TINJAUAN TEORI
2.1.4 Klasifikasi
Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
a. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari
hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma
bergerak dari tuba fallopii dan menempel ke dinding uterus
(endoetrium).
b. Periode Embrio (Minggu 3 –8 )
Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi
mulai terbentuk. Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai
memproduksi sel darah. Janin berubah dari blastosis menjadi
embrio berukuran 1, 3 cm dengan kepala yang besar.
c. Periode Fetus (Minggu 9 - 12)
Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling
berkait. Aktivitas otak sangat tinggi.
a) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya :
perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri.
Terkadang disertai syok.
b) Kehamilan ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di
luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan
berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa
lembek.
c) Molahydatidosa (hamil anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya
mengalami perubahan hidrofik. Tanda-tandanya :perdarahan
berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ
janin
a. Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah
gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah
terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini
menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi
terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah
disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2014:
275).
b. Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah
ditolelir dari pada makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering.
Makan hanya makanan kering pada satu waktu
makan, kemudian makanan berkuah pada waktu
berikutnya.
5) Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau,
gerakan atau bunyi
6) Istirahat cukup
7) Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat
atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual.
a. Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.Komplikasi
lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
3. Sakit Kepala uang Hebat
a. Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal
ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
b. Penanganan Umum
1) Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
c. Komplikasi
a. Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin
gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. Nyeri abdomen
yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
b. Penanganan umum
c. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara
lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature,
solusio plasenta, abortus, ruptur uteri imminens.
a. Pengertian
b. Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat
cukup.
c. Komplikasi
6. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
b) Komplikasi
Riwayat
Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan Data
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Penunjang
\
A. Data Subyektif
1. Biodata
Merupakan data umum pribadi yang dikaji melalui anamnesa/
pertanyaan kepada ibu hamil.
a) Nama : pengkajian nama dapat memudahkan bidan
dalam melakukan komunikasi saat memberi asuhan
kepada klien.
b) Umur : menurut Puji Rochyati, primipara muda
berusia kurang dari 16 tahun, primipara tua berusia
lebih dari 35 tahun memiliki resiko tinggi terhadap
kehamilan.
c) Agama : mengetahui apa yang dilarang dan dianjurkan
dalam agama klien sehingga dalam memberikan asuhan
akan lebih mudah.
d) Suku Bangsa : untuk mengetahui bahasa, kebiasaan
klien.
e) Pendidikan : mengetahui tingkat pendidikan ibu agar
memudahkan dalam melakukan koseling. Menentukan
status sosial ibu dan pengetahuan ibu mengenai
perawatan selama kehamilan.
f) Pekerjaan : mengetahui aktivitas-aktivitas ibu sehari-
hari.
g) Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal, dalam
rangka kunjungan Neonatus.
Nama suami, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, dan
pekerjaan serta alamat, sama tujuannya untuk identitas
pasien.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan oleh ibu saat kehamilan saat ini :
a) Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan oleh ibu.
b) Lamanya mengalami gangguan tersebut.
c) Keluhan yang dirasakan oleh ibu trimester I biasanya
adalah sebagai berikut :
1) Sering BAK
2) Ngidam
3) Kelelahan
4) Keputihan
5) Rasa mual dan muntah
3. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Riwayat sebelum ibu periksa, riwayat kesehatan yang ada
hubungannya dengan kebidanan.
4. RiwayatMenstruasi
a) HPHT (Periode menstruasi terakhir) : tanggal pada hari
pertama periode menstruasi terakhir atau last normal
menstrual periode (LNMP) digunakan sebagai dasar untuk
menentukan usia kehamilan dan perkiraan taksiran partus
(TP), maka penting untuk mendapatkan tanggal perkiraan
kelahiran yang seakurat mungkin.
b) Usia Kehamilan dan Taksirann Persalinan (menggunakan
rumus Neagel : tanggal HPHT ditambah 7 dan bulan
dikurangi 3)
5. Riwayat Kehamilan saat ini
Riwayat kehamilan sekarang digunakan untuk mendeteksi
adanya komplikasi, ketidaknyamanan, dan setiap keluhan
seputar kehamilan yang dialami wanita sejak HPHT nya.
a) Mengidentifikasi kehamilan
1) Jumlah kunjungan ANC ke bidan
2) Keluhan beserta terapi yang sudah diberikan pada
trimester sebelumnya
3) Penyuluhan yang sudah didapat seputar kehamilan
baik dari bidan maupun dari sumber lainnya.
