Anda di halaman 1dari 30

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Teori


2.1.1 Pengertian
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung
sejak hari pertama haid terakhir (HPHT), hingga dimulainya persalinan
sejati (Varney, Hellen. 2013 : 492).
Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi.
Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu
melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi
(Sulistyawati, 2014).
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita
dalam siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan
berakhir dengan permulaan persalinan. Selama kehamilan ini terjadi
perubahan-perubahan, baik perut, fisik maupun fsikologi ibu (Varney,
2013).
2.1.2 Etiologi
Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi.
1. Pembentukan Gamet
a. Pada masa pubertas terjadi proses spermatogenesis yang
sangat kompleks. Setiap spermatogenesis membelah menjadi
dua dan menghasilkan spermatosit primer. Kemudian
spermatosit primer membelah jadi spermatosit sekunder dan
membelah dua lagi menjadi spermatid yang akan tumbuh
menjadi spermatozoa (Prawirohardjo, Sarwono. 2014 : 139).
b. Sperma dibentuk ditubulus seminiferus dengan jumlah 100
juta/ml setiap ejakulasi. Pematangan sperma berlangsung di
epidimis bagian kepala, badan dan ekor. Sperma yang sudah
matur berada di epidimis bagian ekor dan siap untuk ejakulasi
(Manurung, Suyani, 2013 : 254).
c. Ketika bayi, perempuan memiliki 750.000 oogonium. Jumlah
ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-
folikel. Setiap bulan 1 folikel kadang 2 folikel berkembang
menjadi folikel de Graf. Folikel-folikel ini merupakan bagian
ovarium yang ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang
beraneka ragam dalam perkembangan dari satu sel telur yang
dikelilingi oleh satu lapisan sel saja sa pai folikel de Graaf
matang. Folikel yang matang ini terisi dengan likuor folikulli
yang mengandung estrogen, dan siap berovulasi (Gunardi,
Eka Rusdianto, Hanifa Wiknjosastro. 2011 : 17).
d. Ovulasi atau pelepasan seltelur merupakan bagian dari siklus
menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum
menstruasi yang akan datang. Pada saat ovulasi, ovum keluar
dari robekan folikel degraf menuju tuba (Manurung, Suyani.
2011: 54).
2. Proses Kehamilan
a. Tahap Inseminasi
Pada tahap ini terjadi proses ekspulsi cairan semen yang
dipancarkan kedalam vagina melalui uretra. Sperma yang masuk
kedalam saluran reproduksi wanita sebanyak 3 cc setiap ejakulasi
yakni 300 juta. Sperma bergerak dari uterus nenuju tuba fallopi
dengan menggerakan ekornya, sperma menuju ovum dan
mengeluarkan zat fertilizin (Manurung, Suyani. 2013: 54)
b. Tahap fertilisasi atau Konsepsi
Pembuahan adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan
spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba dimana
hanya satu yang dapat menembus zona pelusida. Dalam beberapa
jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Dalam
3 hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya yang
mana hasil konsepsi tersebut disebut dengan stadium morula.
Kemudian hari ke empat hasil konsepsi mencapai stadium blastula
disebut blastokista (blastocyst). Yang mana bentuk terluarnya yakni
disebut trofoblas akan menjadi plasenta dan bagian dalamnya yaitu
inner cell berkembang menjadi janin (Prawirohardjo, Sarwono.
2014 : 143).
c. Tahap nidasi atau Implantasi
Implantasi adalah proses insersi sel blastosis kedinding rahim,
enam hari setelah fertilisasi. Trofoblas menempel pada dinding
uterus dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini
melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormon
estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi
(Manurung,Suyani,2013: 54).
Pada umumnya nidasi terjadi di dinding depan atau belakang
uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi ini terjadi, maka barulah
dapat disebut adanya kehamilan (Prawirohardjo, Sarwono. 2014 :
145).

2.1.3 Tanda dan Gejala


Perkiraan hamil bisa dilihat melalui tanda subjektif dan tanda
obyektif, antara lain:
1. Tanda kemungkinan hamil
a. Tanda subjektif hamil
1) Terlambat datang bulan (amenore)
2) Merasa mual muntah
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
4) Konstipasi atau obstipasi
5) Pingsan dan mudah lelah
6) Anoreksia (tidak nafsu makan)
Mereka yang sangat menginginkan punya anak, dapat merasakan
tanda subyektif disebut dengan pseudosiesis (hamil palsu)
b. Tanda obyektif hamil
1) Pembesaran dan perubahan konsistensi rahim, dengan
memperhatikan tanda piscacek dan hegar
2) Perubahan warna dan konsistensi serviks
3) Kontraksi Braxton Hicks
4) Terdapat balotement
5) Teraba bagian janin
6) Terdapat kemungkinan pengeluaran kolostrum
7) Terdapat hyperpigmentasi kulit.
8) Terdapat kebiruan vagina/selaput lendir vulva (tanda chadwick)
2. Tanda pasti kehamilan
a) Teraba gerakan janin dalam rahim
b) Terdengar denyut jantung janin (hamil 12 minggu)
c) Pemeriksaan rontgen terdapat kerangka janin
d) Pemeriksaan ultrasonografi:
1) Terdapat kantong kehamilan, usia kehamilan 4 minggu.
2) Terdapat fetal plate, usia kehamilan 4 minggu.
3) Terdapat kerangka janin,usia kehamilan 12 minggu.
4) Terdapat denyut jantung janin, usia kehamilan 6 minggu
(Manuaba, Ida Bagus, dkk. 2010 : 126-127).

