A. Pengertian
melalui jalan lahir. Persalinan secara alami adalah persalinan yang dilakukan pada proses
persalinan dan kelahiran tanpa intervensi medis serta obatobatan penghilang rasa sakit,
namun juga membutuhkan dukungan. Melahirkan secara alami merupakan harapan bagi
setiap ibu hamil, dalam beberapa kasus intervensi medis minimal diperlukan (Indrayani,
2016).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar ( Sarwono, 2006: 180).Persalinan dan kelahiran
adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar rahim.(Bobak, 2005: 235).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. (Manuaba, 2008 : 164).
Proses dinamika dari persalinan meliputi empat faktor utama yaitu power, passage,
passanger, psikis dan juga tidak kalah pentingnya faktor Penolong persalinan. Jika terdapat
masalah pada salah satu faktor tersebut maka dapat menyebabkan kesulitan selama
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila tidak
dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
(Mitayani, 2009). Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2006).
B. Etiologi
Menurut (Indrayani, 2016) Terdapat 5 faktor penting yang berpengaruh dalam proses
persalinan, biasa disebut “5Ps” yaitu 3 faktor utama: power, passanger, passage way,
a. Lightening
Lightening yang dimulai dirasa kira-kira dua minggu sebelum persalinan adalah penurunan
bagian presentasi bayi ke dalam pelvis minor. Pada presentasi sefalik, kepala bayi biasanya
menancap setelah lightening. Wanita sering menyebut lightening sebagai “kepala bayi sudah
Ibu jadi sering berkemih karena kandung kemih ditekan sehingga ruang yang tersisa
Perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang menyeluruh, yang membuat ibu
merasa tidak enak dan timbul sensasi terus-menerus bahwa sesuatu perlu dikeluarkan atau ia
perlu defekasi.
Kram pada tungkai, yang disebabkan oleh tekanan foramen ischiadikum mayor dan
menuju ke tungkai.
Peningkatan statis vena yang menghasilkan edema dependen akibat tekanan bagian
presentasi pada pelvis minor menghambat aliran balik darah dari ekstremitas bawah.
b. Perubahan Serviks
Mendekati persalinan, serviks semakin “matang”. Kalau tadinya selama masa hamil, serviks
dalam keadaan menutup, panjang dan lunak, sekarang serviks masih lunak dengan
kemungkinan sedikit dilatasi. Evaluasi kematangan serviks akan tergantung pada individu
wanita dan paritasnya sebagai contoh pada masa hamil. Serviks ibu multipara secara normal
mengalami pembukaan 2 cm, sedangkan pada primigravida dalam kondisi normal serviks
menutup. Perubahan serviks diduga terjadi akibat peningkatan instansi kontraksi Braxton
Hicks. Serviks menjadi matang selama periode yang berbeda-beda sebelum persalinan.
c. Persalinan Palsu
Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang memberi pengaruh
signifikan terhadap serviks. Kontraksi pada persalinan palsu sebenarnya timbul akibat
kontraksi Braxton Hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar enam minggu
dekat.
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala I persalinan. Apabila terjadi sebelum
waktu persalinan, kondisi itu disebut Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini dialami oleh
sekitar 12% wanita hamil. Kurang lebih 80% wanita yang mendekati usia kehamilan cukup
bulan dan mengalami KPD mulai mengalami persalinan spontan mereka pada waktu 24 jam.
e. Bloody Show
Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya dalam 24 hingga 48
jam. Akan tetapi bloody show bukan merupakan tanda persalinan yang bermakna jika
pemeriksaan vagina sudah dilakukan 48 jam sebelumnya karena rabas lendir yang
bercampur darah selama waktu tersebut mungkin akibat trauma kecil terhadap atau
f. Lonjakan Energi
Terjadinya lonjakan energi ini belum dapat dijelaksan selain bahwa hal tersebut terjadi
alamiah, yamg memungkinkan wanita memperoleh energi yang diperlukan untuk menjalani
persalinan. Wanita harus diinformasikan tentang kemungkinan lonjakan energi ini untuk
Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan mencerna, mual, dan muntah,
diduga hal-hal tersebut gejala menjelang persalinan walaupun belum ada penjelasan untuk
kali ini. Beberapa wanita mengalami satu atau beberapa gejala tersebut (Varney, 2007).
Klasifikasi
D. Patofisiologi
Kepala fleksi
Kepala defleksi
Doran, teknus,perjol, vulka
Melahirkan Bahu
(Sarwono, 2008:186)
E. Pemeriksaan Penunjang
Ultrasound
Pemeriksaan dalam
Lab : HB
Kala I
- Bantu ibu dalam persalinan jika dia nampak gelisah,ketakutan dan kesakitan
v Posisi yang sesuai dengan keinginan ibu,tetapi jika ibu ingin di tempat tidur,sebaiknya
- Ajarkan orang yang menemaninya (suami atau keluarganya) untuk memijit atau
- Ajarkan kepada ibu teknik bernafas, ibu diminta untuk menarik nafas panjang , menahan
- Jika diperlukan berikan petidin 1mg/kg BB (tetapi jangan melebihi 100 mg) IM/IV secara
- Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan, antara lain menggunakan
penutup/tirai. Tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengetahuan ibu atau seijin ibu
- Menjelaskan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan
- Memperbolehkan ibu untuk jalan-jalan bila kepala janin sudah masuk PAP untuk
- Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat, atasi dengan cara:
Kala II
- Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu tidak boleh menahan kencing
- Mengatur posisi ibu dalam bimbingan meneran dapat memilih posisi jongkok, menungging,
tidur miring, atau setengah duduk.Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa
nyeri, mudah meneran, kurangnya trauma vagina, perineum, dan resiko infeksi.
Kala III
- Memberikan oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang juga mempercepat
pelepasan plasenta
Ø Jika oksitosin tidak tersedia,rangsang puting susu payudara ibu/susukan bayi untuk
-Begitu plasenta terasa lepas,keluarkan dengan tangan/klem pada tali pusat mendekati
-Segera setelah plasenta lahir dan selaput dikeluarkan,masase fundus uteri agar menimbulkan
kontraksi
Kala IV
-Periksa fundus uteri tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 20-30 menit selama jam kedua
- Anjurkan ibu untuk periksa tekanan darah,nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
-Anjurkan ibu untuk banyak minum untuk mencegah dehidrasi, takarkan ibu makan dan
minumnya
- Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaiannya yang bersih dan kering
- Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu karena masih dalam
(Saifuddin,2006)
J. Proses Keperawatan
Pengkajian
- Pengkajian tanggal......jam.....
Data Subyektif
1. Biodata
· Nama : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah kekeliruan dengan
pertama ≤ 16 tahun. Jika kehamilan pertama usia ibu ≥ 35 tahun maka termasuk primipara
tua. Selain itu seorang ibu dikatakan terlalu tua hamil jika umur ≥ 35 tahun.(Depkes RI,
1994)
· Agama : Dalam hal ini berhubungan dengan penderita yang berkaitan dengan
· Pendidikan
mengganggu kesehatan ibu dan bayi. Untuk mengetahui taraf kehidupan.(Marjati, 2009)
2.Alasan Datang
.(Bobak, 2005
3.Keluhan Utama
Biasanya ibu merasakan nyeri dan kenceng-kenceng pada perut ibu, apakah yang menjadi
keluhan ibu, cemas dan takut dan mengeluarkan darah dan lendir.
(Manuaba, 2010)
Apakah Ibu pernah menderita penyakit menular dan menurun yang dapat mempengaruhi
Apakah Ibu sedang menderita suatu penyakit kronis, menular atau menurun seperti
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular yang dapat mempengaruhi
kondisi Ibu atau penyakit munurun yang merupakan faktor predisposisi penyulit persalinan.
7. Riwayat Haid
Menarche : Siklus :
Lama : Banyak :
Keluhan : HPHT :
8. Riwayat perkawinan
9. Riwayat KB
KB apa yang pernah diikuti, jenis KB yang digunakan, berapa lama, apakah ada keluhan,
Selama hamil ada keluhan atau tidak, pernah ANC atau tidak, dimana ANC, berapa kali, TT
berapa kali, pernah mendapatkan apa saja, usia kehamilan aterm atau tidak, jenis persalinan,
nifas normal atau tidak, perdarahan atau tidak, ada keluhan atau tidak. Ibu menyusui atau
tidak.
Keluhan yang dirasakan saat ini, ANC dimana, pelayanan yang didapat dari ANC. ANC
berapa kali.
Pola Nutrisi
Frekuensi makan dan minum berapa kali, porsi apa saja, adakah pantangan makanan
Pola Eliminasi
BAB dan BAK berapa kali sehari, adakah gangguan, konsistensi, warna.
Pola Istirahat
Pola Aktivitas
Bentuk aktivitas, adakah gangguan atau tidak dengan aktivitas yang dilakukan
Pola kebersihan
dalam......kali/hari
- Psikologis
- Sosial
Hubungan suami istri, orang tua dan keluarga lain apakah baik atau tidak
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Berat badan : kenaikan berat badan sesuai dengan umur kehamilan (mengalami
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jularis dan kelenjar limfe
b. Palpasi
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari ¯ Proxesus xipoideus , pada fundus teraba kurang bundar, lunak,
Leopold II : teraba datar, keras , memanjang dari kanan/ kiri perut ibu
Leopold III: teraba keras, bundar, melenting (kepala), di perut bawah kepala sudah masuk
PAP
c. Auskultasi
3. Pemeriksaan Dalam
KONSEP KEPERAWATAN
a. Pengakajian
Integritas ego
Seksualitas
Servik dilatasi 0 - 4 cm mungkin ada lendir merah muda kecoklatan atau terdiri dari
flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan 1. Orientasikan klien pada
criteria hasil:
penyebab ansietas.
menemukansuber masalah
sehingga mempermudah
ansietas berlebihan
meningkatkan persepsi
hasil persalinan
R/ peningkatan kekuatan
uterus dapat
meningkatkan masalah
klien tentang
dapat menghambat
aktifitas meiometrium.
R/ Kecemasan membuat
HR dan TD meningkat
serta janin
6. Anjurkan klien
mengungkapkan
perasaannya.
R/ Agar kecemasan
berkurang, beban
klienberkurang
untuk pasien
relax
3. Demonstrasikan teknik
R/ Membantu
merilekskan
HR normal
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kaji latar belakang
kemajuan persalinan
3. Tekankan pentingnya
baik.
R/ untuk menghilangkan
terjadinya komplikasi
infeksi
4. Gunakan teknik aseptic
R/ mencegah masuknya
organisme ke dalam
bebas kuman
5. Lakukan perawatan
perineal setelah
eliminasi.
mencegah infeksi.
a. Pengkajian
Aktivitas istirahat
Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan tentang
Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam pada primipara).
b. Diagnosa Keperawatan
Gangguan eliminasi urin b.d perubahan masukan dan kompresi mekanik kandung
kemih.
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan
dengan tekanan selama…..,diharapkan
TTV dbn
Pasien dapat
mendemonstrasikan
kontrol nyeri
2. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan 1. Kaji derajat
R/ mengetahui
kemajuan janin
DJJ
R/untuk mencegah
mengetahui rhytme
4. Bantu penggunaan
relaksasi
R/ membatu mengurangi
rileks
5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
R/ rasa nyaman
R/ mengurangi nyeri
dan menambah
kenyamanan
7. Anjurkan pasien
R/ untuk membantu
tekananpada kandung
kemih dapat
mengganggu
pengosongan komplit
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
persalinan
menggunakan obat-
obatan/tidak
R/ menghormati hak
klien
10. Berikan lingkungan
yang tenang
R/ membantu klien
3. Anjurkan upaya
berkemih sedikitnya 1-
2 jam
persentasi pada
menurunkan sensasi
dan mengganggu
pengosongan komplit
4. Posisikan klien tegak
hangat di atas
perineum
R/ merangsang ingin
BAK
kaji adanya
peningkatan
R/ merupakan tanda
klien dehidrasi
R/ membantu klien
mengupulkan tenaga
keluarga untuk
mendampingi ibu
R/ sebagai pemberi
merasa dicintai
4. Sarankan keluarga
untuk menawarkan
dan memberikan
minuman atau
R/ sebagai sumber
tenaga
intensif
R/ mencegah janin
terjatuh
3. Hindari meninggikan
R/ resiko jatuh
kiri
R/ mengurangi luka
5. Berikan perawatan
R/ Mencegah
R/ sebagai tanda
terjadinya perdarahan
berlebihan, infeksi,
kelelahan, luka
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik (IV)
R/ mencegah infeksi
3. KALA II
a. Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat
Melaporkan kelelahan
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eliminasi
5. Nyeri / ketidaknyamanan
6. Pernafasan
7. Seksualitas
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi derajat
TTV dbn
Pasien dapat 2. Berikan tanda/ tindakan
R/ mencegah bau,
dan mencegah
terjadinya komplikasi
untuk mengedan
memberikan kekuatan
dalam mendorong
dan DJJ
R/ mengetahui
janin
5. Kolaborasi pemasangan
steril
2 Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan darah
shock
selama mengedan
R/ membantu klien
lebih relax
3. Anjurkan klien /
persalinan yang
mengoptimalkan
. sirkulasi.
persalinan
selama….,diharapkan tepat
tertutup (epiostomi)
kebutuhan
perhatikan dan
kebutuhan klien
tirah baring
3. Kolaborasi epiostomi
lateral
R/ mencegah robekan
perineum.
4. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
R/ mencegah terjadinya
kebocoran dan juga
menyebabkan tekanan
4. KALA III
a. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal
dengan cepat
Nadi melambat
4. Nyeri / ketidaknyamanan
5. Seksualitas
b. Diagnosa Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan
melahirkan
R/ mengurangi nyeri
basah
R/ mencegah luka
penyembuhan luka
menjadi lama
4. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
R/ mencegah
komplikasi tambahan
1. Risiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien
selama….,diharapkan kontraksi
TTV dbn
muntah.
Sakit kepala.
berlebihan.
Takikardia.
Perdarahan rahim.
3. Palpasi uterus
R/Untuk mengetahui
shock
R/ untuk mencegah
shock
5. Massase uterus dengan
perlahan setelah
pengeluaran plasenta
R/ memberikan rasa
nyaman,mengurangi
lebih releks
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
selama proses
melahirkan
selama….,diharapkan perlahan
tabda-tanda nyeri
komplikasi
pusat
R/sebagai tanda
laboratorium untuk
menentukan golongan
darah bayi
R/ untuk persiapan
6. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
R/ mengembalikan
5. KALA IV
a. Pengkajian
1. Aktivitas
3. Integritas Ego
4. Eliminasi
5. Makanan/cairan
6. Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan episiotomy,
8. Keamanan
9. Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus, perineum
bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan
payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis,
ansietas.
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d efek Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
rileks
lebih relaks
kemampuan
R/ mebantu mengurangi
nyeri
pemberian ASI,
klien
R/ Apabila dipaksakan
stress
2. Resiko kekurangan Setelah dilakukan asuhan
TD dbn
kehilangan daripada
persalinan
R/ untuk mengetahui
terjadinya shock
mengetahui banyaknya
5. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
R/ mencegah dehidrasi
DAFTAR PUSTAKA
%20PERSALINAN/laporan-pendahuluan-pada-pasien-dengan.html (Diakses
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
America: Mosby.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Wiknjosostro. (2002). Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima pustaka
Sarwana Prawirohardjo.