4
TINJAUAN TEORI
4
5
2.1.2.5 Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
2.1.2.6 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
2.1.2.7 Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2.1.2.8 Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan,
dan kala nifas.
2.1.2.9 Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
2.1.3 Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC) 14T
Menurut (Prawiroharjo, 2005: 90-91) standar pelayanan ANC yaitu :
2.1.3.1 Ukur Berat badan dan Tinggi Badan (T1).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil
dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7-12 kg dan
kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4-0,5
kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan
untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering
berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2.1.3.2 Ukur Tekanan Darah (T2).
Tekanan darah yang normal 110/80-140/90 mmHg, bila melebihi 140/90
mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
2.1.3.3 Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama
dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
6
Frekuensi Kunjungan :
1) Kunjungan I (12-24 minggu)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik dan obstetri, pemeriksaan
laboratorium, antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE.
2) Kunjungan II (28-32 minggu)
Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara
dan senam hamil, vaksin TT I.
3) Kunjungan III (34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II.
4) Kunjungan IV, V, VII & VIII (36-42 mgg)
Anamnesis, perawatan payudara dan persiapan persalinan.
2.1.5 Cara Pelayanan Antenatal Care
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal
menurut Depkes RI yang terdiri dari :
a. Kunjungan Pertama
- Catat identitas ibu hamil
- Catat kehamilan sekarang
- Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
- Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
- Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium
- Pemeriksaan obstetric
- Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
- Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, kalsium, multivitamin, dan mineral
lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi
- Penyuluhan/konseling
b. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal :
- Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
- Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28).
9
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-
kondisi
Diperlukan tanda pasti hamil
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
Mencari sebab dari hidraamnion
Untuk menentukan kelainan anak
10
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
Mengetahui posisi plasenta
Mengetahui adanya IUFD
Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk, 2010;
95-97).
2.2 MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN ANC
2.2.1 Pengkajian
1. Anamnesa
a) Anamnesa identitas istri dan suami.
b) Anamnesa umum: keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan.
c) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya.
Riwayat Keperawatan :
a. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal (8 – 12 minggu),
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan
teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur sistolik pendek
dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit
edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
b. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid.
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama: nyeri ulu hati
umum terjadi, penambahan BB 2-4 kg trimester pertama.
11
e. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton
hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
f. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi
pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus,
pernapasan torakal.
g. Keamanan
Suhu 98–99,6 F (36,1–37,6°C), irama jantung janin terdengar dengan
daptone (mulai 10–12 minggu) atau fetoskop (17–20 minggu), gerakan
janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan
janin pada abdomen diantara 16–20 minggu, ballottement ada pada
bukan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea
mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan
payudara: pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas,
lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan
pigmentasi: kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
i. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor
kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif
dan mendukung sampai disfungsional.
j. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan
terhadap anak, stabilitas ekonomik.
12
22 – 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm
- Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa
yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian
kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba
bagian-bagian kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).
(d) Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
m) Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher (VT)
- Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks: berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah: kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
c. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
f. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal).
2.2.2 Diagnosa keperawatan
Trimester I
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang
berlebih akibat muntah
3. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,
perubahan kimia tubuh, peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari.
19
Trimester II
1. Perubahan pola eliminasi urine b/d pembesaran uterus, peningkatan tekanan
abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan lajuh feltrasi glomerulus.
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran uterus.
3. Gangguan pertukaran gas, kerusakan terhadap janin b/d perubahan aliran
darah dalam desidua, perubahan suplai oksigen/ perubahan kapasitas
pembawa oksigen darah (anemia, merokok).
Trimester III
1. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
2. Gangguan pola tidur b/d perubahan pada tingkat aktivitas, stress psikologis,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
3. Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume
cairan/ perubahan permeabilitas kapiler .
20
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebih akibat
muntah.
Tujuan :
- Klien mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi
dan keparahan mual/muntah.
- Klien mampu mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang
memerlukan tindakan.
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
1. Tentukan siklus tidur bangun yang 1. Membantu menyusun perioritas yang realistik
normal dan komitmen terhadap dan waktu untuk menguji komitmen.
pekerjaan, keluarga, komunitas dan 2. Istirahat untuk memenuhi kebutuhan
diri sendiri. metabolisme berkenaan dengan pertumbuhan
2. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam jaringan ibu/janin.
setiap hari, 8 jam setiap tidur malam. 3. Kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan
3. Pantau kadar Hb lebih besar akibat penurunan jumlah
pembawa oksigen.
Trisemester II
1. Gangguan pertukaran gas, kerusakan terhadap janin b/d perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/ perubahan kapasitas pembawa oksigen darah
(anemia, merokok).
Tujuan : untuk mengatasi perubahan suplai oksigen / perubahan kapasitas pembawa
oksigen darah
criteria hasil: Mengidentifikasi factor – factor resiko individu, menunjukkan denyut
jantung janin normal gerakan janin setiap hari normal dan kemajuan perkembangan
fundus.
Intervensi Rasional
3. Perubahan pola eliminasi urine b/d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,
fluktuasi aliran darah ginjal dan lajuh feltrasi glomerulus.
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi perubahan pola eliminasi
urine
Kriteria hasil: klien dapat mengunkapkan pemahaman tentang kondisi dan
mengidentifikasi cara – cara untuk mencegah statis urinarius dan edema jaringan.
24
Intervensi Rasional
1. Berikan info tentang perubahan 1. Membantu klien memahami perubahan
berkemih. fisiologi dari frekuensi berkemih.
2. Anjurkan pada klien untuk 2. Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi
melakukan posisi miring kiri saat bagian yang mengalami edema.
tidur 3. Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom
3. Anjurkan klien untuk menghindari vena kava dan menurunkan aliran ke vena
posisi tegak atau supine 4. Kehilangan / pembatasan natrimn dapat
4. Berikan info tentang bahaya sangat menurunkan regulator 24 ennin-
menggunakan diuretik angiotensin-aklosteron dari kadar cairan,
5. Tes urin midstream untu memeriksa mengakibatkan dehidrasi.
albumin. 5. Dapat mengidentifikasikan spasme
glomerulus atau penurunan perfusi ginjal
berkenaan dengan HAK
Trimester III
a. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan; untuk mengetahui perubahan fisik pada ibu hamil dengan criteria; melakukan
aktifitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan
Intervensi Rasional
b. Gangguan pola tidur b/d perubahan pada tingkat aktivitas, stress psikologis,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan; untuk mengatsi gangguan pola tidur terhadap perubahan pada tingkat aktifitas
dengan criteria; Klien dapatmelaporkan perbaikan tidur/ istirahat dan peningkatan rasa
sejahtera dan perasaan segar.
Intervensi Rasional
c. Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume cairan/
perubahan permeabilitas kapiler .
Tujuan : Untuk mengetahui resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung Kriteria
hasil : TD tetap normal, bebas edema patologis dan menunjukkan albuminuria tidak lebih
besar dari 1 +
Intervensi Rasional