Anda di halaman 1dari 5

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan)

Jurnal homepage: http://jpik.stikesalifah.ac.id

Edukasi Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan dalam Menghadapi


Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kota Padang Tahun 2021

Afzahul Rahmi1, Radian Ilmaskal2, Izzatul Mardiah3, Andre Fernadi Kusuma4


1,2,3,4
Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Alifah, Jl. Khatib Sulaiman No 52B Kelurahan Belanti
Padang 25136 Padang, Indonesia
Email: afzahulrahmi@gmail.com1, radianilmaskal@gmail.com2, izzatulm@gmail.com3,
illahi.d@gmail.com4

Abstrak
Gempa bumi dan tsunami merupakan kekuatan alam yang menimbulkan bencana dan banyak
mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Pentingnya kesadaran akan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana merupakan tindakan individu dalam melindumgi diri dari bahaya
tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia
atau petugas kesehatan terkait kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana alam adalah
dengan memberikan edukasi bersifat formal yaitu edukasi melalui kegiatan sosialisasi.
Kegiatan edukasi ini bertujuan agar petugas kesehatan memahami tentang bencana,
menanamkan sikap sadar bencana, tindakan dan perilaku peduli pada bencana dan merubah
pola pikir petugas kesehatan untuk mewujudkan budaya keselamatan melalui kebiasaan,
kesiapsiagaan dan kearifan lokal pencegahan bencana. Metode kegiatan yang digunakan
adalah ceramah dan diskusi. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di
Puskesmas Air Tawar yang dilakukan berdasarkan tiga tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi. Hasil yang didapatkan dari pengabdian masyarakat ini adalah petugas kesehatan
antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan merasa puas dengan adanya pengabdian ini.
Kata kunci: Edukasi, Kesiapsiagaan, Gempa, Tsunami

Health Workers Preparedness Education in Facing Earthquake and


Tsunami Disasters in Padang
Abstract
Earthquakes and tsunamis are natural forces that cause disasters and cause huge losses. The
importance of awareness of preparedness in dealing with disasters is an individual action in
protecting themselves from these hazards. Efforts that can be made to increase knowledge of
human resources or health workers related to preparedness in tackling natural disasters is to
provide formal education, namely education through socialization activities. This educational
activity aims to make health workers understand about disasters, instill disaster awareness,
actions and behaviors to care for disasters and change the mindset of health workers to create
a culture of safety through customs, preparedness and local wisdom of disaster prevention.
The method of activity used is lecture and discussion. The implementation of this community
service is carried out based on three stages, namely, preparation, implementation and
evaluation. The results obtained from this community service are that health workers are
enthusiastic in participating in this activity and are satisfied with this service.
Keywords: Education, Preparedness, Earthquake and Tsunami

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2022 Volume 1 No. 1


7
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v1i1.3
JPIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)
◼ ISSN: 1978-1520
menyebabkan banyaknya total
PENDAHULUAN kerugian yang mencapai 19,2 triliun
Bencana alam adalah bencana (Badan Nasional Penanggulangan
yang diakibatkan oleh peristiwa atau Bencana , 2018).
serangkaian peristiwa yang Faktor utama yang dapat
disebabkan oleh alam antara lain mengakibatkan bencana tersebut
berupa gempa bumi, tsunami, gunung menimbulkan korban dan kerugian
meletus, banjir, kekeringan, angin besar , yaitu kurangnya pemahaman
topan, dan tanah longsor, sehingga tentang karakterisitik bahaya, sikap
mengakibatkan timbulnya korban jiwa atau perilaku yang mengakibatkan
manusia, kerusakan lingkungan, penurunan sumber daya alam,
kerugian harta benda, dan dampak kurangnya informasi peringatan dini
psikologis (Undang-undang no 24 yang mengakibatkan ketidaksiapan,
tahun 2007). dan ketidakberdayaan atau
Kesiapsiagaan adalah ketidakmampuan dalam menghadapi
serangkaian kegiatan yang dilakukan bencana. Oleh karena itu, salah satu
untuk mengantisipasi bencana melalui upaya dalam meminimalkan
pengorganisasian serta melalui banyaknya korban saat terjadi bencana
langkah yang tepat guna dan berdaya gempa bumi yaitu dengan
guna (Undang-undang no 24 tahun meningkatkan edukasi tentang
2007). kesiapsiagaan dalam menghadapi
Daerah Sumatera Barat adalah bencana (Iman, Hanny , &
salah satu wilayah rawan gempa bumi. Randhianto, 2014).
Beberapa peristiwa gempa bumi Berdasarkan data Kajian
dengan kekuatan cukup besar yang Risiko Bencana Kota Padang,
terjadi di Sumatera Barat yaitu gempa beberapa kecamatan di Kota Padang
bumi pada tahun 1797 berkekuatan 8,4 yang berpotensi terdampak bencana
Skala Richter terjadi di lepas pantai gampa dan tsunami adalah Koto
Padang yang mengakibatkan tsunami, Tangah, Padang Utara, Padang Barat,
gempa bumi pada 30 September 2009 Padang Selatan, dan Bungus Teluk
berkekuatan 7,6 Skala Richter terjadi Kabung karena rata-rata berada di tepi
di lepas pantai Sumatera Barat, dan pantai. Indeks bahaya berdasarkan
gempa bumi di Mentawai pada 25 luas bahaya tsunami untuk masing-
Oktober 2010 berkekuatan 7,5 Skala masing kecamatan secara berurutan
Richter terjadi di lepas pantai adalah 0,778; 0,905; 0,926; 0,727 dan
Sumatera juga mengakibatkan tsunami 0,944. Sedangkan untuk potensi
di Mentawai (Supriyono, 2014). bahaya gempa bumi seluruh
Peristiwa gempa bumi yang kecamatan yang ada di Kota Padang
masih membekas diingatan memiliki luas bahaya gempa bumi
masyarakat Kota Padang sampai saat yang terdampak berada pada indeks
ini adalah gempa yang menelan bahaya sedang (Badan
korban jiwa hingga meninggal dunia Penanggulangan Bencana Daerah,
sekitar 1.197 jiwa, korban luka-luka 2013).
mencapai 1.812 jiwa. Sedangkan Berdasarkan Pasal 53 UU No. 24
119.025 unit rumah rusak berat, tahun 2007, pelayanan kesehatan
65.380 unit rumah rusak sedang, dan disebutkan sebagai salah satu
152.535 unit rumah rusak ringan, 396 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
unit fasilitas kesehatan, 2.488 unit pada kondisi bencana, selain
fasilitas peribadatan, 4.625 unit kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya
fasilitas pendidikan. Hal ini seperti air bersih dan sanitasi, pangan,

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2022 Volume 1 No. 1


8
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v1i1.3
first_page – end_page
JPIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

sandang, pelayanan psikososial serta (Badan Penanggulangan Bencana


penampungan dan tempat hunian. Daerah, 2013).
Berdasarkan permasalahan
Salah satu pelayanan kesehatan yang diatas maka tim pengusul tertarik
berperan penting pada saat terjadi melakukan pengabdian masyarakat
bencana adalah puskesmas tentang edukasi kesiapsiagaan petugas
(Widayatun & Zainal, 2013). kesehatan dalam menghadapi bencana
Salah satu kendala yang sering gempa bumi dan tsunami di kota
dijumpai dalam upaya padang.
penanggulangan masalah kesehatan di
daerah bencana adalah sumber daya METODE PENGABDIAN KEPADA
manusia kesehatan atau tenaga MASYARAKAT
kesehatan yang tidak siap siaga Pada tahap ini dilakukan dengan
difungsikan dalam penanggulangan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Penggunaan metode ceramah
masalah kesehatan akibat bencana. dikombinasikan dengan memanfaatkan
Hal ini tergambar dari masih adanya laptop dan LCD untuk menayangkan
kesan di masyarakat tentang materi di powerpoint yang dilengkapi
keterlambatan petugas kesehatan dengan gambar-gambar, termasuk
dalam merespon setiap kejadian penayangan video kejadian berbagai
bencana (Kemenkes, 2017). bencana di beberapa wilayah dan upaya
Adapun permasalahan yang muncul mitigasinya.
apabila tenaga puskesmas tidak siaga
adalah timbul banyaknya korban jiwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
akibat bencana dan juga karena
reruntuhan fasilitas umum, munculnya Kegiatan pengabdian masyarakat
berbagai penyakit, trauma kejiwaan, ini telah dilaksanakan pada tanggal 2
dan ancaman bahaya lainnya Juli s/d 14 Agustus 2021 di Puskesmas
(Kemenkes, 2017). Air Tawar Kota Padang. Kegiatan
Puskesmas kota Padang Pengabdian Masyarakat ini di ikuti
berjumlah 23 puskesmas, 7 oleh petugas kesehatan yang
diantaranya berada di zona merah atau berjumlah 61 orang. Adapun tahap-
rawan bencana tsunami yaitu tahapan kegiatan pengabdian
Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas masyarakat ini adalah sebagai berikut :
Air Tawar, Puskesmas Ulak Karang, 1. Tahap Persiapan
Puskesmas Bungus, Puskesmas Setelah melakukan
Padang Pasir, Puskemas Seberang koordinasi dengan lembaga
Padang dan Puskesmas Pemancungan. pemerintahan dan para nara
Puskesmas Air Tawar dan Puskesmas sumber tim pengabdian
Ulak karang merupakan Puskesmas mengundang peserta yang akan
yang dekat dengan bibir pantai. Secara ikut kegiatan tersebut sebanyak
geografis Puskesmas Air Tawar dan 30 orang.
Ulak Karang terletak dekat dengan Berdasarkan tahap ini
pantai. Data jumlah korban jiwa akibat tim juga mempersiapkan
gempa 30 September 2009 di kota materi yang akan disajikan,
Padang dari 11 Kecamatan, alat dan bahan yang
Kecamatan Padang Barat yang dibutuhkan serta menghubungi
tertinggi mengalami korban jiwa yaitu nara sumber yang akan
meninggal 128 orang, luka berat 90 memberikan materi.
orang dan luka ringan 228 orang

