebabkan castidage didalam sendi –sendi menjadi lembek
e. Kuvaktur dari vetebra umbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar
Penaganan :
a. Anjurkan ibu untuk lebih banyak istrhat
b. Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
c. Gunakan BH yang menompang dan dengan ukuran yang tepat
d. Berjongkok dan bukan membungkuk untuk meningkat setiap benda agar kaki (paha) dan bukan
punggung yang akan menahan beban dan tenaganya
e. Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di daerah kaki yang lainnya pada waktu
membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk kesinambungan

G. Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen
2. Biopsy
3. Papsmear
4. Cek laboratorium
5. USG

H. Penatalaksanaan
1. Observasi TTV
2. Observasi perkembangan janin
3. Observasi keadaan ibu
4. Lakukan pengukuran KSPR
5. Berikan konseling yang sesuai

I. Intervensi Umum
1. Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin
R: mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya dan janin sehingga lebih
kooperatifdalam menerima asuhan
2. Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada trimester II
R : adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dapat mengurangi
kecemasan dan dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R : sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung tubuh yang sangat penting bagi
kesehatan ibu dan janin
4. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada trimester II seperti perdarahan, sakit kepala yang
hebat dan nyeri abdomen yang akut
R: dengan mengetahui tanda-tanda bahaya, maka ibu dapat mencari pertolongan segera jika hal itu
terjadi
5. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R: perawatan payudara membantu dalam masa laktasi, seta puting susu menonjol
6. Beritahu ibu untuk periksa kehamilan secara teratur
R: sebagai upaya dini untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan kehamilan.

Sumber :

Kusmiati, yuni. Dkk.2009. Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil).Jakarta: Fitramaya

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2009. Memahami kesehatan reproduksi Wanita. Jakarta :EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayayasan Bina Pustaka


J. Pathway

Anda mungkin juga menyukai