F
DENGAN PEMASANGAN KB SUNTIK DI RUANG KIA
PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBI
DISUSUN OLEH :
NAMA : NOPITA JUTNI MANALU
NIM : G1B220024
KELOMPOK : 1
MINGGU Ke : 5
STASE : Maternitas
PEMBIMBING AKADEMIK:
Dr. MUTHIA MUTMAINNAH, M.Kep., Sp. Mat
PEMBIMBING LAPANGAN:
A. DEFINISI
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk
mendapatkan objek-objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukan
jumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat yang
digunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.
Menurut WHO (dalam Imbarwati, 2009), keluarga berencana adalah tindakan
yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk:
1. Mendapatkan objektif tertentu
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
4. Mengatur interval diantara kelahiran
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Dalam Imbarwati (2009) juga dijelaskan bahwa kontrasepsi berasal dari kata
kontra berarti mencegah atau melawan.Sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara
sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
kehamilan.Jadi kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
B. TUJUAN
Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan kelahiran,
mengendalikan jumlah anak, dan untuk kesehatan reproduksi wanita.Serta mencapai
keluarga yang sejahtera.
Menurut Imbarwati (2009) kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan
untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat
kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama dengan usaha pembangunan yang lain
selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
C. STRATEGI PELAKSANAAN KB
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
1. Strategi dasar
a. Meneguhkan kembali program di daerah
b. Menjamin kesinambungan program
2. Strategi operasional
a. Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional
b. Peningkatan kualitas program dan program prioritas
c. Penggalangan dan pemantapan komitmen
d. Dukungan regulasi dan kebijakan
e. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
D. JENIS-JENIS
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa jenis kontrasepsi, diantaranya:
1. Kontrasepsi PIL
Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesterone sintetik disebut
pil kombinasi dan hanya mengandung progesterone sintetik saja disebut Mini Pil
atau Pil Progestrin.
a. Cara Kerja
1) Menekan ovulasi
Jika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak akan terjadi
ovulasi (tidak ada sel telur). Tanpa ovulasi tidak akan terjadi kehamilan.
2) Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
3) Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses
implantasi
4) Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
b. Efektivitas
Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7% sedangkan efektivitas
praktisnya sebesar 90-96%. Artinya pil cukup efektif jika tidak lupa meminum
pil secara teratur.
c. Keuntungan
1) Mudah penggunaannya dan mudah didapat
2) Mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid
3) Mengurangi resiko terjadinya KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) dan
Kista Ovarium
4) Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium dan rahim
5) Pemulihan kesuburan hampir 100%
d. Baik untuk wanita yang:
1) Masih ingin punya anak
2) Punya jadwal harian yang rutin
e. Kontraindikasi
1) Menyusui (khsusu pil kombinasi)
2) Pernah sakit jantung
3) Tumor/keganasan
4) Kelainan jantung, varices, dan darah tinggi
5) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
6) Penyakit gondok
7) Gangguan fungsi hati & ginjal
8) Diabetes, epilepsy, dan depresi mental
9) Tidak dianjurkan bagi wanita mur >40 tahun
f. Efek Samping
Penggunaan pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkan efek
samping, antara lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala (berkunang-
kunang) perubahan warna kulit dan efek samping ini dapat timbul berbulan-
bulan.
2. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah hormone yang diberikan secara suntikan/injeksi
untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan hormone ini ada yg
terdiri atas 1 hormon, & ada pula yg terdiri atas dua hormone sebagai contoh jenis
suntikan yg terdiri 1 hormon adalah Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston &
Noristerat. Sedangkan yg terdiri dari atas dua hormone adalah Cyclofem dan
Mesygna.
KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang
menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversible, dan belum bersedia untuk
sterilisasi.
a. Cara Kerja
Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2
bulan.Wanita yang mendapat suntikan KB tidak mengalami ovulasi.
b. Efektivitas
Dalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%.
c. Keuntungan
a. Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat
b. Dapat dipakai dalam waktu yang lama
c. Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu
d. Baik untuk Wanita yang:
a. Calon akseptor yg tinggal di daerah terpencil
b. Lebih suka disuntik daripada makan pil
c. Menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi
d. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
e. Tidak khawatir kalau tidak mendapat haid
e. Kontraindikasi
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yg tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru berat,
varices
f. Efek Samping
Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukan adalah mual,
BB bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang2 gejala tersebut hilang
setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan. Sedang efek samping
dari suntikan Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston, dan Noristeat yg
sering dijumpai adalah menstruasi tidak teratur, masa menstruasi akan lebih
lama, terjadi bercak perdarahan bukan mungkin menjadi anemia pada beberapa
klien.
Progesterone Estrogen
Progesterone Estrogen
Perubahan
suhu tubuh Nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien dan suami
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat mestruasi
e. Riwayat KB
f. Riwayat psikologi
g. Pemeriksaan fisik
h. Riwayat obstetri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kontrasepsi suntik
1) Nyeri akut
2) Deficit volume cairan
3) Perubahan body image
4) Ansietas
b. Kontrasepsi pil
1) Nyeri akut
2) Perubahan body image
c. IUD
1) Nyeri akut
2) Perubahan suhu tubuh
3) Ansietas
4) Kurang pengetahuan
3. Intervensi Keperawatan
Nyeri akut
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien tidak mengalami
nyeri
Kriteria hasil :
klien melaporkan nyeri berkurang
klien mengatakan mampu mengontrol nyeri
klien mampu mengenali nyeri
INTERVENSI RASIONAL
Lakukan pengkajian nyeri secara Memudahkan menentukan inetrvensi
komprehensif termasuk lokasi nyeri, durasi, selanjutnya
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari Mengidentifikasi adanya nyeri pada
ketidaknyamanan klien
Kontrol tekanan darah klien Perubahan tekanan darah dapat
mengindikasikan adanya reaksi dari
pemberian obat-obatan
Kontrol lingkungan yang dapat Mengurangi faktor pencetus nyeri
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri Apabila faktor pencetus berkurang
maka intensitas nyeri akan berkurang
Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan Dukungan dari keluarga dapat
menemukan dukungan membantu klien mengatasi nyeri
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: Teknik non farmakologi yang benar
napas dada, relaksasi, distraksi, kompres akan membuat klien rileks dan nyaman
hangat/dingin sehingga dapat mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat Istirahat akan membuat klien merasa
nyaman, sehingga nyeri dapat
berkurang
Kolaborasi: Penggunaan agens-agens farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri, untuk mengurangi atau menghilangkan
seperti nyeri
Ansietas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kecemasan klien
teratasi
Kriteria hasil :
TTV klien dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Klien mampu mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
INTERVENSI RASIONAL
Identifikasi tingkat kecemasan Membantu menentukan intervensi
selanjutnya
Bantu klien mengenali situasi yang Mengidentifikasi sumber kecemasan
menimbulkan kecemasan klien
Dorong klien untuk mengungkapkan Mengungkapkan perasaan, ketakutan,
perasaan, ketakutan, persepsi dan persepsi akan mengurangi
kecemasan klien
Dengarkan dengan penuh perhatian Membuat klien merasa tenang dan
mengurangi kekhawatiran klien
Temani klien untuk memberikan Memberikan keamanan pada klien dan
keamanan dan mengurangi takut mengurangi takut
Jelaskan semua prosedur dan apa yang Mengurangi kecemasan klien,
dirasakan selama prosedur meningkatkan pemahaman klien
mengenai prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Libatkan keluarga untuk mendampingi Keluarga dapat member dukungan positif
klien kepada klien
Instruksikan pada klien untuk Untuk mengurangi kecemasan yang
menggunakan teknik relaksasi dirasakan klien
Kolaborasi: Pemberian obat anti cemas sesuai
Berikan obat anti cemas dengan kebutuhan klien dapat
mengurangi kecemasan klien
Kurang Pengetahuan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien menunjukkan
pengetahuan tentang kontrasepsi
Kriteria hasil :
Klien menyatakan kepahaman tentang kondisi kontrasepsi, jenis kontrasepsi,
kelebihan & kekurangan, serta cara menggunakannya
Klien mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Klien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan
lainnya
INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat pengetahuan klien Membantu menentukan jenis pengetahuan
yang akan diberikan pada klien
Jelaskan tentang kontrasepsi, jenis- Meningkatkan pemahaman klien
jenis kontrasepsi, kekurangan &
kelebihan masing2 kontrasepsi dan
cara penggunaannya
Jelaskan cara mengatasi masalah yang Meningkatkan pemahaman klien dan
mungkin muncul setelah pemakaian membantu klien mengatasi masalah yang
kontrasepsi muncul
Diskusikan pemilihan kontrasepsi Memilih kontrasepsi yang tepat dan sesuai
dapat mengurangi kecemasan klien&
memenuhi kebutuhan klien
Dukung klien untuk mengeksplorasi Memperluas pemahaman klien
atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
I. Pengkajian
A. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.F
Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : RT 02 Tanjung sari
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
No Register :
Diagnosa Medis : Pemasangan KB suntik
Tanggal masuk : 22-04-2021 jam 09.42
Tanggal pengkajian : 22-04-2021 jam 09.48
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. I
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : RT 02 Tanjung sari
B. ALASAN MASUK RS
Klien datang kerumah sakit dengan tujuan pemsangan KB jenis suntik.
C. KELUHAN UTAMA SAAT DIKAJI
Keluhan untuk sakit tidak ada pasien datang ke puskesmas hanya dengan
tujuan pemasangan KB suntik
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien tidak merasa sakit dan merasa sehat pasien hanya ingin memasang KB
suntik
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Klien mengatakan semua anggota keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit diabetes, jantung ataupun hipertensi yang beresiko menurunkan
penyakitnya kepadanya.
2 Istirahat dan Tidur Klien mengatakan tidur malam Klien mengatakan tidur
malam ± 8 jam dari pukul
a. Malam ± 8 jam dari pukul 21.00 –
21.00 – 05.00 wib
05.00 wib
2. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum
Kondisi umum : Klien tampak sehat
c. Sistem kardiovaskuler :
TD : 120/90 mmHg, nadi : 82 x/I, tidak ada sianosis, konjungtiva anemis,
tidak ada bunyi jantung tambahan (s1 dan s2 reguler), CRT <2 detik.
d. Sistem pencernaan :
Bising usus (+), flatus (+), BAB 1 kali dalam 1 hari
e. Sistem persyarafan : status mental baik
f. Sistem panca indra : pandangan tampak jelas, pendengaran baik dan
tidak ditemukan secret, klien mampu merasakan
rasa makanan, mencium bau-bauan, serta terasa saat
diberikan stimulus berupa sentuhan.
g. Sistem perkemihan : lancar tidak ada masalahwarna urin kuning jernih
h. Sistem integument: tidak ada bekas luka ataupun luka di kulit turgor kulit
baik, warna kulit sawo matang dan tidak ada
benjolan dikulit.
i. Sistem endokrin : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
j. Sistem muskuloskeletal : tidak adanya deformitas pada ekstremitas klien,
kekuatan otot baik.
k. Sistem reproduksi : pada area genitalia eksterna klien tampak bersih
DS :
- pasien mengatakan tidak
mengetahui efek samping apa saja
yang mungkin akan terjadi setelah
pemasangan KB suntik
DO :
- Saat ditanya mengenai efek Kurang terpapar
samping apa saja yang akan informasi Defisit pengetahuan
terjadi setelah pemasangan KB
suntik pasien mengatakan tidak
tahu
- Saat ditanya apakah ibu tau
kapan ahrus datang lagi untuk
melakukan KB suntik lanjutan
pasien mengatakan tidak tau
DS :
- klien mengatakan sakit dia area
suntikan
DO : Agen pencedera Fisik Nyeri akut
- Pasien tampak meringis saat
disuntik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama klien : Ny F
Ruang : Ruang KIA
Nama Mahasiswa :Nopita Jutni Manalu
NIM :G1B220024
No Tanggal Diagnosa
1 22 April 2021 Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d
pasien mengatakan tidak mengetahui efek samping apa saja
yang mungkin akan terjadi setelah pemasangan KB suntik,
Saat ditanya mengenai efek samping apa saja yang akan
terjadi setelah pemasangan KB suntik pasien mengatakan
tidak tahu dan saat ditanya apakah ibu tau kapan ahrus
datang lagi untuk melakukan KB suntik lanjutan pasien
mengatakan tidak tau
2 22 April 2021 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik d.d klien mengatakan
sakit dia area suntikan, dan Pasien tampak meringis saat
disuntik
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Perencanaan keperawatan
keperawatan Tujuan/Kriteria Intervensi
Hasil
1 Defisit Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan pasien tentang
pengetahuan asuhan keperawatan Tindakan yang akan dilakukan
diharapkan pasien 2. Jelaskan tentang efek samping
memahami tentang dari pemakaian KB suntik
Tindakan yang akan 3. Jelaskan jangaka waktu
dilakukan pemakaian KB suntik
Kriteria hasil : 4. Jelaskan kapan harus datang ke
- Menjelaskan pelayanan Kesehatan Kembali
kembali tentang untuk melakukan KB suntik lagi
Tindakan yang
akan dilakukan