Oleh:
Rizqa Fadlilah
NIM. 1800700300011025
Kelompok 1
A. DEFINISI
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot
yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum
dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40
minggu (Masriroh, 2013).
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap
individu yang bersifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang
kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan
perorangan yang memperhatikan precisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang
ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas.
B. TUJUAN
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adalah untuk mengetahui sesuai
tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap berkunjung
ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5
sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kg
setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu harus naik sekitar 0,5
kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat sekitar 8 kg
selama kehamilan.
2. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal
atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah
yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat
bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan darah yang rendah
menyebabkan pusing dan lemah.
3. Skrining status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi
ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT
diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah TT1,
TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan
TT5 diberikan setelah setahun TT4.
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan
dengan cara meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin,
serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan
pngukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umur
kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan
maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas di
Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang pada awal kehamilan.
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan
keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan manajemen
rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh
pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga membantu menurunkan
angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat
pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang memadai.
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita yang
sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit
menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang
dikandungnya (Bobak, 2012).
G. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan
kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan
premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan
tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
Riwayat hipertensi
Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
Nifas dan laktasi
Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila
mati umur berapa & penyebabnya
Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS,
malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular,
dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
Status perkawinan
Riwayat KB
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga
Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
Beban kerja & kegiatan sehari-hari
Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a) Pemeriksaan umum
Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
Oedema
TB
BB
Reflek
Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan
darah dan urine rutin
b) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Kepala dan leher
Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu
(simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah
usia kehamilan >28 minggu)
Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea
alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, &
bekas luka operasi
Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
Leopold 1
Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
Konsistensi fundus
Leopold 2
Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau
masih goyang
Leopold 4
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin,
bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus.
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk
menentukan keadaan panggul.
Pemeriksaan Antenatal Ulangan
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan pemeriksaan
antenatal yg dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal pertama. Kunjungan
ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan
kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta
penyuluhan bagi ibu hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:
Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya, keluhan-
keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk mendeteksi
kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin, menghitung taksiran BB
janin
Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin, pemeriksaan
laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi
c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
Hamil atau tidak
Primi atau multigravida
Usia kehamilan
Janin hidup atau mati
Janin tunggal atau kembar
Letak anak
Anak intra atau extrauterin
Keadaan jalan lahir
Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.
Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir
spontan atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan.Berikan konseling
pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan
antenatal, tanda-tanda bahaya, dll
(Terlampir)
I. PATHWAY ANC
Trimester I
TRIMESTER I
Sist.kardiovas Sist.reprod Sistem urinaria Sist.integu Sist.GIT Musculosceletal Krisis motivasi Krisis situasional
kular uksi men
Tekanan pada Instabilitas BB janin meningkat Ketidakstabilan Proses adaptasi
peningkatan Estrogen vesica urinaria Estrogen hormon hormon
sirkulasi darah dan karena meningkat Postur tubuh Persiapan
progesteron pembesaran Saliva & asam berubah Koping individu anggota baru
peningkatan meningkat uterus Kulit lambung tidak efektif dlam keluarga
volume darah meregang meningkat Lordosis berlebihan
Hemodelusi Hipertrofi Perubahan Menyatakan
otot uterus Peningkatan Striae Rasa mual Nyeri Peran keinginan untuk
Anemia Relatif frekuensi BAK gravidarum meningkatkan
Pembesara Muntah gaya hidup
Hb dan O2 turun n uterus Gangguan Perub.body Ketidakstabilan prenatal
eliminasi image Intake makanan hormone
Ketidakefektifa Perubahan urine menurun Kesiapan
n perfusi bentuk dan Progesteron akan Peningkatan
jaringan perifer postur Perub.nutisi menurunkan kerja Proses
tubuh kurang dari usus Kehamilan-
kebutuhan Kurang Persalinan
Konstipasi pengetahuan
Perub.body
image Ansietas
Trimester I
TRIMESTER II
Perub.nutisi Kesiapan
kurang dari Peningkatan
kebutuhan Proses
Deficit volume Kehamilan-
cairan Persalinan
Trimester III
TRIMESTER III
1. Pengkajian Fokus
1. Aktivitas dan Istirahat
a. Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir.
b. Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 DPM.
c. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan peningkatan volume
episode singkope.
d. Varises
e. Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trisemester akhir)
2. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
a. Perubahan pada konsistensi / frekuensi defekasi
b. Peningkatan frekuensi perkemihan
c. Urinalisis: Peningkatan berat jenis
d. Hemoroid
4. Makanan/Cairan
- Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi
- Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester kedua
dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
- Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah berdarah
- Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
- Sedikit edema dependen
- Sedikit glikosuria mungkin ada
- Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.
7. Keamanan
a. Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC)
b. Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12 minggu)
atau fetoskop (17 - 20 minggu)
c. Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu. Sensasi gerakan
janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
d. Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
8. Seksualitas
a. Penghentian menstruasi
b. Perubahan respon /aktivitas seksual
c. Leukosa mungkin ada.
d. Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis (pada
10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke bawah
kartilago ensiform (pada 36 minggu)
e. Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas
lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar,
hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan
ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12
minggu
f. Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi, strial
gravidarum.
g. Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
9. Integritas Sosial
a. Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
b. Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
c. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada
usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak,
stabilitas ekonomik.