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2022 Volume 1 No. 1


9
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v1i1.3
JPIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)
◼ ISSN: 1978-1520
Kegiatan pengabdian kepada
2. Tahap Pelaksanaan masyarakat ini memberikan wawasan,
Nara sumber pemahaman dan pengetahuan petugas
memberikan materi setelah kesehatan tentang pentingnya
mengajukan beberapa kesiapsiagaan dalam menghadapi
pertanyaan kepada petugas bencana gempa bumi dan tsunami dan
kesehatan tentang menanamkan sikap sadar bencana,
kesiapsiagaan bencana alam tindakan dan perilaku peduli pada
gempa bumi dan tsunami. bencana dan merubah pola pikir
Materi yang diberikan petugas kesehatan untuk mewujudkan
berupa pengertian gempa bumi budaya keselamatan melalui
dan tsunami, dampak yang kebiasaan, kesiapsiagaan dan kearifan
terjadi terhadap bencana alam lokal pencegahan bencana.
tersebut, kemudian apa yang Diharapkan juga kepada petugas
harus dilakukan saat gempa kesehatan untuk selalu mengikuti
bumi dan tsunami datang. pelatihan-pelatihan yang berkaitan
Pada saat nara sumber dengan kesiapsiagaan bencana alam
memberikan materi semua tersebut.
peserta mengikuti dan
memperhatikan dengan UCAPAN TERIMA KASIH
antusias. Selama pemberian 1. Ucapan terimakasih kepada
materi peserta tidak ada yang pihak Stikes Alifah Padang yang
meninggalkan ruangan. telah memfasilitasi pengabdian
3. Tahap Evaluasi kepada masyarakat ini dan
Setelah materi selesai memberikan bantuan dana atas
diberikan, nara sumber kelancaran kegiatan tersebut.
memberikan kesempatan 2. Ucapan terimakasih kepada
kepada peserta untuk bertanya pimpinan Puskesmas Air Tawar
terkait materi yang sudah yang telah memfasilitasi
disampaikan. Saat sesi tanya pengabdian kepada masyarakat
jawab semua peserta ini dengan memberikan izin
memberikan respon yang melaksanakan kegiatan dan
sangat baik dan bisa mendukung dengan penuh atas
memberikan jawaban sesuai keberlangsungan kegiatan ini.
dengan materi yang
disampaikan.
Kegiatan pengabdian DAFTAR PUSTAKA
kepada masyarakat ini
terlaksana sesuai dengan waktu Badan Nasional Penanggulangan
yang ditentukan. Kemudian Bencana . (2018). Peraturan
peralatan yang digunakan Kepala Badan Nasional
untuk pengabdian kepada Penanggulangan Bencana
masyarakat bisa digunakan tentang Pedoman Penyusunan
sebaik mungkin tanpa ada Rencana Penanggulangan
kendala yang berarti. Adapun Bencana. Jakarta: Kementrian.
Petugas kesehatan yang Badan Penanggulangan Bencana
diundang sebanyak 30 orang Daerah. (2013). Kajian Resiko
tersebut semua hadir 100%. Bencana. Padang: Kementrian.
Dirjen Dinkesmas. (2013). Pedoman
SIMPULAN Teknisi Penanggulangan Krisis

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2022 Volume 1 No. 1


10
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v1i1.3
first_page – end_page
JPIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Kesehatan Akibat Bencana.


Jakarta: Kementrian
Kesehatan.
Iman, F., Hanny , R., & Randhianto.
(2014). Hubungan
Pengetahuan dengan Prilaku
Kesiapsiagaan dalam
Menghadapi Bencana Banjir
dan Longsor pada Remaja Usia
15-18 Tahun di SMA Al-
Hasan Kemiri Kecamatan
Panti Kabupaten Jember.
Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas
Jember.
Kemenkes. (2017). Pedoman
Manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan
dalam Penanggulangan
Bencana. Jakarta: Pusat
Penanggulangan Krisis.
Supriyono, P. (2014). Seri Pendidikan
Pengurangan Resiko Bencana
Tanah Longsor. Yogyakarta:
Andi.
Widayatun, & Zainal, F. (2013).
Permasalahan Kesehatan
dalam Kondisi Bencana: Peran
Petugas Kesehatan dan
Partisipasi Masyarakat. Jurnal
Kependudukan Indonesia.

JPIK (Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan) | Juni, 2022 Volume 1 No. 1


11
doi : https://doi.org/10.33757/jpik.v1i1.3

Anda mungkin juga menyukai