KEPERAWATAN MATERNITAS
LaporanAsuhanKeperawatanIniSebagai Salah
DISUSUN
OLEH:
WINDA SAFWIKA
19175087
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBIMBING KLINIK
PEMBIMBING AKADEMIK (CI)
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP DASAR PERSALINAN SPONTAN
1. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (mufdillah&
hidayat,2008)
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu (Mitayani 2009)
Persalinan normal adalah prose pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasibelakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam,tampa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(prawirohardjo, 2006)
2. PENYEBAB PERSALINAN
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf
dan nutrisi (Hafifah, 2011).
a. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone
dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone
turun.
b. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
e. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi
pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan
perinfus.
3. TANDA-TANDA MULAINYA PERSALINAN
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling atau dropping
yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida.
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering-sering atau susah
buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan
sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor
pains). Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show) (Haffieva, 2011)
Tanda-Tanda In Partu :
a. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil pada bagian
servik.
c. Kadang-kadang ketuban pecah
d. Pada pemeriksaan daam, servik mendatar.
4. MACAM MACAM HIS
I. His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus,
kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul
beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat
merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga pada waktu persalinan
sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang jelek, baik fisik maupun
mental.
8. Pathway
9. Partus set
Tabel 2.2
Rencana Tindakan Keperawatan pada Persalinan Normal
Diagnosa
Keperawatan
NOC NIC
Nyeri melahirkan
berhubungan dengan nyeri,
perineum tertekan,kontraksi
uterus ditandai dengan proses
persalinan
Tingkat nyeri
1. Nyeri yang dilaporkan tidak ada
2. Dapat beristirahat
3. Frekusi nafas normal
4. Tekanan darah normal
5. Mengerang dan menangis tidak ada
6. Berkeringat tidak berlebihan
Manajemen nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
2. Identifikasi skala.
3. Identifikasi faktor yang memperberat rasa
nyeri
4. Berikan terapi komplementer untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. Terapi musik)
5. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri.
6. Ajarkan terapi komplementer untuk
mengurangi nyeri (mis. Relaksasi)
7. Kolaborasi pemberian analgesik jika
diperlukan
Resiko cedera pada janin
ditandai dengan persalinan
kala I dan II, kelelahan.
Status janin intrapartum
1. Dasar denyut jantung janin (120-160)
tidak terganggu.
2. Posisi janin tidak terganggu.
3. Warna cairan ketuban tidak terganggu.
Pemantauan frekuensi denyut jantung
1. Identifikasi adanya penggunaan obat, diet,
dan merokok.
2. Monitor tanda vital ibu.
3. Anjurkan berbaring ditempat tidur.
4. Atur posisi pasien.
4. Implementasi
Implementasi adalah tahap keempat dari proses keperawatan. Tahap ini muncul jika perencanaan
yang dibuat diapliksaikan pada klien. Aplikasi yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi klien saat itu
dan kebutuhan yang paling dirasakan oleh klien. Implementasi keperawatan membutuhkan
fleksibilitas dan kreativitas perawat. Sebelum melakukan suatu tindakan, perawat harus mengetahui
alasan mengapa tindakan tersebut dilakukan.
5. Evaluasi
Evaluasi atau tahap penilaian adalah tahap kelima dari proses keperawatan.pada tahap ini perawat
membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan
serta menilai apakah masalah yang terjadisudah teratasi seluruhnya, hanya sebagian, atau bahkan
belum teratasi semua (OdaDebora, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
4). Riwayat KB
Klien Belum pernah menggunakan KB
5) Riwayat kesehatan lalu
- Klien tidak pernah mengalami penaykit yang serius
- Klien tidak pernah dioperasi
- Klien tidak pernah ada riwayat alergi
6). Riwayat keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit menular, penyakit turunan
dan tidak ada riwayat persalinan kembar.
7). Keadaan psikososial
- Klien
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan mampu bekerjasama dengan orang lain,
klien tampak cemas dan gelisah akan proses persalinan yang akan dihadapi
- Suami
Mampu mendukung keadaan psikis ibu dalam memperlancar proses persalinan
8). Latar belakang sosial budaya
- Dari pihak keluarga klien : baik
- Dari pihak keluarga suami : baik
9). Dukungan dari keluarga
- Pihak klien : Baik
- Pihak suami : Baik
Pola istirahat
Di rumah : Tidur siang 1-2 jam/hari
Tidur malam 7-8 jam/hari
Di kaji : Klien belum tidur karena klien baru masuk bersalin
Personal hygiene
Di rumah : Mandi 2 x 1 hari
Sikat gigi 2 x 1 hari
Cuci rambut 1 x 2 hari
Di kaji : Klien belum mandi karena baru masuk klinik
Ketergantungan
Alkohol : Tidak pernah
Rokok : Tidak pernah
Obat-obatan : Tidak pernah
Pengelompokan data
Kala I
Data subjektif
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah sampai belakang
2. Ibu bertanya-tanya tentang kandungannya, kapan bayinya akan lahir dan apakah akan
selamat
Data objektif
1. Keluar lendir campur darah dari vagina
2. Ekspresi wajah tampak meringis
3. Asukultasi BJJ 12-12-12, 144x/m
4. His kencang jarang tidak teratur
5. Ibu tampak cemas dan tegang
6. Perut tegang saat nyeri
7. TD: 110/80mmHg , N: 80x/mnt, R:20x/ mnt
Kala II
Data subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya semakin sakit
2. Klien mengatakan timbul rasa ingin mengedan dan BAB
Data objektif
1. Keluar lendir campur darah
2. Perineum dan anus mengembang
3. Klien mulai mengedan
4. His semakin kencang
5. PD : pembukaan lengkap, ketuban (pecah)
Kala III
Data subjektif :
1. Klien mengatakan Nyeri perut
Data objektif
1. Placenta belum lahir
2. TFU setinggi pusat
3. Kontraksi uterus : baik
4. Perdarahan ± 300 cc
5. TD: 110/80, N: 100x/m, R: 24x/m
6. Adanya ruptur perineum tingkat II, panjang 2 c,
Kala IV
Data subjektif
1. Klien mengatakan merasa lelah
Data objektif
1. Klien tampak lelah
2. TFU 2 jari dibawah pusat
3. Perdarahan 50 cc
4. Luka di bagian labia mayora
5. Kontraksi uterus baik
6. TD: 110/80, N: 80x/m, R: 20x/m
Analisa data
Kala I
N Data Penyebab Masalah
o
1 Ds Peningkatan estrogen Nyeri
- Ibu mengatakan nyeri perut
bagian bawah sampai belakang
DO
- Ekspresi wajah tampak meringis Merangsang otot polos uterus untuk
- Keluar lendir campur darah dari berkontraksi
vagina
- Auskultasi BJJ 12-12-12, Peningkatan frekuensi dan intensitas
144x/m kontraksi
- His jarang tidak teratur
- Perut tegang saat nyeri Menekan ganglia dalam serviks dan
- TD : 110/80mmHg, N: 80x/m, segmen bawah rahim oleh serabut-
R: 20x/m serabut otot
Kontraksi serebri
Ditransmisikan
dDo
- Ibu tampak tegang dan cemas Ibu menjadi cemas
Kala II
No Data Penyebab Masalah
1 Ds: Penurunan bagian terendah anak Nyeri
- Ibu mengatakan
perutnya semakin sakit Menekan perineum sehingga
- Ibu mengatakan rasa menonjol dan vulva membuka
ingin mengedan dan
BAB Menekan saraf yang mengelilingi
F uterus da vagina
Do :
- Keluar lendir campur Rangsangan ke korteks serebri
darah
- Perineum dan anus
mengembang
- His semakin kencang Transisi
- Pembukaan lengkap
- Ketuban (PECAH)
- Klien berusaha BAB
Dipersepsikan sebagai nyeri
Kala III
No Data Penyebab Masalah
1. Ds Bayi Lahir Resiko
-Klien mengatakan Perdarahan
perutnya semakin sakit Kontraksi otot Rahim
Do
-Perdarahan 200 cc Pelepasan plasenta
- TD: 110/80mmHg, N:
100x/m, R: 20x/m Resiko Perdarahan
- Plasenta belum lahir
- TFU setinggi pusat
Kala IV
No Data Penyebab Masalah
1. Ds Resiko
ibumengatakan Proses persalinan Infeksi
kelelahan
Do Luka di labia mayora
-Luka di labia minora Kiri
Pintu masuk kuman
2. Ds Proses Persalinan Kelelahan
-Ibu mengeluh merasa lemah
Do
-Ku tampak lelah
- TFU 2 jari di Bawah pusat Penggunaan energi dan
- Perdarahan 50 cc kekuatan mengedan
- Kontraksi uterus kuat yang berlebihan
- TD: 110/80mmHg, N:
80x/m, R:24x/m
Kelelahan
Kala III
1. Resiko perdarahan b/d placenta belum lahir ditandai dengan Klien mengeluh sakit perut,
placenta belum lahir, TFU setinggi pusat, kontraksi bai perdarahan ± 200 cc, TD 110/80 mmHg,
N: 100x/m, R: 24x/m.