2.1.4 Klasifikasi
Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
a. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari
hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma
bergerak dari tuba fallopii dan menempel ke dinding uterus
(endoetrium).
b. Periode Embrio (Minggu 3 –8 )
Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi
mulai terbentuk. Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai
memproduksi sel darah. Janin berubah dari blastosis menjadi
embrio berukuran 1, 3 cm dengan kepala yang besar.
c. Periode Fetus (Minggu 9 - 12)
Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling
berkait. Aktivitas otak sangat tinggi.

2.1.5 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester 1


Perubahan fisiologi sebagian sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan
terus berlanjut selama kehamilan. Secara fisiologis perubahan-
perubahan yang dapat terjadi selama kehamilan antara lain:
1. Sistem Reproduksi
Uterus
a. Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.
Hal tersebut dinamakan kontraksi Braxton Hicks
(Prawirohardjo, Sarwono. 2010 : 176).
b. Selama bulan-bulan pertama kehamilan, terjadi peningkatan
ukuran pembuluh darah dan pembuluh limfe uterus. Akibatnya
terjadi vaskularisasi, kongesti, dan edema. Ketiga hal ini
kemungkinan besar menyebabkan pelunakan uterus secara
keseluruhan dan, bila dikombinasi dengan hipertrofi kelenjar
serviks, menyebabkan munculnya tanda Chadwick, Goodell,
dan Hegar.
c. Seiring pembesaran, bentuk uterus berubah dari bentuk buah
pir sebelum hamil menjadi bentuk seperti bola pada awal
kehamilan dan menjadi kantung yang semakin membesar
setelah usia kehamilan tiga bulan.
d. Uterus dapat membesar pada kisaran waktu yang sedikit
berbeda (variasi satu hingga dua minggu) bagi wanita
primigravida dan multigravida.

Akhir Besar Uterus Tinggi Fundus Uterus


bulan
1 Lebih besar dari biasa Palpasi belum teraba
2 Telur bebek Di belakang shympisis
3 Telur angsa 1-2 jari di atas shympisis

Serviks, Vagina dan Vulva


a. Tanda Chadwick merupakan warna kebiruan atau keunguan
pada vulva dan mukosa vagina, termasuk lubang vagina pada
serviks.
b. Tanda Goodell adalah pelunakan serviks dari yang tadinya
sekeras ujung hidung pada kondisi tidak hamil melunak
menjadi seperti bibir pada kondisi hamil.
c. Tanda Hegar merupakan kondisi istmus menjadi lunak dan
mudah tertekan. Ketiga tanda ini merupakan bukti yang
terdapat pada usia kehamilan sekitar enam minggu (Varney,
Helen. 2013. 496).
d. Warna merah atau kebiruan atau keunguan pada vulva dan
vagina ini merupakan akibat dari peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen.
2. Payudara
a. Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lebih lunak.
b. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat.
3. Sistem Sirkulasi Darah Ibu
a. Volume Darah
Semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam
pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada uk
32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25
sampai 30% sedangkan sel darah merah bertambah sekitar
20%.
b. Sel Darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi, pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi
pertumbuhan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemis
fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah
10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju
endap darah semakin tinggi, dan dapat mencapai 4 kali dari
angka normal.
c. Protein darah
Dalam bentuk albumin dan gamaglobulin dapat menurun pada
triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat (Manuaba,
Ida Bagus, dkk. 2010 : 93).
Kebutuhan ibu selama kehamilan ialah 800 mg besi
diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg untuk
penambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan
tambahan sekitar 2 – 3 mg besi/hari. Untuk mengatasi anemia
ini dapat diberikan tablet besi.
4. Sistem Pencernaan
a. Pada bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan mual akibat
kadar hormon estrogen yang meningkat.
b. Jarang dijumpai pada bulan pertama gejala muntah. Hanya saja
ibu dengan kehamilan awal akan mengeluh mual di pagi hari.
Gejala tersebut disebut dengan morning sickness.
5. Traktus Urinarius
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga ibu hamil trimester I
akan megalami keluhan sering kencing.
6. Perubahan pada kulit
a. Pada dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai
payudara dan paha yang disebut dengan strie gravidarum.
b. Akan muncul linea nigra pada garis pertengahan perutnya. Dan
muncul pula dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan
leher yang disebut chloasma.
c. Perubahan tersebut sebagai akibat dari hasil cadangan melanin
pada daerah epidermal dan dermal yang menyebabkan pastinya
belum diketahui. Estrogen dan progesteron diketahui
mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga bisa
menjadi faktor pendorongnya (Prawirohardjo, Sarwono. 2014 :
179).
7. Metabolisme
a. Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal
yang fisiologis hal ini disebabkan oleh turunnya osmolaritas
dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya rasa
haus dan sekresi vasopresin. Fenomena ini mulai terjadi pada
awal kehamilan (Prawirohardjo, Sarwono. 2014 : 181).
b. Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan an pembelahan sel
dalam sintesis DNA RNA. Defisiensi asam folat selama
kehamilan akan menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik
dan defisiensi pada masa prakonespsi serta awal kehamilan
diduga akan menyebabkan neural tube defect pada janin
sehingga para perempuan yang merencanakan kehamilan
dianjurkan mendapat asupan asam folat 0.4 mg/hari sampai
usia kehamilan 12 minggu (Prawirohardjo, Sarwono. 2014 :
182).
2.1.6 Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Ibu Hamil Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan untuk
menentukan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Wanita akan
merenungkan keadaan dirinya, serta timbul kekhawatiran terhadap
kesehatan anak dan kemungkinan terjadi keguguran. Seorang ibu akan
mencari tanda-tanda bahwa ia hamil (Kasmiyati, Yuni. 2009 : 70).
2.1.7 Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester I dan Penanganannya

No. Ketidaknyamanan Dasar anatomis Cara meringankan/Mencegah


1. Sering BAK Tekanan uterus pada BAK saat ada dorongan
vesica urinaria Perbanyak minum pada siang hari
Kurangi minum pada malam hari
Batasi minum bahan diuretic
(kafein)
2. Ngidam Berkaitan dengan Tidak perlu timbul kekhawatiran
persepsi individu asalkan makanan bergizi dan
untuk mengurangi makanan yang diinginkan bukan
mual makanan yang tidak sehat.
3. Kelelahan Mungkin Jelaskan bahwa hal terebut adalah
berhubungan dengan normal.
penurunan laju Anjurkan untuk istirahat, namun
metabolisme basal tidak berlebihan.
pada awal kehamilan Berikan suplemen vitamin dan zat
besi.
4. Keputihan Hyperplasia mukosa Tingkatkan personal hygiene.
vagina. Anjurkan ibu untuk menghindari
Peningkatan produksi pencucian vagina dengan sabun
kelenjar endoservikal kewanitaan karena akan merusak
sebagai akibat pH pada vagina.
peningkatan
estrogen.
5. Rasa mual dan Peningkatan kadar Hindari bau/faktor lain.
muntah HCG. Makan sedikit tapi sering.
(antara minggu ke 5- Relaksasi otot-otot Duduk tegak setelah makan..
12 bisa terjadi lebih halus. Hindari makanan merangsang.
awal 2-3 minggu Perubahan Makan biskuit kering.
setelah HPHT) metabolisme Minum jeruk hangat.
karbohidrat. Berikan terapi B6

2.1.8 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I


a. Oksigenasi (O2)
Konsumsi keseluruhan oksigen meningkat sekitar 15 – 20 %
dalam kehamilan sekitar setengah dari peningkatan ini disebabkan
oleh rahim dan isinya. Sisanya disebabkan terutama oleh
peningkatan kerja ginjal dan jantung ibu, penambahan yang lebih
kecil adalah akibat kerja otot pernafasan dan payudara (Mukhtar
rusman, 2008).
b. Nutrisi
Untuk mengakomodasikan perbahan yang terjadi selama
kehamilan. Banyak nutrisi yang digunakan dalam jumlah besar
daripada jumlah yang dibutuhkan orang dewasa normal.
Rekomendasi untuk meningkatkan asupan nutrsi tertentu selama
kehamilan telah diatur oleh nasional reseach cancil 1989 dalam
bentuk RPA. Nutrisi-nutisi yang dibutuhkan antara lain :
1) Energi : sumber energi adalah karbohidrat
2) Cairan : asupan cairan yang cukup memperbaiki BAB yang
kadang-kadang menjadi masalah selama hamil. Jumlah
masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari sekitar
6-8 gelas (1500 sampai 2000 ml)
3) Vitamin : terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, K
selama kehamilan serta vitamin B6 dan B12
4) Zat Besi : kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat untuk
pembentukan plasenta dan sel darah merah sebesar 200 –
300% perkiraan beserta zat besi
c. Personal Hygiene
1) Kebersihan tubuh
Memberikan rasa nyaman dan memberikan ketenangan
karena tubuh yang dirawat akan menghindari dari infeksi
Penyakit
2) Mulut (gusi dan gigi)
Memeriksa gigi dengan teratur dan merawat dengan baik
pada masa kehamilan sangat penting karena perubahan
hormon saat hamil dapat mengakibatkan masalah pada gigi
3) Payudara
Menjaga puting selama hamil sangat penting untuk persiapan
pada saat laktasi
4) Mandi
Mandi minimal 2x sehari
5) Vulva
Merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak. Kebersihan
vulva harus dijaga betul-betul dengan lebih serius
membersihkannya
d. Kebutuhan Istirahat
Kebutuhan istirahat pada ibu hamil TM I meningkat dikarenakan
pada kehamilan TM I banyak ketidaknyamanan yang
menyebabkan kebutuhan istirahat bertambah. Untuk memenuhi
kebutuhan istirahat maka istirahat pada siang hari juga di
tingkatkan
e. Eliminasi
Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi, di anjurkan untuk minum
8-12 gelas / hari
f. Seksualitas
Memahami seksualitas selama kehamilan, selama kehamilan
berjalan normal coitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan,
tetapi beberapa ahli mengatakan jangan melakukan hubungan
seksual 12 hari menjelang kelahiran. Sangat perlu diperhatikan
posisi melakukan hubungan seksual selama kehamilan coitus
tidak diperkenakan jika :
1) Terdapat perdarahan pervaginam
2) Terdapat riwayat abortus berulang
3) Abortus / partus prematurus iminens
2.1.9 Perencanaan dan Penatalaksanaan Untuk Ibu Hamil Trimester I
Tentu setiap ibu hamil mengalami masalah, tanda bahya ataupun
merasa khawatir mengenai kehamilannya. Oleh karena itu tenaga
kesehatan melakukan perencanaan dan penatalaksanaan pada trimester
I sebagai berikut :
1) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu hamil
2) Mendeteksi masalah dan mengatasinya
3) Memberitahukan hasil pemeriksaan dan usia kehamilan kepada
ibu
4) Mengajari ibu untuk mengatasi ketidaknyamanan
5) Mengajari ibu dan mendorong perilaku hidup sehat (cara hidup
sehat bagi wanita hamil, nutrisi, dan mengantisipasi tanda bahaya
kehamilan)
6) Melakukan penimbangan berat badan, mengukut Tekanan darah,
memberikan imunisasi Tetanus Toxoid serta tablet besi.
7) Mulai mengajak ibu diskusi menganai persiapan kelahiran atau
kesiapan untuk menghadapi kegawatdaruratan
8) Menjadwalkan kunjungan ulang

2.1.10 Tanda Bahaya Kehamilan pada Trimester 1

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki


suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu
maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum
maupun sesudah persalinan. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah
tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin
yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal
kehamilan. Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Macam-macam
tanda dan bahaya pada ibu hamil yaitu:

1. Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir

Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.


Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada
masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit
(spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah
perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan
adalah pertanda dari “Friabel cervik”. Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan
yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada
ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan
ektopik. Macam macam perdarahan pervaginam:

a) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya :
perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri.
Terkadang disertai syok.
b) Kehamilan ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di
luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan
berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa
lembek.
c) Molahydatidosa (hamil anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya
mengalami perubahan hidrofik. Tanda-tandanya :perdarahan
berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ
janin

2. Mual Muntah Berlebihan

a. Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah
gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah
terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini
menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi
terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah
disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2014:
275).
b. Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah
ditolelir dari pada makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering.
Makan hanya makanan kering pada satu waktu
makan, kemudian makanan berkuah pada waktu
berikutnya.
5) Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau,
gerakan atau bunyi
6) Istirahat cukup
7) Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat
atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual.
a. Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.Komplikasi
lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
3. Sakit Kepala uang Hebat

a. Pengertian

Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal
ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.

Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan


umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat
hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil
merasa lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah,
sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika
sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah
selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.

b. Penanganan Umum

1) Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.

2) Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda


vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat
penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.

c. Komplikasi

Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-


eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan
jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.
4. Nyeri Perut yang Hebat

a. Pengertian

Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin
gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. Nyeri abdomen
yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain.

b. Penanganan umum

1) Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi,


tensi, respirasi, suhu)

2) Dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak


jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk
dengan cepat.

3) Jika ada syok segera terapi dengan baik

c. Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara
lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature,
solusio plasenta, abortus, ruptur uteri imminens.

5. Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia

a. Pengertian

Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak


wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah,
kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen
yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan
karena volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen
sel darah merah dalam darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan
anemia.

b. Penanganan

Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat
cukup.

c. Komplikasi

Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh


langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus/keguguran.

6. Demam Tinggi

Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

a). Penanganan Umum

Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum


banyak, kompres untuk menurunkan suhu.

b) Komplikasi

Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi


antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis akut
(infeksi saluran kemih atas).

2.2 Tinjauan Asuhan Kebidanan


2.2.1 Konsep Manajemen Asuhan Varney
Konsep manajemen asuhan varney 7 langkah varney, langkah-
langkahnya :
1. Pengumpulan data dasar secara komperhensif untuk mengkaji
pasien
2. Pengembangan data dasar, interpretasi data menetukan diagnosa
3. Identifikasi masalah-masalah potensial atau diagnosa lain
4. Evaluasi kebutuhan intervensi segera
5. Perencanaan
6. Implementasi
7. Evaluasi/penilaian

1. Langkah 1 (pertama) : Pengumpulan data dasar secara


komperhensif untuk mengkaji pasien

Riwayat

Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan Data

Pemeriksaan Khusus

Pemeriksaan Penunjang
\

Pengumpulan data dasar secara komprehensif untuk megkaji


pasien. Data dasar tersebut termasuk riwayat kesehatan, hasil
pemeriksaan fisik dan panggul serta tinjauan catatan saat ini atau
catatan lama dari Rumah Sakit/RB/Puskesmas. Pengumpulan data
ini mencakup Data Subjekti dan Objektif sebagai Berikut :

A. Data Subyektif
1. Biodata
Merupakan data umum pribadi yang dikaji melalui anamnesa/
pertanyaan kepada ibu hamil.
a) Nama : pengkajian nama dapat memudahkan bidan
dalam melakukan komunikasi saat memberi asuhan
kepada klien.
b) Umur : menurut Puji Rochyati, primipara muda
berusia kurang dari 16 tahun, primipara tua berusia
lebih dari 35 tahun memiliki resiko tinggi terhadap
kehamilan.
c) Agama : mengetahui apa yang dilarang dan dianjurkan
dalam agama klien sehingga dalam memberikan asuhan
akan lebih mudah.
d) Suku Bangsa : untuk mengetahui bahasa, kebiasaan
klien.
e) Pendidikan : mengetahui tingkat pendidikan ibu agar
memudahkan dalam melakukan koseling. Menentukan
status sosial ibu dan pengetahuan ibu mengenai
perawatan selama kehamilan.
f) Pekerjaan : mengetahui aktivitas-aktivitas ibu sehari-
hari.
g) Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal, dalam
rangka kunjungan Neonatus.
Nama suami, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, dan
pekerjaan serta alamat, sama tujuannya untuk identitas
pasien.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan oleh ibu saat kehamilan saat ini :
a) Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan oleh ibu.
b) Lamanya mengalami gangguan tersebut.
c) Keluhan yang dirasakan oleh ibu trimester I biasanya
adalah sebagai berikut :
1) Sering BAK
2) Ngidam
3) Kelelahan
4) Keputihan
5) Rasa mual dan muntah
3. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Riwayat sebelum ibu periksa, riwayat kesehatan yang ada
hubungannya dengan kebidanan.
4. RiwayatMenstruasi
a) HPHT (Periode menstruasi terakhir) : tanggal pada hari
pertama periode menstruasi terakhir atau last normal
menstrual periode (LNMP) digunakan sebagai dasar untuk
menentukan usia kehamilan dan perkiraan taksiran partus
(TP), maka penting untuk mendapatkan tanggal perkiraan
kelahiran yang seakurat mungkin.
b) Usia Kehamilan dan Taksirann Persalinan (menggunakan
rumus Neagel : tanggal HPHT ditambah 7 dan bulan
dikurangi 3)
5. Riwayat Kehamilan saat ini
Riwayat kehamilan sekarang digunakan untuk mendeteksi
adanya komplikasi, ketidaknyamanan, dan setiap keluhan
seputar kehamilan yang dialami wanita sejak HPHT nya.
a) Mengidentifikasi kehamilan
1) Jumlah kunjungan ANC ke bidan
2) Keluhan beserta terapi yang sudah diberikan pada
trimester sebelumnya
3) Penyuluhan yang sudah didapat seputar kehamilan
baik dari bidan maupun dari sumber lainnya.
4) Jumlah suntikan TT juga dikaji, untuk mengetahui
dalam tubuh ibu sudah terdapat kekebalan terhadap
penyakit.
b) Gerakan bayi dalam kandungan.
c) Penggunaan obat-obatan dan pengobatan selama
kehamilan merupakan hal yang kompleks dan bidan
perlu meninjau setiap obat dan menyeimbangkan alasan
penggunaan obat dengan resiko yang dapat timbul bila
obat digunakan selama masa hamil.
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan Nifas lalu
a) Asuhan antenatal, persalinan, dan nifas kehamilan
sebelumnya.
b) Cara persalinan.
c) Jumlah dan jenis kelamin anak hidup.
d) Berat badan lahir.
e) Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan.
f) Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir.
Dilakukan pengkajian untuk prognosa kehamilan yang
sekarang.
7. Riwayat penyakit ibu
a) Penyakit yang pernah diderita
b) DM, HDK, ISK
c) Jantung
d) Infeksi Virus Berbahaya
e) Alergi obat atau makanan tertentu
f) Pernah mendapat transfusi darah dan insdikasi tindakan
tersebut
g) Inkompatibilitas Rhesus
h) Paparan sinar-X/Rontgen
8. Riwayat Penyakit dalam Keluarga
a) Diabetes Mellitus, hipertensi atau hamil kembar
b) Kelainan bawaan
9. Keadaan Psikososial
Untuk mengetahui bagaimana keadaan psiko ibu saat ini,
bagaimana hubungan dengan keluarga, tetangga dan
bagaimana dengan persalinan saat ini apakah diharapkan atau
tidak, dan jenis kelamin apa yang diharapkan.
10. Latar Belakang Sosial Budaya
Untuk mengetahui adat atau kebiasaan dan kepercayaan yang
berpengaruh negatif terhadap persalinan.
11. Riwayat KB
Untuk mengetahui program apa yang pernah ibu ikuti efek
samping, komplikasi dan rencana untuk mendatang serta bagi
primi perlu dikaji seberapa jauh pengetahuan klien terhadap
KB.
12. Pola Kebiasaan Hidup
b. Pola Nutrisi.
Bagaimana pola makan sehari-hari, jumlah, banyak, dan
jenis makanan.Dalam hal ini ibu bersalin membutuhkan
makanan gizi seimbang dan minum lebih banyak dari 3
Hal untuk mendapatkan tenaga dalam menghadapi
persalinan.
c. Pola Elemenasi.
Untuk mengetahui kekosongan Kandung Kencing dan
Rektum dalam rangka penurunan kepala pada proses
persalinan.
d. Personal Hygiene
Untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari, berapa kali
mandi, sikat gigi, keramas, dan ganti pakaian termasuk
celana dalam.
e. Pola Aktifitas
Untuk mengetahui aktifitas ibu selama hamil dan setelah
inpartu. Adakah kegiatan yang berpengaruh negatif
terhadap kehamilan dan persalinan dari ibu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Unt uk mengetahui kesadaran, serta keadaan umum.
a) TB :Untuk menentukan prognosa jalannya parsal
termasuk panggul sempit bila TB < 140 cm.
b) BB :Sebelum hamil dan setelah hamil.Untuk prognosa
besar janin yang akan dilahirkan rata-rata normal
kenaikan BB Bumil normal antara 10 – 12 kg selama
hamil.
c) TD :Untuk melihat adanya Resti Bumil dan Buhir.
Adakah tanda-tanda Toxemia Grafidarum jika dalam
Bumil diperiksa adanya kenaikan Sistol  30 mm hg dan
kenaikan Distol 15 mm hg dengan Interval pemeriksaan 6
jam atau tekanan Sistol 140 mmhg atau lebih.
o
d) Suhu :untuk mengetahui tanda infeksi, lebih dari 38 C
dianggap tidak normal dan ada tanda infeksi.
e) Nadi :Jumlah nadi dalam 1 menit.(80 – 100 x/menit)
f) RR :Jumlah nafas dalam 1 menit.(16-24x/menit)
g) LILA : Untuk mengukur lingkar lengan atas ibu hamil,
sehingga dapat diketahui apakah ibu mengalami KEK
(kekurangan energi kronis, jika LILA < 23,5 cm
2. Pemeriksaan Khusus
A.Inspeksi
1) Kepala : Keadaan rambut, kulit kepala.
2) Muka : Cloasma Gravidarum, oedema muka untuk
mengarah pada keracunan kehamilan.
3) Mata : Sklera untuk mengetahui adanya penyakit
ikterus, konjungtiva untuk mengetahui ibu mengalami
anemia atau tidak
4) Mulut : Kebersihan mulut, gigi, pada ibu hamil
terjadi perubahan hormon yang mempengaruhi gilut
untuk mudah terinfeksi.
5) Hidung : Polipada atau tidak, kebersihannya.
6) Telinga : Kebersihan dan kelainannya.
7) Leher :Pembendungan Vena Jugularis ada atau
tidak sangat berpengaruh terhadap kehamilan Vena
Jugularis Salah satu tanda sakit Jantung. Pembuluh
kelenjar Tyroid juga perlu diperiksa karena Bumil
dengan Tyroid perlu pemeriksaan khusus.
8) Dada :Perlu diperiksa adanya tanda-tanda kehamilan
pada payudara. Buah dada biasanya membesar dalam
kehamilan disebabkan hypertrofi dari alveoli,
sehingga menyebabkan hypersensitivitas mamae.
Papillla mammae membesar dan lebih tua earnanya ,
terkadang mengeluarkan cairan kuning yang
melengket disebut colostrum. Aerolla Mammae
mengalami hyperpigmentasi. Perubahan-perubahan
tersebut disebabkan pengaruh hormonal.
9) Perut :Perut normal ibu hamil membesarnya
membujur, sebagai tanda letak bayi Strie Alba tanda
pernah hamil yang lalu, Strie Livide tanda hamil
sekarang. Linia Alba dan Nigra, garis antara Symp –
Pst yang tampak putih / perak.
10) Genetalia :bersih / tidaknya, varises atau tidak,
benjolan abnormal ada /tidak, menentukan kelancaran
jalan lahir, juga adanya luka perenium, menandakan
sudah pernah melahirkan.
11) Ektermitas :
a) Reflek : Untuk curiga arah keracunan kehamilan
– Pifek Patela Normal  / . Jika hasil negatif
pasien kekurangan vit B1
b) Odem: Untuk curiga preklamsia.
c) Varises: Untuk menentukan ke setelah bersalin

B.Palpasi
Pemeriksaan secara sistematis dengan urutan : Kepala, muka,
leher, dada,perut dan tungkai.
Palpasi digunakan untuk menunjang inspeksi. Jadi tujuan
dilakukan palpasi untuk mendapatkan kejelasan tentang
keadaan fisik klien. Palpasi pada perut terutama untuk
mendapatkan kejelasan tentang posisi bayi :
Ada 4 tahap leopold yaitu :
1. Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri. Sehingga tahu
berapa usia tuanya kehamilan ibu. Penentuan tinggi
fundus uteri menurut Leopold adalah sebagai berikut :
a. 1-2 jari atas symphysis : 12 mg
b. Pertenganhan antara symphysis –pusat : 16 mg
c. 3 jari di bawah pusat : 20 mg
d. Setinggi pusat : 24 mg
e. 3 jari di bawah pusat : 28 mg
f. Pertengahan proc. Xivoideus – pusat :32 mg
g. 3 jari dibawah proc. Xivoideus atau sampai arcus
costarum : 36 mg
h. Pertengahan proc. Xipoideus – pusat : 40 mg
i. Untuk menentukan bagian yang terdapat pada fundus.

2. Leopold II
Untuk menentukan dimana punggung janin dan untuk
menentukan bagian-bagian kecil janin
3. Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat pada bagian bawah
uterus, dan sudah masuk PAP atau belum.
4. Leopold IV
Untuk menentukan berapa jauh bagian terendah.
Masuk :
a) Convergen : bagian kecil kepala turun.
b) Sejajar : separuh kepala turun.
c) Divergen : bagian besar kepala masuk.
5. Penentuan TFU menurut Mc Donald :
TFU dalam cm
= Tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 𝑐𝑚

TFU dalam cm Umur kehamilan dalam bulan


20 5
23 6
26 7
30 8
33 9

6. Auskultasi
Untuk mendengar detak janin.Normal Djj antara 120 –
160 x/menit, jika kurang atau lebih merupakan tanda
faetal destres.
C. Pemeriksaan Panggul luar
Distansia Spinarum : 24 – 26 cm
Distansia Cristarum : 28 – 30 cm
Konjugata Eksterna : 18 – 20 cm
Lingkar Panggul : 80 – 90 cm
Distansia tuberum : ±10, 5 cm
3. Pemeriksaan Laboratorium
HB :untuk mengetahui kadar merah darah. Hb normal ibu
hamil adalah >12, 5 g/dl
Gol. Darah :untuk antisipasi keadaan gawat darurat
Protein Urine :untuk mengarah pada eklamsia.
Reduksi Urine :untuk mengarah pada DM, prognosa, bayi
besar, HPP.

Langkah II (kedua): Pengembangan data dasar, interpretasi data


menentukan diagnosa
Pengembangan data dasar, interpretasi data, menentukan
diagnosa. Ada beberapa masalah tidak dapat diidentifikasi atau
ditetapkan sebagai dianosa, tetapi perlu dipertimbangkan untuk
pengembangan rencana pelayanan komprehensif. Masalah-
masalah berhubungan dengan pengalaman nyata yang ditetapkan
sebagai diagnosa dan sering identifikasi bidan tertuju pada
pengalaman-pengalaman tersebut misalnya :

1. Diagnosa
G..P..A... Uk minggu, tunggal, hidup intra uterine,
presentasi kepala, letak membujur, kesan jalan lahir
normal, keadaan umum ibudanjaninbaik.
DS : ungkapan klien rentang keluhannya.
DO : data yang didapat oleh petugas.
2. Masalah : mual muntah, sering BAK, kelelahan, keputihan

Langkah ke III (ketiga): Identifikasi Masalah-masalah potensial


atau diagnosa lain
Identifikasi masalah-masalah potensial atau diagnosa lain.
Tahapan ini penting untuk mengantisipasi masalah, pencegahan
bila memungkinkan guna keamanan pelayanan. Kemudian
menentukan tindakan pencegahan dan persiapan kemungkinan
terjadinya kegawatdaruratan.
Langkah ke IV (ke empat): Evaluasi kebutuhan intervensi segera/
identifikasi kebutuhan segera
Gambaran proses manajemen berlanjut tidak hanya selama
kunjungan prenatal tetapi tetap berlangsung sampai ketika ia
bersalin. Pengkajian untuk mendapatkan data baru dan
pemantauan kegiatan harus tetap dilakukan. Sementara pada suatu
ketika dalam situasi emergensi yang memerlukan bidan harus
bertindak segera untuk kepentingan kehidupan ibu dan bayi.
Selain itu situasi yang memerlukan tindakan segera ketika
menunggu intervensi dokter seperti prolap tali pusat. Situasi lain
yang tidak emergensi tetapi mungkin membutuhkan manajemen
konsultasi dan kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan
lainnya.

Diagnosa Masalah

Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial

Tindakan Segera Tindakan konsultasi Tindakan kolaborasi

Langkah ke V (lima): Perencanaan


Rencana pelayanan komprehensif ditentukan berdasarkan
tahapan terdahulu (langkah pertama, kedua, ketiga, dan keempat)
untuk mengantisipasi masalah serta diagnosa. Selain itu perlu
untuk mendapatkan data yang belum diperoleh atau tambahan
informasi data dasar.

Dalam langkah V dengan memperhatikan efektifitas :

1. Membahas dengan klien dalam merencanakan asuhan


2. Membuat kesepakatan sebelum melaksanakan asuhan.
Langkah ke VI (keenam): Implementasi
Implementasi rencana asuhan yang telah dirumuskan.
Rencana yang telah dirumuskan mungkin semuanya dapat
dilaksanakan oleh bidan secara mandiri atau sebagian
dilaksanakan oleh ibu atau tim kesehatan lainnya. Dengan model
ini bidan berkolaborasi dengan dokter atau profesi lain untuk
manajemen asuhan pasien dengan komplikasi.
Langkah ke VII (ketujuh): Mengevaluasi.
Evaluasi merupakan suatu penganalisaan hasil
implementasi asuhan yang telah dilaksanakan dalam periode
untuk menilai keberhasilannya apakah benar-benar memenuhi
kebutuhan untuk dibantu.Tujuan dari evaluasi atau penilaian
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan implementasi asuhan berdasarkan
analisa
Evaluasi asuhan efektif atau tidak efektif

Penyesuaian Asuhan

Mengulang kembali proses penatalaksanaan kebidanan

2.2.2 Pendokumentasia secara SOAP


Pendokumentasian asuhan kebidanan menggunakan pendekatan
SOAP terdiri dari empat langkah yaitu;
S : Data Subjektif
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang
pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang
berhubungan dengan diagnosa.
Pada orang yang bisu, di bagian data di belakang “S” diberi
tanda “0” atau “X” ini menandakan orang itu bisu. Data subyektif
menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
Contoh : hasil anamnesa dari ibu : “merasa hamil 9 bulan. Sering
pusing, haid terakhir tanggal 05-01-2003. Kehamilan yang kedua,
dan tidak pernah keguguran”s
O : Data Objektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi
yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar
X, rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga
atau orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang
dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti
dari diagnosa yang akan ditegakkan.
Contoh : hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium : TFU 34
cm, letak janin memanjang, punggung kanan, letak kepala. DJJ
120 x/menit, tekanan darah 150/90 mmHg, Hb. 11 gr%, protein
urin positif.
A : Analisa/Assessment
Dalam SOAP notes untuk tahap assessment mencakup 3
langkah manejemen kebidanan, yaitu: interpretasi data dasar,
identifikasi diagnosa/masalah potensial, dan identifikasi dan
menetapkan kebutuhan tindakan/penanganan segera.
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data
atau informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau
disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada
informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian
adalah sesuatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat
diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
Pada tahap ini identifikasi masalah atau diagnosa potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien,
bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah
potensial ini benar-benar terjadi.
Pada langkah 3 ini bidan dituntut untuk mampu
mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan
masalah potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan
tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak
terjadi. Sehingga langkah ini benar merupakan langkah yang
bersifat antisipasi yang rasional/logis. Mengidentifikasi perlunya
tindakan segera oleh bidn atau dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
P : Penatalaksanaan
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan,
tindakan yang telah dilakukan dan evaluasi berdasarkan
assesment.
2.2.3 Bagan alur berfikir Varney dan pendokumentasian secara SOAP

Alur Pikir Bidan Pencatatan dari Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Kebidanan

7 Langkah Varney 5 Langkah


SOAP NOTES
(Competensi Bidan)
Data Data Subjektif dan Objektif
Masalah/Diagnosa
Antisipasi Masalah
Assesment/Diagnosa Assasment/Diagnosa
potensial/diagnosa
lain
Menetapkan Penatalaksanaan :
Kebutuhan segera 5) Konsul
untuk konsultasi, Perencanaan 6) Tes Diagnostik/lab
kolaborasi 7) Rujukan
Perencanaan 8) Pendidikan/konseling
Implementasi Implementasi 9) Follow Up
Evaluasi Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

Hellen,Varney. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Jakarta : EGC.


Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan, KB untuk Pendidikan
Bidan. Edisi 2. Jakarta : EGC
Sulistyawati. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Saifudin.2008;89. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Kusmiati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Fitramaya
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta:EGC
Manurung, Suryani. 2013. Buku Ajar Maternitas Asuhan Keperawatan
Antenatal. Jakarta : Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai