Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL

A. Definisi Antenal
Menurut Wignjosastro (2012) Antenatal care (ANC) merupakan
pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu dengan tujuan
menyiapkan fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
Antenatal Care merupakan suatu pelayan yang diberikan perawat kepada
wanita selama hamil, misalnya dengan pemantau kesehatan secara fisik,
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi
peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016)
Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Antenatal care atau
pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan kepada wanita
hamil dengan melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan air susu ibu (ASI) dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Wibowo, 2013).

B. Tanda dan Gejalan Antenatal


Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
1) Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
2) mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) letih,sakit kepala
4) merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama.
5) perubahan pada mamae
6) frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada
organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan,
tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga
BAK.
7) lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan
suplay darah ke pelvic .
b. Probabilitas ( objektif)
1) Pembesaran uterus
a) melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
b) Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
c) tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh
kemudian ke posisi semula.
d) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh
a) Chloasma: warna kulit yang kehitam-hitaman pada
dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama
pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH
(Melanosyt Stimulating Hormone).
b) Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak
teratur.
c) Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda positif kehamilan
a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada
minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-
160 kali permenit.
b. adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus
pada pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
3. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil
positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.

C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan


1. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan.
Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil
antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi
miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang
nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa
sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan
dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan
vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi,
kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar
serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda
Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan
membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya
chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji
imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang
pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan
metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem
penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan
dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli
yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi
noduler pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini
menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh
atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama
kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum
(mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki
usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel
Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua
bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat
menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada
kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah
kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi
akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami
hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta
umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha.
Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi,
hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami
hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan
berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi
akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna
putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan
dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan
atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat
dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai
penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa.
Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya
tidak lebih dari trimester pertama

2. Perubahan Fisik pada Trimester I


a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda
disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap
saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester
kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan
untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara
sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini
akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada
akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik
saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan
yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan
sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal
ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.

3. Perubahan Fisik pada Trimester II


a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar
1cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim
sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi
otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan
mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan
pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat
menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena
peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat
dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan
menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon
yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada
kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat
lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

4. Perubahan Fisik pada Trimester III


a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah
ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim
yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi
turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan
pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut
hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor
keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema,
yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
D. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau bahkan merahasiakannya
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
ayah selama trimester III:
a. Perubahan Psikologis Ibu
1) Penerimaan terhadap janin meningkat
2) Fantasi terhadap perubahan peran
3) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
4) Fokus perhatian pada persalinan
5) Menaruh perhatian pada persalinan
b. Perubahan Psikologis Ayah
1) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan,
personal freedom, covvod sindrom berat
2) Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina
dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu
sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2006)
F. PATHWAY ANC
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika
TD urinaria
Ansietas Perubahan Asam karena
peran lambung Sakit kepala pembesaran
sebagai meningkat uterus
calon ibu Nyeri
Rasa Frekuensi
sebah/mual BAK
Perub.proses Koping meningkat
keluarga individu Muntah
tdk efektif Gangguan
Intake eliminasi urin
makanan
menurun Kebersihan
genital
Perub.nutrisi menurun
kurang dari
kebutuhan Kelembaban
meningkat

Resiko
infeksi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional
Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
Hiperpegmintas vagina diafragma adaptasi
i Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Persiapan
Perub.body volume plasma serviks meningkat paru tidak anggota baru
image meningkat meningkat Striae Lordosis maksimal dlam keluarga
gravidarum Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac TD meningkat Rangsang menurun Gangguan Ansietas
output seksual Perub.body Nyeri pola nafas Perub.peran
Sakit kepala image Pengosongan
Resiko cidera Perub.pola lambung lambat
janin & Nyeri seksual
maternal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gangguan pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
histamin) maternal

Nyeri
G. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).

H. Penatalaksanaan
1. Timbang Berat Badan (T1)
Pengukuran berat badan diwajibkan setiap ibu hamil melakukan
kunjungna. Kenaikan berat badan normal pada waktu kehamilan sebesar
0,5kg per minggu mulai trimester kedua
2. Ukur Tekanan Darah (T2)
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
danmengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta
mengambiltindakan yang tepat dan merujuknya
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan
tepat waktu.
4. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid lengkap
Untuk mecegah tetanus neonatorum
5. Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan
6. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan
janin berlangsung normal
7. (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang
tepatkepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda
resiko kehamilan.

I. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


1. Pengkajian
a. Anamnesa identitas istri dan suami
b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, ny
eri uluhati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan.
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan
panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila
terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat
pendek, adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah
ketupat dari michealis (tidak simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu
hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-
0,5kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat
badan selama hamil muda 5kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III)
masing-masing bertambah 5kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan
berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan,
perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5cm merupakan indikator kuat untuk status gizi
yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan
BBLR.
e. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah yang tinggi (lebih dari 140/90mmHg) merupakan
resiko dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD
sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau
lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
2) Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
3) Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5⁰C dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
4) Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit.
Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah
lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
5) Kepala dan Leher
Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran
kelenjar tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran
vena jugularis.
6) Payudara
Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang,
dan besar
Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
Retraksi akibat adanya lesi
Masa atau pembesaran pembuluh limfeh.
7) Abdomen
Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan
>12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi,
dan penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
a) Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
b) Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
c) Konsistensi uterus
Leopold II :
a) Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
b) Menentukan letak punggung janin
c) Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
a) Menentukan bagian terbawah janin
b) Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
a) Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu hamil
b) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa
jauh sudah masuk PAP.
8) Tangan dan kaki
Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku
jari.
Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan
hipo atau hiper
9) Pemeriksaan panggul
a) Panggul : genital luar
Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra,
introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises,
cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau). Melakukan
palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
b) Panggul : menggunakan speculum
Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum. Memeriksa dinding
vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka
c) Panggul : pemeriksaan bimanual
Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui
pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan
atau nyeri goyang). Menggunakan dua tangan, satu tangan di
atas abdomen, dua jari didalam vagina untuk palpasi uterus.
Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya
masa.
d) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
(1) Dari Janin :
Djj pada bulan ke 4-5
Bising tali pusat
Gerakan dan tendangan janin
(2) Dari ibu :
Bising Rahim
Bising aorta
Peristaltik usus
e) Pemeriksaan Dalam.
(1)Vaginal Toucher (VT)
(2)Rectal Toucher (RT)Dapat dinilai :
Pembukaan serviks : berapa cm/ jari. Bagian anak paling
bawah : kepala, bokong serta posisinya
J. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
3. Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dyspnea sekunder
akibat penekanan pembesaran uterus pada difragma dan peningkatan
volume darah.
5. Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan
membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder
akibat kadar estrogen dan progesterone

K. Intervensi Keperawatan
Dx Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Keperawatan
Tri semesteri Tujuan : Manajemen Nutrisi
Perubahan Setelah dilakukan 1. Anjurkan masukan kalori sesuai
nutrisi intervensi keperawatan kebutuhan
kurang dari 2. Ajari klien tentang diet yang benar
selama 2 x 24 jam
kebutuhan sesuai kebutuhan tubuh
kekurangan nutrisi klien 3. Monitor catatan makanan yang masuk
tercukupi atas kandungan gizi dan jumlah kalori
Kriteria hasil : 4. Timbang berat badan secara teratur
1. Nafsu makan klien 5. Anjurkan penambahan intake protein,
meningkat zat besi dan vit C yang sesuai
2. Klien tidak mual dan 6. Pastikan bahwa diet
mengandung makanan yang berserat
muntah
tinggi untuk mencegah sembelit
3. Nilai laboratorium 7. Beri makanan protein tinggi , kalori
(transferin, albumin, tinggi dan makanan bergizi yang sesuai
dan elektrolit) dalam 8. Pastikan kemampuan klien untuk
batas normal memenuhi kebutuhan gizinya.
ansietas NOC: kontrol kecemasan Penurunan kecemasan
dan coping, setelah Aktifitas:
dilakukan perawatan 1. Bina Hub. Saling percaya
selama 2x24 jam cemas 2. Libatkan keluarga
ps hilang atau berkurang 3. Jelaskan semua Prosedur
dg: 4. Hargai pengetahuan ps tentang
Indikator: penyakitnya
Ps mampu: 5. Bantu ps untuk mengefektifkan
1. Mengungkapkan cara sumber support
mengatasi cemas 6. Berikan reinfocement untuk
2. Mampu menggunakan menggunakan Sumber Coping yang
coping efektif
3. Dapat tidur
4. Mengungkapkan tidak
ada penyebab fisik
yang dapat
menyebabkn cemas

Kekurangan Kebutuhan volume cairan 1. Tentukan frekuensi/beratnya


volume terpenuhi. Setelah mual/muntah.
cairan dilakukan tindakan 2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan
keperawatan selama 2 x masalah medis lain (ex ; ulkus
24 jam dengan kriteria peptikum, gastritis, kolesistitis)
hasil : 3. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane
1. Tidak ada mual muntah mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
2. Turgor kulit DBN 4. Anjurkan klien mempertahankan
3. Tidak ada tanda masukan/haluaran, tes urin dan
dehidrasi penurunan BB setiap hari.
4. Pasien mau makan dan 5. Anjurkan peningkatan masukan
minum minuman berkarbonat, makan enam
5. TTV dalam batas kali sehari dengan jumlah yang sedikit
normal dan makanan tinggi karbohidrat
(popcorn, roti kering sebelum bangun
tidur.
Tri Semester Setelah dilakukan Airway management
ii tindakan keperawatan 1. Posisikan klien u/ memaksimalkan
Gangguan selama 1x24 jam, ventilasi
pola nafas diharapkan : 2. Identifikasi klien perlunya
1. Tidak ada retraksi pemasangan alat jalan nafas buatan
dinding dada 3. Lakukan fisioterpi dada jika perlu
2. Tidak menggunkan otot 4. Keluarkan sekret
bantu pernafasan 5. Dengan batuk atau suction
3. Bunyi paru vasikuler 6. Auskultasi suara nafas, catat adanya
4. Menunjukkan jalan suara tambahan
nafas yang paten
Tri Semester Klien dapat toleransi Manajemen energi
iii terhadap aktivitas setelah 1.Observasi kemampuan klien
Intoleransi dilakukan tindakan 2.Bantu klien dalam pemenuhan ADL
aktivitas keperawatan 1 x 24 jam , 3.Ajarkan pada keluarga tentang
dengan kriteria hasil pentingnya perawatan diri
1. Klien mampu 4.Observasi TTV sebelum dan sesudah
memenuhi aktivitas aktivitas
sehari-hari 5.Kolaborasi pada keluarga pemberian
2. Pasien mengerti pengawasan ekstra
akifitas apa saja yang 6.tentukan siklus tidur bangun yang
boleh dilakukan selama normal dan komitmen terhadap
kehamlan pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri
3. Ttv dalam batas normal sendiri.
4. Hb dalam batas normal 7.Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam
5. Tidak ada anemis setiap hari.
8.Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar
besi dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi suplemen zat besi setiap
hari, sesuai indikasi.

Kelebihan Kelebihan volume cairan 1. Pantau berat badan secara teratur.


volume teratasi setelah dilakukan 2. Kaji adanya tanda-tanda HAK,
cairan tindakan keperawatan 2 x perhatikan tekanan darah, pantau
24 jam , dengan kriteria lokasi/luasnya edema, masukan atau
hasil : haluaran cairan.
1. Indeks massa tubuh 3. Berikan informasi tentang diet
dalam batas normal (mis;peningkatan protein, tidak
2. TTV dalam batas menambahkan garam meja, menghindari
normal makanan dan minuman tinggi natrium).
3. Tidak ada tanda-tanda 4. Anjurkan meninggikan ekstremitas
Hak secara periodic selama sehari.

Perubahan Pasien mengerti akan 1. Berikan informasi tentang perubahan


eliminasi terjadi perubahan perkemihan sehubungan dengan
urin eliminasi urin selama trimester ketiga.
kehamilan , Setelah 2. Berikan informasi mengenaia perlunya
dilakukan tindaka masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
keperawatan 3. Berikan informasi mengenai bahaya
Dengan kriteria hasil : menggunakan diuretic dan
1. Klien mengerti tentang penghilangan natrium dan diet.
perubahan perkemihan 4. Anjurkan klien untuk melakukan posisi
selama kehamilan miring kiri saat tidur, perhatikan
denga tri semester keluhan-keluhan nokturia.
ketiga 5. Anjurkan klien untuk menghindari
2. Pasien mengerti posisi tegak atau supine dalam waktu
perlunya masukan yang lama.
cairan sesuai kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu,


Yogyakarta.

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.


Bandung: Elemen.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Antenatal.


http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007
-G59.pdf. Diakses tanggal 18 Januari 2014. Pukul 19.37 WIB.

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-


online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal
18 januari 2014. Pukul 19.14 WIB.

Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher,


Ungaran.
Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Muchtar Rustam.(2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.


Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi


NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta.
EGC.

Anda mungkin juga menyukai