Kala IV
1. Resiko Infeksi b/d Luka robek di bagian labia yang ditandai dengan adanya luka di bagian
labia mayora.
2. Kelelahan b/d proses persalinan ditandai dengan ibu mengatakan merasa lelah, ibu tampak
lelah, klien tampak lelah, TFU 2 jari di bawah pusat, Perdarahan 50 cc, Kontrksi uterus kuat.
2 Kecemasan Setelah 1. Jelaskan 1. Agar ibu dapat 1. Menjelaskan dengan Pukul
b/d lama dilakukan dengan mengetahui singkat pada ibu, bahwa 10.20
menunggu tindakan singkat dan bahwa adanya proses persalinan dari S:
proses keperawata sederhana perbedaaan setiap anak berbeda-beda O :
persalinan n selama ½ bahwa proses proses A : Ibu
ditandai jam persalinan persalinan dan tampak
dengan ibu kecemasan dari setiap setiap anak tenang dan
bertanya- itu dapat anak 2. Memberikan tidak
tanya hilang berbeda-beda ketenangan 2. Memberikan dukugan gelisah
mengenai dengan 2. Beri pada ibu dan mental dan spiritual - Ibu
kehamilany kriteria dukungan dapat pada ibu agar dapat mampu
a, kapan - Ibu tidak mental dan mengurangi menghadapi proses menghada
bayinya cemas dan spiritual pada kecemasan ibu persalinan dengan baik pi proses
akan lahir gelisah ibu agar dalam proses yaitu mendorong ibu persalinan
dan apakah - Ibu mampu dapat persalinan untuk selalu berdoa padaP : Beri
akan menghadapi menghadapi Tuhan agar proses penjelasan
selamat proses proses persalinan lancar dan dan
ekspresi persalinan persalinan melibatkan keluarganya ingatkan
wajah dengan baik dengan baik 3. Menambahkan dalam memberikan tentang
tampak - Ekspresi rasa percaya dukungan mental untuk proses
cemas dan wajah ibu pada setiap menghadapi proses persalinan
gelisah tenang 3. Yakinkan ibu tindakan persalinan secara
- Klien bahwa semu sehingga ibu 3. Meyakinkan ibu dengan terus
tampak tindakan dapat menjelaskan bahwa ibu menerus
rileks perawat melakukannya melakukan cara-cara
dapat 4. Keterlibatan tersebut tanpa ragu-ragu
membantu keluarga dan reaksi melawan
dalam proses sangat maka proses persalinan
persalinan berpengaruh dapat berlangsung denga
4. Libatkan dalam proses baik sesuai yang
keluarga persalinan, diharapkan
dalam proses menurunkan
persalinan cemas
Kala II
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Implementasi
No Tujuan/Krit Jam Evaluasi
Keperawatan Intervensi Rasional Keperawatan
eria Hasil
1 Nyeri b/d Setelah 2 jam1. Dekatkan 1. Sebagai 20.051. Mendekatkan partus set Pukul 20.00
penurunan dilakukan alat partus persiapan yang sudah disiapkan S : klien
bagia tindakan di dekat memulai didekatkan pasien mengatakan
terendah anak keperawatan, pasien tindakan perut sakit
ditandai ibu dapat menolong O : Ibu dapat
dengan ibu menyesuaika persalinan mengedan
mengatakan n dengan 2. dengan baik
perutnya nyeri yang 2. Atur posisi Mempermud 2. Mengatur posisi ibu - Bayi lahir
semakin sakit, dirasakan, ibu dengan ah kelancaran dengan posisi dorsal dengan
timbul dengan posisi proses recumbent yaitu dengan selamat
keinginan kriteria dorsal persalinan cara kaki fleksi dan - Adanya
untuk BAB, - Ibu dapat recumbent 3. Cara telapak kaki berada ruptur
keluar lendir mengedan 3. Bimbing mengedan diatas tempat tidur perineum
campur darah, dengan baik klien cara yang baik 3. Mengajarkan teknik tingkat II
anus dan - Bayi dapat mengedan dan benar mengedan yang baik sepanjang 2
perineum lahir dengan yang baik membantu dengan cara kedua cm
mengembang, selamat tanpa memudahkan tangan memegang kedua
A : Masalah
His semakin ada resiko penurunan kaki sejajar, bagian sebagian
kencang, atau bagian tengah paha, kepala teratasi
pembukaan komplikasi 4. Amati dan terendah diangkat sampai dagu P : Awasi kala
lengkap, - Kala II tidak pantau 4. Membantu mendekati dada, mata III
ketuban ada kemajuan mendapatkan melihat kearah pusat
(pecah) komplikasi kala II gambaran
jelas tentang 4. jam 20.05 pembukaan
kemajuan lengkap
kala II
5. Beri minum
pada ibu 5. Memenuhi
saat tidak kebutuhan
ada his cairan dan
memberi
energi dalam 5. Memberi minum pada
menghadapi ibu saat tidak ada his
proses
persalinan
6. Cuci tangan6. Sebagai
sebelum langkah awal
melakukan memulai
tindakan tindakan
selanjutnya keperawatan 6. Mencuci tangan sebelum
dalam upaya melakukan tindakan
pencegahan selanjutnya
infeksi
7. Tolong 7. Membantu
persalinan proses
persalinan
agar dapat
berjalan
dengan baik 7. Menolong persalinan
dengan cara sebagai
berikut
- Memakai handscoen
- Melakukan vulva
hygiene
- Membentangkan duk
steril dibawah bokong
- Membimbing ibu untuk
mengedan yang baik bila
ada his
- Saat his kencang dan ibu
ingin mengedan, anus
mengemabng, perineum
menonjol dan tampak
kepala bayi semakin
besar terlihat, ibu disuruh
mengedan seperti BAB
dibantu dengan kristeller
- Tangan kanan
menyokong daerah
perineum duk steril agar
perineum tidak robek
dan tangan kiri menahan
kepala bayi saat berada
dibawah simphisis pubis
agar kepala bayi tidak
terlalu cepat defleksi
- Jari tangan kiri tetap
menahan dan mengikuti
kepala bayi sehingga
lahirlah dahi, mata dan
dagu
- Segera setelah kepala
lahir, ibu dilarang untuk
mengedan, ujung dari
duk steril yang
digunakan untuk
menyokong diusapkan
pada wajah bayi agar
lendir tidak masuk ke
dalam mata. hidung dan
mulut
- Jari telunjuk dan jari
tangan kanan meraba
leher bayi apakah ada
lilitan tali mpusat, bila
ada
dilonggarkan/dibebaskan
dari leher
- Jika tidak ada, kepala
bayi di bantu untuk
mengadakan putaran
paksi luar dan lakukan
tarikan ringan ke bwah
untuk melahirkan bahu
depan dimana tangan kiri
memegang dagu dan
tangan kanan memegang
bagian pariental kepala
bayi
- Melakukan tarikan ringan
ke atas untuk melahirkan
bahu belakang kemudian
bayi ditarik ringan ke
arah perut ibu
- Pukul 10.00 lahir bayi
laki-laki spontan letaka
belakang kepala segera
menangis apgar score 8-
10
- Penolong yang lain
menghisap lendir dengan
penghisap lendir untuk
membersihkan jalan
napas bayi sampai
menangis dengan kuat
dan menandakan bayi
benrpas dengan optimal
dan memberi inj.
Oksitosin sintetik 1 amp,
IM
- Tali pusat diklem ± 3 jari
dari pangkal umbilikus
kemudian diurut kearah
tali pusat dari placenta ±
2 jari kemudian di klem
II
- Tangan kiri memegang
ke 2 klem untuk melindu
ngi bayi dan tangan
kanan menggunting tali
pusat bagian tengah
antara ke 2 klem tersebut.