4) Jumlah suntikan TT juga dikaji, untuk mengetahui
dalam tubuh ibu sudah terdapat kekebalan terhadap
penyakit.
b) Gerakan bayi dalam kandungan.
c) Penggunaan obat-obatan dan pengobatan selama
kehamilan merupakan hal yang kompleks dan bidan
perlu meninjau setiap obat dan menyeimbangkan alasan
penggunaan obat dengan resiko yang dapat timbul bila
obat digunakan selama masa hamil.
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan Nifas lalu
a) Asuhan antenatal, persalinan, dan nifas kehamilan
sebelumnya.
b) Cara persalinan.
c) Jumlah dan jenis kelamin anak hidup.
d) Berat badan lahir.
e) Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan.
f) Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir.
Dilakukan pengkajian untuk prognosa kehamilan yang
sekarang.
7. Riwayat penyakit ibu
a) Penyakit yang pernah diderita
b) DM, HDK, ISK
c) Jantung
d) Infeksi Virus Berbahaya
e) Alergi obat atau makanan tertentu
f) Pernah mendapat transfusi darah dan insdikasi tindakan
tersebut
g) Inkompatibilitas Rhesus
h) Paparan sinar-X/Rontgen
8. Riwayat Penyakit dalam Keluarga
a) Diabetes Mellitus, hipertensi atau hamil kembar
b) Kelainan bawaan
9. Keadaan Psikososial
Untuk mengetahui bagaimana keadaan psiko ibu saat ini,
bagaimana hubungan dengan keluarga, tetangga dan
bagaimana dengan persalinan saat ini apakah diharapkan atau
tidak, dan jenis kelamin apa yang diharapkan.
10. Latar Belakang Sosial Budaya
Untuk mengetahui adat atau kebiasaan dan kepercayaan yang
berpengaruh negatif terhadap persalinan.
11. Riwayat KB
Untuk mengetahui program apa yang pernah ibu ikuti efek
samping, komplikasi dan rencana untuk mendatang serta bagi
primi perlu dikaji seberapa jauh pengetahuan klien terhadap
KB.
12. Pola Kebiasaan Hidup
b. Pola Nutrisi.
Bagaimana pola makan sehari-hari, jumlah, banyak, dan
jenis makanan.Dalam hal ini ibu bersalin membutuhkan
makanan gizi seimbang dan minum lebih banyak dari 3
Hal untuk mendapatkan tenaga dalam menghadapi
persalinan.
c. Pola Elemenasi.
Untuk mengetahui kekosongan Kandung Kencing dan
Rektum dalam rangka penurunan kepala pada proses
persalinan.
d. Personal Hygiene
Untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari, berapa kali
mandi, sikat gigi, keramas, dan ganti pakaian termasuk
celana dalam.
e. Pola Aktifitas
Untuk mengetahui aktifitas ibu selama hamil dan setelah
inpartu. Adakah kegiatan yang berpengaruh negatif
terhadap kehamilan dan persalinan dari ibu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Unt uk mengetahui kesadaran, serta keadaan umum.
a) TB :Untuk menentukan prognosa jalannya parsal
termasuk panggul sempit bila TB < 140 cm.
b) BB :Sebelum hamil dan setelah hamil.Untuk prognosa
besar janin yang akan dilahirkan rata-rata normal
kenaikan BB Bumil normal antara 10 – 12 kg selama
hamil.
c) TD :Untuk melihat adanya Resti Bumil dan Buhir.
Adakah tanda-tanda Toxemia Grafidarum jika dalam
Bumil diperiksa adanya kenaikan Sistol 30 mm hg dan
kenaikan Distol 15 mm hg dengan Interval pemeriksaan 6
jam atau tekanan Sistol 140 mmhg atau lebih.
o
d) Suhu :untuk mengetahui tanda infeksi, lebih dari 38 C
dianggap tidak normal dan ada tanda infeksi.
e) Nadi :Jumlah nadi dalam 1 menit.(80 – 100 x/menit)
f) RR :Jumlah nafas dalam 1 menit.(16-24x/menit)
g) LILA : Untuk mengukur lingkar lengan atas ibu hamil,
sehingga dapat diketahui apakah ibu mengalami KEK
(kekurangan energi kronis, jika LILA < 23,5 cm
2. Pemeriksaan Khusus
A.Inspeksi
1) Kepala : Keadaan rambut, kulit kepala.
2) Muka : Cloasma Gravidarum, oedema muka untuk
mengarah pada keracunan kehamilan.
3) Mata : Sklera untuk mengetahui adanya penyakit
ikterus, konjungtiva untuk mengetahui ibu mengalami
anemia atau tidak
4) Mulut : Kebersihan mulut, gigi, pada ibu hamil
terjadi perubahan hormon yang mempengaruhi gilut
untuk mudah terinfeksi.
5) Hidung : Polipada atau tidak, kebersihannya.
6) Telinga : Kebersihan dan kelainannya.
7) Leher :Pembendungan Vena Jugularis ada atau
tidak sangat berpengaruh terhadap kehamilan Vena
Jugularis Salah satu tanda sakit Jantung. Pembuluh
kelenjar Tyroid juga perlu diperiksa karena Bumil
dengan Tyroid perlu pemeriksaan khusus.
8) Dada :Perlu diperiksa adanya tanda-tanda kehamilan
pada payudara. Buah dada biasanya membesar dalam
kehamilan disebabkan hypertrofi dari alveoli,
sehingga menyebabkan hypersensitivitas mamae.
Papillla mammae membesar dan lebih tua earnanya ,
terkadang mengeluarkan cairan kuning yang
melengket disebut colostrum. Aerolla Mammae
mengalami hyperpigmentasi. Perubahan-perubahan
tersebut disebabkan pengaruh hormonal.
9) Perut :Perut normal ibu hamil membesarnya
membujur, sebagai tanda letak bayi Strie Alba tanda
pernah hamil yang lalu, Strie Livide tanda hamil
sekarang. Linia Alba dan Nigra, garis antara Symp –
Pst yang tampak putih / perak.
10) Genetalia :bersih / tidaknya, varises atau tidak,
benjolan abnormal ada /tidak, menentukan kelancaran
jalan lahir, juga adanya luka perenium, menandakan
sudah pernah melahirkan.
11) Ektermitas :
a) Reflek : Untuk curiga arah keracunan kehamilan
– Pifek Patela Normal / . Jika hasil negatif
pasien kekurangan vit B1
b) Odem: Untuk curiga preklamsia.
c) Varises: Untuk menentukan ke setelah bersalin
B.Palpasi
Pemeriksaan secara sistematis dengan urutan : Kepala, muka,
leher, dada,perut dan tungkai.
Palpasi digunakan untuk menunjang inspeksi. Jadi tujuan
dilakukan palpasi untuk mendapatkan kejelasan tentang
keadaan fisik klien. Palpasi pada perut terutama untuk
mendapatkan kejelasan tentang posisi bayi :
Ada 4 tahap leopold yaitu :
1. Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri. Sehingga tahu
berapa usia tuanya kehamilan ibu. Penentuan tinggi
fundus uteri menurut Leopold adalah sebagai berikut :
a. 1-2 jari atas symphysis : 12 mg
b. Pertenganhan antara symphysis –pusat : 16 mg
c. 3 jari di bawah pusat : 20 mg
d. Setinggi pusat : 24 mg
e. 3 jari di bawah pusat : 28 mg
f. Pertengahan proc. Xivoideus – pusat :32 mg
g. 3 jari dibawah proc. Xivoideus atau sampai arcus
costarum : 36 mg
h. Pertengahan proc. Xipoideus – pusat : 40 mg
i. Untuk menentukan bagian yang terdapat pada fundus.
2. Leopold II
Untuk menentukan dimana punggung janin dan untuk
menentukan bagian-bagian kecil janin
3. Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat pada bagian bawah
uterus, dan sudah masuk PAP atau belum.
4. Leopold IV
Untuk menentukan berapa jauh bagian terendah.
Masuk :
a) Convergen : bagian kecil kepala turun.
b) Sejajar : separuh kepala turun.
c) Divergen : bagian besar kepala masuk.
5. Penentuan TFU menurut Mc Donald :
TFU dalam cm
= Tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 𝑐𝑚
6. Auskultasi
Untuk mendengar detak janin.Normal Djj antara 120 –
160 x/menit, jika kurang atau lebih merupakan tanda
faetal destres.
C. Pemeriksaan Panggul luar
Distansia Spinarum : 24 – 26 cm
Distansia Cristarum : 28 – 30 cm
Konjugata Eksterna : 18 – 20 cm
Lingkar Panggul : 80 – 90 cm
Distansia tuberum : ±10, 5 cm
3. Pemeriksaan Laboratorium
HB :untuk mengetahui kadar merah darah. Hb normal ibu
hamil adalah >12, 5 g/dl
Gol. Darah :untuk antisipasi keadaan gawat darurat
Protein Urine :untuk mengarah pada eklamsia.
Reduksi Urine :untuk mengarah pada DM, prognosa, bayi
besar, HPP.
1. Diagnosa
G..P..A... Uk minggu, tunggal, hidup intra uterine,
presentasi kepala, letak membujur, kesan jalan lahir
normal, keadaan umum ibudanjaninbaik.
DS : ungkapan klien rentang keluhannya.
DO : data yang didapat oleh petugas.
2. Masalah : mual muntah, sering BAK, kelelahan, keputihan
Diagnosa Masalah
Penyesuaian Asuhan
Proses Manajemen
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Kebidanan