PERSALINAN NORMAL
A. Konsep Dasar Medis
1. Definisi
Persalinan normal adalah suatu proses dimana janin cukup bulan,dengan
presentasi belakang kepala, masuk melalui jalan lahir sesuai dengan kurva
partograf normal dan lahir secara spontan (Mitayani, 2011).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi
baik bagi ibu maupun janin(Jurnal Universitas Sumatera Utara,2011)
2. Etiologi
Pada akhir kehamilan, uterus secara progresif lebih peka sapaio akhirnya
mulai berkontraksi kuat secara ritmik dengan kekuatan sedemikian rupa
sehingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan aktivitas uterus yang
sebenarnya tidak diketahui, tetapi sedikitnya ada 2 kategori pengaruh utama
yang menyebabkan timbulnya puncak kontraksi yang berperan dalam
persalinan (Carpenito, 2001)
b. Amniosintesis
Cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi
kematangan paru janin.
c. Pemantauan janin
Membantu dalam mengevaluasi janin.
d. Protein C-reaktif
Peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peningkatan
korioamnionitis.
e. Histopatologi
Cairan ditampung dalam tabung reaksi kemudian dibakar sampai
tertinggal endapan tersebut dilihat dibawah mikroskop dan bila air ketuban
mengalami kelainan maka akan terlihat seperti daun pakis.
f. Kertas lakmus
Bila merah menunjukkan cairan mengandung urine yang bersifat
asam, bila biru menunjukkan cairan mengandung air ketuban yang bersifat
basa.
10. Penatalaksanaan
Penatalaksaannya sebagai berikut (Mansjoer, 2012):
a. Penanganan umum
1) Konfirmasi usia kehamilan,kalau ada dengan USG.
2) Lakukan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar
(jumlah, warna, bau) dan membedakannya dengan urin. Dengan
pemeriksaan tes lakmus,bila kertas lakmus biru menunjukkan air
Kriteria hasil :
1) Klien dapat mengungkapkan penurunan nyeri.
2) Klien dapat menggunakan teknik yang tepat untuk mempertahankan
kontrol nyeri.
3) Klien istirahat di antara kontraksi.
Intervensi :
1) Kaji tingkat nyeri.
R/Mengetahui skala nyeri dan tindakan apa yang dilakukan
selanjutnya.
2) Monitor TTV
R/ Mengetahui keadaan umum klien.
3) Kaji respon klien terhadap nyeri.
R/ Nyeri persalinan bersifat unik dan berbeda–beda tiap
individu.Respon terhadap nyeri sangat tergantung budaya,
pengalaman terdahulu dan serta dukungan emosional termasuk orang
yang diinginkan.
4) Pantau dan catat aktivitas uterus pada setiap kontraksi.
R/ Memberikan informasi tentang kemajuan kontinu, membantu
identifikasi pola kontraksi abnormal.
5) Ajarkan teknik relaksasi.
R/Mengurangi nyeri dan menghemat energi yang dibutuhkan untuk
persalinan.
Inda Stella G., S.Kep STIK Makassar
21707030 Program Studi Profesi Ners
Angk VII
6) Anjurkan posisi miring kiri
R/Nyeri persalinan bersifat sangat individual sehingga posisi nyaman
tiap individu akan berbeda, miring kiri dianjurkan karena
memaksimalkan curah jantung ibu.
Kriteria hasil :
Kala IV
Kriteria hasil :
Intervensi:
Inda Stella G., S.Kep STIK Makassar
21707030 Program Studi Profesi Ners
Angk VII
1) Monitor TTV
R/ Mengetahui keadaan umum klien
2) Bantu klien mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
R/Mengetahui sejauh mana aktivitas yang mampu dilakukan setelah post
partum
3) Bantu klien dalam ambulasi dini seperti mengubah posisi di tempat tidur.
R/ Membantu mencegah komplikasi
4. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah dilaksanakan sesuai dengan rencana.
5. Evaluasi
a. Subyek : yaitu respon pasien secara subyek (metode wawancara
langsung/bertanya kepada pasien) terhadap implementasi yang sudah
dilakukan selama target yang sudah ditetapkan/direncanakan perawat.
b. Obyek: respon pasien non verbal (diobservasi setiap melakukan
pengkajian) terhadap implementasi yang dilakukan.
c. Analisa: Masalah teratasi pada pasien bila kondisi pasien sudah pulih dan
lebih baik dari sebelumnya,masalah tidak teratasi bila kondisi lebih buruk
atau tetap dan masalah teratasi sebagian bila respon pasien sudah lebih
baik dari sebelumnya namun belum semua masalah terselesaikan.
d. Perencanaan, perencanaan dalam evaluasi proses keperawatan adalah
perencanaan ulang yang hasilnya masalah tidak teratasi dan masalah
teratasi sebagian. Perencanaan dapat melanjutkan perencanaan sebelumnya
atau menambah perncanaan tindakan lain yang tetap berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lainya.
Sarwono. 2011. Pengantar Ilmu Kandungan Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pusta