Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

INTRANATAL CARE

Disusun Oleh :

NAMA : APRILIA TUNGGA DEWI


NIM : 2020207209146

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
T.A. 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
INTRANATAL CARE

A. DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Rukiyah, dkk
(2012).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluAaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Nurhati (2009).
Persalinan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Persalinan
spontan adalah persalianan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
melaluai jalan lahir. Persalianan buatan adalah persalinan dibantu dengan
tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan dengan
operasi cesarean. Persalianan anjuran adalah persalinan tidak dimulai
dengan sendirinya, baru berlangsung setelah pemecahan ketuban,
pemberian phytomenadione. Rukiyah, dkk (2012).

B. ETIOLOGI
Ada 2 kategori pengaruh utama yang menyebabkan timbulnya puncak
kontraksi yang berperan dalam persalinan :
1.      Factor Hormonal yang menyebabkan kontraksi uterus
-         Rasio estrogen
-         Pengaruh eksitosin
-         Pengaruh hormonal fetus
2.      Faktor mekanis
-         Regangan otot-otot uterus
-         Regangan atau iritasi serviks
C. MANIFESTASI KLINIS
Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien
mungkin lihat perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan
terjadi tidak lama lagi sekitar 2-4 minggu sebelum persalinan. Kepal janin
mulai menetap lebih jauh kedalam pelviks. Tekanan pada diafragma
berkurang seperti memperingan berat badan bayi dan memungkinkan ibu
untuk bernapas lebih mudah, akan lebih sering berkemih, dan akan lebih
bertekan pada pelviks karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.
1. Persalinan Palsu
a. Terjadi lightening
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
yang disebabkan :
-  Kontraksi Braxton hicks
-   Ketegangandindingperut
-   Keteganganligamentumrotandum
-  Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
b. Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
-   Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
-    Dibagianbawahterasasesak
-   Terjadikesulitansaatberjalan
-   Seringmiksi ( beserkencing )
c. Terjadinya His permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks
dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan sakit dan
mengganggu  terjadi karena perubahan keseimbangan
estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan
oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan
progesterone makin berkurang sehingga oksitosin dapat
menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan( palsu )
-   Rasa nyeri ringan di bagian bawah
-   Datangnyatidakteratur
-   Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
-   Durasinyapendek
-   Tidakbertambahbilaberaktifitas
2. Persalinan Sejati
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
a. Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
b. Sifatnya teratur,interval makin  pendek, dan kekuatannya makin
besar
c. Mempunyaipengaruhterhadapperubahanserviks
d. Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatanmakinbertambah 
e. Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his
persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
f. Pendatarandanpembukaan
g. Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis
servikalis lepas
h. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan
lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung
dalam waktu 24 jam.

D. PATOFISIOLOGI
Sebab-sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang
komplek. Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak
mengungkapkan mulai dari berlangsungnya partus antara lain penurunan
kadar hormon progesterone dan estrogen. Progesteron merupakan
penenang bagi otot – otot uterus. Menurunnya kadar hormon ini terjadi 1-2
minggu sebelum persalinan. Kadar prostaglandin meningkat menimbulkan
kontraksi myometrium. Keadaan uterus yang membesar menjadi tegang
mengakibatkan iskemi otot–otot uterus yang mengganggu sirkulasi
uteroplasenter sehingga plasenta  berdegenerasi. Tekanan pada ganglion
servikale dari fleksus frankenhauser di belakang servik menyebabbkan
uterus berkontraksi. Wiknjosostro (2005).
a. Tanda–tanda permulaan persalinan Menurut Rukiyah, dkk (2012),
tanda–tanda permulaan peralinan :
1) Lightening atau settling atau dropping       Yaitu kepala turun
memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada
multipara tidak begitu kentara.
2) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uterus turun. 
3) Perasaan sering–sering atau susah kencing (polakisuria) karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
4) Perasaan sakit di perut dan di pegang oleh adanya kontraksi.
Kontraksi lemah di uterus, kadang–kadag di sebut “ traise labor
pains”.
5) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah
juga bercampur darah (bloody show).
b. Tanda–tanda inpartus, Menurut (Nugroho, 2011):
1) Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan
teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks’
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah
ada.
E. PENATALAKSANAAN
a. Ibu:
1. 8 Ampul Oksitosin 1 ml  10 U (atau 4 oksitosin 2ml U/ml)
2. 20 ml Lidokain 1% tanpa Epinefrin atau 10ml Lidokain 2% tanpa
Epinefrin
3. 3 botol RL
4. 2 Ampul metal ergometrin maleat ( disimpan dalam suhu 2-80C)
b. Bayi:
1. Salep mata tetrasiklin
2. Vit K 1 mg

F. KOMPLIKASI
Menurut Wiknjosostro (2005) komplikasi adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan masa nifas
Perdarahan postpartum atau pendarahan pasca persalinan adalah
perdarahan dengan jumlah lebih dari 500 ml setelah bayi lahir. Ada dua
jenis menurut waktunya, yaitu perdarahan dalam 24 jam pertama
setelah melahirkan dan perdarahan nifas. Perdarahan post partum dalam
24 jam pertama biasanya masih berada dalam pengawasan ketat dokter.
Dalam dua jam pertama, kondisi terus dipantau, salah satunya untuk
mengetahui apakah terdapat perdarahan post partum. Sementara itu,
perdarahan masa nifas dapat terjadi ketika sudah tidak berada di rumah
sakit lagi. Oleh karena itu harus waspada terhadap kemungkinan
terjadinya perdarahan post partum.
2. Infeksi paska persalinan (post partum)
Infeksi post partum adalah infeksi yang terjadi setelah ibu melahirkan.
Keadaan ini ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, yang dilakukan pada
dua kali pemeriksaan, selang waktu enam jam dalam 24 jam pertama
setelah persalinan. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius dan
tidak ditemukan penyebab lainnya (misalnya bronhitis), maka dikatakan
bahwa telah terjadi infeksi post partum. Infeksi yang secara langsung
berhubungan dengan proses persalinan adalah infeksi pada rahim,
daerah sekitar rahim, atau vagina. Infeksi ginjal juga terjadi segera
setelah persalinan.
3. Ruptur uteri
Secara sederhana ruptur uteri adalah robekan pada rahim atau rahim
tidak utuh. Terdapat keadaan yang meningkatkan kejadian ruptur uteri,
misalnya ibu yang mengalami operasi caesar pada kehamilan
sebelumnya. Selain itu, kehamilan dengan janin yang terlalu besar,
kehamilan dengan peregangan rahim yang berlebihan, seperti pada
kehamilan kembar, dapat pula menyebabkan rahim sangat teregang dan
menipis sehingga robek.
4. Trauma perinium
Parineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan
anus. Trauma perineum adalah luka pada perineum sering terjadi saat
proses persalinan. Hal ini karena desakan kepala atau bagian tubuh
janin secara tiba-tiba, sehingga kulit dan jaringan perineum robek.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein
urine).
2. Pemeriksaan ultrasonografi.
3. Pemantauan janin dengan kardiotokografi.
4. Amniosentesis dan kariotiping.

KONSEP KEPERAWATAN

1. KALA I (fase laten)


a. Pengakajian
 Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
 Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau
keparahan
 Seksualitas
Servik dilatasi 0 - 4 cm mungkin ada lendir merah muda kecoklatan
atau terdiri dari flek lendir.

b. Diagnosa Keperawatan
 Ansietas b.d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
 Defisiensi pengetahuan tentang kemajuan persalinan b.d kurang
mengingat informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi
informasi.
 Risiko infeksi maternal
 Risiko kekurangan volume cairan

c. Intervensi
DIAGNOSA
NO KEPERAWATA NOC NIC
N
1. Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan 1. Orientasikan klien
situasional akibat asuhan keperawatan pada lingkungan, staf
dan prosedur
proses persalinan selama
2. Berikan informasi
……..diharapkan tentang perubahan
ansietas pasien psikologis dan
fisiologis pada
berkurang dengan
persalinan.
criteria hasil: 3. Kaji tingkat dan
 TTV dbn penyebab ansietas.
 Pasien dapat 4. Pantau tekanan darah
mengungkapkan dan nadi sesuai
perasaan indikasi.
cemasnya. 5. Anjurkan klien
 Lingkungan mengungkapkan
sekitar pasien perasaannya.
tenang dan 6. Berikan lingkungan
kondusif yang tenang dan
nyaman untuk pasien
2. Defisiensi Setelah dilakukan 1. Kaji persiapan,tingkat
pengetahuan asuhan keperawatan pengetahuan dan
tentang kemajuan harapan klien
selama….,pengetahua
persalinan b.d 2. Beri informasi dan
kurang mengingat n pasien tentang kemajuan persalinan
informasi yang persalinan meningkat normal.
diberikan, 3. Demonstrasikan teknik
dengan kriteria hasil:
kesalahan pernapasan atau
interpretasi  Pasien dapat relaksasi dengan tepat
informasi. mendemonstrasikan untuk setiap fase
teknik pernafasan  persalinan
dan posisi yang
tepat untuk fase
persalinan
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kaji latar belakang
terhadap infeksi asuhan keperawatan budaya klien.
maternal b.d 2.  Kaji sekresi vagina,
selama….diharapkan
pemeriksaan pantau   tanda-tanda
vagina berulang infeksi maternal dapat vital.
dan kontaminasi terkontrol dengan 3. Tekankan pentingnya
fekal. mencuci tangan yang
criteria hasil:
baik.
 TTV dbn 4. Gunakan teknik
 Tidak terdapat aseptic saat
tanda-tanda infeksi pemeriksaan vagina.
5.  Lakukan perawatan
perineal setelah
eliminasi.

2. KALA I (fase aktif)


a.  Pengkajian
 Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
 Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan
tentang kemampuan mengendalikan pernafasan.
 Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
 Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi
vertexs.
 Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam
pada primipara).

b. Diagnosa Keperawatan
 Nyeri akut b.d tekanan mekanik dari bagian presentasi.
 Gangguan eliminasi urin b.d perubahan masukan dan kompresi
mekanik kandung kemih.
 Keletihan  b.d peningkatan kebutuhan energi akibat peningkatan
metabolisme sekunder akibat nyeri selama persalinan
 Risiko cidera maternal
 Risiko kerusakan gas janin

c. Intervensi

DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji derajat
berhubungan asuhan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan secara verbal dan
selama…..,diharapkan
mekanik dari nonverbal    
bagian presentasi. nyeri terkontrol 2. Pantau dilatasi servik
dengan criteria hasil: 3. Pantau tanda vital
dan DJJ     
 TTV dbn
4. Bantu penggunaan
 Pasien dapat teknik pernapasan
mendemonstrasikan dan relaksasi
kontrol nyeri 5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
6. Gosok punggung,
kaki
7. Anjurkan pasien
berkemih 1-2 jam
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
9. Dukung keputusan
klien menggunakan
obat-obatan/tidak
10.  Berikan 
lingkungan yang
tenang
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Palpasi di atas
eliminasi urin b.d asuhan keperawatan simpisis pubis
perubahan 2. Monitor  masukan
selama….,diharapkan
masukan dan dan haluaran
kompresi mekanik eliminasi urine pasien 3. Anjurkan upaya
kandung kemih. normal dengan kriteria berkemih sedikitnya
1-2 jam
hasil:
4. Posisikan klien
 Cairan seimbang tegak dan cucurkan
 Berkemih teratur air hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi,
kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan
kulit dan membrane
mukosa
3 Keletihan  b.d Setelah diberikan 1. Kaji tanda – tanda
peningkatan asuhan keperawatan vital yaitu nadi dan
kebutuhan energi selama … diharapkan tekanan darah
akibat peningkatan ibu tidak mengalami 2. Anjurkan untuk
metabolisme keletihan dengan relaksasi dan
sekunder akibat kriteria hasili: istirahat di antara
nyeri selama nadi:60- kontraksi
persalinan 80x/menit(saat tidak 3. Sarankan suami
ada his), ibu atau keluarga untuk
menyatakan masih mendampingi ibu
memiliki cukup 4. Sarankan keluarga
tenaga untuk menawarkan
dan memberikan
minuman atau
makanan kepada
ibu

4. Risiko cidera Setelah dilakukan 1. Pantau aktivitas


maternal asuhan keperawatan uterus secara manual
2. Lakukan tirah baring
selama….,diharapkan
saat persalinan
cidera terkontrol menjadi intensif
dengan kriteria hasil: 3. Hindari
meninggikan klien
 TTV dbn
tanpa perhatian
 Aktivitas uterus baik 4. Tempatkan klien
 Posisi pasien pada posisi tegak,
nyaman miring ke kiri
5. Berikan perawatan
perineal selama 4
jam
6. Pantau suhu dan
nadi
7. Kolaborasi
pemberian antibiotik
(IV)
6 Risiko kerusakan Setelah asuhan 1. Kaji adanya kondisi
gas janin keperawatan yang menurunkan
situasi uteri plasenta
selama….,diharapkan
2. Pantau DJJ dengan
janin dalam kondisi segera bila pecah
baik dengan criteria ketuban 
3. Instuksikan untuk
hasil:
tirah baring bila
o   DJJ dbn presentasi tidak
o   Presentasi kepala (+) masuk pelvis
4. Pantau turunnya
o   Kontraksi uterus
janin pada jalan lahir
teratur
5. Kaji perubahan DJJ
selama kontraksi
 
3. KALA II
a. Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat

 Melaporkan kelelahan
 Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri /
teknik relaksasi
 Lingkaran hitam di bawah mata
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3. Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4. Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung
kemih
5. Nyeri / ketidaknyamanan
 Dapat merintih / menangis selama kontraksi
 Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
 Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
 Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6. Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7. Seksualitas
 Servik dilatasi penuh (10 cm)
 Peningkatan perdarahan pervagina
 Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
 Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi

b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2. Penurunan curah jantung b.d fluktasi aliran balik vena
3. Risiko kerusakan integritas kulit
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi derajat
tekanan mekanis asuhan keperawatan ketidaknyamanan
pada bagian 2. Berikan tanda/
selama….,diharapkan
presentasi tindakan kenyamanan
nyeri terkontrol seperti perawatan
dengan kriteria hasil: kulit, mulut, perineal
dan alat-alat tenun
 TTV dbn
yang kering
 Pasien dapat 3. Bantu pasien memilih
mendemostrasikan posisi yang nyaman
nafas dalam dan untuk mengedan
teknik mengedan 4. Pantau tanda vital ibu
dan DJJ
5. Kolaborasi
pemasangan kateter
dan anastesi
2. Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan darah
jantung b.d asuhan keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
fluktuasi aliran menit
selama…..,diharapkan
balik vena 2. Anjurkan pasien
kondisi untuk inhalasi dan
cardiovaskuler pasien ekhalasi selama upaya
mengedan
membaik dengan
3. Anjurkan klien /
kriteria hasil: pasangan memilih
 TD dan nadi dbn posisi persalinan yang
 Suplay O2 tersedia mengoptimalkan
sirkulasi.
3. Risiko kerusakan Setelah asuhan 1. Bantu klien dan
integritas kulit keperawatan pasangan pada posisi
tepat
selama….,diharapkan
2. Bantu klien sesuai
integritas kulit kebutuhan
terkontrol dengan 3. Kolaborasi epiostomi
garis tengah atau
kriteria hasil:
medic lateral
 Luka perineum 4. Kolaborasi terhadap
tertutup pemantauan kandung
(epiostomi) kemih dan kateterisasi

4. KALA III
a. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
 Klien tampak senang dan keletihan
2. Sirkulasi
 Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan
kembali normal    dengan cepat
 Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
 Nadi melambat
3. Makan dan cairan
 Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4. Nyeri / ketidaknyamanan
 Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5. Seksualitas
 Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
 Tali pusat memanjang pada muara vagina

b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan setelah melahirkan
2. Risiko kekurangan volume cairan
3. Risiko cidera maternal
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO KEPERAWATA NOC NIC
N
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan
trauma jaringan asuhan keperawatan teknik pernapasan
setelah 2. Berikan kompres es
selama…,diharapkan
melahirkan pada perineum
nyeri terkontrol setelah melahirkan
dengan criteria hasil: 3. Ganti pakaian dan
liner basah
 Pasien dapat 4. Berikan selimut
control nyeri penghangat
5. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
1. Risiko Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien
kekurangan asuhan keperawatan untuk mendorong
volume cairan pada kontraksi
selama….,diharapkan
2. Kaji tanda vital
cairan seimbang setelah pemberian
denngan criteria hasil: oksitosin
3. Palpasi uterus
 TTV dbn
4. Kaji tanda dan gejala
 Darah yang shock
keluar ± 200 – 5. Massase uterus
300 cc dengan perlahan
setelah pengeluaran
plasenta
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
3. Risiko cedera Setelah dilakukan 1. Palpasi fundus uteri
maternal asuhan keperawatan dan massase dengan
perlahan
selama….,diharapkan
2. Kaji irama pernafasan
cidera terkontrol 3. Bersihkan vulva dan
dengan criteria hasil: perineum dengan air
dan larutan antiseptic
 Plasenta keluar
4. Kaji perilaku klien
utuh
dan perubahan
  TTV dbn system saraf pusat
5. Dapatkan sampel
darah tali pusat, kirim
ke laboratorium
untuk menentukan
golongan darah bayi
6. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
5. KALA IV

a. Pengkajian
1. Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2. Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi,
mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau
meningkat pada respon pemberian oksitisin atau HKK,edema,
kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran
pervagina 600-800 ml untuk kelahiran saesaria
3. Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4. Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5. Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6. Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya
anastesi spinal
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan
episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8. Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9. Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi
umbilicus, perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae
mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik
dan psikologis, ansietas.
2. Penurunan koping keluarga b.d transisi/peningkatan anggota
keluarga
3. Resiko kekurangan volume cairan

c. Intervensi

DIAGNOSA
NO KEPERAWATA NOC NIC
N
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
efek hormone, tindakan keperawatan ketidaknyamanan
trauma,edema 2. Beri informasi yang
selama … diharapkan
jaringan, tepat tentang perawatan
kelelahan fisik pasien dapat selama periode
dan psikologis, mengontrol nyeri, nyeri pascapartum
ansietas 3. Lakukan tindakan
berkurang dengan
kenyamanan
Kriteria hasil : 4. Anjurkan penggunaan
 Pasien melaporkan teknik relaksasi
nyeri berkurang 5. Beri analgesic sesuai
 Menunjukkan postur kemampuan
dan ekspresi wajah
rileks
 Pasien merasakan
nyeri berkurang
pada skala nyeri (0-
2)
3. Penurunan koping Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien untuk
keluarga b.d asuhan keperawatan menggendong,
transisi/peningkat menyentuh bayi
selama…..,diharapkan
an anggota 2. Observasi dan catat
keluarga proses keluarga baik interaksi bayi
dengan kriteria hasil: 3.  Anjurkan dan bantu
pemberian ASI,
o  Ada kedekatan ibu
tergantung pada
dengan bayi pilihan klien
2. Resiko Setelah dilakukan 1. Tempatkan klien pada
kekurangan asuhan keperawatan posisi rekumben
volume cairan 2. Kaji hal yang
selama….,diharapkan
memperberat kejadian
cairan simbang dengan intrapartal
criteria hasil: 3. Kaji masukan dan
haluaran
 TD dbn
4. Perhatikan jenis
 Jumlah dan warna persalinan dan anastesi,
lokhea dbn kehilangan daripada
persalinan
5. Kaji tekanan darah dan
nadi setiap 15 menit
6. Dengan perlahan
massase fundus bila
lunak
7. Kaji jumlah, warna dan
sifat aliran lokhea
8. Kolaborasi pemberian
cairan parentral

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Obstetri patologi dan Ginekologi. Bagian obstetric dan ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung : Elstar Offset
Bandung.
Bobak, I.M. dkk.2015. Buku Ajar Keperawatan Maternita. Edisi 4. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E.2011. Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi. Edisi 2.
Jakarta : EGC
Hamilton, Persis Mary. 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai