ANTENATAL CARE
DI PUSKESMAS OESAPA
OLEH
SULASTRI SAMSUDIN
NIM : 184702721
KUPANG
2023
Mengetahui Mengetahui
3. Etiologi
6. Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu
ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus diberi
suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen
darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan
dan rujukan..
8. Pemeriksaan Protein urine ( T8 )
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak
untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9. Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 )
Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dankiri
( normal: 23-26 cm).
2. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dankiri
(normal: 26-29).
3. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis danujung
prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiacaanterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan kepertengahan
trochanter mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anteriorsuperior kiri kemudian
kembali ke atas simpisis (normal : 80-90 cm).
a. Penentuan Letak Janin (Presentase janin) dan perhitungan Denyut Jantung Janin.
Apabila Trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk
panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung
kurang dari 120 kali/menit menujukan ada tanda GAWAT JANIN, SEGERA
RUJUK (Buku KIA 2016).
Pathway
3) Status pekerjaan
Ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas tinggi dan padat lebih memilih untuk
mementingkan karirnya dibandingkan dengan kesehatannya sendiri, sehingga sulit
untuk patuh dalam melakukan kunjungan ANC dibandingkan dengan ibu rumah
tangga yang memiliki waktu yang lebih luang untuk dapat mengatur dan
menjadwalkan kunjungan ANC secara optimal.
4) Paritas ibu hamil
Paritas adalah banyaknya jumlah kelahiran hidup yang dialami oleh seorang
wanita. Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi tidak terlalu khawatir dengan
kehamilannya lagi sehingga menurunkan angka kunjungannya, sedangkan ibu
dengan kehamilan pertama merasa ANC merupakan sesuatu yang baru sehingga ibu
memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam pelaksanaannya.
5) Pengetahuan ibu hamil
Sebagai indikator seseorang dalam melakukan suatu tindakan, pengetahuan
merupakan faktor penting yang memengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan
kunjungan ANC. Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan
kehamilan menganggap kunjungan ANC bukan sekedar untuk memenuhi kewajiban,
melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk kehamilannya.
6) Sikap ibu hamil
Sikap ibu hamil terhadap layanan pemeriksaan kehamilan memengaruhi
kepatuhannya dalam melakukan kunjungan ANC. Sikap yang positif atau respon
yang baik mencerminkan kepeduliannya terhadap kesehatan diri dan janinnya
sehingga dapat meningkatkan angka kunjunan. Sedangkan, sikap yang negatif
membuat ibu hamil kehilangan motivasinya untuk melakukan kunjungan.
7) Jarak tempat tinggal
Semakin jauh jarak fasilitas kesehatan dari tempat tinggal ibu hamil serta
semakin sulit akses menuju ke fasilitas kesehatan akan menurunkan motivasi ibu
hamil untuk melakukan kunjungan ANC. Jauhnya jarak akan membuat ibu berfikir
dua kali untuk melakukan kunjungan karena akan memakan banyak tenaga dan
waktu setiap melakukan kunjungan. Ibu yang tidak menggunakan transportasi dan
harus berjalan kaki menuju ke tempat pelayanan kesehatan mayoritas memiliki
angka kunjungan kurang dari empat kali selama masa kehamilan.
8) Penghasilan keluarga
Ibu hamil dengan penghasilan keluarga yang rendah
lebihmemprioritaskanpemenuhan kebutuhan pokok untuk keluarganya sehingga hal
lain menjadi terabaikan, termasuk kesehatan kehamilannya. Sehingga, semakin
rendah penghasilan keluarga maka semakin rendah angka kunjungan ibu ke fasilitas
pelayanan ke sehatan untuk memeriksakan kehamilannya.
9) Sarana media informasi
Media informasi yang mencakup informasi mengenai pentingnya pelayanan
antenatal pada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu dalam
melakukan kunjungan. Edukasi melalui media biasanya menjadi salah satu cara yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tingkat
pendidikan dan pengetahuan yang rendah. Media yang digunakan dapat berupa
media cetak, seperti leaflet, poster, koran, majalah, dan lain-lain ataupun media
elektronik seperti televisi, internet, dan lain-lain.
10) Dukungan suami
Sebagai calon seorang ayah, sikap suami terhadap ibu hamil, yang dalam hal ini
adalah istrinya, sangat menentukan rasa sayangnya terhadap kesehatan istri dan
calon anaknya. Melalui dukungan suami yang baik sebagai pendamping terdekat ibu,
semakin tinggi dorongan yang didapatkan ibu hamil untuk menjaga kehamilannya,
sehingga ibu termotivasi untuk melakukan kunjungan ANC.
11) Dukungan keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap
anggota keluarganya. Sebagai lingkungan yang terdekat dengan ibu hamil, dukungan
dari keluarga memegang peranan penting dalam memengaruhi psikologi dan
motivasi ibu dalam melakukan perilaku kesehatan. Dengan dukungan yang baik dari
keluarga, ibu akan lebih memperhatikan kesehatan diri dan janinnya, yaitu dengan
secara rutin berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan ANC.
Dukungan dari keluarga dapat berupa bantuan, perhatian, penghargaan, atau dalam
bentuk kepedulian terhadap ibu hamil.
3. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal dan
linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari aveoli putting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae melebar dan lebih
tua warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah
diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas pasru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
13. Komplikasi Kehamilan
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90
mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang
menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya terjadi pada usia
kehamilan memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan
oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam
triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola
hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28
minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan
sebelum 28 minggu. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas
pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu
melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan
terjadi.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester I
Nausea berhubungan dengan biokimiawi, peningkata progesteron dan
HCG .
Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna makanan
.
Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal .
Kesiapan peningkatan menjadi orang tua .
2. Trimester II
Nyeri berhubungan dengan agen pencedara fisik ( kehamilan ).
Keletihan berhubungan kondisi fisiologis ( kehamilan ).
Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ( kehamilan ).
3. Trimester III
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang
menghambat ekspansi paru.
Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan vesika urinari.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan fisiologis
kehamilan .
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untu
menentukan jumlah kalori dan jeni
nutrien yang dibutuhkan
TRIMESTER II
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu
tidur
3. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
4. Anjurkan penggunaan obat tidur
yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis
psikologis,gaya hidup,sering berubah
shift bekerja .
5. Anjurkan Relaksasi otot autogenic
atau cara nonfarmakologi lainnya .
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang
baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan
adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang mencakup peningkatan kesehatan
yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan
memfasilitasi koping. (Ika dan Saryono, 2010).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan yang digunakan sebagai alat
untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini berlangsung terus
menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan (Ika dan Saryono,
2010). Ada tiga yang dapat terjadi pada tahap evaluasi, yaitu :
1. Masalah teratasi seluruhnya.
2. Masalah tidak teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan, edisi 1. Jakara : DP PPNI
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnosis : Definition
and Classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.