Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MTBS

A. Biodata Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. Ahmad Ramhani
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No . RMK : 325787
Alamat : Jl. Kuin Selatan, Banjarmasin
Tanggal Kunjungan : Jum’at, 29 Desember 2017
Jam : 09.30 WITA
Klasifikasi MTBS : 2 bulan - 5 tahun
Kunjungan ke berapa : 5
2. Keluhan Utama (Alasan Kunjungan)
Batuk berdahak

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan “batuk berdahak sudah ± 3 hari yang lalu, dimana anak
mengeluh tidak nyaman karena dahak yang ada ditenggorokan susah dikeluarkan dan
sekarang sudah masuk pengobatan TB paru bulan ke 6”.
2. Riwayat Nutrisi
Ibu pasien mengatakan “nafsu makan anak berkurang karena batuk yang
dialami anak. Sebelumnya anak makan baik, makan 3x/hari, mampu menghabiskan 1
porsi/piring makanan yang sudah disediakan dan jenis makanan anak bervariasi
seperti makan daging, ikan, telur ayam, sayur, dan kadang buah, minum air putih 5-
6x/hari 1 gelas (250 cc) dan minum susu juga masih (susu kental manis). Tetapi ± 2
minggu ini nafsu makan anak sedikit berkurang dan semakin berkurang saat terkena
batuk karena ketidaknyamanan anak karena dahak yang ada ditenggorokan susah
dikeluarkan. Walaupun tetap makan 3x/hari, akan tetapi porsi makan yang mampu
dihabiskan hanya ¼ - ½ porsi/piring yang sudah disediakan seperti biasanya, untuk
minum anak masih baik.

1
3. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan “Membawa anak imunisasi mulai dari anak usia 2
bulan sampai anak usia 9 bulan”.

C. Data Tambahan
1. TTV : Temp = 36,30C, Pulse = 89x/menit, Resp = 24x/menit
2. Antropometri : BB = 17 Kg, TB = 105 cm (Status gizi = Gizi baik)
3. Hasil Laboratorium : -

D. Data Fokus
Inspeksi :
Anak tampak lemah, tampak beberapa kali batuk (± 5-6 kali batuk), dahak
berwarna putih, dahak yang keluar sedikit, tonsil tidak membengkak, penggunaan otot
bantu napas (-), pola napas normal.
Palpasi :
Taktil fremitus sama kuat pada kedua lapang paru, akral teraba hangat.
Perkusi :
Paru = sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi :
Paru = vesikuler pada kedua lapang paru.

E. Masalah Keperawatan (berdasarkan pengkajian MTBS)


Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebih.

F. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15 menit, diharapkan jalan
napas anak kembali efektif.

G. Kriteria Hasil
1. Anak batuk efektif
2. Keluarga pasien memahami dan dapat menyebutkan kembali penyebab penyakit
3. Keluarga pasien memahami dan dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala
penyakit
4. Keluarga pasien memahami dan dapat menyebutkan kembali cara penanganan
penyakit yang dapat dilakukan

2
H. Intervensi Keperawatan
1. Kaji tanda-tanda vital
Rasional :
Hasil dari pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukkan keadaan umum anak
2. Kaji pola napas dan suara napas
Rasional :
Mengetahui seberapa banyak mukus menjadi obstruksi jalan napas
3. Anjurkan keluarga untuk memberikan air minum yang hangat kepada anak
Rasional :
Membantu mengencerkan dahak sehingga mudah untuk dikelurkan
4. Ajarkan anak teknik batuk efektif dan latihan napas dalam
Membantu memperbaiki ventilasi dan untuk menghasilkan sekresi tanpa
menyebabkan sesak napas dan keletihan
5. Kaji tingkat pengetahuan keluarga pasien
Rasional :
Mengetahui dan menunjukkan kesiapan seseorang untuk dapat menerima dan
memproses informasi yang diberikan
6. Jelaskan kemungkinan penyebab penyakit
Rasional :
Informasi mengenai penyebab dari penyakit yang terjadi memberi gambaran pada
keluarga pasien untuk mengaitkan dengan keadaan penyebab sakit pasien
7. Jelaskan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit
Rasional :
Informasi mengenai tanda dan dari penyakit yang terjadi memberi gambaran pada
keluarga pasien untuk mengaitkan dengan keadaan pasien
8. Jelaskan pada keluarga mengenai cara penanganan penyakit yang dapat dilakukan
Rasional :
Informasi mengenai penanganan sederhana pada penyakit dan memberi gambaran
pada keluarga pasien untuk mengaitkan dengan keadaan pasien
9. Jelaskan pada keluarga mengenai cara pencegahan penyebaran penyakit yang dapat
dilakukan
Rasional :
Informasi mengenai pencegahan penyebaran penyakit untuk memberi gambaran pada
keluarga pasien dan dapat mengaitkan dengan keadaan pasien

3
10. Minta keluarga pasien menyebutkan kembali apa yang telah dijelaskan
Rasional :
Feed back/ umpan balik setelah pemberian informasi memberi gambaran evaluasi
mengenai sejauh mana informasi ditangkap oleh penerima informasi

I. Implementasi Keperawatan
1. Mengkaji tanda-tanda vital anak seperti mengkaji suhu tubuh menggunakan
termometer, mengkaji nadi dengan teknik palpasi arteri radialis, mengkaji pernapasan
dengan teknik inspeksi dan palpasi pada saat anak inspirasi dan ekspirasi, dan di
dapatkan hasil : TTV (Temp = 36,30C, Pulse = 89x/menit, Resp = 24x/menit).
2. Mengkaji pola napas dan suara napas menggunakan stetoskop pada bagian lapang
paru dan didapatkan hasil pola napas normal dan suara napas vesikuler.
3. Menganjurkan keluarga untuk memberikan air minum yang hangat kepada anak dan
didapatkan hasil anak merasa lebih nyaman setelah minum air hangat.
4. Mengajarkan pasien teknik batuk efektif dan latihan napas dalam dengan cara
meminta pasien mendemonstrasikan apa yang kita ajarkan, langkahnya tarik napas
dalam lewat hidung, kemudian hembuskan secara perlahan lewat mulut. Lakukan
sebanyak 3 kali, dan setelah hembusan napas terakhir batukkan dahak kedalam wadah
yang (kom sputum) yang sudah disediakan dan didapatkan hasil anak dapat
mengeluarkan dahak lebih banyak dari sebelumnya.
5. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga pasien mengenai penyakit dengan
memberikan pertanyaan yang mudah dimengerti dan dipahami oleh keluarga tentang
penyakit TB paru dan didapatkan hasil keluarga pasien hanya mampu menjelaskan
bahwa penyakit TB paru adalah penyakit menular dari orang yang terkena TB ke
orang yang normal melalui batuk.
6. Menjelaskan kemungkinan penyebab penyakit TB paru dengan memberikan
pengetahuan/ informasi yang mudah dimengerti dan dipahami oleh keluarga yaitu
penyebab dari TB paru adalah sebuah bakteri (Mycobacterium Tuberculosis) yang
disebarkan oleh penderita TB paru ke orang normal/anak melalui batuk, dimana pada
batuk ada partikel air yang sangat kecil seperti hujan rintik-rintik (droplet) yang
dihasilkan ketika seseorang batuk itu dihirup dan masuk kedalam sistem pernapasan
orang yang normal/anak sampai ke paru-paru dan terjadilah peradangan yang
menyebabkan infeksi pada paru-paru anak. Setelah disampaikan mengenai

4
kemungkinan penyebab TB paru kepada keluarga didapatkan hasil keluarga tampak
mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan perawat.
7. Menjelaskan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit TB paru dengan
memberikan pengetahuan/ informasi yang mudah dimengerti dan dipahami oleh
keluarga yaitu tanda dan gejala dari TB paru seperti demam, batuk/ batuk berdahak,
nyeri pada tenggorokan, sakit menelan, mual, nafsu makan menurun, tonsil (amandel)
bengkak, dan kelelahan. Setelah disampaikan mengenai tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit TB paru kepada keluarga didapatkan hasil keluarga tampak
mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan perawat.
8. Menjelaskan pada keluarga mengenai cara penanganan penyakit TB paru dengan
memberikan pengetahuan/ informasi yang mudah dimengerti dan dipahami oleh
keluarga seperti :
a. Menjaga asupan makanan dan minuman kepada anak yang tetap adekuat untuk
menjaga nutrisi dan hidrasi anak tetap baik.
b. Memberi minum air hangat agar dahak mudah keluar serta tidak membuang dahak
di sembarang tempat.
c. Tidak lupa menjaga kebersihan makanan dan minuman.
d. Jika perlu beri vitamin agar daya tahan tubuh pasien meningkat.
e. Mengosumsi obat yang didapat dari dokter sesuai aturan
f. Tidak lambat untuk membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat jika keadaan
anak tidak kunjung membaik.
Setelah disampaikan mengenai cara penanganan penyakit TB paru kepada keluarga
didapatkan hasil keluarga tampak mengerti dan memahami apa yang telah
disampaikan perawat.
9. Menjelaskan pada keluarga mengenai cara pencegahan penyebaran penyakit yang
dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan/ informasi yang mudah dimengerti
dan dipahami oleh keluarga seperti :
a. Menjalani pengobatan TB paru sampai tuntas sesuai anjuran/ advice dokter
b. Tutup mulut saat anak batuk atau bersin menggunakan sapu tangan atau tisu
(kalau bisa gunakan masker)
c. Jangan biarkan anak meludah sembarangan
d. Hindari penggunaan barang-barang pribadi anak dengan orang lain secara
bersama-sama
e. Rumah harus memiliki ventilasi udara yang baik

