Oleh
AL SYAFARINOOR
1914314901002
2019-2020
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 1914314901002
Malang, 2020
Disetujui Oleh:
Pembimbing Institusi
(………………………)
LAPORAN PENDAHULUAN ANTE NATAL CARE (ANC)
A. Definisi
Menurut Haen Forer (2011) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu:
C. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
E. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14
pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap
individu. Untuk menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara
seperti :
a) Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung
tujuh hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka
perhitungan minggu suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus
(5+12) sampai (5+12)+7=24
b) Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi
terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan
suhu 1\2 derajat celcius
4. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada
dibagian bawah dan untuk mengetahui apakah kepala
sudah masuk panggul atau belum
Alat Bantal, selimut, perlak, middline, funduskop
Prosedur Leopold 1:
Pelaksanaa 1. Pemeriksa menghadap kearah muka ibu hamil dan kedua
n tangan meraba bagian fundus uteri serta mengukurnya dari
simpisis pubis smapai fundus uteri menggunakan middline.
TFU: 30 cm
2. Merab bagian apa yang ada di fundus (Jika kepala yang
berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan
melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa
lembut, tidak bulat dan gerakan kurang)
Leopold 2:
1. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan kiri perut
ibu
2. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan
menahan perut sebelah kiri kearah kanan, begitu pula
sebaliknya
3. Jika teraba rata, ada tahanan maka itulah punggung bayi,
jika teraba bagian kecil menonjol, itulah adalah bagian
kecil janin
4. Tentukan lokasi untuk mendengarkan DJJ dengan
posisipunggung janin atau pada garis tengah fundus 2-3 cm
diatas simpisis pubis terus kearah kuadran kiri
5. letakkan feteskop/pinard stetoskop diarea yang telah
ditentukan untuk mendengarkan DJJ. 145x/menit
Leopold 3:
1. Tangan kiri menahan fundus
2. Tangan kanan meraba bagian yang ada dibawah uterus.
jika terab bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan,
maka itulah kepala. Jika bagian bawah tidak ditemukan
kedua bagian tersebut maka pertimbangkan janin dalam
letak melintang
Leopold 4:
1. Pemeriksa menghadap kaki pasien, kedua tangan meraba
bagian janin yang ada dibawah. Jika teraba kepala
tempatnya kedua tangan diarah yang berlawanan dibagian
bawah
2. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul
3. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) kepala
sudah masuk panggul
Evaluasi Evaluasi perasaan pasien serta simpulkan hasil kgiatan.
D. Adaptasi Fisiologi
a. Perubahan fisiologis
i. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram,
dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang 22
cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah
implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini
disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan
muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat
disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa
sewaktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi
keras dan kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2011).
ii. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah menjadi
lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah
konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dan
karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
iii. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya
membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya
bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya
bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi
asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil
penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil
doderlein Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida
iv. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi
setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
v. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie
memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum.
Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada
seorang primi gravida warnanya menbiru disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis
putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut
strie albicans.
vi. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla
mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala
hyperpigmentasi ini akan menghilang.
vii. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di bawah
kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang meluas.
Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan
karena pengaruh hormonal.
viii. Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein
sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada
ketosis. Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan
tulang-tulang janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin.
ix. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi
penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol
hingga biasanya kadar Hb turun.
Batas-batas fisiologis ialah :
1) Hb 10 gr%
2) erytrosyt 3,5 juta per mm3
3) leucocyt 8.000-10.000 per mm3
Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume darah,
perluasan daerah pengaliran, fetus yang membesar dan adanya placenta,
lagipula jantung terdorong ke atas sehingga sumbunya berubah.
Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk mencukupi kebutuhan
ibu sendiri juga harus mencukupi kebutuhan janin akan 02.
x. Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin
menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus
kurang, yang menimbulkan obstipasi.
xi. Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan
racun-racun dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini
disebabkan karena pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada
juga factor tekanan pada ureter oleh rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas karena
desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala janin
yang yang turun ke dalam rongga panggul.
xii. Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dan kelenjar
suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.
xiii. Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian
kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam darah
diatur oleh kortin. Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrin,
hormon yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi
bagian medula.
Hormon-hormon yang signifikan dalam kehamilan:
1) hCG (human chorionic gonadotropin)
Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast
Puncaknya pada minggu ke-9 – 13
Mempertahankan korpus luteum sampai plasenta mengambil
alih
2) hPL (human placental lactogen)
Dihasilkan oleh sel-sel synsitio tropoblas
Kerjanya berlawanan dengan insulin
Mempunyai pengaruh peningkatan asam lemak bebas dan
menurunkan metabolisme glukosa
3) Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta.
Berperan dalam perkembangan uterus dan mammae,
meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na+ dan air, serta
menurunkan hidrokloric asam lambung.
b. Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan
perubahan status emosional seorang calon ibu. Bagi pasangan dengan
perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling mencintai, keterlambatan
datang bulan merupakan salah satu tanda yang menggembirakan, karena
ikatan batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya kehamilan yang
didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan mual,
ingin muntah, sebah di bagian perut atas, pusing kepala, dan nafsu makan
berkurang mendesak keluarga untuk melakukan pemeriksaan. Setelah terbukti
terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin bertambah, diikuti pula
oleh perasaan cemas karena kemungkinan keguguran. Disamping itu
perubahan fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan mental,
hingga menimbulkan ngidam dan perubahan kelakuan. (Masriroh, 2013).
b. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1. Hiperemisis gravidarum.
2. Hipertensi dalam kehamilan.
3. Perdarahan trimester I (abortus).
4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik.
6. Kehamilan kembar.
7. Molahydatidosa.
8. Inkompatibilitas darah.
9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.
c. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a) Jenis kelamin.
b) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh,
2013).
G. Nasehat Untuk Ibu Hamil
mengatakan sering BAK terutama malam hari sehingga mengganggu tidur. Pasien
besar karena dikhawatirkan ukuran plasenta akan besar. HPHT 6 Juni 2018.
dan hiperpigmentasi pada areola, terdapat linia nigra, alba dan striae di abdomen.
Leopold I: TFU 30 cm, teraba bulat lebar dan tidak melenting, Leopold II teraba
abdomen kiri, Leopold III presentasi teraba keras bulat melenting dan tidak bisa
hamil 52 kg dengan TB 156 cm, dan BB saat ini 65 kg. TD 110/70 mmHg,
chadwik (-), keluaran cairan bening, tidak berbau, jumlah sedikit, tidak ada
varises vagina, ektremitas bawah edema -, Homan sign (+/+), varises (-/-), reflek
patella (+/+). Hasil USG: bayi tunggal, hidup dan cairan amnion cukup.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. An Nama Suami :
No RM : 1714XXX
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri:
Menarche: umur: Siklus: teratur ( ) tidak ( )
Banyaknya: Lamanya:
HPHT: 6 Juni 2018 Keluhan:
2. Riwayat kehamilan,persalinan, nifas yang lalu:
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No Thn Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laseras Infeks Prdaraha Jeni BB PJ
. Kehamila i i n s
n
1 Tidak - - - - - - - - - -
terkaj
i
2 2019 35
minggu
3. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Hubungan
pernikahan
: Klien
: Meninggal
dunia
A. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G3.P1A1 H ………Mg
mual
muntah
pusing
Lainnya ; ……………………………………
Pengobatan selama hamil ya tidak
E. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami ibu: tidak ada penyakit serius yang dialami
ibu
Pengobatan yang didapat: tidak ada
Riwayat penyakit keluarga
( ) Penyakit Diabetes Mellitus
( ) Penyakit Jantung
( ) Penyakit hipertensi
Tidak ada
F. Riwayat Lingkungan
Kebersihan:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Bahaya:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Lainnya Sebutkan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
G. Aspek Psikososial
1. Bagaimana pendapat ibu tentang penyakit saat ini: ibu senang dengan
kehamilan yang ke 3 ini
2. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Bila ya, bagaimana
Makan
2. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
Frekuensi: …………………………………………………………………………
Minuman Keras:
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Ketergantungan obat:
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Baik Kesadaran: compos mentis
Tekanan Darah: 110/70 Nadi: 82 x/menit
Respirasi: 18x/menit Suhu: …oC
Berat Badan: 65 kg Tinggi Badan: 156 Cm
Keluhan ………………………………………...
Mata:
Hidung:
Sinus: ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………
Pernafasan:
Sirkulasi Jantung:
Abdomen
a) Inspeksi
Membesar : ya/tidak
Arah : ......................................................................................................
....................................................................................................................................
Linea : Alba/Negra
Striae : Albicans/Lividae
Luka bekas operasi :
( ) Ya ( ) Tidak
b) Palpasi
Leopold I :
TFU: 30 cm
Genitourinary
Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
3) Rontgen: …………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
K. Data Tambahan
……………………………………………………………………………………
….……………………………………………………………………………….
ANALISA DATA
DS : Pasien
Perubahan pada ibu hamil Gangguan pola
mengatakan tidak
tidur
bisa tidur pada malah
hari dikarenakan (Domain 4.
sering BAK Sistem urinaria Aktivitas/Istirahat
Kelas 1.
DO : - ketidakpuasan
Tidur/Istirahat
tidur
Pembesaran pada uterus 000198)
- menyatakan tidak
merasa cukup istirahat
Terjadi tekanan pada vesica
- perubahan pola tidur
urinaria
normal
Peningkatan Tidur
Gangguan pola Tidur
tidur b.d pola Gangguan tidur ditandai
tidur tidak Tujuan : Setelah sebagai kesulitan memulai
menyehatkan dilakukan tindakan atau mempertahankan tidur,
keperawatan selama bangun pagi, tidur tidak
2x24 jam diharapkan nyenyak, atau kombinasi
jumlah tidur dalam dari keluhan-keluhan ini
batas normal yang terkait dengan kondisi
medis dan kejiwaan.
Kriteria Hasil: Insomnia mempengaruhi
hingga 80% wanita di
1. Pola tidur skala 4-5 beberapa titik dalam
kehamilan mereka, dengan
2. Kualitas tidur skala prevalensi tertinggi dalam
4-5 tiga bulan terakhir
kehamilan [2].
3. Tidur yang terputus Mendengkur muncul sekitar
skala 4-5 9% wanita tidak hamil;
Namun, tingkat di antara
4. Buang air kecil di wanita hamil adalah 11%
malam hari 4-5 hingga 35% dan hingga
49% pada trimester ketiga
dalam studi cross-sectional
lain dan sleep apnea
meningkat dari 2% dan
0,6% menjadi 10% hingga
25% karena perubahan
fisiologis dari kehamilan
seperti penambahan berat
badan dan perpindahan
diafragma oleh rahim yang
membesar berkontribusi
pada gangguan tidur terkait
pernapasan. Konseling tidur
tentang kebersihan tidur,
modifikasi pola makan dan
posisi tidur adalah bagian
utama dari strategi
manajemen yang dapat
membantu, pilihan
manajemen non-farmasi,
seperti konseling tentang
kebersihan tidur dan
perubahan gaya hidup,
merupakan pilihan
perawatan yang aman dan
efektif selama kehamilan
karena manajemen
farmakologis selama
kehamilan memberikan efek
berbahaya bagi janin.
Perilaku kebersihan tidur
didefinisikan sebagai
intervensi perilaku rutin
yang diperlukan untuk
membantu meningkatkan
kualitas tidur dan aktif
sehari. Jadi, semua manusia
perlu beristirahat dan tidur
sebagai bagian fisiografis
atau dasar dalam kehidupan
mereka. Waktu tidur
optimal pada usia dewasa
per 24 jam
direkomendasikan adalah
sekitar 7-8 jam
1. Tentukan pola tidur/
aktivitas pasien
2. Monitor pola tidur
pasien, dan catat kondisi
fisik (misalnya, apnea
tidur, sumbatan jalan
nafas,
nyeri/ketidaknyamanan
dan frekuensi buang air
kecil) dan atau
psikologis (misalnya,
ketakutan atau
kecemasan) keadaan
yang mengganggu tidur
3. Monitor partisipasi
dalam kegiatan yang
melelahkan selama
terjaga untuk mencegah
penat yang berlebihan
4. Kelompokkan kegiatan
perawtan untuk
meiminimalkan jumlah
(jam) terbangun:
mmeungkinkan untuk
siklus tidur minimal 90
menit
Konseling Tentang
Kebersihan Tidur (dalam
jurnal terapi non
farmakologi) Kebersihan
tidur merujuk pada banyak
intervensi yang bisa
membantu meningkatkan
kualitas tidur karena
lingkungan tidur haruslah
yang tenang, cahaya redup,
tempat tidur yang nyaman
1. Gambarkan rasionalisasi
dan manfaat relaksasi
serta jenis relaksasi yang
Perilaku promosi tersedia (misalnya,
Ketidakefektif kesehatan music, meditasi, bernafas
an Tujuan : Setelah dengan ritme, relaksasi
pemeliharaan dilakukan tindakan
kesehatan b.d rahang dan relaksasi otot
keperawatan selama
progresif)
gangguan 1x24 jam diharapkan
persepsi pasien dapat memahami 2. Tentukan apakah ada
penjelasan yang intervensi relaksasi dimasa
disampaikan
lalu yang sudah
Kriteria Hasil: memberikan manfaat
1. Menggunakan 3. Berikan deskripsi detail
dukungan sosial untuk intervensi relaksasi yang
meningkatkan
dipilih
kesehatan
2. Memonitor 4. Spesifikkan isi intervensi
lingkungan terkait relaksasi (misalnya,
dengan resiko
dengan meminta saran
perubahan)
5. Minta klien untuk rileks
dan merasakan sensasi
yang terjadi
Pendidikan kesehatan
1. Identifikasi faktor
internal atau eksternal
yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi
untuk berperilaku sehat
2. Pertimbangkan riwayat
individu dalam konteks
personal dan riwayat
sosial budaya individu,
keluarga dan masyarakat
3. Tentukan pengetahuan
kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini
pada individu, keluarga
atau kelompok sasaran
4. Bantu individu, keluarga
dan masyarakat untuk
memeperjelas keyakinan
dan nilai-nilai kesehatan
5. Rumuskan tujusn dalam
dalam program
pendidikan kesehatan
PEMBAHASAN JURNAL
KESIMPULAN