Klem diletakkan diatas
perut ibu, sedangkan
klem I tetap dipegang
dan didisinfeksi dengan
bethedine kemudian di
bungkus dengan gaas
yang telah dibasahi
bethadine kompres
- Setelah tali pusat
dibungkus, melakukan
pemeriksaan head to toe
Kepala
Bentuk bulat, tidak ada
caput succeddaneum,
ubun-ubun besar-besar,
datar, ubun-ubun kecil,
datar, LK : 35 cm
Mata
Simetris, tidak ada
kotoran, tidak ada
perdarahan
Telinga
Simetris, bentuk normal/
aurikula baik, kanalis
auditorius baik, tidak ada
pengeluaran sekret
Hidung
Ada lubang hidung, tidak
ada cuping hidung,
pengeluaran sekret masih
ada sedikit
Mulut
Bibir simetris, palatum
mole : baik,
biopalatoskisis tidak
ada, belum ada gigi,
lidah warna merah muda
Leher
Pergerakan leher baik,
vernix : ada
Dada
Pergerakan pernapasan
dada, simetris LD:32 cm
Perut
LP : 30 cm, lembek, tali
pusat masih basah
Punggung
Tidak ada kelainan,
fleksibilitas tulang
punggung : baik
Ekstremitas atas
Simetris, pergerakan
aktif, jari-jari lengkap
Ekstremitas bawah
Simetris, pergerakan
aktif, jari-jari lengkap,
pendek dan agak
bengkok
Genetalia
Laki-laki, penis
menggantung, skrotum
terdapat 2 buah pelir
Anus
Ada lubang anus, belum
ada pengeluaran
meconium
- Menimbang BB Bayi :
3250 gr
- Mengukur TB bayi : 48
cm
- Membungkus bayi dan
menyerahkan pada
perawatan selanjutnya
- Mengukur TFU setinggi
pusat, kontraksi kuat,
jumlah perdarahan ± 50
cc
- Memeriksa perineum
apakah ada robekan,
terdapat robekan
perineum tingkat II,
sepanjang 5 cm
Kala III
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Implementasi
No Keperawata Tujuan/Kriteri Jam Evaluasi
Intervensi Rasional Keperawatan
n a hasil
1 Resiko Setelah ½ jam 1. Kosongkan 1. Tidak menekan 20.30 1. Mengosongkan Pukul 20.30
perdarahan dilakukan kandung jalan lahir kandung kemih S : klien
b/d placenta tindakan kemih sehingga dengan menggunakan mengatakan
belum lahir keperawatan, placenta lahir kateter logam jumlah nyeri perut
ditandai tidak terjadi dengan urine ± 150 cc O : Placenta sudah
dengan klien perdarahan yang2. Berikan lengkap lahir
mengatakan berlebihan dan masase 2.Mempertahanka 2. Mengetengahkan - Perdarahan
perutnya placenta dapat ringan pada n kontraksi fundus uteri, seluruhnya ±
semakin lahir dengan fundus uteri uterus melakukan massase 200 cc
sakit, lengkap 3. Lihat tanda sehingga ringan di perut untuk - TFU 1 JBPST
placenta lepasnya plasenta lahir merangsang kontraksi
A : Masalah teratas
belum lahir, placenta 3. Mengetahui uterus P : Awasi kala IV
TFU setinggi lepasnya 3. Melihat apakah
pusat, placenta dari placenta sudah lepas
kontraksi (+), endometrium dari endometrium
perdarahan ± dengan menggunakan
200 cc metode kutzner
dengan cara : tangan
kiri menekan ringan
pada fundus uteri,
tangan kanan
memegang klem.
Apabila tali pusat
masuk ke dalam saat
fundus uteri ditekan,
3. Lahirkan berarti placenta
placenta belum lepas dari
3. agar tidak endometrium dan
terjadi sebaliknya apabila
perdarahan tali pusat tidak masuk
ke dalam saat
ditekan, berarti
placenta sudah lepas
dari endometrium.
Placenta sudah lepas
dari endometrium
3. Melahirkan placenta
puku; 20.45
Pertahankan posisi
ibu dorsal recumbent.
Anjurkan ibu untuk
tidak mengejan, tali
pusat perlahan-lahan
ditarik dengan cara
digulung pada klem
II oleh tangan kanan.
Tangan kiri menekan
ringan fudus uteri.
Tangan kanan
meerima placenta dan
apabila placenta
hampir keluar
seluruhnya, tangan
kiri membantu tangan
kanan untuk
mengeluarkan
placenta degan cara
memutar-mutar
4. Lakukan perlahan agar
pemeriksaan placenta lahir dengan
jalan lahir 4. untuk lengkap. Setelah itu
mengetahui fundus uteri ditekan
apakah ada ringan lagi untuk
5. Beritahu dan robekan jalan mengeluarkan
jelaskan pada lahir gumpalan
ibu apabilah 5. memberikan darah/stosel, ibu
ada robekan penjelasan diberi injeksi
jalan lahir pada ibu agar ergometrik 1 amp.
atau tidak ibu mengereti IM. Plasenta
6.Awasi tindakan yang diletakkan di tempat
perdarahan akan di yang tersedia,
dan jalan lakukan. Memeriksa placenta
lahir untuk - Panjang tali pusat
kalaIII 6. untuk ± 45 cm
7. observasi mengawasi - Insersio tali mpusat :
TTV perdarahan central
yang terjadi - Warna : merah tua
kebirua
7. untuk - Kotiledon :
mengidentifika lengkap
sikan - Selaput : lengkap
kemajuan dan Mengukur TFU : 1
kemunduran jari bawah pusat,
kesehatan ibu kontraksi baik.
yang dapat 4. Melakukan
disebabkan pemeriksaan jalan
karena lahir. Ada robekan di
perdarahan Labia mayora kiri
6.perdarahan ± 200 cc
7. mengobsevasi TTV
TD: 110/80, N:100x/m,
R:24x/m
KALA IV
No Jam Implementasi Evaluasi
Diagnosa Tujuan/kriteria Intervens Rasional
Hasil i
keperawatan keperawatan
1. Resiko infeksi Setelah 1. Rawat 1. untuk 21.00 1. Merawat luka di Pukul 23.00
b/d Luka dilakukan luka di mencegah bagian labia manira kiri S: -
robekan tindakan bagian terjadinya O: Ruptur telah
ditandai keperawatan labia infeksi 2. Menjahit dengan 6 dijahit
dengan selama 2 jam minora jahitan di labia minora A: Masalah
adanya luka infeksi tidak kiri 2. agar kiri karena ada ruptur teratasi
di bagian terjadi 2. jahit di perdaraha 3. Melakukan Vulva P:-
labia mayora daerah berakhir hygine, membersihkan
kiri ruptur daerah perineum
4. Mengganti pembalut
3. 3. untuk klien dan pakaian klien
monitor mengetahu
keadaan i interfensi
klien apa yang
akan
4.ganti dilakukan
pembalut 4Pembalut
dan yang tidak
lakukan diganti
vulva merupakan
hgine pintu
masuk
mikroorga
nisme
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Implementasi
No Keperawata Tujuan/Kriteri Jam Evaluasi
Intervensi Rasional Keperawatan
n a hasil
2. Kelelahan b/d Setelah 2 jam 1. Awasi 1. 21.00 1. Mengawasi Pukul 23.00
proses dilakukan perdarahan dan Mengidentifik perdarahan danS : Ibu mengatakan
persalinan tindakan observasi tanda- asi tanda-tanda vital tidak lelah
ditandai keperawatan, tanda vital perkembanga perdarahan O : Ibu tampak
dengan ibu kelelahan dapat n kesehatan berjumlah ± tenang
mengatakan berkurang ibu selama 200cm, TTV : - Ibu mampu
merasa lelah, sampai hilang periode post Td : 110/80 melakukan
klien tampak dengan kriteria 2. Awasi partum mmHg, N: aktivitas dengan
lelah, - Ibu mengatakan kontraksi uterus 105x/m, baik
perdarahan 50 tidak lelah R:24x/m, A : Masalah teratasi
cc, Kontraksi - Ibu dapat 3. Pakaikan gurita 22.45 Sb:36,20 C P : Lanjutkan
uterus kuat, melakukan dan ganti baju 2. Mengetahui 2. Mengawasi intervensi ke 5
TFU 2 jari aktivitas/ ibu apabila ada kontraksi uterus, anjurkan,
dibawah perawatan pada perdarahan TFU : 1 JBPST, ingatkan ibu
pusat. bayi secara 4. Beri makanan 22.50 kontraksi uterus untuk rajin
optimal dan minum 3. Ibu dapat baik beristirahat
merusak 3. Memakaikan
5. Anjurkan untuk kesegaran dan gurita dan
istirahat kenyamanan mengganti
diruangan/ pakaian ibu yang
dikamar 4. Memulihkan kotor dengan
6. Pindahkan ibu energi yang 22.00 bersih
dikamar dan hilang saat 4. Memberi makan
rawat gabung proses dan minum pada
dengan bayinya persalinan ibu
7. susukan bayi 5. Mengurangi
pada ibu dan 5. Menganjurkan
menghilangka ibu untuk
n rasa lelah istirahat di
ibu ruangan