TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu). Bila kehamilan lebih
7
8
a. Tanda tidak pasti kehamilan : Amenorea (tidak dapat haid), mual dan
c. Tanda pasti kehamilan : Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau
6) Stres berlebihan
9
tekan, dan sering buang air kecil, dan pada usia 38 minggu bayi masuk ke
dalam panggul, sakit punggung dan buang air kecil meningkat, ibu
meningkat.
waktu persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dengan
menjadi orang tua sementara perhatian pertama wanita terfokus pada bayi
a. Ovulasi
b. Kenaikan hormon
d. Fertilisasi (Pembuahan)
e. Implantasi
adanya Preeklampsi.
darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka
DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah
k. Senam Hamil (T11)
Tabel 2.1
Kunjungan Pemeriksaan Antenatal
Trimester Jumlah Waktu kunjungan
kunjunga yang
n Dianjurkan
Minimal
I 1x Sebelum minggu ke16
II 1x Antara minggu ke 24-28
III 2x Antara minggu 30-32
Antara minggu 36-38
Sumber : Kemenkes RI. 2013.
13
mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
sebagai berikut :
1. Nutrisi
lrmak, yang ada pada janin, lemak pada ibu, dan konsumsi O2 ibu
selama 9 bulan
2. Personal Hegien
3. Pakaian
Pakaian yang dikenakan harus longgar, bersih, dan ada ikatan yang
Bra yang menyokong payudara dan sepatu dengan hak yang tidak
4. Eliminasi
dalam dari bahan katum, sering mengganti pakaian dalam, dan tidak
5. Seksual
a. Perdarahan Pervaginam
b. Nyeri perut
f. Ganguan penglihatan
i. Daerah sakit dan kemerahan di kaki, atau sakit di kaki jika berdiri.
16
gerak kaki
2.2 Persalinan
membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
semakin besar
b. Blood Show
c. Pengeluaran cairan.
Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
b. Power (kekuatan)
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power
c. Passanger
utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena
kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan
d. Psyche (psikologis)
19
kurang lancar.
a. Kala I
sentimeter (cm).
b. Kala II
pembukaan 10. Pada kala ini para calon ibu harus mengejan sesuai
keluar.
c. Kala III
d. Kala IV
2.2.6 Partograf
penggunaan partograf :
Mekonium
Darah
dipalpasi.
dapat dipisahkan.
pasien diterima.
(Suparyanto, 2015).
dkk :2016)adalah :
dan vagina
c) Perineum tampakmenonjol
b. Menyiapkan PertolonganPersalinan
c) Alat hisaplendir
Untuk ibu :
3) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksadalam.
yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak
wadah yangtersedia.
melaksanakan langkahlanjutan.
24
11) Beritahu pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada
kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain yang
tidaksesuai.
g) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
padamultigravida.
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
e. Persiapan untukMelahirkan
diameter 5-6cm.
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu.
26
17) Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan
danbahan.
Lahirnyakepala
yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses kelahiran
bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
21) Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung
secaraspontan.
22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
23) Setelah bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan jari telunjuk)
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
28
28) Beritahu ibu bahwa dia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksibaik
sebelum menyuntikkanoksitosin)
30) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 2-3 cm dari pusat bayi. Gunakan jari telunjuk dan
jari tengah tangan yang lain untuk mendorong isi tali kearah ibu,
klemtersebut.
disediakan.
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
dengan posisi lebih rendah dari putting susu atau areola mamae.
29
di kepalabayi.
dini dalam waktu 30-60 menit. Bayi cukup menyusu dari satu
payudara.
sudah berhasilmenyusu.
34) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
30
lahirkan.
pusat:
kandung kemihpenuh.
menitberikutnya.
(5) Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
manual.
yang telahdisediakan.
31
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
rangsangan taktil/masase.
i. MenilaiPerdarahan
atau tempatkhusus.
menimbulkan perdarahan.
lakukan penjahitan.
j. Asuhan PascaPersalinan
perdarahanpervaginam.
k. Evaluasi
larutan klorin 0,5 %, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan
keringkan denganhanduk
kontraksi
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik (40-60kali/menit).
b) Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke
Rumah Sakit.
satuselimut.
l. Kebersihan danKeamanan
setelah dekontaminasi.
sesuai
50) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
54) Cuci ke dua tangan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
fisikbayi.
56) Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pastikan kondisi bayi
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
kering.
m.Dokumentasi
Menggunakan Partograf.
2.3. Nifas
keadaan sebelum hamil). Akan tetapi seluruh otot genetalia baru pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Masa ini
merupakan periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya maka perlu
komplikasi.
a. Uterus
Tabel 2.2
TFU dan Berat Uterus menurut Masa Involusi
Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri Berat
Uterus
Saat bayi baru lahir Setinggi pusat, 2 jari dibawah 1000 gram
Pusat
1 minggu postpartum Pertengahan pusat-simfisis 500 gram
2 minggu postpartum Tidak teraba diatas simfisis 350 gram
6 minggu postpartum Normal 50 gram
8 minggu postpartum Normal seperti sebelum hamil 30 gram
Sumber : Kemenkes RI. 2015.
36
b. Serviks
tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui
c. Lochea
dan bau karena lochea memiliki ciri khas : bau amis atau khas
a. Nutrisi
b. Ambulasi
diperbolehkan jalan-jalan.
c. Eliminasi
1) Miksi
2) Defekasi
rangsangan per oral atau per rektal. Jika masih belum bisa
d. Kebersihan diri/Perineum
1) Perawatan payudara
dengan cara:
2) Laktasi
4) Kebersihan Diri .
e. Istirahat
39
perlahan
f. Seksual
suami istri.
waktu.
pengendalian atas urin.Latihan yang tampak dari luar ini, dapat anda
sederhana :
dikendurkan.
lainnya adalah wajar dan jarang merupakan tanda adanya sebuah masalah.
Namun tetap saja, semua ibu yang baru melahirkan perlu menyadari
41
(Murkoff, 2013).
sebagai berikut:
a. Perdarahan postpartum
(2013), yaitu: pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan
abnormal
yang cukup
tanda penyulit
abnormal
istirahatyang
cukup
tanda penyulit
bayi.
43
dialamidan bayinya
Menurut saifuddin, bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir
lahir normal adalah berat bayi lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
sampai 40 x/menit.
44
10.Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labio mayora telah
13. Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak
14. Eliminasi, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam, pertama
6. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses cair,
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
Tabel 2.3
Penilaian Bayi dengan Metode APGAR
2. Jaga agar bayi tetap kering dan hangat dengan cara ganti
handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut
Jangan pisahkan ibu dengan bayi dan biarkan bayi bersama ibunya
setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, kenakan topi pada bayi dan bayi
bayi dan kulit dada ibu. Bayi akan merangkak mencari puting susu ibu dan
5. Perawatan Mata
Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya
strategi untuk mengurangi kematian ibu dengan kondisi 4T: terlalu muda
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara
a. Non Hormonal
f) Mudah digunakan.
2. Kontrasepsi Pil
3) Perdarahan pervaginam/spotting.
e) Pandangan kabur
50
2) Sefalgia .
3. Kontrasepsi Suntik
povera, dll.
a) Amenore.
c) Perdarahan pervaginam/spotting
mengandung estrogen.
Efek samping:
1) Amenore.
2) Perdarahan ireguler.
6) Sefalgia.
4. Kontrasepsi Implan
7 hari.
a. Amenore.
b. Ekspulsi.
c. Perdarahan pervaginam/spotting.
jam post partum. Perdarahan haid yang lebih lama serta nyeri
bulan penggunaan.
6. Tubektomi
feeding).
lokal.
7. Vasektomi
2015).
kontrasepsi pilihannya.