TRIMESTER II
a. Perubahan body image
b. Gangguan pola nafas
c. Ansietas
d. Perubahan peran
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
f. Deficit volume cairan
g. Resiko cidera janin dan maternal
h. Nyeri
i. Perubahan pola seksual
j. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-persalinan
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Gangguan eliminasi urin
c. Gangguan pola nafas
d. Resiko cedera janin dan maternal
e. Konstipasi
f. Kelebihan volume cairan
g. Ansietas
h. Kelebihan volume cairan
i. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-persalinan
3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan NOC: NIC:
nutrisi kurang dari a. Nutritional Status : Nutrition Management
kebutuhan tubuh Food and Fluid Intake 1. Tentukan status gizi
Berhubungan dengan : b. Weight: body pasien dan kemampuan
Ketidakmampuan untuk mass untuk memenuhi
memasukkan atau Setelah dilakukan kebutuhan gizi
mencerna nutrisi oleh tindakan keperawatan 2. Identifikasimakanan
karena faktor biologis, selama 2x24 jam kesukaan klien dan apakah
psikologis atau ekonomi. ketidakseimbangan nutrisi ada alergi makanan atau
DS: kurang dapat teratasi intoleransi
- Nyeri abdomen dengan indikator: 3. Ciptakan lingkungan yang
- Muntah Nafsu optimal pada saat makan
- Kejang perut makan klien meningkat (misalnya, bersih,
- Rasa penuh tiba- Klien berventilasi baik, santai,
tiba setelah makan tidak mual dan muntah dan bebas dari bau yang
DO: tidak enak)
- Diare 4. Sajikan makanan dalam
- Rontok rambut keadaan hangat, makan
yang berlebih sedikit tapi sering
- Kurang nafsu 5. Dorong pasien untuk
makan duduk dalam posisi tegak
- Bising usus di kursi, jika
berlebih memungkinkan
- Konjungtiva pucat 6. Yakinkan diet yang
- Denyut nadi lemah dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
7. Timbang BB pasien
8. Monitor kalori dan asupan
makanan
9. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
10. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
11. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan
12. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
13. Kolaborasi dalam
pemberian obat sebelum
makan (misalnya obat anti
muntah) jika diperlukan
TRIMESTER II
Pola nafas tidak efektif
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pola Nafas tidak efektif NOC: NIC:
berhubungan dengan : Respirat Respiratory Monitoring
- Hiperventilasi ory status : Ventilation 1. Monitor kecepatan, irama,
- Penurunan Vital sign kedalaman pernapasan
energi/kelelahan Status 2. Perhatikan gerakan dada,
- Perusakan/pelema simetris, penggunaan otot
han muskulo-skeletal Setelah dilakukan bantu dan retraksi otot
- Kelelahan otot tindakan keperawatan interkostal
pernafasan selama 1x24 jam klien 3. Pantau suara nafas,
- Hipoventilasi menunjukkan keefektifan seperti berkokok atau
sindrom pola nafas, dengan mendengkur
- Nyeri kriteria hasil: monitor pola pernapasan
- Kecemasan Klien menunjukkan (misalnya, bradypnea,
- Disfungsi kemudahan dalam takipnea, hiperventilasi,
Neuromuskuler bernapas pernapasan kussmaul,
- Obesitas Ekspansi dada cheyne stoke pernapasan,
- Injuri tulang simetris apneustic, respration biot,
belakang Tidak ada pola ataxic)
penggunaan otot bantu 4. Palpasi ekspansi paru
DS: nafas 5. Auskultasi bunyi nafas,
- Dyspnea RR dalam batas perhatikan area
- Nafas pendek normal penurunan/tidak adanya
DO: ventilasi dan adanya
- Penurunan tekanan bunyi nafas tambahan
inspirasi/ekspirasi 6. Perhatikan lokasi trakea
- Penurunan 7. Pantau kelelahan otot
pertukaran udara per diafragma, seperti
menit ditunjukkan oleh gerakan
- Menggunakan otot paradoks
pernafasan tambahan 8. Pantaupeningkatankegelis
- Orthopnea ahan, kecemasan, dan
- Pernafasan pursed- kekuranganoksigen
lip 9. Posisikan klien semi
- Tahap ekspirasi fowler
berlangsung sangat 10. Informasikan kepada klien
lama dan keluarga tentang
- Penurunan teknik relaksasi untuk
kapasitas vital meningkatkan pola
- Respirasi: < 11 – pernafasan
24 x /mnt
TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kartu Skor Poedji Rochjati atau yang biasanya disingkat dengan KSPR biasanya
digunakan untuk menentukan tingkat resiko pada ibu hamil. KSPR dibuat oleh Poedji
Rochjati dan pertama kali diguakan pada tahu 1992-1993.KSPR telah disusun dengan
format yang sederhana agar mempermudah kerja tenaga kesehatan untuk melakukan
skrning terhadap ibu hamil dan mengelompokan ibu kedalam kategori sesuai ketetapan
sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat terhadap ibu hamil berdasarka kartu
ini.dibawah ini akan ditamplkan tabel Kartu Skor Poedji Rochjati:
I II III IV
KE Triwulan
Masalah / Faktor Resiko SKOR
L NO. I II III.1 III.2
F.R Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4
2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4 Tahun 4
3 Terlalu lama hamil lagi ≥10 Tahun 4
4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun 4
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4
6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4
7 Terlalu pendek ≥145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan
4
a.terikan tang/vakum
9 b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8
II Penyakit pada ibu hamil
4
a. Kurang Darah b. Malaria,
c. TBC Paru d. Payah
11 4
Jantung
e. Kencing Manis (Diabetes) 4
f. Penyakit Menular Seksual 4
Bengkak pada muka / tungkai
12 4
dan tekanan darah tinggi.
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
Interpretasi