5
Setelah disampaikan mengenai cara pencegahan penyebaran penyakit TB paru kepada
keluarga didapatkan hasil keluarga tampak mengerti dan memahami apa yang telah
disampaikan perawat.
10. Meminta keluarga pasien menyebutkan kembali apa yang telah dijelaskan mengenai
penyakit TB paru dengan meminta keluarga untuk menjelaskan semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan mengenai apa saja hal-hal yang sudah dijelaskan oleh
perawat mengenai penyakit TB paru dan didapatkan hasil keluarga mampu
menjelaskan secara sederhana, mudah dimengerti, dan “on point” mengenai TB paru
sesuai yang dijelaskan perawat walaupun dengan kata-kata, kalimat, dan bahasanya
sendiri.

J. Evaluasi
S :
Ibu pasien mengatakan “lebih mengerti dan paham sekarang apa saja hal-hal yang
harus diperhatikan dan apa saja hal-hal yang bisa dilakukan di rumah dengan kondisi/
keadaan anak seperti ini”.
O :
 Anak tampak lemah
 Anak tampak kurang mampu mempraktekkan batuk efektif secara maksimal
 Ibu pasien tampak memahami apa yang telah dijelaskan perawat
 TTV : Temp = 36,20C, Pulse = 85x/menit, Resp = 22x/menit
 Pola napas normal, auskultasi paru vesikuler pada kedua lapang paru
A :
Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
mukus berlebih teratasi

P :
Hentikan Intervensi

6
Banjarmasin, 29 Desember 2017
Mengetahui,

CI Lahan CI Akademik

(Marhaidi, S.Kep, Ners) (Ermeisi Er Unja, S.Kep, Ners)

Mahasiswa

(Nalau Sapu Rata, S.Kep)

7
LAPORAN
DENVER DEVELOPMENT SCREENING TEST (DDST) II

1. IDENTITAS ANAK
Nama Ayah / Ibu : Aprianoor / Indah
Nama Anak : An. Ahmad Ramhani
Anak ke dari : 2 dari 2 bersaudara
Usia : 5 tahun
Alamat : Jl. Kuin Selatan, Banjarmasin

2. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


a. Personal sosial/ kemandirian bergaul
Ibu pasien mengatakan “anak mampu untuk bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya, tetapi perlu beberapa waktu untuk lingkungan ataupun
orang baru. Anak juga mampu mengambil makan sendiri, menggosok gigi tanpa
bantuan, bermain ular tangga/ kartu bersama teman-teman, berpakaian tanpa bantuan
seperti memakai T – Shirt, serta anak cukup baik dalam bekerja sama saat bermain
dengan teman-temannya”.
b. Motorik Halus
Ibu pasien mengatakan “anak mampu menggambar, seperti mencontoh gambar
(□, +, dan lingkaran), menggambar orang dengan bagian yang lengkap, serta memilih
garis yang lebih panjang sesuai keinginan anak”.
c. Bahasa
Ibu pasien mengakan “Anak sudah dapat menyebut lawan kata, menghitung
kubus-kubus saat bermain, mengartikan kata, menyebut warna, mengerti kata bagian
depan, dan secara keseluruhan semua hal yang dibicarakan anak bisa dimengerti dan
dipahami dengan baik”.
d. Motorik Kasar
Ibu pasien mengatakan “anak memang aktif saat beraktivitas/ bermain, seperti
berdiri dengan 1 kaki saat bermain patung-patungan, berjalan seperti menjinjit, serta
melompat dengan menggunakan kedua kaki. Anak suka bermain walaupun kondisi
sekarang masih tampak lemah”.

1
3. PENGHITUNGAN UMUR
Tanggal Pemeriksaan : 2017 12 29
Tanggal lahir : 2012 12 20
+
Umur Anak : 5 tahun 0 bulan 9 hari

4. PELAKSANAAN TEST DDST II


SEKTOR RESPON ANAK KESIMPULAN

Personal sosial - Mengambil makan Anak dalam batas normal


- Gosok gigi tanpa bantuan karena mampu/ bisa (P)
- Bermain ular tangga/ kartu pada sebelah kiri garis umur
- Berpakaian tanpa bantuan dan bisa (P) yang berada
- Memakai T – Shirt dalam percentil pada
perkembangan personal
sosial

Motorik Halus - Mencontoh □ Anak dalam batas normal


- Menggambar orang 6 bagian karena mampu/ bisa (P)
- Mencontoh kotak □ pada sebelah kiri garis umur
ditunjukkan dan bisa (P) yang berada
- Memilih garis yang lebih dalam percentil pada
panjang perkembangan motorik
- Mencontoh + halus
- Menggambar orang 3 bagian
- Mencontoh lingkaran

Bahasa - Mengartikan 7 kata Anak dalam batas normal


- Berlawanan 2 karena mampu/ bisa (P)
- Menghitung 6 kubus pada sebelah kiri garis umur
- Mengetahui 2 kata sifat dan bisa (P) yang berada
- Mengartikan 5 kata dalam percentil, walau
- Menyebut 4 warna mengalami 1 caution pada
- Mengerti 4 kata depan kubus (mengartikan 7 kata)
- Bicara semua dimengerti karena anak gagal (F)
direntang percentil (75%-
90%)

Motorik Kasar - Berdiri 1 kaki 6 detik Anak dalam batas normal


- Berjalan tumit ke jari kaki karena mampu/ bisa (P)
- Berdiri 1 kaki 5 detik pada sebelah kiri garis umur
- Berdiri 1 kaki 4 detik dan bisa (P) yang berada

2
- Berdiri 1 kaki 3 detik dalam percentil pada
- Melompat dengan 2 kaki perkembangan motorik
- Berdiri 1 kaki 2 detik kasar

5. INTERPRETASI HASIL TEST DARI DDST II


Saat dilakukan pemeriksaan anak dapat melakukan banyak item tugas
perkembangan yang diminta dengan baik untuk setiap sektor (personal sosial, adaptif –
motorik halus, bahasa, dan motorik kasar), namun ada 1 item yang gagal pada tugas
perkembangan disektor bahasa, dimana anak gagal mengartikan 7 kata yang berada pada
rentang percentil (75%-90%) untuk usia 5 tahun, sedangkan untuk item tugas
perkembangan yang lain bisa dilakukan oleh anak.

6. KESIMPULAN DARI KEEMPAT SEKTOR


Berdasarkan 4 sektor yang dinilai (personal sosial, adaptif – motorik halus,
bahasa, dan motorik kasar), hasil interpretasi masuk ke dalam hasil normal, karena walau
ada 1 caution akibat anak gagal mengartikan 7 kata yang berada pada rentang percentil
(75%-90%) untuk usia 5 tahun, hasil pada anak tetap dalam batas hasil normal karena
normal dikatakan apabila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Maka kesimpulannya adalah bahwa anak mengalami perkembangan personal sosial,
motorik halus, bahasa, dan motorik kasar dengan baik dan masih dalam batasan normal
sesuai umur anak (5 tahun).

7. SARAN KEPADA ORANG TUA


Anak sudah mengalami perkembangan yang normal. Walaupun demikian,
diharapkan pada orang tua untuk selalu mengawasi perkembangan anak dan rajin untuk
memberi stimulasi pada anak, seperti mengajarkan lebih banyak macam kata dan juga
mengajarkan lebih banyak ragam permainan. Selain itu, untuk mengetahui
perkembangan lanjut maka disarankan orang tua datang kembali untuk kontrol 1 bulan
kemudian.

Banjarmasin, 29 Desember 2017

3
Mengetahui,

CI Lahan CI Akademik

(Marhaidi, S.Kep, Ners) (Ermeisi Er Unja, S.Kep, Ners)

Mahasiswa

(Nalau Sapu Rata, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai