ANTENATAL
A. Definisi Antenal
Menurut Wignjosastro (2012) Antenatal care (ANC) merupakan
pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu dengan tujuan
menyiapkan fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
Antenatal Care merupakan suatu pelayan yang diberikan perawat kepada
wanita selama hamil, misalnya dengan pemantau kesehatan secara fisik,
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi
peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016)
Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Antenatal care atau
pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan kepada wanita
hamil dengan melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan air susu ibu (ASI) dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Wibowo, 2013).
E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina
dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu
sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2006)
F. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Resiko
infeksi
Trimester II
TRIMESTER II
Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III
TRIMESTER III
Nyeri
G. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).
H. Penatalaksanaan
1. Timbang Berat Badan (T1)
Pengukuran berat badan diwajibkan setiap ibu hamil melakukan
kunjungna. Kenaikan berat badan normal pada waktu kehamilan sebesar
0,5kg per minggu mulai trimester kedua
2. Ukur Tekanan Darah (T2)
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
danmengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta
mengambiltindakan yang tepat dan merujuknya
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan
tepat waktu.
4. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid lengkap
Untuk mecegah tetanus neonatorum
5. Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan
6. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan
janin berlangsung normal
7. (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang
tepatkepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda
resiko kehamilan.
K. Intervensi Keperawatan
Dx Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Keperawatan
Tri semesteri Tujuan : Manajemen Nutrisi
Perubahan Setelah dilakukan 1. Anjurkan masukan kalori sesuai
nutrisi intervensi keperawatan kebutuhan
kurang dari 2. Ajari klien tentang diet yang benar
selama 2 x 24 jam
kebutuhan sesuai kebutuhan tubuh
kekurangan nutrisi klien 3. Monitor catatan makanan yang masuk
tercukupi atas kandungan gizi dan jumlah kalori
Kriteria hasil : 4. Timbang berat badan secara teratur
1. Nafsu makan klien 5. Anjurkan penambahan intake protein,
meningkat zat besi dan vit C yang sesuai
2. Klien tidak mual dan 6. Pastikan bahwa diet
mengandung makanan yang berserat
muntah
tinggi untuk mencegah sembelit
3. Nilai laboratorium 7. Beri makanan protein tinggi , kalori
(transferin, albumin, tinggi dan makanan bergizi yang sesuai
dan elektrolit) dalam 8. Pastikan kemampuan klien untuk
batas normal memenuhi kebutuhan gizinya.
ansietas NOC: kontrol kecemasan Penurunan kecemasan
dan coping, setelah Aktifitas:
dilakukan perawatan 1. Bina Hub. Saling percaya
selama 2x24 jam cemas 2. Libatkan keluarga
ps hilang atau berkurang 3. Jelaskan semua Prosedur
dg: 4. Hargai pengetahuan ps tentang
Indikator: penyakitnya
Ps mampu: 5. Bantu ps untuk mengefektifkan
1. Mengungkapkan cara sumber support
mengatasi cemas 6. Berikan reinfocement untuk
2. Mampu menggunakan menggunakan Sumber Coping yang
coping efektif
3. Dapat tidur
4. Mengungkapkan tidak
ada penyebab fisik
yang dapat
menyebabkn cemas
Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta