Acfn7
Eltnarrln`lo
8<<232832825
Dasfo Rf`hi`hiok 7
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan
dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada
akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma
hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu
(Masriroh, 2013).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care
untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui
persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga
ibu dalam keadaan status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).
L. Tujulo
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan
bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah
yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat
bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan darah yang rendah
menyebabkan pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi ibu
dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT diberikan
pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah TT1, TT3
diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5
diberikan setelah setahun TT4.
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan
dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin,
serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan
pngukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umur
kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan
maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas di
Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
hilang pada awal kehamilan.
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling Untuk .
merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual yang
dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya(Bobak,
2004).
C. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada
siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu. Untuk
menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara seperti :
a) Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh hari,
contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu suburnya
adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24
Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam. Bentuk
sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang
panjang seperti cambuk memungkinkan sperma untuk bergerak masuk melalui
kanalis cervikalis dan kavum uteri kemudian berada dalam tuba untuk menunggu
kedatangan sel telur. Bila pada saat itu terjadi ovulasi, maka kemungkinan besar akan
terjadi fertilisasi.
Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai νilli korealis dapat
menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi atau implantasi. Sejak saat
terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy, sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari
1. Tanda-tanda pasti
a) mendengar bunyi jantung janin
b) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
c) melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilan
dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat
diketahui pada usia kehamilan di atas empat bulan, tetapi dengan menggunakan
USG kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi
jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu (Purwaningsih dkk,
2010).
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
- Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi
di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek).
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama
daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2 jari
dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas
symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama
sekali terpisah dari cervix (tanda hegar).
- Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba
ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak bibir
atau ujung daun telinga.
-Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong
menjadi keras karena berkontraksi.
- Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan
ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau
digoyangkan, makan anakan akan melenting di dalam rahim.Ballottement
dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam.
- Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang tumor
yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai bentuk
janin.
.- Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reaksi yang positif.
- Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan
perut.
- Keluarnya colostrums
- Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),
areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat)
atau linea nigra (hitam).
- Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektif
a. Adanya amenorrhoe
b. Mual dan muntah
c. Ibu merasa pergerakan anak
d. Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung
kencing
e. Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
E. Adaptasi Fisiologi
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000
gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang
22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah
implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini
disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda
juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga
saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba
b a h w a s e w kt u p e m e ri k s a a n k o n s is te n s i r a h i
m e n ja di k e ras d an k e m u d i a n l un a k k e m b a l i ( K u s
y a n g s e m u l a l unak dapat
miy a t i, et a l, 2 0 0 8) .
2. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah
menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah
konsepsi. Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix
bertambah dan karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-
kelenjar servix.
3. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya
bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya
bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi
asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran
glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein.
Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida.
4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graνiditatis,
teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
5. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie
m e m a n ja n g ta u s e r o n p a d a pe ru t. G a ri s -
Ka d a n g - k a dan g g a r i s -ga ri s i tu te rd a pa t j u
g ar is in i d is e b u t s tri a e g ra v i d a ru m .
g a p ad a b u a h d a d a d a n p a h a . P a da
seorang primi gravida warnanya menbiru disebut striae lividae.Pada seorang
multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis putih agak
mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie
albicans.
6. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae,
papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala
hyperpigmentasi ini akan menghilang.
7. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di
bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang
meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan
karena pengaruh hormonal.
8. Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein
sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada
ketosis. Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan
tulang-tulang janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin.
9. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi
penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol
hingga biasanya kadar Hb turun.
1) Hb 10 gr%
2) erytrosyt 3,5 juta per mm3
3) leucocyt 8.000-10.000 per mm3
10. Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut
mungkin menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus
usus kurang, yang menimbulkan obstipasi.
11. Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga
mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah janin.Ureter jelas melebar
dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini disebabkan karena pengaruh
hormon progesterone, walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter
oleh rahim yang membesar.
karena desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala
janin yang yang turun ke dalam rongga panggul.
12. Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dan kelenjar
suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.
G. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1. Hiperemisis gravidarum.
2. Hipertensi dalam kehamilan.
3. Perdarahan trimester I (abortus).
4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik.
6. Kehamilan kembar.
7. Molahydatidosa.
8. Inkompatibilitas darah.
9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.(Bobak, 2004).
H. Fisiologi (Rohmah, 2009). Kehamilan
Trimester l
Trimester lll
Rahim membesar
Mual/muntah kapasitas VU
Trimester lll
Perubahan nutrisi kurang dari k e b uPteurhuabna h a n pola eliminasi
Distensi paru-paru
Urin terhambat
Untuk mengidentifikasi
pintu atas panggul. bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang
timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian
kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir
sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
· Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 jika bulan HPHT bulan April s/d Desember
· Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret
3. Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
4. Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
5. Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
Pemeriksaan panggul dilakukan:
1. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
2. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
3. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama
pada primipara.
Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri
( normal: 23-26 cm).
2. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri
(normal: 26-29).
3. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung
prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter
mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke
atas simpisis (normal : 80-90 cm).
stressor kehamilan
c. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada
usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak,
stabilitas ekonomik.
11. Pemeriksaan Diagnostik
a) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
b) golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
c) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
d) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
e) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabas abnormal.
f) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
g) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2
h) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
i) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
j) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
k) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
l) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus
pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.
Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta :
Ar-ruzz Media.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI,2019, Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1,
cetakan II.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1,
cetakan II.
ANALISA DATA
- Gelisah ↓
- Menunjukan gejala distress
Ansietas
- Tampak merintuh / meringis
Kehamilan
- Pola eliminasi berubah
↓ Gangguan citra tubuh b/d
Trimester perubahan fungsi tubuh
↓ (kehamilan)
Uterus semakin membesar
↓
Perubahan tubuh semakin tampak
↓
Gangguan citra tubuh
MASALAH KEPERAWATAN
1.Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ketidakmampuan menelan makanan
2.Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
3. Gangguan citra tubuh b/d perubahan fungsi tubuh (kehamilan)
4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
PRIORITAS MASALAH
1.
RENCANA KEPERAWATAN
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi
1 2 3 4
1 Trimester 1
Defisit nutrisi berhubungan setelah diberikan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi
dengan ketidak mampuan status nutrisi membaik dengan kriteria Observasi
menelan makanan hasil: - Identifikasi status nutrisi
- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat - Identifikasi makanan disukai
- Verbalisasi keinginan untuk - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
meningkatkan nutrisi meningkat - Monitor asupan makanan
- Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi - Monitor berat badan
yang tepat meningkat Terapeutik
- Nyeri abdomen menurun - Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Berat badan membaik - Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Frekuensi makan membaik - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Nafsu makan membaik - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan
- Anjurkan posisi duduk
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (misal
Pereda nyeri, antiemetic)
Reduksi Ansietas
Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
(mis.kondisi.wktu,stresor)