Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE
DI RUANG MAWAR RSUD SOEWONDO KENDAL

DISUSUN OLEH :

ANGGI PUTRI ANGGRAENI (1607003)

PROGRAM STUDI NERS STIKES WIDYA HUSADA

SEMARANG

TAHUN 2017/2018
Antenatal Care

A. Pengertian Antenatal Care


Depkes RI (2010) pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang telah ditetapkan dlam standar pelayanan kebidanan.
Antenatal Care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum
ibu, menegakkan secra dini penyakit yang menyertai mereka, menegakkan secara dini
komplikasi kehamilan, dan menetpkan resiko kehamilan (resiko tinggi,resiko
meragukan,resiko rendah) (Mauaba,2006).
Dalam pelayanan ntenatal meliputi 5 hal yang bisa dikenal dengan itilah 5 T
yang meliputi timbng BB, ukur TD, ukur TFU, nilai status imunissi TT, dan
memberikan tablet Fe (tablet tambah darah) (Depkes RI,2009).
B. Tujuan Antenatal Care
Menurut Mauba (2003), adapun tujuan Antenatal Care :
a. Mengawasi ibu selama masa kehamilannya sampai persalinan.
b. Merawat dan memeriksa ibu hamil.
c. Menemukan penyakit ibu sejak dini yang dapat dipengaruhi atau
mempengaruhi kesehatan janin serta berusaha mengobatinya.
d. Mempersiapkan ibu hamil agar dapat memelihara bayi dan menyusui secara
optimal.

Menurut Depkes RI (2009) tujuan pelayanan antenatal mengantarkan ibu


hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh bayi yng seht, mendeteksi
dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan dan deteksi serta antisipasi dini
kelainan janin.

C. Adaptasi fisiologis dan Psikologis


 Adaptasi Fisiologis
a. Trimester I ( -13 minggu)
1. Respirasi
a) Diafragma tertekan, kurang leluasa bergerak.
b) Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan
ikat.
c) Progesteron meningkat menyebabkan penurunan
resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos yang
memudahkan mengalirnya CO2 dan janin ke ibu.
2. Kardiovaskuler
a) Cardiac volume meningkt kurng lebih 10% (75ml)
b) Diafragma terdorong kearah atas oleh karena
pembesaran uterus posisi jantung pada bagian kiri atas.
c) Denyut jantung meningkat, nadi meningkat kurang
lebih 10-15x/menit.
d) Transportasi O2 meningkat, filtrasi ginjal meningkat.
3. Payudara.
Membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara.
4. Uterus
a) Pada saat tidak hamil beratnya 35,5 gram, volume 10cc.
b) Pada saat hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10
liter.
c) Istmus hipertrofi, panjang dan lunak (tanda hegar).
5. Traktus digestivas
a) Mual, muntah : morning sickness.
b) Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga
mobilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam
saluran pencernaan. Rearbsorsi makanan baik, namun
akan menimbulkan obstipasi.
6. Vagina
a) Peningkatan vaskularisasi.
b) Peningkatan sekresi, putih kental bersifat asam.
7. Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi ;
a) Muka ; cioasma gravidarum.
b) Payudara : puting susu dan areola payudara.
c) Perut : linea nigra, striae.
d) Vulva.
8. Muskuloskeletal
a) Relaksasi persendian.
b) Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada dada
ligamentum rotandum.
c) Perubahan postural : sakit pinggang, untuk
mengimbangi lordosis dan tarikan tulang belakang dan
sakit atau baal pada anggota bagian atas, oleh karena
bahu dan dada terdorong ke depan.
9. Kelenjar endokrin.
Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit.
b. Trimester II (14-27 minggu)
1. Sistem Reproduksi
a) Uterus
1) Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot.
2) Dinding uterus tipis dan lunak.
3) Fetus dapat di palpasi pada abdomen.
4) Uterus jadi bentuk ovale
5) Adanya kontraksi “braxton his”.
b) Serviks
1) Terus memanjang.
2) Adanya mucus.
3) Sel otot hipertropi.
4) Kelenjar serviks aktif.
c) Vagina
1) Sel otot hipertropi.
2) Mukosa tebal.
3) Adanya lochea.
4) Ph Asam : 3,5-6,0
d) Payudara
1) Duktus dan alveoli hipertropi.
2) Areola dan puting membesar.
3) Mulai ada sekresi kolostrum.
e) Sistem Kardiovaskuler
1) Volume darah bertambah banyak kurang lebih
25%.
2) Hb menurun akibat ekspirasi plasma lebih besar
dari pada sel darah merah.
3) Output meningkat 30-50%.
4) Stroke volume meningkat.
5) Tekanan darah sama dan cenderung sedikit
menurun.
6) Leukosit meningkat sampai 10.000/cc trombosit
meningkat.
f) Sistem Respirasi
1) Oksigen dalam darah meningkat.
2) Pernafasan lebih dalam.
3) Volume darah stabil.
4) Kebutuhan oksigen meningkat.
5) Uterus membesar dan menekan diafragma
menyebabkan sulit atau sesak nafas.
g) Sistem Urinaria
1) Perubahan ukuran pada kandung kemih
meningkat.
2) Oedema fisiologis pada kandung kemih.
3) Frekuensi berkemih menurun.
4) Dilatasi ginjal dan ureter.
5) Ibu rentan terhadap infeksi traktus urinarius.
6) Fitrasi glomerolus meningkat 50%.
7) Aliran plasma renal meningkat.
8) Ekskresi glukosa, poipeptida, elektrolit dan
vitamin yang larut dalam air meningkat.
h) Sistem Muskuluskeletal
1) Pusat gravitasi berubah sebagai akibat
membesarnya uterus, lordosis fisiologis.
2) Kram pada kaki.
i) Sistem Integamen
1) Hiperpigmentasi terutama pada puting dan
perineum.
2) Adanya linea nigra.
3) Vaskuler adanya palmar eritema.
4) Rambut menjadi lebih halus.
5) Kuu lebih lunak dan tingkat pertumbuhan
meningkat.
j) Sistem Gastrointestinal
1) Mulut dan gigi.
2) Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan.
3) Esofagus dan gaster.
4) Kapasitas lambung menurun, sekresi sam
hidroverotik dan pepsin dalam lambung
menurun.
k) Liver
Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin
dan globulin.
l) Pankrease
Hipertropi, hiperplasia, dan hiperaktif yang sering
terjadi pada sel-sel beta.
m) Intestinal
Waktu pengosongan lambung meningkat, arbsorsi
nutrien dan air meningkat.
n) Sistem Endokrin
1) Kelenjar pituitary, sekresi hormon luteinizing
dan folikel stimulating hormon prolaktin
meningkat.
2) Kelenjar Tiroid
a. Vaskularisasi meningkat.
b. Meningkatnya T3 dan T4
c. BMR meningkat.
3) Kelenjar paratiroid.
Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.
4) Kelenjar adrenal.
a. Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH)
meningkat.
b. Level kortisol meningkat.
c. Level aldosteron meningkat.
o) Plasenta
Fungsi utuh dan komplek.
 Psikologis
a) Reaksi-reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “well
being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b) Penerimaan terhadap kehamilan
“ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat
diterima.
c) Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan
janin, internalisasi dan fantasi.
d) Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e) Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya
yang membutuhkan support.
f) Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak
dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “bentuk komunikasi yang
rutin”.
g) Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat di observasi.
h) Waktu dan jarak
Kehamiln tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya,
ibu mungkin menarik diri dari orang lain.

c. Trimester III (28-40 minggu)


 Perubahan Psikologis
a. Sistem reproduksi
b. Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,
kontraksi “brayton hix” semakin jelas.
c. Serviks
Effacement, pengeluaran mukosa.
d. Vagina
Hiperemia, pertumbuhan aktobual, lochea.
e. Payudara
Membesar, tegang, kolostum keluar.
f. Sistem kardiovaskuler
a. COP meningkat 40%
b. Volume darah ibu meningkat 30-50%
c. HR meningkat 10x/menit.
d. Stroke volume meningkat.
e. Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan
masalah jantung.
g. Sistem respirasi
a. Diafragma tertekan karena pembesaran uterus ke atas.
b. Iga-iga ekspansi
c. Kebutuhan oksigen meningkat.
h. Sistem urinaria
a. Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomelurus meningkat.
b. Frekuensi miksi meningkat.
c. Konsentrasi albumin plasma menurun.
i. Sistem muskuloskeleral
Lordosis, sulit berjalan, rebas-rebes ekstremitas.
j. Sistem integumen
a. Striae semakin terlihat, pigmentasi meningkat.
b. Rambut tipis dan rontok.
c. Kuku cepat tumbuh dan mudah patah.
k. Sistem gastrointestinal
a. Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
b. Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun.
c. Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi.
l. Sistem endokrin
a. Pituitary : prolaktin meningkat, oksitosin meningkat.
b. Tiroid : BMR meningkat.
c. Plasenta : fungsi maksimal.

 Perubahan psikologis
a. Penerimaan terhadap janin meningkat.
b. Fantasi terhadap perubahan peran.
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat.
d. Fokus perhatian pada persalinan.
e. Menaruh perhatian pada persalinan.
(Rusman Mochtar, 1998)
D. Fisiologisways
E. Tanda dan Gejala
a. Tanda-tanda pasti
1. Mendengar bunyi jantung janin.
2. Melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksaan.
3. Melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi.
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa
kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti
kehamilan baru dapat diketahui dengan menggunakan USG dan kehamilan di
atas 4bulan. Kantong kehamilan sudah nampa pada kehamilan 10minggu dan
bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12minggu.
b. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trimestri I,
tetapi dengan tanda-tand mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak
tanda-tanda mungkin yang ditemukan, mungkin besar kemungkinan hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi melalui :
a. Tanda-tanda objektif
1. Pembesaran , perubahan bentuk, dan konsistensi rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata
tetapi didaerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek).
2. Perubahan pada serviks
Diluar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba
ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak bibir
atau ujung daun telinga.
3. Kontraksi braxton hiks
Waktu palpasi atau waktu tourcher rahim yang lunak sekayong-koyong
menjadi keras karena berkontraksi.
4. Ballotement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan
ketuban, maka bila rahim di dorong dengan sekoyong-konyong atau
digoyangkan, maka anakan akan melenting di dalam rahim.
5. Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang tumor
yang padat seperti myoma, fibroma, dapat menyerupai bentuk janin.
6. Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukin dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reksi yang positif
7. Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan
perut.
8. Keluarnya kolostrum
9. Hiperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),
areola dan papilla mamae, linea alba (putih )menjadi linea fusca (coklat)
atau linea nigra (hitam).
10. Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subyektif
1. Adanya amenorrhoe
2. Mual dan muntah
3. Ibu merasa pergerakan anak
4. Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing.
5. Perasaan dada berisi dan agak nyeri (Kusmiyati,et al, 2008).

 Pemeriksaan
Dalam menentukan usia kehamilan dilakukan maneuver leopold :
a. Leopold I
Untuk menentukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian
tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvic. Caranya :
menghadap kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi
fundus uterus . jika kepala yang berada difundus maka kan terasa keras,
bulat dan melenting. Jika bokong teraba difundus,maka akan terasa lebih
lunak dan gerakan kurang.
b. Leopold II
Untuk menentukan posisi janin. Caranya : menghadap pada kepala
pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen, letakan pada
posisi satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk
menentukan bagian punggung jani. Jika punggung akan teraba cembung
dan resisten.
c. Leopold III
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan
daerah pelvic. Caranya : letakan 3jari perama tangan kanan yang dominan
pada sisi abdomen diatas simpisis pubis dan minta pasien menarik nafas
panjang dan menghembuskannya pada saat mengeluarkan nafas, gerakan
tangan turun perlahan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba
lembut dan keras.
d. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin
masuk ke pintu atas panggul. Caranya : menghadap kekaki pasien dengan
lembut gerakan tangan dengan turun ke sisi abdomen mendeteksi pelvis
sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada
3keaaan yaitu : konvergen adalah jika bagian yang masuk baru setengah,
divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk kedalam
rongga panggul.
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktifits dan Istirahat
1. Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu pertama.
Kembali pada tingkat normal pada separah waktu kehamilan akhir.
2. Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
3. Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume darah.
4. Varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester II
5. Episode sinkope.
b. Integritas Ego
1. Menunjukan perubahan persepsi diri.
2. Body image rendah.
c. Eliminasi
1. Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi.
2. Peningkatan frekuensi berkemih.
3. Peningkatan berat jenis urine.
4. Timbulnya hemoroid .
d. Makanan dan Cairan
1. Mual, muntah terutama pada trimester I , nyeri uluh hati sering terjadi.
2. Peningkatan berat badan 2-4 kg pada trimester I, 11-12kg pada trimester II
dan III.
3. Mebran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi
pendarahan.
4. Hb dan Ht rendah, mungkin ditemui anemia fisiologi.
5. Glukus dan edema.
e. Nyeri dan ketidaknyamanan
1. Kram kaki
2. Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
3. Kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu.
4. Nyeri punggung.
f. Pernafasan
1. Mukosa nampak lebih merah dari biasanya.
2. Frekuensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/tingi uterus.
g. Keamanan
1. Suhu tubuh 36-37C
2. DJJ terdengar pada usia kehamilan 17-20 minggu
3. Gerakan janin terasa pada kehamilan 20 minggu
4. Quickening pada usia kehamilan 16-20 minggu
5. Ballotement ada pada bulan ke-4 dan ke-5
h. Sexualitas
1. Berhentinya menstruasi.
2. Perubahan respon/aktifitas seksual.
3. Leukhorea
4. Peningkatan secara progresif ukuran uterus.
5. Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola.
6. Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema, spindernevi,
strie gravidarum.
7. Tanda-tanda hegar, chadwick positif.
i. Interaksi Sosial
1. Bingung atau meragukan perubahan peran yang di antisipasi.
2. Tanpa maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor
kehamilan.
3. Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
j. Penyuluhan dan Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan
tergantung pada usi, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan
terhadap anak, dan keadaan ekonomi.
k. Pemriksaan Diagnostik.
1. Darah : Hb, golongan darah, skrening HIV, hepatitis.
2. Skrining untuk TBC Paru, Tuberubela.
3. Tes serum HSG

2. Diagnosa Keperawatan
a. Trimester I
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan nafsu makan,mual,muntah.
2. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal.
3. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
bilang cairan yang berlebihan (muntah)
b. Trimester II
1. Resiko tinggi terhadap perubahan citra tubuh berhubungan dengan
biofisik, respon orang lain.
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengn pergesern diafragma
karena pembesaran uterus.
3. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius dan higienis buruk
c. Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan.
2. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar)mengenai persiapan untuk
perslinan/kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi.
3. Intervensi Keperawatan
a. Trimester I
1. Resiko tinggiterhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual, muntah.
Hasil yang diharapkan :
 BB menjelaskan komponen diet seimbang prenatal.
 Mengikuti diet yang dianjurkan.
 Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep.
 Menunjukan penambahan yang sesuai.

Rencana Tindakan :

 Tentukan keadekutan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang


dengan menggunakan batasan 24jam.
 Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentng diet
prenatalan suplemen vitamin atau zat besi setiap hari.
 Tanyakan kenyakinan berkenaan dengan diet sesuai budya dan
hal-hal yang tahu selama kehamilan.
 Timbang BB klien pastikan Bb pregravida biasanya.
 Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah.
 Pantau kadar Hb atau Hl
 Test urin aleton,albumin, dan glukosa.
 Ukur pembesaran uterus.
 Kolaborasi : buat rujukan sesuai indikasi.

2. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal.


Hasil yang diharapkan :
 Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan
ketidaknyamanan.
 Melaporkan hasil penatalaksanaan ketidaknyamanan.

Rencana Tindakan :

 Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal.


 Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan.
 Intruksikan penggunaan kompres es, panas tau nestesi lokal ajari
cara untuk memasukan kembali hemeroid dengan penggunaan jari
yang diberi pelumas.
 Lohea : anjurkan mandi teratur dan perawatan perneal.
Menggunakan celana dari katun dari tepung kanji untuk
mengabsorbsi.
 Hindari penggunaan bedak talek.
 Mual dn muntah anjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat
saat bangun tidur.
 Hidung yng tersumbat anjurkan menggunakan udara yang
dilembabkan dan dihindari semprotan nasai dan obat yang
menghilangkan mampet.
 Kolaborasi : penambahan suplemen kalsium perhari.

3. Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis


urinarius dan higienis buruk.
Hasil yang diharapkan :
 Menurunkan keparahan mual dan muntah .
 Mengkonsumsi cairan dalam jumlah cukup perhari.
 Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan.

Rencana Tindakan :

 Auskultasi DJJ.
 Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
 Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis,
kolesistisis).
 Anjurkan klien mempertahankan masukan/keluaran cairan, tes urin
dan penurunan BB perhari.
 Kaji suhu dan turgor kulit membran mukosa dan TD.
 Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman)
berkabohidrat, makan 6x/hari dengan jumlah yang sedikit dan
makan tinggi serat (popcorn,roti, sebelum tidur).

b. Trimester II
1. Resiko tinggi terhdap perubahan citr tubuh berhubungan dengan biofisik,
respon orang lain.
Hasil yang diharapkan :
 Menggunakan adaptasi secara bertahap untuk mengubah citra
tubuh.
 Mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan
kepuasan penampilan keseluruhan berpakaian dengan pakaian yang
tepat dan berhak tinggi.

Rencana Tindakan :

 Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh.


 Mendiskusikan perubahan aspek fisiologis dan respon klien
terhadap perubahan.
 Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat
hamil.
 Diskusikan metode perawatan kulit dan berias, menggunakan kaos
kaki penyokongbpemeiharaan postur dan program latihan.
 Rujuk pada sumber lain seperti konseling dan kelas-kelas menjadi
orang tua.

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ergeseran diafragma


karena pembesaran uterus.
Hasil yang diharapkan :
 Melporkn penurunan frekuensi/beratny keluhan.
 Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan.

Rencana Tindakan :

 Kaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan).


 Pantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC).
 Kaji kadar Hb/Hl, tekankan pentingnya suplemen vvitamin.
 Berikn informasi tentang rasional kesulitan bernafas dan program
aktivitas/latihan yang realistis.

3. Resiko tinggi terhadap infeksi salurah kemih berhubungan dengan statis


urinarius dan higienis buruk.
Hasil yang diharapkan :
 Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
 Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi
intervensi.
 Bebas dari tanda dan gejala infeksi.

Rencana Tindakan :

 Berikn informasi tentang tanda infeksi saluran kemih.


 Tekankn perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh
sebelum dan saat memegang makanan.
 Anjurkan klien minum cairan 6-8 gelas/hari.
 Anjurkan pasien mempratikkan latihan kegel sepanjang hari.
 Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun.
 Kolaborasi : sample urine untuk pemeriksaan Mikroskopik Ph
lekosit, kultur dan sensitifitas.

c. Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat
seksual,ketidaknyamanan.
Hasil yang diharapkan :
 Mendiskusikan masalah bersama dengan hubungan isu-isu
seksualitas pada Trimester II
 Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
Rencana Tindakan :

 Kaji persepsi psangan terhadap hubungan seksual.


 Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah untuk
memahami masalah yang berhubungan dengan perubahan pada
hubungan seksual.
 Berikan informasi tentang metode-metode alternatif untuk
mencapai kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan
keintiman.
 Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat
menurunkan hasrat untuk koitus.
 Kolaborasi ; rujuk konseling bila masalah tidak teratasi.
2. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelhiran perawatan bayi berhubungn dengan kurangnya
pengalaman, kesadaran interprestasi informasi.
Hasil yang diharapkan :
 Mendiskusikan perubahan fisik/ psikologis berkenaan dengan
persalinan.
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan
informasi tentang perawatan bayi.
 Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelhirn bayi.

Rencana Tindakan :

 Berikan informasi tentang perubahan fisik/psikologis normal


berkenaan persalinan.
 Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan
persalinan, bedakan antara persalinan,bedakan antara persalinan
palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
 Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi,
perkembangan dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
 Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak.dkk.(2005). Buku ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : penerbit Buku


Kedokteran, ESG.

Departemen Kesehatan RI.2009.Profil Kesehatan Indonesia.2009.Jakarta.Departemen


Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI.2010.Profil Kesehatan.2010.Jakarta.Departemen Kesehatan RI.

Donges,RE.(2001).Rencana Perawatan Maternitas/Bayi,Edisi 2.Jakarta.EGC.

Kusmiyati,et.at.2008.Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta : Bina Pustaka.

Manuaba,Ida Ayu Chandranita.2006.Buku Ajar Patologi Obstetric untuk Mahasiswa


Kebidanan.Jakarta.EGC.

Masriroh,Siti.2013.Keperawatan Obstetric dan Ginekologi.Imperium : Yogyakarta.

Mauba,I.B.G,dkk.2003.Pengantar Kuliah Obstetric.Jakarta.EGC.

Mochtar Rustam.(1998).Sinopsis Obstetric Fisiologi Obstetri Patologi, Edisi : 2.Jakarta.EGC.

Purwaningsih, Wahyu,dkk.2010.Asuhan Keperawatn Maternitas.Jogjakarta.Huha Medika.

Syafrudin dan Hamidah.2007.Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai